Bulan dan Matahari adalah sepasang adik kakak dari keluarga kaya. Mereka sekolah di salah satu sekolah elite terkenal di kotanya. Saat semester pertama di kelas 2 SMA, muncullah seorang anak laki laki tampan rupawan yang kaya sekolah di situ. Dia adalah siswa pindahan dari sekolah terkenal di luar negeri. Di dalam hati Matahari, mulai muncullah benih cinta kepada anak itu, Bintang. Namun di sisi lain, hal itu juga terjadi kepada Bulan. Bulan dan Matahari sama sama mencintai Bintang.
Apakah akan ada perselisihan antara Bulan dan Matahari?
Apa tanggapan Bintang saat mengetahui bahwa dia disukai oleh Bulan dan Matahari?
Baca selengkapnya di "CINTA ANGKASA"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fariz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15 : Sasa Pingsan Di Taman
Di taman, Alisya dan Alesia duduk sambil makan kentang goreng di toko kecil. Selesai makan, mereka pun jalan jalan menyusuri taman yang ternyata Sasa pun ada di situ dan tak sengaja bertemu.
"Ih! Ngapain sih kalian disini?" Kata Sasa
"Kamu juga ngapain di sini?" Kata Alisya.
"Oo..sekarang kamu punya bodyguard ya?"
"Nggak lah! Ini adekku. Alesia namanya.."
"ALESIA?!!"
"Iya, kenapa?"
Sasa pun mendekati Alesia dan mendorong kepalanya dengan tangannya.
"SASA!!! APA MAKSUD KAMU?!!" Tanya Alisya dengan nada kesal.
"Asal kamu tau, adekmu ini pengkhianat!!!" Kata Sasa.
"Maksud Lo apa!! HAH?!!" Kata Alesia dengan nada kesal sambil mendorong Sasa hingga termundur.
"Kukira Lo lemah. Emang harus kuat mental sih, namanya juga pengkhianat!! Teman sendiri difitnah Makai narkoba!" Kata Sasa.
"Oo..jangan jangan karena sahabat kamu, si Meilin itu dipenjara karena narkoba, kamu nuduh Alesia?!" Tanya Alisya.
"Hmm?! Me-Meilin? Dia dipenjara?!!" Tanya Alesia dalam hati sambil menunduk ke bawah.
"Kenapa nunduk? Takut ketahuan?" Tanya Sasa.
"AKU NGGAK TAKUT YA SAMA LO!! EMANG LO SIAPA?!!" Alesia mendorong Sasa hingga jatuh ke sungai berbatu dan pingsan seketika.
"Astaga, Alesia Ih!!" Kata Alisya.
"A-aku nggak sengaja kak!!"
"Kabur yok dek.."
"A-ayo kak!!"
Mereka berlari, Alesia pun meninggalkan Alisya di belakang.
"ADEK!! AW!" BRUK! Alisya tertabrak oleh seseorang yang ternyata adalah Satria.
"Sa-Satria.."
Mereka pun saling menatap namun akhirnya mereka saling memalingkan pandangan.
"Aduh kak!! Malah romantis di situ!! Ayo kita kabur sebelum ketahuan!!" Kata Alesia.
"Ih adek!!!"
"Ketahuan apa maksudnya?" Tanya Satria.
"Oh nggak papa!" Sambil pergi meninggalkan Satria.
Setelah mereka pergi, Satria lanjut jalan melewati jembatan. Saat di atas jembatan, Satria menikmati pandangan sungai, namun alangkah terkejutnya menemukan seorang perempuan terkapar di sungai berbatu itu.
"HAH?! Mayat?!!" Kata Satria sambil turun dari jembatan.
Dengan perlahan, Satria mendekati perempuan yang terkapar itu dan alangkah terkejutnya melihat Sasa sudah terbaring tak sadarkan diri dengan kepalanya yang sedikit benjol karena terhantam batu.
"SASA!!!"
Di rumah Bintang, Bintang sedang bermain PS di kamarnya. Tiba tiba Bintang ditelpon oleh Satria.
"Kenapa sih?!"
Bintang mengangkat teleponnya dan langsung terkejut.
"Kenapa Sat?"
"Adek Lo! Pingsan kebentur baru di sungai!!"
"HAH?!!"
Dengan cepat Bintang izin ke orang tuanya.
"Pak! Bu! Aku mau pergi sebentar!!"
"Ke mana?" Tanya ibu Bintang.
"Di taman sama Satria!"
"Oo yaudah.."
Sampai di taman, Bintang menemui Satria sedang di dekat Sasa di pinggir sungai.
"Ini kenapa Sat?"
"Adekmu kulihat sudah di sungai itu pas baru Dateng.."
"Yaudah, ayo kita bawa ke rumah sakit buat diperiksa!!"
"Iya, sudah kasih tau orang tua kamu belum.."
"Aku belum berani ngomong ke orang tuaku.."
"Kenapa?"
"Kamu kan udah tau kalau kita bermasalah sama orang tuaku tentang Sasa. Secara, Sasa itu anak kesayangan ibu dan bapak aku.."
"Iya sih.."
"Nah iya, aku takut kalian dituduh macam macam sama orang tua aku.."
"Kalau gitu ayo bawa ke rumah sakit.."
"Ayo.."
Mereka pun ke rumah sakit, sampai di IGD, Satria keluar sebentar untuk mencari makanan, sementara Bintang menunggu adiknya di IGD. Tiba tiba, Ibunya menelpon.
"Halo, Bintang? Bisa pulang sebentar? Ibu mau minta tolong sama kamu.."
"Minta tolong apa?"
"Antar adekmu pergi les...kamu di taman kan sekarang? Adekmu tadi juga izin ke taman soalnya.."
"A-adek?"
...BERSAMBUNG...