kisah menceritakan kriminal dan persaingan cinta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iqbal nasution, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode XV : Pertarungan Sang Putri Miliarder
Suasana didalam GOR semakin bergemuruh. Penonton yang hadir bersorak mendukung jagoan masing masing. Pertarungan Final taekwondo wanita memperebutkan medali emas, antara sang juara peraih medali emas tiga kali berturut turut, dan belum terkalahkan, yang mewakili mahasiswi Maluku bernama Ester lestaluhu, melawan sang debutan yang baru pertama kali tampil dalam turnamen tahunan ini, bernama Stefani larson.
Berikut adalah Statement yang di ucapkan kedua petarung sebelum pertandingan.
Ester lestaluhu :
"Dia tidak pantas disini. Dia lebih baik berjalan di atas Catwalk, dengan busana sexy! Aku yakin, dia akan jadi model terkenal!. Tapi dengan memilih melawanku. Suatu pilihan yang salah baginya. Akan kubuktikan! Wajah cantiknya akan babak belur! dan orang tidak akan mengenalinya lagi. Aku optimis menang dengan Knock out!.
Stefani Larson :
"Aku senang berada disini. Suatu kebanggan bagiku bisa bertanding dengannya hari ini. Dia hebat, apapun hasil dari pertandingan, adalah yang terbaik bagi kami. Melawan seorang senior, seperti sang juara Ester adalah tantangan yang ku impikan sejak awal. Dan hari ini, Impianku jadi kenyataan. Aku bangga dengannya. Bahkan aku juga menjagokannya sejak awal pertandingan. Dia benar benar hebat, kuat dan pantang menyerah. Tapi aku berjanji! Aku akan memberikan penampilan terbaikku hari ini.
Kedua petarung sudah memasuki arena pertandingan. Pertarungan perebutan medali emas taekwondo, akan dilakukan sebanyak lima ronde. Disudut merah seorang wanita berkulit hitam, berambut keriting, dengan tubuh yang kekar, dan tinggi 167 cm. Tubuhnya terlihat kekar, gaya nya mirip seperti laki laki, dia adalah sang juara yang bernama, Ester lestaluhu asal Maluku. Sementara dari sudut biru, justru sangat berbeda kontras dengan sang juara. Wajahnya sangat cantik dan menawan, perpaduan pesona timur dan barat. Kulit putih halus seperti sutra, Tingginya mencapai 172 cm, cermin aroma model papan atas, terpancar dari pesona sang wanita. Dia adalah Stefani larson, putri si wanita konglomerat Angelia Sukma Septia.
Dari bangku tribun penonton terdengar teriakan penonton memanggil nama jagoan mereka,
"Stefani! Hati hati, jangan sampai kulit mulusmu luka! wahai sayangku!" Teriak salah seorang pria dari bangku tribun penonton.
"Jadi kekasihku saja, stefany! jangan jadi atlet!" Teriak pria yang lain.
"Lawanmu itu monster, Stefani! hati hati! jangan sampai, kamu terluka! hatiku sedih, melihat jika engkau tersakiti!" Kembali terdengar teriakan dari seorang pria.
Bermacam teriakan terdengar dari tribun penonton. Khususnya para pria yang kagum akan pesona kecantikan dari Stefani larson.
Stadion kembali bergemuruh, ketika lonceng tanda pertandingan berbunyi, dan pertandingan segera dimulai.
kedua petarung saling berhadapan. Tampak Ester begitu agresif melakukan serangan ke arah Stefani. Ambisi Ester untuk mengalahkan Stefani dengan Knock out, menjadikan Ester tampil menyerang dari awal ronde. Babak pertama selesai, kedua petarung kembali ke sudut ring masing masing. Walaupun Ester mendominasi pertandingan di babak pertama, namun kondisi masih seri, belum ada pukulan yang telak dari kedua petarung yang bisa mendulang point sempurna.
Sama seperti Ronde Pertama. Ester terlihat begitu beringas, dan agresif mengambil inisiatif serangan. Berkali kali, tendangan dan pukulannya, hampir mengenai sasaran. Namun Stefani masih tetap tenang, walaupun posisi wanita cantik itu dalam keadaan terdesak, sesekali Stefani mampu melakukan serangan balasan, tapi belum membuahkan hasil. Hingga lonceng berakhirnya ronde kedua berbunyi. Pada ronde kedua, posisi sementara Ester lestaluhu, berhasil mengungguli Stefani, dengan selisih nilai sangat tipis.
"Ayo Stefani! "I LOVE YOU! muachhhh!" Terdengar kembali teriakan seorang pria dari tribun penonton.
Lonceng berbunyi. Ronde ketiga segera di mulai. Tendangan Ester mendarat di pinggang Stefani. Wanita cantik itu terjatuh. Sorakan dari penonton pendukung Ester bersorak, menyaksikan jagoan mereka berhasil membuat Stefani terjatuh. Wasit menghitung, tapi Stefani langsung bangkit, dan menyatakan siap untuk bertanding kembali. Ester kembali menyerang dengan pukulan, dan tendangannya. Kembali sebuah tendangan ke arah betis Stefani, membuat wanita cantik itu hilang keseimbangan, dan kembali terjatuh. Stefani kembali bangkit, walaupun pandangannya sedikit berkunang. Ester mengambil kesempatan itu, sepertinya serangan kali ini akan mengakhiri perlawanan Stefani. Namun wasit menghentikan pertandingan, setelah bel berbunyi, yang bertanda bahwa ronde ke tiga berakhir.
