Dikutip dari kisah nyata kehidupan suamiku sebelum bertemu denganku sampai saat ini.
Yanu pemuda berumur 27 tahun yang tak kunjung menikah karena terlalu fokus dengan pekerjaan dan ibu nya.
Pada suatu ketika saat ia sedang berkunjung kerumah teman sebaya nya yang berjarak seratus meter dari rumahnya,tanpa sengaja ia melihat seorang perempuan cantik melintas depan rumah teman nya tersebut. Ia pun menanyakan siapakah perempuan cantik yang baru saja ia lihat kepada teman nya.
Simak terus kisah nya dalam novel karyaku ya...
Terimakasih...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Margaretha Riswanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Tini bingung tak karuan. Dia merencanakan sesuatu agar Yanu dan Maria berpisah. Entah apa yang ada di pikiran Tini kala itu. Disisi lain,Yanu mencoba mengatakan niatnya kepada Maria untuk menjemput Ashka anaknya dan tinggal bersama nya dengan Maria.
"Mah,kalau Ashka aku jemput gimana ? Kamu keberatan tidak ?."
"Maksudnya mas ? Di jemput bagaimana ?."
"Ya aku jemput,aku bawa kemari mah lalu tinggal bersama kita disini dan sekolah disini. Gimana mah kamu keberatan tidak ?."
"Nggak kok mas,aku gak keberatan kalau Ashka tinggal bersama kita. Arsya pun kalau mau ikut,di ajak saja sekalian juga tidak apa-apa. Kan anakmu anakku juga."
"Makasih sayang. Besok kita kerumah Tini untuk ambil anak-anak. Sekarang kita istirahat dulu ya mah. Love you sayangku,cintaku,negriku,segalanya buatku." Ucap Yanu sembari menciumi muka Maria.
Maria yang geli mendengar tutur kata Yanu tertawa terbahak bahak.
"Kamu itu ada-ada aja mas. Gak sekalian disebutin semua."
"Kamu emang segalanya buatku mah. Tanpamu aku remuk. Kamu penguatku,kamu penyemangatku. Kamu mataku,kamu telingaku,kamu hidungku. Tanpamu aku tak tentu arah mah. Jangan tinggalkan aku ya mah."
"Insyaallah aku akan setia mendampingimu sampai maut memisahkan kita."
"Oh iya mah,besok kita mampir jenguk ibu dulu ya."
"Ya mas."
...****************...
Pov Maria
Aku senang sudah bisa menikah lagi dengan orang yang benar-benar mencintaiku dan mengerti aku. Orang yang bisa membimbing dan mengarahkanku. Tapi masalah pun dimulai saat awal pernikahan kita. Keluarganya nampak tidak senang denganku. Bahkan seakan-akan mereka belum bisa menerimaku menjadi istri mas Yanu. Baru saja aku datang kerumah orang tua mas Yanu untuk mengambil barang-barang mas Yanu yang masih disana,ternyata ada mantan istri mas Yanu yang meminta rujuk. Ia datang dengan di temani kakak pertama mas Yanu sendiri. Sedangkan pak Sulton,bapak mas Yanu secara tidak langsung mengusirku halus dengan sikapnya yang nampak sekali kalau ia tidak suka dengan kehadiranku. Ya Allah,apa rencanamu untukku. Ingin aku menangis tapi tidak bisa. Aku hanya bisa menahan tangisku dan mencoba tersenyum di depan suamiku. Alhamdulillah suamiku mendukung dan membelaku di depan keluarganya. Bahkan suamiku juga tidak menggubris mantan istrinya yang mengajaknya untuk rujuk. Padahal ini adalah pernikahan yang aku idam-idamkan selama ini. Karena sebelumnya aku telah salah memilih lelaki. Tapi kenapa awal pernikahanku sudah ada cobaan seperti ini. Bahkan di pagi hari saat aku dan mas Yanu bersiap untuk berangkat menuju kontrakan,ada lagi gangguan. Tiba-tiba mantan pacar mas Yanu datang dan memeluk mas Yanu. Jujur aku cemburu karena suamiku di peluk oleh wanita lain. Tapi aku mencoba menyikapinya dengan biasa saja dan menahan emosiku. Karena aku percaya suamiku tidak akan mengkhianatiku. Dan dugaanku benar,mas Yanu menyanjungku di depan Ani. Alhamdulillah ya Allah,Engkau telah mengirimkan laki-laki yang benar untukku.
...****************...
Keesokan harinya,Maria dan Yanu pergi kerumah pak Sulton untuk menjenguk bu Ami. Sesampainya disana.
"Bu,Yanu datang bawa mantu ibu." Ucap Yanu menuju ke kamar bu Ami bersama Maria.
"Ya le kemarilah."
