Laluna Andara Putri gadis manis berusia 21tahun merupakan gadis periang lembut hati dan untuk fisiknya meskipun tidak terlalu tinggi tapi tubuhnya sangat ideal untuk gadis asia.
kehidupan tenang Luna terusik saat tanpa sengaja dia melihat seorang laki-laki yang sedang bersembunyi di bawah pohon dekat rumah Luna. Laki-laki itu sudah bersimpah darah dan hampir tidak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah. Luna langsung menolong pria itu dan menaikkannya ke atas motornya untuk membawa laki-laki yang akan memporak-porandakan kehidupan Luna yang tenang.
"siapa namamu"
"Luna anda...."
"Leo"
Novel pertama Author mohon dukungannya dengan selalu meninggalkan jejak happy Reading🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝘪𝘮𝘶𝘬𝘯𝘱𝘪, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
𝘛𝘰𝘬 𝘵𝘰𝘬 𝘵𝘰𝘬
"masuk! "
"pak Kepala pelayan anda memanggil saya" ucap Maya setelah masuk keruangan yang biasa di pakai berkumpulnya para pelayan
"semuanya bisa keluar dulu saya ada pembicaraan penting dengan Maya" perintahnya yang langsung di turuti para pelayan yang ada di sana
"duduk Maya"
"trimakasih pak" jawab maya sedikit takut namun tetap menuruti perintah kepala pelayan
"aku dapat laporan nona Laluna menghabiskan makanannya juga meminum obatnya, apa yang kamu janjikan padanya sehingga nona Laluna menurut padamu" tanya kepala pelayan
"𝘩𝘶𝘩𝘩𝘩𝘩𝘩𝘩 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘺𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘪𝘤𝘢𝘳𝘢𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘯𝘰𝘯𝘢 𝘓𝘶𝘯𝘢" 𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪
"Maya? " panggil kepala pelayan karena Maya terlihat tengah melamun
"iy... iya Pak maaf" kata Maya gugup
"bagaimana caramu membuat nona Laluna mau makan dan minum obat" ulang kepala pelayan
"entahlah saya awalnya hanya menyapa nona, dan mendengarkan keluh kesahnya setelah itu saya hanya bilang..... " kata Maya terhenti karena bingung harus bilang apa untuk kepala pelayan
"katakan saja tidak perlu takut" kata kepala pelayan yang salah mengira Maya takut kepadanya
"jika anda tidak makan berarti anda adalah wanita lemah yang tidak pantas untuk di perjuangkan" kata Maya asal
𝘗𝘦𝘳𝘬𝘢𝘵𝘢𝘢𝘯 𝘔𝘢𝘺𝘢 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘺𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘶𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘭𝘪𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘢𝘩𝘢𝘮 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘵𝘶𝘢𝘯 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰 𝘥𝘪𝘢𝘮-𝘥𝘪𝘢𝘮 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘶𝘬𝘢𝘪 𝘓𝘢𝘭𝘶𝘯𝘢
"jadi menurut mu tuan Diego menyukai nona Laluna" tebak Kepala pelayan
"hahhhh kenapa tuan Diego pak, maksud saya tentu saja tuan Leo" kata Maya yang hanya mampu di ucapannya dalam hati
"maaf Pak mungkin saya salah" kata Maya berusaha menutupi kegusarannya
"tapi menurutku apa yang kamu sangkakan ada benar Maya kalau sebenarnya tuan Diego menyukai nona Laluna karena membawa orang asing ke dalam rumah adalah hal yang sangat tidak mungkin tuan Diego lakukan. Sekarang temui nona Laluna dengan lebih baik lagi agar kamu tidak merasakan kekejaman tuan Diego di masa depan" kata kepala pelayan
"baik Pak saya akan berusaha terimakasih saya ke kamar nona dulu" pamit Maya yang langsung mundur dan pergi meninggalkan kepala pelayan
"tunggu... " panggil kepala pelayan
"iya Pak apa ada lagi? " tanya Maya
"sementara ini akan menjadi rahasia kita berdua karena saya belum yakin pasti dengan perasaan tuan Diego, kamu faham" kata kepala pelayan
"sangat paham pak kalau begitu saya permisi dulu" pamit Maya
𝘋𝘪 𝘮𝘢𝘳𝘬𝘢𝘴 𝘙𝘦𝘥 𝘚𝘦𝘳𝘱𝘦𝘯𝘵
"tuan anda tidak pulang" tanya Jack
"aku ingin menyiksa orang saat ini" kata Leo
"hasil tes DNA nya keluar besok tuan" kata Jack
"apa kamu yakin dia Luna ku" tanya Leo sendu
"kita akan tau besok"
"kuharap dia bukan Luna entah mengapa aku sangat yakin itu" kata Leo sambil mengusap kasar wajahnya
