NovelToon NovelToon
Istri Kecil Tuan Matthew

Istri Kecil Tuan Matthew

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rumiati

(***) Peony surgawi adalah seorang gadis yatim piatu . dia tinggal bersama seorang Bibi penjual bunga yang bernama Aura Herawati , dia tidak mempunyai anak dan suami . Peony tinggal bersamanya semenjak usia delapan tahun .

***
Al gozali Matthew adalah seorang anak laki laki kecil yang sejak lahir telah di tinggal pergi ibunya mengejar kemewahan duniawi . dia tumbuh menjadi anak laki laki yang dingin dan datar seperti Ayahnya Al Gibran Matthew .

semenjak di khianati oleh istrinya ,Al Gibra Matthew sangat membentengi diri dengan namanya wanita .Semenjak sang istri pergi bersama laki laki yang lebih kaya darinya ,karena kehidupan Matthew saat itu masih kalang kabut .

suatu hari Al tanpa sengaja bertemu dengan Piony . melihat kelembutan kesabaran dan kebaikan Piony Al menginginkannya sebagai temannya . karena selama ini kehidupan anak berumur lima tahun itu sangat abu abu .

apakah Matthew akan mengabulkan permintaan Al putra . perubahan apa yang akan terjadi pada Al Gibran Mat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

Matthew mengangkat kepala dan menatap Morgan dengan tajam ." kamu ingin bekerja atau tidak . Jika tidak silahkan kamu pulang dan tidak usah datang bekerja lagi ."

Morgan menghembuskan napas pelan ." kenapa Anda kelihatan sensitif sekali malam ini ,Tuan? Anda seperti tidak suka jika saya ikut menikmati teh buatan Nona Peony . Jangan katakan kalau Anda ...."

"Apa? Tidak usah memancing rasa kesal saya Moor . Cepat saja urus laporan itu . Beritahu saya apa yang akan di bahas rapat besok ." Matthew berdecak .

Jangan kan Morgan . Dia sendiri juga merasa aneh , bingung dengan diri sendiri . Matthew merasa tidak suka saja jika Peony berbicara dengan Morgan .

Melihat tatapan mata Morgan tak berkedip saat melihat Peony , membuat Matthew seakan mempunyai saingan . Saingan apa?

"Sh***t ."

Morgan terkejut , dia menoleh ke arah Matthew yang tiba tiba mengumpat . Kini bosnya itu malah mengusap wajah dengan kasar .

"Apa anda sedang tidak enak badan ,Tuan ? Jika memang begitu ,kita bisa menundanya ."

"Tidak ayo lanjutkan , tadi sampai mana ? Matthew mengurut batang hidungnya seakan banyak pikiran .

Meski kurang fokus , Matthew masih memaksakan diri untuk membahas pekerjaan . Otak dan tubuhnya terasa begitu lelah karena membagi ketenangan .

Dia menggeliat dan menatap jam dinding , di ruang kerjanya . Morgan baru saja pulang , sekarang dia pun harus segera keluar untuk bergerak ke kamar tidurnya sendiri .

Langkah kaki pria itu terlihat cukup tak bertenaga . Sadar atau tidak kini Matthew memencet tombol lift ke arah kamar Peony . Otak dan hatinya yang sedari tadi sudah di penuhi oleh wajah Peony , membuat Matthew tak sadar akan pergerakan jari tangan .

Bahkan kini pria itu terpaku di tempatnya . Mata Matthew melotot , dia menoleh ke kanan dan kiri bak orang bodoh .

"Kenapa aku datang ke sini?" gumamnya tak sadar .

Seakan ada kekuatan lain yang mengambil alih tubuh Matthew . Pria itu berjalan mencapai kamar Peony . Yetapi sama sekali tidak sadar . Bahkan dia sudah membuka pintu kamar sang babysitter itu . Dia baru tersadar dan linglung .

"Apa yang perlu aku buktikan ?"gumamnya pelan ." Aku pria normal ,dia bisa saja habis aku lahap ."

Bukannya berbalik badan dan pergi dari dalam kamar Peony . Matthew malah semakin masuk ke dalam kamar Peony .

