NovelToon NovelToon
After Break Up

After Break Up

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:53.9k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Gyan Abhiseva Wiguna tengah hidup di fase tenang pasca break up dengan seorang wanita. Hidup yang berwarna berubah monokrom dan monoton.

Tak ada angin dan hujan, tiba-tiba dia dititipi seorang gadis cantik yang tak lain adalah partner bertengkarnya semasa kecil hingga remaja, Rachella Bumintara Ranendra. Gadis tantrum si ratu drama. Dia tak bisa menolak karena perintah dari singa pusat.

Akankah kehidupan tenangnya akan terganggu? Ataukah kehadiran Achel mampu merubah hidup yang monokrom kembali menjadi lebih berwarna? Atau masih tetap sama karena sang mantanlah pemilik warna hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Harta Tak Membuat Bahagia

Gyan sudah menarik tangan Achel. Dia membawa Achel ke toilet wanita. Gadis itu menyapanya dengan penuh tanya.

"Kena?" Achel menggeleng.

"Cuci muka sana."

Achel bagai anak kucing yang nurut. Mengikuti apa yang dikatakan oleh Gyan. Di dalam sana Achel menatap wajahnya. Kembali menyelami hati. Di mana kehadiran Gyan membuatnya merasa aman.

Lelaki itupun sudah menunggu Achel di depan toilet. Achel memanggilnya, Gyan pun menoleh. Tak ada kata dan Gyan kembali melanjutkan langkahnya diikuti oleh Achel.

Achel sering menatap ke arah Gyan yang terus berjalan tanpa berkata apapun. Lelaki itu terkejut ketika Achel merangkul lengannya.

"Kalau Kak Gy marah bilang. Jangan diemin Achel kayak gini," ucapnya dengan begitu sedih. "Di sini Achel cuma punya Kak Gy."

Mata gadis itu sudah nanar. Hembusan napas kasar keluar. Tangan Gyan sudah terulur ke puncak kepala perempuan yang ada di depannya.

"Lupakan dia karena dia enggak pantes buat lu." Achel mengangguk dengan mata yang masih nanar.

Gyan pun melengkungkan senyum. Lalu, mengajak Achel keluar dari mall. Semenjak kajadian itu, hubungan Achel dan Gyan kembali seperti biasa. Apalagi Kelvin pun sudah meninggalkan Singapura. Jadi, Gyan bisa merasa tenang.

.

Ritual gadis cantik yang sudah bersiap ke kampus pagi hari adalah mengetuk pintu kamar Gyan. Lalu menengadahkan tangan meminta uang dengan senyum yang mengembang.

"Makasih, Kak Gy." Tetap saja wajah datar Gyan tunjukkan.

"Pulang sesuai jadwal!" Achel membentuk jaringan seperti huruf O dan segera pergi dari hadapan Gyan.

Kembali ke apartment dengan wajah lelah malah disambut cengiran yang membuat kedua alis Gyan menukik tajam.

"Mau apa lu?" sergah Gyan dengan mata yang sangat tajam.

"Ajarin Achel ini," tunjuknya pada buku yang sudah dia peluk.

"Makanya kalau kuliah otak lu dibawa. Jangan ditinggal di rumah." Kata mutiara pun keluar dari lelaki si mulut pedas.

Bibirnya terus mengomel, tapi Gyan tetap mengajarkan Achel di tengah rasa lelah yang melanda. Menjelaskan dengan sederhana agar mudah dimengerti. Murid dadakannya malah memperhatikan wajah tampan Gyan dibandingkan buku yang ada di atas meja.

"Dulu Achel benci melihat wajahnya, tapi sekarang Achel malah sangat suka memperhatikannya dalam diam."

Senyum kecil pun terukir di wajah cantiknya. Dahi Gyan mengkerut ketika melihat mimik Achel.

"Lu merhatiin enggak?" tanyanya dengan nada tegas. Achel segera mengangguk.

