menceritakan tentang gadis desa yang hidup bersama keluarga nya dalam kemiskinan dan sering di jadikan alat cemoohan dan hinaan seolah kemiskinan mereka tak layak mendapat penghormatan.
mau tau bangai mana kisah nya, yuk ikuti cerita nya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jumaidi Maidi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. episode 15
Rustam dan teman-teman nya pun telah sampai di rumah kedua orang tua nya.
". Eh Aden, udah sampai, mau binik buat kan minum apa den". Ucap BI Surti.
". Nanti aja buk, kami mau istirahat dulu". Ucap Rustam tersenyum sopan.
". Oh ya udah, kalau begitu bibi lanjut kerjaan di belakang dulu den". Ucap BI Surti.
". Eh tunggu buk, bapak ke mana". Ucap Rustam.
". Kalau jurangan di kebun dem, dan kalau nyonya biasa lagi di rumah adik nya nyonya den". Ucap bik Surti memberi tahu.
". Di perkebunan mana buk". Ucap Rustam lagi".
Di perkebunan, singkong seperti nya den, soal nya, hari ini bibi dengar, mau panen singkong". Ucap bi Surti menjelas kan.
". Ya udah kalau gitu bi, saya pamit dulu, bik, nati mungkin setelah ashar saya dan teman saya mau nyusul bapak di kebun". Ucap Rustam.
". Lah den ngapain, di sana kan panas dan kotor". Ucap BI Surti.
". gak apa bik, cuman mau lihat-lihat aja, udah lama juga kan rustam gak main ke kebun, sesekali aja lagian biar teman Rustam juga bisa nikmati hari sore di kebun sambil liat pemandangan" ucap Rustam.
". Oh ya sudah jika begitu, yang penting seng hati-hati Yo, ikuti aturan, jangan macem-macem". Ucap bik Surti.
". Baik bom, y sudah, kami mau istirahat dulu". Ucap Rustam.
". Mereka pun akhirnya, meninggal kan bik Surti, ke kamar masing-masing.
". Gadis unik, dan aneh, eum cukup menarik, aku harus menemukan cara, supaya bisa mengikat gadis itu untuk aku manfaat kan, sebagai pendamping ku di atas kertas, demi menghindari perjodohan yang tidak jelas ini". Pikir Fathan dengan senyum licik nya.
". Sebaik nya aku harus membujuk papa nya rustam, supaya bisa di ajak kerja sama,". Ucap Fathat penuh dengan skenario licik.
Di tempat lain, duh menyebal kan, dasar kadal buntung, gak si Rustam gak teman nya sama aja, buaya buntung suka banget ngerayu perempuan, mereka pikir aku siapa bisa mereka mainin gitu aja, oh gak akan, aku gak akan terjerat tipu muslihat, laki-laki lagi, cukup sekali dan gak kan ada lagi cinta-cintaan". ucap Zain kesal.
". Tapi, salah satu dari mereka emang tampak pakek baget si, dan tatapan menusuk itu, seperti nya laki-laki bule itu bukan orang sembarangan, aura nya sangat berbeda dari semua teman nya". Ucap Zain dalam hati.
" ah udah lah biarin aja, ngapain pulak gue mikirin tu cowok buaya buntung, emang bener orang kaya kebanyakan gak setia". Ucap nya lagi.
di kebun singkong, tampak pak Budi dan teman-teman seluruh nya, tampak sangat fokus dengan, aktifitas mereka dan saat tengah asik-asik nya, terdengar suara sang majikan memanggil pak Budi".
". Maaf pak Budi, bisa temui saya sebentar, saya ada perlu". Ucap sang juragan.
". Iya jurangan, ada apa ya juragan, manggil saya". Ucap pak Budi sopan.
". sebaik nya kita duduk dulu pak, nunggu anak saya satang". Ucap jurangan tenang.
tak lama menunggu yang di tu dan yang di tunggu pun datang yang ternyata adalah putra dan teman-teman jurangan, Kusuma.
sedangkan pak Budi merasa heran, kenapa dia di panggil cuman buat nunggu putra nya jurangan kuma, tapi pak Budi memilih diam dan menunggu saja, Manau tau ada hal yang ingin di sampaikan oleh anak mereka.