"Bu." Ucap Maria sambil menjabat tangan bu Ami lalu mencium punggung tangan bu Ami.
"Le,ibu boleh minta tolong."
"Apa bu ?."
"Ambilkan kotak perhiasan ibu di dalam lemari. Bawakan kemari."
Yanu membuka lemari bu Ami dan mengambil kotak perhiasan yang di maksud.
Bu Ami mengambil cincin berhiaskan batu ruby.
"Kemari ndhuk,mendekat ke ibu."
Maria pun mendekat di sebelah ranjang tempat bu Ami terbaring.
"Mana jari manismu."
Maria pun menurut,dan mengarahkan jari manisnya kepada bu Ami. Bu Ami memasangkan cincin berhias batu ruby tersebut ke jari manis tangan Maria.
"Ini apa bu ? Kenapa ibu kenakan di jariku ?." Tanya Maria bingung.
"Ini cincin ibu,kenang-kenangan dari mbah putri. Karena kamu sudah jadi mantu ibu,ibu harap kamu memakainya. Ibu yakin kamu perempuan yang baik. Ibu juga yakin kalau kamu bisa menjaga dan merawat anak ibu dengan baik."
"Terimakasih bu."
"Ya ndhuk. Ibu ingin meminta sesuatu kepadamu."
"Apa itu bu ?."
"Ibu titip Yanu ya ndhuk. Tolong jaga,cintai dan rawat anak ibu seperti ibu menjaga,mencintai dan merawatnya. Kamu mau kan ndhuk ?."
"Tentu bu. Mas Yanu adalah suami saya. Sudah sepatutnya saya menjaga,mencintai dan merawatnya."
"Jangan sakiti dia ya ndhuk. Dan jangan pernah meninggalkan ataupun menduakan nya."
"Ya bu,saya janji."
"Terimakasih ndhuk,sekarang ibu sudah tenang. Kalaupun Gusti Allah ambil ibu untuk pulang,ibu ikhlas. Karena anak ibu yang paling ibu sayangi sudah di dampingi oleh perempuan yang tepat. Yaitu kamu ndhuk."
"Ibu jangan ngomong seperti itu. Ibu sehat-sehat ya. Sekarang ibu mau makan apa ? Biar saya masakin."
"Ibu gak kepingin apa-apa. Kalau kamu masak ya tidak apa-apa. Apapun yang kamu masak pasti ibu makan. Ibu senang mantu ibu selain cantik juga memiliki hati yang baik."
"Saya keluar kepasar dulu ya bu,saya masakin yang enak buat ibu."
"Ya ndhuk."
Maria dan Yanu pun keluar dari kamar bu Ami.
"Mas,kamu dengar kan tadi penuturan ibumu."
"Ya mah. Berasa kayak anak bayi saja aku. Dititipkan ke kamu."
"Kamu sekarang bayiku mas,uluh... Uluh... Uluh..." Ledek Maria ke Yanu.
"Kamu itu mah." Ucap Yanu kesal sambil cemberut.
"Oh iya mas aku mau tanya."
"Apa sayang ?."
"Dulu apa ibu juga memberi sesuatu ke mbak Tini ? Terus apa ibu juga menitipkanmu ke mbak Tini sama seperti ibu menitipkanmu ke aku mas ?."
"Nggak. Ibu dulu tidak pernah ngomong seperti itu ke Tini. Ibu juga tidak pernah memberi apapun ke Tini. Apalagi ini cincin warisan dari mbah putri. Tapi sepertinya ibu tau kalau kamu jodohku mah dan Tini bukan. Makanya ibu beda sikapnya. Dulu sewaktu sama Tini,ibu tuh ketus banget."
"Oh... Alhamdulillah kalau gitu mas. Berarti ibumu mau menerimaku sebagai menantunya. Aku seneng deh."
"Kamu mau masak apa mah ?."
"Gimana kalau buat sayur kelor sama orek tempe mas. Kelihatan nya enak dan seger."
"Sama jangan lupa tahu bacem mah. Ibu suka sama tahu bacem soalnya."
"Oke siap pak boss. Hayuk anterin aku kepasar."
"Ini namanya bukan pak boss tapi sopir bosss."
"Hahahahaha... Mas ini ada-ada saja."
"Yasudah ayo,mau naik apa mah ?."
"Motor saja mas,biar romantis."
"Itu adanya motor tua." Ucap Yanu menunjuk motor jadul yang terpakir di garasi rumah.
"Gak apa-apa. Asal sama kamu aja mas."
"Oke yuk berangkat."
Yanu dan Maria pun berangkat kepasar dengan menggunakan motor jadul milik pak Sulton.
Bersambung....
yukk saling support 😊
Contohnya: aku, kamu, dan dia.
Jadi bukan aku,kamu,dan dia.
Semangat kak🫶🫶🫶