"Ngerti kan apa yang gua jelasin?" Gelengan kepala yang jadi jawaban.

Decakan kesal pun keluar dari bibir Bahan. Buku catatan yang ada di atas meja dia pukulkan ke ujung kepala gadis cantik itu.

"Kapan sih lu pinternya?" Gyan begitu geram. Kembali gadis itu menggelengkan kepala.

Kini, Gyan yang menggelengkan kepala. Dia mulai bangkit dan meninggalkan Achel.

"Apa perlu Achel blender kertas-kertasnya terus airnya diminum? Biar pinter."

Langkah Gyan terhenti. Tubuhnya sudah diputar dan menatap Achel dengan begitu tajam.

"Sekalian tuh kertas di buku-buku itu lu goreng jadiin cemilan biar makin jenius."

"Makasih idenya. Nanti Achel coba."

Gyan menganga mendengar perkataan Achel. Lelaki itu menggelengkan kepala dengan cepat. Raut frustasinya sudah sangat kentara.

"Terserah lu, Chel. TERSERAH!!!!"

"Lama-lama gua gila ngadepin lu!"

Gyan memilih masuk ke dalam kamar dan terdengar suara pintu yang dibanting cukup keras. Achel malah tertawa. Diraihnya ponsel yang ada di samping laptop. Bibirnya masih melengkungkan senyum ketika melihat salah satu foto yang ada di galeri. Di mana dia mengambilnya dengan sembunyi-sembunyi.

"Semakin ke sini kok semakin ganteng? Berasa pengen ngegandeng."

Semenjak hubungan Achel dan Gyan membaik, Achel lebih sering membuat Gyan emosi. Melihat wajah dingin dan datarnya membuat hati Achel menghangat.

.

Pagi hari Achel dibuat terpana akan penampilan Gyan yang tak biasa. Lelaki itu hanya memakai kemeja yang digulung sampai siku. Sungguh sangat tampan.

"Kenapa?" Achel menggeleng.

Gyan memberikan uang jajan seperti biasa kepada Achel. Berlalu meninggalkan Achel yang masih membeku di tempatnya. Aroma parfum masih tertinggal di hidung gadis cantik itu.

Postur tubuh yang tinggi menambah kesempurnaan sosok Gyan Abhiseva Wiguna. Rasa kagum sudah menghampirinya.

Bayang wajah Gyan terus berputar. Di aula yang dipenuhi mahasiswa tak membuat bayang itu hilang. Hingga suara pembawa acara terdengar dan fokus Achel mulai beralih.

Menghadiri seminar di kampusnya dengan narasumber yang belum diketahui oleh para mahasiswa. Hanya diketahui oleh para panitia. Acara terus berjalan hingga pada inti acara. Nama narasumber pun mulai dipanggil dan berhasil membuat Achel terdiam.

"K-kak Gy--"

Banyak para wanita yang memuji Gyan. Bukan hanya ketampanannya, kecerdasannya pun mereka puji. Bahkan cara dia berbicara begitu enak didengar. Bukan hanya para mahasiswi yang terpana, Achel sudah terhanyut akan setiap kata yang terucap dari bibir Gyan.

Achel terkejut ketika mata Gyan tertuju ke arahnya. Senyum manis dia berikan dan membuat Achel membalasnya dengan senyuman yang tak kalah manis.

Namun, sebuah pertanyaan membuat atensi beralih dari Achel. Dia mendengarkan pertanyaaan dengan seksama.

"Apa Anda masih single?" Pertanyaan itu membuat aula begitu riuh.

Mimik wajah Achel mendadak sendu. Senyumnya tetiba menghilang. Hanya tersisa jantung yang berdegup kencang.

"Boleh saya tidak menjawabnya?"

"NO!!" Para mahasiswi kompak menjawab.

"Ya, I'm single."

