NovelToon NovelToon
Gadis Incaran Mafia Iblis

Gadis Incaran Mafia Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Beda Dunia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Wallace Huang, dikenal sebagai Mafia Iblis yang tanpa memberi ampun kepada musuh atau orang yang telah menyinggungnya. Celine Lin, yang diam-diam telah mencintai Wallace selama beberapa tahun. Namun ia tidak pernah mengungkapnya.

Persahabatannya dengan Mark Huang, yang adalah keponakan Wallace, membuatnya bertemu kembali dengan pria yang dia cintai setelah lima tahun berlalu. Akan tetapi, Wallace tidak mengenal gadis itu sama sekali.

Wallace yang membenci Celina akibat kejadian yang menimpa Mark sehingga berniat membunuh gadis malang tersebut.

Namun, karena sebuah alasan Wallace menikahi Celine. pernikahan tersebut membuat Celine semakin menderita dan terjebak semakin dalam akibat ulah pihak keluarga suaminya.

Akankah Wallace mencintai Celine yang telah menyimpan perasaan selama lima tahun?

Berada di antara pihak keluarga besar dan istri, Siapa yang akan menjadi pilihan Wallace?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Celine menggenggam kalungnya erat-erat, seolah ketakutan Wallace akan menyentuh atau mengetahui yang selama ini ia sembunyikan. Ia menarik napas dalam-dalam, berusaha tetap tenang meski jantungnya berdetak cepat.

"Tuan, ada apa?" tanyanya pelan, mencoba mengalihkan fokus Wallace dari benda kecil yang ia sembunyikan.

Wallace menatapnya dalam. "Mark mengatakan... kau menolak cintanya karena kalung itu, bukan?"

Nada suaranya datar, tapi menyimpan rasa ingin tahu yang tajam.

"Aku jadi penasaran... pria seperti apa yang mampu mengalahkan Mark yang begitu sempurna?"

Celine langsung menunduk. "Itu urusanku. Harap Anda tidak menanyakannya lagi," jawabnya tegas, lalu melangkah sedikit ke samping, menghindari tatapan pria yang membuatnya canggung dan cemas.

"Mark sangat polos. Dan dia serius soal perasaan. Aku hanya ingin kau menjaga hatinya, agar dia tidak terluka karena harapan kosong."

Celine mendongak dengan ekspresi bingung.

"Apakah… Anda ingin aku bersamanya?" tanyanya pelan, nyaris tak percaya.

Wallace menggeleng perlahan, tatapannya kini tajam.

"Tidak. Kalian berasal dari dunia yang berbeda. Mark, bagaimanapun, tetap keturunan mafia. Maksudku jelas—jika kau tidak mencintainya, jangan beri dia harapan."

Celine menahan napas. Kalimat itu terdengar seperti tuduhan, tapi ia tetap mencoba menjawab tenang.

"Aku tidak pernah melakukannya. Jadi… jangan khawatir. Aku akan pergi sekarang juga dan tidak akan menemui Mark lagi."

Ia mulai melangkah menjauh, namun baru satu langkah, tangan Wallace mencengkeram lembut lengannya, menghentikan gerakannya. Celine terdiam, menatap pria itu dengan mata lebar.

Namun sebelum Wallace sempat berkata lebih jauh, suara ceria yang familiar terdengar dari ujung lorong.

"Paman! Celine! Kalian kenapa di sini?" seru Mark sambil berjalan menghampiri, masih mengenakan baju pasien.

Wallace langsung menoleh, wajahnya berubah sedikit kesal.

"Kenapa kau keluar? Lukamu belum sembuh."

Mark mengangkat bahu kecilnya, berusaha tersenyum.

"Paman, aku bosan di rumah sakit. Aku ingin pulang. Lagi pula, di rumah aku juga bisa merawat diri. Dokter sudah siapkan obat untukku."

Wallace menatap tajam.

"Tidak bisa. Aku tidak suka ada pasien di rumahku."

"Paman..." Mark memelas, mencoba membujuk.

Wallace menyilangkan tangan di dada, suaranya dingin.

"Jangan membantah. Kalau tidak, kau akan tinggal di sini sampai bulan depan!"

