Pembalasan Achilles

Tengah malam .

Achi mengelus perutnya yang terasa lapar sampai dia terbangun dan menatap sekitar .

" Ihhhh, takut " rintih Achi membenamkan wajahnya ke dada Jho yang berbaring memeluknya.

Achi lapar tapi sudah ciut duluan melihat pencahayaan yang begitu redup karena Jho mematikan lampu utama.

" Kak Jho belum lama tidur masa aku bangunin lagi " ucap Achi menatap Jho yang tertidur pulas .

" Tapi lapar "

..........

10 menit kemudian Jho membuka matanya karena merasakan Achi yang terus bergerak dalam pelukan nya .

" Dek , kenapa udah bangun masih tengah malam " ucap Jho menatap Achi dengan mata sayu .

" Enggak, nggak papa mata aku nggak mau tidur , kakak tidur lagi aja " ucap Achi gelagapan.

" Kenapa? Bilang sama Kakak " ucap Jho yang ingin tau alasan nya .

" Achi lapar Kak" keluh Achi yang akhirnya jujur karena Jho terus bertanya.

Jho duduk lalu merapikan bantal nya untuk bersandar " Makanlah kakak temani " ucap Jho menyalakan lampu tau kalau Achi takut .

" Kak tapi, " Achi cemas saja melihat Jho yang malah menjangkau sendiri piring makanan diatas meja .

" Makanlah " kata Jho tersenyum memberikan makanan itu pada Achi .

Achi yang memang lapar itu makan dengan lahap , sedangkan Jho hanya menatap dan menikmati setiap ekspresi di wajah Achi .

" Kakak lapar juga?" tanya Achi karena sedari tadi Jho hanya menatap tanpa beralih darinya yang sedang makan .

" Tidak " jawab Jho menggeleng lalu membersihkan sisa makanan di bibir Achi dengan tisu .

Selesai makan Achi tersenyum senang dengan mood yang baik " ayo kita tidur lagi " ajak Achi .

" Tunggu beberapa saat , tidak baik langsung tidur setelah makan " ucap Jho .

" Badan kakak pasti capek udah beberapa hari berbaring " ucap Achi .

" Baring gih biar Achi pijit " inisiatif Achi membantu Jho kembali berbaring.

" Kata dokter kalau pikiran kak Jho rileks dia bakalan cepat sembuh " batin Achi yang ingin membantu Jho agar rileks.

Achi memijit pelipis , tangan , bahu dan juga kaki Jho " Dek sampai kaki aja " pinta Jho yang tiba-tiba merasa bergejolak ketika Achi memijit pahanya.

" Ahhh, astaga " batin Jho yang benar-benar merasakan gejolak tak biasa yang sebelumnya tidak pernah dia rasakan jika bersama Achi , tapi kenapa sekarang seolah-olah hasrat Jho naik ketika Achi menyentuh bagian sensitifnya.

" Apa instingku benar-benar sudah mengatakan kalau Achi bukan adikku lagi tapi lawan jenis ?" batin Jho bertanya-tanya.

" Emang paha kakak nggak capek berbaring terus ?" tanya Achi yang tetap saja memijit paha Jho sampai keatas .

" Enggak Dek " kata Jho mencoba bersikap biasa walaupun dia merasakan tubuhnya yang tiba-tiba bereaksi akibat sentuhan Achi .

" udah tidur lagi sini " kata Jho meminta Achi yang masih duduk kembali berbaring dalam pelukan nya .

" Mmmmh, Achi tidur disofa aja kak, setelah dipikir-pikir nggak etis juga kita tidur berdua apalagi pelukan" ucap Achi .

" Nanti orang ngiranya kita ngapa-ngapain lagi " ucap Achi yang jadi memikirkan penilaian orang lain .

" Hanya orang gila yang berpikiran begitu , dengan kondisi aku yang seperti ini jangan kan untuk bercinta bergerak saja susah " ucap Jho mengatakan hal vulgar dengan begitu lantang .

" Lagian kakak aneh banget badan sekekar ini kena asam lambung" Heran Achi yang dari dulu berpikir nya orang yang kena asam lambung itu kayak orang kurus yang jarang makan tapi tidak malah pria sekekar Jho yang kena penyakit seperti itu.

