NovelToon NovelToon
Suamiku Seorang Berondong

Suamiku Seorang Berondong

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Elis Hasibuan

'Apa - apaan ini?'

Aira Tanisa terkejut saat melihat lelaki yang baru saja menikahinya.

Lelaki itu adalah salah satu juniornya di kampus! Disaat Aira sudah menginjak semester 7, lelaki itu baru menjadi maba di kampus mereka!

Brian Santoso.

Lelaki yang dulu adalah mahasiswa dengan sikap dinginnya.

Dan sekarang Lelaki dingin itu telah resmi menikahinya!

Aira sangat lemas memikirkan semua ini. Bagaimana ia menghabiskan setiap harinya dengan lelaki berondong yang dingin itu?

Terlebih saat mereka menikah karena dijodohkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Hasibuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. 18+

"Brian jangan!"

Aira mencoba menolak sentuhan yang dilayangkan oleh lelaki itu di tubuhnya. Ia bisa merasakan tubuhnya semakin melemah saat lelaki itu semakin liar dan intens. Bahkan ia semakin yakin jika lehernya mendapatkan sebuah tanda merah dari lelaki itu kembali.

"Tidak ada yang salah dengan yang aku lakukan Aira." Brian mengangkat wajahnya sedikit dan memandangi Aira yang begitu berantakan di bawah kuasa tubuhnya.

"Aku menyentuh istriku. Dan itu adalah hal yang wajar."

Tidak menunggu jawaban dari Aira, Brian mengulurkan sebelah tangannya dan menarik dress yang dikenakan oleh wanita itu. Seketika dressnya koyak karena tekanan kuat tarikan Brian di bajunya.

"Apa yang kamu lakukan?!"

Kepanikan Aira seketika berganti dengan rasa kesal melihat dressnya koyak dengan begitu mudah. Namun kekesalan Aira seketika bungkam saat Brian mendaratkan bibirnya pada bagian sensitif yang ada di dadanya.

"Aaahhh."

Aira yang semula memberontak benar-benar semakin lemah saat lelaki itu mencumbu bagian sensitif yang ada di dadanya.

"Jangan Brianhhh."

Aira semakin lemah ketika lelaki itu mencumbui bagian sensitifnya. Tangan Brian dengan lihai membuka penutup yang menutupi bagian sensitif miliknya itu. Ia langsung terdiam begitu dadanya terekspos nyata di hadapan lelaki itu.

Aira menelan ludah dengan wajah yang memerah, tersipu malu mendapati tatapan Brian yang liar pada area sensitifnya. Jika saja lelaki itu membebaskan tangannya, mungkin Aira telah menutupi area sensitifnya agar tidak dipandangi dengan begitu lapar oleh Brian.

Tangannya yang dicekal oleh Brian membuat Aira hanya bisa memejamkan mata.

"Beautiful."

Terdengar suara serak keluar dari mulut lelaki itu.

Aira yang semula merasa malu mencoba membuka mata dan melihat reaksi Brian yang memandangi tubuhnya.

"Sangat indah Ai."

Sekali lagi Brian berbicara dan menatap mata Aira. Tatapan itu seketika membuat Aira terpesona.

Dengan sebelah tangannya yang bebas Brian menyentuh salah satu dari bagian sensitif itu. Membelainya dengan lembut dan sedikit meremasnya.. Memberikan tekanan ketika menyentuh benda kenyal yang sungguh mengagumkan itu.

"Aaahhh."

Desahan Aira sekali lagi terdengar saat tangan Brian menyentuh miliknya dengan sentuhan lembut dan sensual.

Tidak membiarkan yang sebelahnya lagi menganggur, Brian kembali menunduk dan mendaratkan bibirnya di puncak kecil bulatan itu.

"Brianhhh."

Tubuh Aira seketika menggelinjang dengan serangan bertubi-tubi yang dilayangkan oleh Brian.

Aira sadar jika mereka telah berbuat terlalu jauh. Tapi ia juga tidak kuasa menghentikan Brian saat tubuhnya merespon dan menikmati semua sentuhan lelaki itu. Tubuhnya bergetar dengan perasaan nikmat saat lelaki itu mencecap bagian sensitifnya dengan begitu liar dan kuat.

Brian melepaskan cekalannya di tangan Aira dan mengelus dengan lebih intens. Bahkan salah satu tangannya telah menuju pinggul Aira dan mengelus pahanya dengan begitu kuat.

Aira yang tentu saja dilepaskan seketika bereaksi. Kedua tangannya terulur dan mencengkeram rambut Brian. Bahkan tangannya sendiri seolah memiliki reaksi tersendiri atas setiap perlakuan yang ia terima.

Semakin hanyut dengan setiap sentuhan Brian, Aira mulai terlena dan tidak memprotes kelakuan suami berondongnya itu. Ia juga tidak memprotes ketika merasakan tangan Brian yang perlahan namun pasti menyusuri bagian pahanya hingga ke dalam.

"Aaahhh."

Bibir Brian semakin menuruni tubuhnya hingga mendarat di perutnya saat ini. Ia hanya bisa bergerak dan menggelinjang serta meremas rambut Brian dengan kuat, saat merasakan tubuh lelaki itu semakin turun.

Aira benar-benar takut jika mereka melakukan ini lebih jauh lagi. Tapi tubuhnya juga menikmati dan menunggu hal apalagi yang selanjutnya akan diterima oleh tubuhnya.

'Klek!'

"Brian! Kamu dipanggil-

"Ya Tuhan!"