"istirahatlah tuan penampilan anda sangat kacau saat ini" kata Jack
"jangan perdulikan aku, bagaimana dengan anak buahmu yang kamu kirim ke markas dan mansion Diego" tanya Leo
"belum ada kabar dari mereka tuan tapi saya yakin mereka masih aman disana" kata Jack
"apa kau bisa mengatur agar aku bisa menyusup ke sana" kata Leo yang membuat Jack sangat terkejut
"anda jangan berbuat nekat tuan kita tunggu dulu sampai ada kabar dari anak buah saya, tuan bisa pergi ke kantor untuk mencari kesibukan karena sudah lama anda tidak kesana" kata Jack menyarankan
"apa ada tahanan yang sudah tidak di butuhkan keberadaannya" tanya Leo
"ditempat biasa tuan" jawab singkat Jack
"kau tunggu disini aku mau olahraga sebentar supaya pikiranku sedikit tenang" kata Leo yang langsung pergi begitu saja yang membuat Jack hanya bisa bernafas panjang
"𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘮𝘢𝘺𝘢𝘵 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘯𝘰𝘯𝘢 𝘓𝘶𝘯𝘢" 𝘨𝘶𝘮𝘢𝘮 𝘑𝘢𝘤𝘬
𝘋𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘴𝘪𝘰𝘯 𝘋𝘪𝘦𝘨𝘰
𝘵𝘰𝘬 𝘵𝘰𝘬 𝘵𝘰𝘬
"nona..." panggil Maya
"Maya kamu baik-baik saja apa kamu terluka bagian mana yang sakit" tanya Luna sambil terus memeriksa dan memutar-mutar badan Maya hingga membuatnya pusing
"saya baik-baik saja nona tapi anda membuat saya pusing" kata Maya yang membuat Luna sadar akan perbuatannya yang sangat berlebihan
"maaf Maya aku sangat mengkhawatirkan mu, ada apa kepala pelayan mencarimu" tanya Luna
"dia hanya menanyakan bagaimana cara saya meyakinkan anda agar mau makan dan minum obat" jawab Maya
"hanya itu...! " tanya Luna
"sepertinya kepala pelayan ada sedikit kesalah pahaman kepada Anda nona dan menurut saya itu sangat bisa menguntungkan anda" kata Maya
"apa...! " tanya Luna sedikit
"menurut kepala pelayan tuan Diego menyukai anda nona karena anda adalah orang pertama yang bisa masuk begitu saja ke mansion dan berada di kamar sayap kanan bukan kamar tamu" jelas Maya
"apa kamu lupa Maya jika aku ini di culik bukan datang karena diajak dengan iklas hati oleh tuanmu" kata Luna
"jika anda adalah tawanan maka sudah pasti anda akan di bawa ke markas nona bukan ke mansion dan ini membuat saya memikirkan hal yang sama dengan kepala pelayan" kata Maya
"apa untungnya dia tetap akan menyiksaku kan" kata Luna
"setidaknya anda bisa sedikit bersyukur karena jika anda ada di markas sudah pasti keadaan anda tidak sebaik sekarang" kata Maya yang ada benarnya juga
"jika dia benar-benar menyukaiku apa bukankah akan semakin sulit jika aku ingin lepas darinya" kata Luna
"semoga tuan Leo segera bisa menemukan petunjuk tentang anda nona sehingga anda bisa segera keluar dari sini" kata Maya
𝘵𝘰𝘬 𝘵𝘰𝘬 𝘵𝘰𝘬
"iya masuk" kata Luna
"maaf nona Laluna pak Kepala pelayan menyuruh anda bersiap karena anda akan di bawa keluar dari sini" kata salah seorang pelayan
"tapi mau kemana? " tanya Luna bingung sekaligus takut
"saya tidak tau nona saya hanya melaksanakan perintah" kata pelayan
"aku harus bersiap seperti apa! " tanya Luna sambil melirik Maya yang sama bingungnya dengannya
"pakai yang anda pakai sekarang saja nona dan segera ikuti saya" kata kepala pelayan yang tiba-tiba muncul di kamar Luna
"kita akan kemana? apa Maya juga ikut! " tanya Luna
"anda bisa bertanya pada tuan Diego nanti" kata kepala pelayan
"Maya bantu nona Laluna ke bawah" perintah kepala pelayan
"baik Pak, mari nona saya bantu" kata Maya
"kita akan kemana?" bisik Luna
"saya tidak tau nona kita ikut saja" bisik Maya yang membuat Luna semakin tidak berdaya
*𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘶𝘱𝘢 𝘭𝘪𝘬𝘦 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘰𝘮𝘦𝘯 𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘺𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘣𝘪𝘢𝘳 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘳𝘢𝘫𝘪𝘯 𝘶𝘱𝘥𝘢𝘵𝘦 𝘯𝘺𝘢 𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨🥰*