Mark terdiam sejenak, lalu menunduk.

"Aku hanya..."

"Kembali ke kamarmu," titah Wallace, tegas dan tak bisa ditawar.

Mark mengangguk pelan.

"Iya..." Tapi matanya masih mengarah ke Celine.

"Tapi, Celine... kau mau ke mana?"

Celine mencoba tersenyum meski hatinya tak tenang.

"Aku sudah sembuh. Jadi aku ingin pulang."

"Celine, sudah aku katakan sebelumnya," suara Mark terdengar penuh kekhawatiran.

"Lebih baik kau tinggal di rumah pamanku untuk sementara. Teman-teman Mike Lin sangat banyak. Mereka pasti akan datang mencarimu. Kau yakin berani kembali ke rumah itu? Bagaimana kalau mereka datang lagi dan menyakitimu?"

Ucapan Mark tak sengaja menusuk luka lama. Wajah Celine seketika pucat. Ingatan tentang malam kelam itu kembali menghantam—tentang dua pria yang tak lain adalah teman-teman Mike, yang telah menghancurkan hidupnya.

Wallace, yang sejak tadi diam, menyadari perubahan ekspresi gadis itu.lalu berkata pelan namun penuh makna,

"Mereka tidak akan kembali... karena sudah ikut dengan Mike... pergi ke dunia lain."

Mark menoleh cepat. "Paman... apakah itu benar?" tanyanya, nyaris tak percaya.

Wallace mengangguk tenang. "Semua yang terlibat... sudah diberi pelajaran. Tidak ada satu pun yang akan menyakiti Celine lagi."

"Terima kasih..." bisik Celine lirih, suaranya gugup.

Mark mendekat, menatap gadis itu dengan tulus.

"Tinggallah di rumah paman. Di sana aman dan nyaman. Rumahmu sekarang sudah rusak parah, kaca jendelanya pecah, dan... penghuni di bangunan itu akan digusur. Itu bukan tempat yang layak ditinggali."

Wallace menimpali, "Dengar saja saran Mark untuk saat ini. Nanti, kau bisa cari tempat sendiri. Aku tidak mau keponakanku yang bodoh ini selalu hidup dalam kekhawatiran!"

Celine menunduk, mencoba menahan rasa tak nyaman.

"Tapi... aku akan merepotkan kalau tinggal di rumah Anda," ujarnya pelan.

Wallace menoleh, menatapnya serius.

"Tenang saja. Aku tidak akan membiarkanmu tinggal secara gratis. Saat waktunya tiba, aku akan memintamu melakukan sesuatu."

"Paman!" sela Mark, terkejut.

Wallace hanya melemparkan tatapan tajam ke arah keponakannya.

"Tinggal di rumahku berarti ada konsekuensinya. Tak ada yang gratis."

Celine terdiam. Dalam hati, ia tahu bahwa Wallace tak pernah setengah-setengah dalam apa pun.

"Aku ingin menjauh darinya… tapi kenapa malah semakin dekat? Kalau aku menolak, Mark pasti semakin mengkhawatirkanku..." batinnya.

Wallace lalu menoleh ke Mark, nadanya datar namun mengancam.

"Kembali ke kamarmu. Kami akan pulang dulu. Dan jangan coba-coba melakukan hal bodoh, atau aku kirim kau langsung ke sisi ibumu."

Sebelum Celine sempat berkata apa-apa, Wallace menggenggam lengannya dan menariknya pergi tanpa memberi kesempatan untuk menolak.

"Tuan Huang!" seru Celine, terkejut, tapi tak mampu berontak.

Mark hanya bisa menatap punggung mereka menjauh. Ia mendesah pelan.

"Pamanku memang tidak pernah bersikap lembut pada siapa pun... Tapi jika Celine bersamanya, dia pasti aman."

Mark menunduk pelan. "Mungkin... nanti aku akan membawanya pergi ke luar negeri."

Dalam Perjalanan.

Celine duduk diam di kursi penumpang belakang. Wajahnya menoleh ke luar jendela, namun pikirannya melayang entah ke mana. Di sampingnya, Wallace duduk tenang dengan mata terpejam, seperti tak terganggu oleh dunia luar.