Dari sudut merah, Ester berkata dengan sangat kesal.
"Dia bernasib baik! bunyi bel membantunya. tapi aku tak akan pernah membiarkan pertarungan ini berlanjut sampai ke ronde kelima, Couch! Aku akan selesaikan di ronde ke empat!" Kata Ester kepada pelatihnya.
Pertandingan ronde ke empat dimulai. Ester sangat mendominasi pertandingan, sebuah tendangan kembali menjatuhkan Stefani. Wasit melakukan hitungan, namun sebelum hitungan berakhir, Stefani kembali berdiri, dan menyatakan masih siap untuk bertanding. Ester merasa geram melihat lawannya belum mau menyerah, setelah beberapa kali terjatuh. Dengan ambisi membuat Stefani Knock out, Ester melakukan serangan mematikan. Sebuah tendangan guntingnya berhasil mengenai kepala Stefani. Stefani terhuyung huyung, Ester melakukan serangan kembali. Tendangannya kembali mendarat ke perut Stefani, dan membuat wanita cantik itu terpental dan terjatuh. Sepertinya, ini adalah akhir dari pertarungan itu.
Stefani terpejam menahankan sakit akibat tendangan Ester. Dia begitu lemah, sepertinya kondisinya sudah tidak memungkinkan lagi untuk melanjutkan pertandingan. Saat itu pikirannya melayang kemasa lima tahun yang lalu. Saat nyawanya sedang diperjuangkan. Sebuah kata dari seseorang yang di rindukannya sampai sekarang, dan terngiang dalam memorinya.
"Hey, gadis! "Kamu harus kuat! "Hanya dirimu yang bisa menyelamatkanmu! "Lawan dirimu. "Kuatkan pikiranmu, gadis! Kau pasti bisa! Kita pasti bisa!
"Kata kata itu di ucapkan dari seorang pria yang menggenggam tangannya, ketika Stefani akan terjatuh kedalam jurang yang dalam. Dan pria itu bertahan menahan dirinya, walaupun ia sudah terluka parah.
Khayalan akan masa lalu membangkitkan semangat Stefani, dan ia kembali berdiri, sebelum hitungan kesepuluh. Suara bel berbunyi, ketika pertandingan akan dilanjutkan. Wasit menghentikan, dan pertandingan akan dilanjutkan di ronde yang terakhir.
Ester terlihat sangat kecewa, walaupun secara penilaian dia telah unggul telak dari Stefani. Namun ambisinya masih belum terpuaskan, jika belum berhasil meng Knock out kan Stefani.
Ayu sahabat Stefani merasa risau melihat kondisi sahabatnya itu. Dia menatap ke arah nyonya Angelia. Berbeda dengan Ayu, nyonya Angelia terlihat begitu tenang, tidak tampak ketegangan di wajahnya melihat kondisi putrinya, yang sudah babak belur.
"Jika kamu sudah tidak mampu lagi, Stefani, Jangan lanjutkan lagi pertandingan!." Kata pelatih Stefani setelah melihat kondisi anak asuhnya itu.
Stefani menatap pelatihnya dan berkata.
"Pertarungan belum selesai, Couch! Aku belum kalah. Dan dia belum menang." Jawabnya.
Pertandingan ronde terakhir di mulai. Ester menyerang dengan begitu bernafsu. Tendangan guntingnya mengarah ke kepala Stefani lagi, namun kali ini Stefani sudah memperhitungkannya dengan matang.
Tubuh Stefani bergerak menunduk. Kakinya melakukan tendangan memutar, menendang ke arah betis dari Ester. Kondisi pertahanan ester sedang terbuka.Tendangan Stefani berhasil tepat menghantam kakinya, dan Ester pun terjatuh ke atas kampas. Teriak penonton bergemuruh melihat aksi berlian dari Stefani. Ester merasa tidak percaya bahwa ia bisa terjatuh. Ia bangkit dengan cepat, emosi mengalir dalam dirinya. Dia menyerang dengan ganasnya. Stefani melihat kondisi mental dari Ester, yang bertarung dengan hasrat ingin menjatuhkannya. Kesempatan itu tidak di sia siakan oleh Stefani. Semua serangan dari Ester berhasil ia tangkis, dan ia elakkan dengan baiknya. Ester kelihatan mulai lelah. Memamfaatkan moment itu, Stefani melihat pertahanan ester melemah, sebuah pukulan dari tangan Stefani mendarat dengan telak diwajah Ester, disusul tendangan stefani yang mengenai perut Ester. Sang juara bertahan terhuyung huyung kebelakang, kehilangan keseimbangan. Moment terbaik itu tidak disia siakan Stefani. Dengan berlari dan melompat, Stefani melakukan tendangan berputar, yang tepat mendarat di bagian dada ester. Wanita asal maluku itu terlempar, melewati batas ring, dan jatuh terhempas di luar ring pertandingan. Ester mencoba untuk bangkit, namun ia terhuyung huyung dan kembali terjatuh, dan akhirnya ia tak mampu melanjutkan pertandingan. Wasit meniupkan peluit panjang, dan menyatakan kemenangan Knock out untuk Stefani larson.
sekalian mampir tempat ane.../Coffee//Coffee/
tanda petik (") dalam satu dialog cukup 2 di awal dan akhirnya.
kamu hampir semuanya nulis tanda petik masih di tengah dialog, itu membingungkan.