Teriakan kebahagiaan terdengar. Begitu juga dengan senyum yang sudah hilang kini kembali terpasang. Waktu satu jam seperti sepuluh menit. Rasanya belum puas memperhatikan wajah tampan tersebut.

.

Setiap hari selama lima bulan ini Gyan selalu melaporkan perkembangan Achel kepada keluarga Ranendra. Mereka pun begitu bangga.

"Tunggu kita ke sana. Gua dan yang lainnya akan ngasih kejutan buat Achel."

Hembusan napas kasar keluar dari bibir Achel. Dia sudah tahu apa yang akan keluarga Achel berikan. Harusnya dia senang karena tugasnya sedikit berkurang.

Achel yang tengah menunggu Gyan terkejut ketika bukan Gyan yang datang. Melainkan kedua orang tuanya juga keluarganya. Tubuhnya mendadak menegang. Matanya nanar. Sang mami sudah merentangkan tangan dan segera Achel berhambur memeluk tubuh wanita yang amat dia rindukan. Air mata pun menetes dari dua perempuan berbeda usia itu.

Achel begitu bahagia karena kedua pamannya datang juga kakek neneknya yang hadir. Achel memeluk erat tubuh sang Wawa. Dari kecil gadis itu sangat dekat dengan Erzan.

"Mulai besok kamu akan pindah ke apartment yang ada di dekat kampus."

Achel terdiam mendengarnya. Dia segera menatap ke arah Gyan yang hanya diam.

"Gyan sudah berhasil mendidik kamu. Dan sudah waktunya kamu mandiri," lanjut sang opa.

"Opa, bolehkah Achel tetap tinggal di sini?" pinta Achel dengan wajah penuh mohon.

"Achel janji Achel enggak akan ganggu Kak Gy. Achel--"

"Tidak, Achel. Apartment sudah Mami dan Papi siapkan. Apa yang kamu butuhkan sudah ada di sana." Mami Reyn memberikan kartu hitam juga debit untuk bekal Achel.

Kehidupan Achel memang sudah kembali, tapi dia lebih menikmati kehidupan bersama Gyan yang serba diatur. Dan malam ini Achel merasakan jika materi ternyata tak membuatnya bahagia.

...**** BERSAMBUNG ****...

Pada pelit komen banget sih 🤧

1
Rani Kamila
lanjut pokonya
Thavyra
es batu udh mencair tinggal dapetin restu dari para singa
Salmi Ati
wah agha kedua main nyosor saja,semoga tdk ada cctv di apartemen achel.
Alfriza Lian
sik jambull beraksiiii 😃
pp
gyan bener² titisan bapaknya main sosor aja 🤣
Raffael Nasution
lanjuttttt kk fie
Deti 24
💞💞💞💞
Sri Lestari
Waduh bang Gy walau nempel tp bikin greget
Tanti Retno Wati
kira kira boleh gak yah achel sama gyan harusnya sih boleh
Kasih Sklhqu
lanjut Thor 🙏
Dian Andriyani
/Heart//Heart//Heart//Kiss//Kiss//Kiss/
Kasih Sklhqu
yeeehhh si jambul dah nyosor ajeee 🤭
U_Lee
bang, udah kebuka hatinya setelah wrjangan dari sahabat sekarang main nyosor aje ke Achel...😂
udah nyosor duluan pas entar di luar neheri malah kebayang terus lagi...😅
Dyah Lestari
aduh duh ngak kuat aku ,meleleh bang tantrum
nonaleutik
wahaha wa er liat wa nih si tuan nyosor ponakan kesayangannya nih 🤣🤣
molor sehari ditambah 2bulan buset dahhh Dady Aksa nerbener
N I A 🌺🌻🌹
jangan smp ngeprank ya gyan, bilang sayang tapi sayang krn adek 😂
Wiwin Winarsih
achel jg sayang kak gy......
Wiwin Winarsih
ya itu gyan...
Sri Lestari
Si gunung es mencair gaes
Yus Nita
Aschel jawab me too.. 😊😊😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!