Mobil melaju melewati jalan utama kota. Biasanya ramai, tapi kali ini... terlalu sepi.

Nico yang mengemudi, sesekali melirik spion. Dahinya berkerut.

"Tuan... sepertinya ada yang aneh," gumamnya waspada.

Wallace membuka matanya perlahan, lalu melihat ke luar.

Beberapa pria berdiri di pinggir jalan, menatap langsung ke arah mobil mereka. Gerak-gerik mereka mencurigakan.

"Sepertinya kematian orang-orang yang menyerangku... sudah sampai ke telinga dalang utama," ujar Wallace tenang, sambil merogoh saku jasnya dan mengeluarkan pistol.

Celine yang melihat senjata itu terbelalak, tubuhnya refleks menegang.

Wallace melirik sekilas padanya.

"Apa pun yang terjadi… pejamkan matamu," ucapnya, tetap tanpa ekspresi.

Celine menatapnya sejenak. Tak ada ketakutan di wajah Wallace—yang ada hanyalah ketenangan mematikan yang seolah berkata:

"Aku telah melewati neraka. Dan aku tak takut kembali ke sana."

Brummm…

Suara mesin berat terdengar dari kejauhan.

Wallace menoleh ke kaca samping, Sebuah truk besar melaju kencang, tanpa tanda pengereman—arahnya lurus ke mobil mereka, tepat dari sisi tempat Celine duduk.

"Sial!" gumam Wallace. Ia langsung berpaling pada Celine yang belum menyadari bahaya itu.

Tanpa berpikir panjang, Wallace meraih tubuh Celine dan memeluknya erat, tubuhnya menjadi tameng untuk gadis itu.

"Tunduk!" teriaknya.

BRUUAAAKK!!

Benturan keras menghantam sisi mobil.

Kaca jendela pecah, logam berderit melengking. Mobil limosin mewah itu terguncang hebat, sempat terangkat sebelah rodanya lalu mendarat kembali dengan hantaman keras. Udara dipenuhi suara alarm dan serpihan kaca beterbangan.

Celine menjerit kecil, tubuhnya terselip dalam pelukan Wallace.

Nico berusaha mengendalikan kemudi namun mobil tergelincir hingga menghantam pembatas jalan.

Asap mengepul. Semua hening untuk sesaat—kecuali bunyi rem darurat dan dengungan alarm kendaraan.

1
Rocky
Manttappp..
yuning
i love you Mr mafia
Nabil abshor
PUUUAAAAAASSSSSS,,,,,,, syukaaak,,,, kaya gini niiiih,,,,,, yang sekali thesss,,,, dibalasnya thaaassss theeessss,,,,,,
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Febriana Merryanti
good job Wallace beri pelajar buat mereka pelacur kok teriak pelacur🤣🤣🤣
Akai Kakazain
duh thoooor....dag dig dug aq thor, knpa brsmbung pulak thor...huhuhuuu....
Bu Kus
kasih pelajaran tu Wallace buat mereka jerah
Bu Kus
semoga Wallace cepat datang dan Celine bisa selamat
Naufal Affiq
lanjut thor
Isnanun
akhirnya ada yg ngebelain Celine
R@3f@d lov3😘
akhirnya kamu datang juga Wallace 🙄🙄kasihan Celine dan hukum 2 jalang it...wlpn mereka keluarga tapi mereka 😏 sudah berani menyakiti Celine a
yuning
hanya seorang Celine kalian main keroyokan
R@3f@d lov3😘
dasar sampaaaaah 😏 kalian,,lihat saja jika kalian berani menyentuh Celine maka jangan heran jika Wallace memberi kalian pelajaran 🙄😒
Reni Anjarwani
ldoubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut
R@3f@d lov3😘
Celine yang digoda kenapa aq yang dag....dig....dug...seeeerrr🤭😁
Naufal Affiq
bisa uji coba juga tuan,kalau tuan berani
Naufal Affiq
kamu seram tuan,coba rubah sedikit cara bicaramu dan tingkah laku mu,di hadapan gadismu
yuning
aku mau lihat tuan 😁
Nabil abshor
bukan marah,bukan lembut,,,,, ky gmn ituuuuuu,,,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!