Pria itu sedari awal sudah tak sadar . Bahkan dia berhasil membuka pintu kamar Peony menggunakan chip kamarnya sendiri .

Memang semua kamar ataupun ruangan akan terbuka dengan satu kartu di tangan Matthew .

"Baiklah , kita hanya perlu membuktikan beberapa menit saja , setelahnya pergi ." gumam Matthew di sela langkahnya .

Pria itu menghentikan langkah saat dirinya mencapai tepian ranjang Peony . Sesosok gadis kecil sedang tertidur pulas di atas hamparan kasur yang empuk.

Matthew diam ,dia tak mengeluarkan suara . Mata tajam pria itu terus memperhatikan wajah polos Peony yang tertidur .

Wajah cantik babysitter itu terlihat cukup samar , tetapi tak menghilangkan auranya . Bahkan terlihat semakin menarik di bawah temaramnya lampu tidur .

" Sepertinya ini memang sudah tidak beres ." Matthew mengusap wajahnya , entah apa yang di maksud dengan kata tidak beres menurut duda arogan itu .

Sedang frustasi dengan pikirannya , Matthew melotot sempurna saat tiba tiba Peony menggeliat memeluk bantal guling .

Bukan tanpa sebab paha Peony jadi terekspos ketika gadis itu mengangkat kakinya memeluk guling . Kini pria itu terpaku matanya tak berkedip .memandang paha mulus milik Peony .

Kurang ajar? Mungkin itu bisa dilontarkan untuk Matthew saat ini . Sadar tidak sadar , Matthew malah mempelototi tubuh babysitter putranya .

"Kurang ajar! Aku tidak mungkin tertarik kepadanya ,kan? Dia hanya seorang gadis kecil ." geram Matthew seakan menepis isi hatinya .

Matthew berusaha tetap tenang . Meski sudah ada yang memberontak dalam dirinya . Sifat arogannya membuat Matthew menepis segala sesuatu dalam hati dan pikiran sendiri .

Sempat dikhianati oleh istri sendiri tentu membuat Matthew tak akan mudah percaya kepada perempuan .

"Otak dan mataku sepertinya juga bermasalah ." Matthew menggucek matanya ." Bagaimana mungkin guling itu menjadi terlihat seperti aku ? Oh s**t!"

Matthew kembali berceloteh bak orang gila . Pikirannya yang tak terlalu fokus . Membuat pria itu malah melihat guling di dalam pelukan Peony adalah tubuhnya .

Seketika tubuh Matthew memanas . Bahkan wajahnya memanas

" Ayo pergi sekarang , aku takut lepas kendali . Sepertinya ini salah satu efek karena aku sudah mengantuk ." Matthew langsung membalikkan badan dan bergerak cepat ke arah pintu kamar .

Pria iu berjalan sembari terus memijit kening ,bergantian dengan memijit batang hidungnya . Malam itu entah Matyhew bisa atau tidak tidur dengan nyenyak atau tidak .

***

Peony terbangun dari tidurnya , dia menguap sambil menggeliat kecil . Gadis itu memiringkan tubuhnya dan menatap pintu kamarnya sambil tersenyum .

"Aku tadi malam serasa bermimpi , kalau Tuan Matthew datang ke sini . Dia juga sempat berdiri di samping ranjang aku , astaga ,kenapa juga mimpi aku seperti itu?" Peony terkekeh geli akan mimpinya sendiri .

Akan tetapi benarkah itu hanya sebuah mimpi ? Jelasnya , Peony menganggap itu semua hanya mimpi . Padahal matthew semalam benar benar datang mengunjungi kamarnya .

Bangun tidur ini ,Peony terlihat senang . Wajahnya memperlihatkan binar bahagia . Bahkan Peony berjalan ke kamar mandi sembari bernyanyi kecil. Kejadian yang dia anggap sebagai mimpi itu membuat Peony senang , entah karena apa .

Jika Peony senang dan fresh di pagi hari karena kejadian tadi malam . Maka berbeda dengan Matthew , sangat bertolak belakang .

Kini pria itu duduk di atas ranjang dengan mata sedikit menghitam . Tampaknya Matthew tidak bisa tidur semalam .