" Ya kan asam lambung bukan cuma karena telat makan dek , bisa juga karena beban pikiran" ucap Jho .

" lagian kakak pun mikir nggak ngira-ngira " ketus Achi .

...........

Sedari pagi banyak sekali orang yang datang menjenguk Jho apalagi cewek sampai Achi kekenyangan memakan isi parsel yang mereka bawa .

" Masih ada lagi yang mau datang jenguk kakak?" tanya Achi .

" Kenapa?" tanya Jho menatap Achi yang sedang mengembang selimut menutupi kaki nya .

" Ya kali aja ada yang bawa parsel lagi, kenyang aku " kekeh Achi yang puas sekali makan buah, kue dan juga makanan yang dibawakan tamu Jho .

" Itu parsel untuk orang sakit " kata Jho yang duduk diranjang itu sampai geleng kepala karena Achi benar-benar menghabiskan semua isi parsel .

" Orang sakitnya kan nggak boleh makan yang keras-keras cuma boleh makan bubur , jadi untuk aku yang sehat lah " tawa Achi menjemput lagi satu apel yang tertinggal diatas meja .

" Kakak mau baring?" tanya Achi yang duduk ditepi ranjang menggigit apel .

" Enggak " ucap Jho menatap Achi dengan senyum bahagia nya, Jho merasa nyaman saja ada Achi bersamanya .

" Apaan sih liat Achi Mulu " kata Achi jadi salah tingkah lalu pergi keluar kamar dan duduk dikursi tunggu depan ruangan .

" Kayaknya kak Jho memang beneran mulai belajar mencintai aku deh ?" batin Achi yang dapat melihat dari tatapan dan sikap Jho .

" Tapi ini nggak adil, aku nggak bakalan luluh secepat itu " Achi mulai merancang sebuah rencana .

" Apa aku buat aja ya kak Jho benar-benar jatuh cinta sama aku, habis itu rasakan pembalasan ku " ucap Achi dengan senyum liciknya.

" Aku jauhi dan cuekin kayak kemarin dia lagi sakit nanti kayak kemarin lagi kondisi nya sampai drop , aku kan kasihan " Achi jadi mengurungkan niatnya untuk membalas dendam karena Jho sedang sakit .

" Tapi bagaimana pun itu , kak Jho harus merasakan apa yang aku rasakan diabaikan, dicuekin dan betapa sakitnya melihat orang yang dicintai bersama orang lain " batin Achi .

Sebenarnya Achi hanya ingin Jho paham apa yang dia rasakan selama ini dan Jho hanya akan mengerti ketika dia merasakan nya .

" Tapi bagaimana cara buat kak Jho jatuh cinta ?"

" Apa aku harus jadi Achi yang dulu ?" Sebenarnya dulu Achi adalah gadis centil, periang dan jahil cuma karena beberapa tahun terakhir rasa cemburu dan sakit hati melihat Jho bersama wanita lain membuat Achi banyak diam sampai berubah kepribadian.

" Apa aku goda aja ya kak Jho ?" kata Achi yang punya cara lebih epic .

" Tapi nanti dibilang murahan ?" batin Kiara berpikir ulang .

" Tapi rasanya nggak papa selagi aku tidak melakukan hal itu didepan umum " ucap Achi .

" Baiklah, Wellcome to pembalasan Achilles kak Jho " kata Achi dengan senyum genit nya mengibas rambut panjangnya lalu kembali masuk kedalam ruangan .

"Dek kakak mau mandi " ucap Jho begitu Achi kembali masuk kedalam ruangan.

" Aku juga mau mandi , Ayuk mandi bareng " kata Achi mengedipkan matanya dengan centil.

Brakkk

Jho langsung melempar gadis genit itu dengan bantal sambil cemberut namun wajah Jho sudah merah diajak mandi bareng oleh Achi .

" Hahahaha , becanda kak Jho Ayo sini aku mandiin " kata Achi dengan serius membantu Jho turun dari ranjang dan berjalan membawa infus .