". Bapak, pak Budi maaf, lama menunggu". Ucap Rustam ramah.
". tidak apa Aden, ucap pak Rudi tersenyum sopan.
setelah semua duduk, karena penasaran, pak Budi pun akhirnya angkat bicara.
". Maaf, jurangan, Aden kalau boleh tau, ada apa ya saya di. Panggil begini". Ucap pak Budi merasa heran namun beliau tetap tenang.
". Oh pak Budi, ini maaf, maksud saya, minta bapak saya Mangil pak Budi emang ada hal penting, yang ingin di sampaikan oleh teman saya ini ". Ucap Rustam menunjuk Fathat.
Rustam sendiri tidak tau apa maksud, Fathat memaksa nya untuk bertemu bapak nya Zain, karena terus di desak dan Rustam pun tidak bisa menolak Fathan karena dia tau Fathan adalah orang berpengaruh apa lagi Fathan adalah orang terkaya dan juga pemilik kampus nya saat ini belajar.
pak Budi pun seketika melihat, ke arah Fathan, seketika pak Budi merasa terpana dengan ketampanan laki-laki bulek di hadapan nya itu, dan dengan lembut, pak Budi berkata.
". Maaf Aden, ada apa Aden mau bertemu saya, ucap pak Budi ramah".
Dan masih dengan wajah datar nya, Fathat berkata.
". Maksud saya datang, dan ingin bertemu anda karena saya mau melamar putri anda Katrina Zain.
Jedeeererrrr
Deg..deg
aaaapa apa maksud anda mau melamar putri saya secara tiba-tiba tttuan". Ucap pak Budi shot begitu pun Rustam dan ayah nya, yang tak kala Shok nya.
". Iya pak, saya ingin melamar putri anda untuk saya nikahi dalma waktu dekat ini, saya telah jatuh hati pada putri anda saat pandangan pertama, jadi saya memutuskan untuk melamar nya". Ucap Fathat tampa ragu.
". Mmmaaf tuan, jika saya lancang, saya emang ayah nya, dan bukan juga maksud saya ingin menolak tapi keputusan ada pada putri saya, saya tak ingin memaksa putri saya, karena saya ingin putri saya bangia". ucap pak Budi kikuk.
". Saya tidak menerima penolakan tuan, saya akan menikahi putri anda bulan ini, suka atau tidak anda harus menerima nya, jika menolak saya pastikan anda dan keluarga anak saya asing kan ke tempat yang jauh". Ucap Fathat tegas Tampa mau mendengarkan penolakan apa pun.
". Tttapi tuan, anda tidak bisa seperti itu, itu pemaksaan, saya tidak mau putri saya terluka" ucap pak Budi yang hati nya sakit dan pilu, mendengar ancaman orang yang ada di hadapan nya ini.
". tunggu dan bersiap lah, orang-orang saya akan mempersiapkan pernikahan besar di desa ini". Buat anda tidak usah khawatir ada saya akan membuat kediaman yang nyaman buat anda, dan mengikuti uang buat anda sebangai seorang menantu ke pada mertua nya setiap bulan". Ucap Fathat tegas.
". Maaf tuan, keputusan ada pada putri saya, jika anda benar-benar ingin melamar nya maka datang lah ke rumah dan minta lah pada nya, dan saya sebagai orang tua dan wali hanya bisae merestui pilihan putri saya, tegas pak Budi yang tak goyah sedikit pun".
sedangkan Fathat tampak tersenyum misterius. Dan di sisi lain Rustam dan ayah nya juga merasa was-was.
". Saya ingin kalian membereskan tugas ini, jika tidak mau seluruh asekt milik kalian saya hancur kan". Ucap Fathan mengintimidasi, yang membuat Rustam dan ayah nya membeku.
dobel up atau crazy up dong 🙏🙏