Ayolah , ada apa denganmu duda arogan ?.

"Sudah dua kali aku di buat susah tidur . Tapi kali ini , dia bahkan tidak memberiku kesempatan untuk memejamkan mata . Kurang ajar sekali . Berani sekali dia meneror aku , di saat aku membuka mata atau pun menutup mata ."ck " Matthew mengurut batang hidungnya . Merasa kepala pria itu cukup berdenyut .

Tidak tidur semalaman membuat Matthew terlihat bak mayat hidup .

***

"Ayah kenapa jalannya seperti itu ?

Suara Al menarik perhatian Peony . Gadis itu meletakkan s**u di depan Al dan menoleh ke arah pandang sang majikan kecil .

Kening Peony mengerut saat melihat Matthew berjalan sedikit tak bersemangat . Wajah Matthew juga terlihat aneh , sedikit berkerut seakan memiliki banyak masalah .

"selamat pagi Ayah".

Suara lembut Al menyadarkan Matthew yang sempat melamun . Dia mengangkat kepalanya dan tersenyum pada Al .

Mata Matthew terhenti saat melihat Peony di samping sang putra . Gadis itu tersenyum ramah seperti biasa , dan menunduk hormat kepada Matthew .

"Selamat pagi, Boy . Minumlah s**unya nanti keburu dingin." ucap Matthew sambil mencium pucuk kepala sang putra . Sebelum bergerak duduk ke kursi makannya sendiri .

"Tuan , apakah Anda ingin minum teh . Teh biasa atau teh hijau , sepertinya tadi malam Anda bekerja sangat keras ."Ucap Peony kepada Matthew.

Matthew tak menatap Peony . Dia sedang mencoba memfokuskan diri ."Saya ingin teh hijau saja ."

" Oh baik Tuan . "balas Peony.

"Saya akan segera datang teh hijau untuk Anda ,Tuan?" jawab kepala koki baru .

1
💕Rose🌷Tine_N@💋
hah....modus km mah tuan🤪
💕Rose🌷Tine_N@💋
rasain...kena kau Mattt🤣🤣
partini
ini dah keterlaluan,,pecat lah
partini
banyak pelayan ngapain aja masa taman dan biarkan akta hutan
partini
ini sudah tidak bisa di biarkan ayo tuan pecat mereka semua ,ga guna cuma caper doang
partini
wah minta di pecat mereka
partini
yg di katakan tuan Matt ada benarnya jg sih ,,dah 20th n jangan terlalu begitu terkesan jadi perempuan gampang
partini
good 👍👍👍👍👍
partini
aihhh jadi baby sitter yg tua malah rempong
partini
heh
partini
ehhh tuan Matt bilang aja gemeteran ada rasa yg aneh dekat sama baby sitter anakmu,,baru di peluk tangan nempel dikit lah kalau ga sengaja lihat body mulus tanpa busana macam mana bisa" solo karir terus 😂😂😂
secara kamar kan ad cctv nya
aku suka Thor Matt tersiksa
partini
kata susu menjadi kata keramat tuan Matthew 😂😂😂😂
partini
aihhh tuan Matt,,,jaga hatimu yah jangan terlalu benci nanti jadi cinta
karena benci dan cinta itu terlalu tipis
partini
kaya karung besar ajaa main gedebruk
partini
apa ga kejauhan Thor beda 20 th jadi umur Matthew 40 tuh bocah umur berapa pastinya blm 10th kn
bujang lapuk kah si Matthew thor
imaykhan@123: makasih
partini: iya Thor ,,satu ini yg paling jauh yg ku baca biasnya di bawah 40th
but is good story 👍👍👍👍
total 3 replies
partini
lanjut Thor ceritanya sangat menarik
partini
mau lihat reaksi tuan sombong itu lihat Peony pakai baju renang apa iya body nya tidak bisa bikin dia terehem ehem
secara dia bilang dadanya masih rata
partini
nah Lo tuan bagaimana terkejut kan
partini
lihat saja Morgan tuan mu nanti pasti bucin akut
imaykhan@123: iya di tunggu saja
total 1 replies
partini
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!