Pintu kamar mereka yang terbuka secara tiba-tiba. Dan kedatangan Liana ke kamar itu, membuat Aira seketika melotot dengan wajah pucat. Tubuhnya menegang sangat kaku, saat mertuanya juga berseru dengan lengkingan suara yang cukup kuat.

Tangan Brian dengan cepat bergerak dan menarik selimut guna menutupi tubuh Aira yang hampir polos. Ia mengumpat dan mengepalkan tangannya, saat kegiatannya diganggu secara tiba-tiba oleh mamanya sendiri.

Brian yang lupa mengunci pintu kamarnya, melirik mamanya dengan tatapan yang begitu tajam. Benar-benar tidak menyukai sikap mamanya yang terlalu semena-mena memasuki kamarnya.

"Maaf. Mama tidak tahu jika kalian sedang sibuk." Liana sedikit terkekeh dengan senyuman meminta maaf kala mendapati tatapan kesal dari anaknya.

"Papa hanya menyuruh Mama untuk memanggilmu Brian." Liana juga berusaha tidak melirik Aira yang telah bersembunyi di bawah selimut.

Pada dasarnya Liana juga sangat terkejut melihat Brian yang begitu buas dan liar mencium Aira. Ia tidak menduga sama sekali, akan menonton secara live perbuatan mesum anak dan menantunya.

Wajahnya sedikit memerah, merasa malu dengan aksinya yang memergoki kedua pengantin baru itu.

"Aku akan menemui papa nanti." Dengan decakan kesal Brian menatap mamanya semakin tajam.

"Baiklah kalau begitu. Mama akan menyampaikannya kepada papa." Liana kembali tersenyum kepada Brian yang semakin kesal kepadanya.

"Kalau begitu Mama tinggal dulu. Kalian bisa melanjutkannya lagi. Mama akan menyampaikan kepada papa, kalau kalian sedang sibuk untuk mencicil cucu buat kami." Liana sempat mengedipkan mata, sebelum ia berbalik dan meninggalkan kamar anak beserta menantunya.

Merasa kesal karena kegiatannya terganggu dan terhenti, Brian melangkah dengan cepat dan mengunci pintu kamar itu.

'Tak!'

Suara pintu kamar yang dikunci membuat Aira mengintip dari dalam selimut. Ia mendesah lega saat tidak mendapati mertuanya berada di kamar itu lagi.

Dengan perlahan Aira mencoba duduk sambil memegang selimut itu, agar tidak jatuh dan memperlihatkan bagian tubuh atasnya yang sudah polos. Ia merasa sangat bersyukur karena kedatangan mertuanya seketika membebaskan ia dari terkaman buas Brian.

Namun sepertinya rasa lega itu hanya berlaku sementara, Aira kembali menelan ludah melihat Brian yang berdiri sambil berkacak pinggang. Lelaki itu menatap Aira dengan tajam. Terlihat jelas jika ia sangat kesal sekarang.

"Sebaiknya kamu mandi agar tidak terlalu malam." Aira mencoba berbicara kepada Brian dengan nada yang lebih lembut.

Tidak ingin jika lelaki itu melanjutkan kegiatannya tadi. Dan lagi pula mertua lelakinya sedang menunggu Brian ke ruang kerja lelaki itu bukan? Jadi sudah pasti Aira aman dan tidak akan diterkam oleh serigala buas lagi kali ini.

"Kamu bebas kali ini." Dengan bisikan geram kepada Aira, jemari Brian terulur dengan jempolnya yang mengusap bibir bawah aira yang membengkak.

"Lain kali akan aku pastikan, jika aku sudah menyentuhmu seperti itu. Tidak akan ada yang mengganggu. Aku akan mengunci pintu dan tidak akan membiarkanmu keluar hingga aku puas."

Usai berkata seperti itu Brian berbalik dan melangkah menuju kamar mandi. Ia sedikit mengumpat saat merasakan bagian bawah miliknya yang telah bangun.

Namun melihat wajah pucat Aira dan sorot matanya yang menatapnya dengan begitu ngeri. Membuat Brian mengulurkan niatnya. Sepertinya malam ini, ia belum bisa melakukan itu bersama Aira.

Itu membuatnya semakin kesal. Tanpa sadar ia menutup pintu dengan lebih kuat hingga membuat Aira yang berada di atas ranjang tersentak.

"Brak!'

"Kenapa lelaki itu terlihat semakin menyeramkan saat dia berbuat mesum?" Aira hanya bisa berbisik lirih.

Benar-benar merasa pusing dengan setiap perbuatan lelaki itu. Akan lebih baik baginya jika ia memakai dressnya kembali dengan benar.

Mengingat hal itu membuat Aira segera beranjak dari ranjang untuk mengambil dress yang baru. Karena dressnya tadi telah dikoyak oleh Brian dan membuatnya tidak bisa mengenakan itu lagi.

Satu hal yang bisa Aira simpulkan soal Brian. Lelaki itu ternyata sangat liar dengan kemesumannya.

........................

1
partini
ada batas waktu nya loh suami istri kalau nafkah lahir dan batin salah satu tidak di penuhi
partini
banyak brondong yg dewasa ko,kamu aja yg terlalu lah mentang ga ada cinta di jodohkan tapi sok gayan behhhh
partini
aihhh aneh ga optimis smaa pernikahan di grepek grepek mau
partini
ko bisa ilang ,itu tanda berhari hari loh baru ilang pakai apa ngilangin nya
nabila Nisa
Plot yang rumit, tapi tetap mudah diikuti.
Getoutofmyway
Seru banget thor, penasaran sama kelanjutannya!
SimplyTheBest
Wah thor, chapter sebelumnya seru banget, terus jangan berhenti disini dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!