NovelToon NovelToon
Rahasia Tersembunyi Sang Figuran

Rahasia Tersembunyi Sang Figuran

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Model / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Chicklit
Popularitas:85.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: FT.Zira

Calia Averie Katarina, seorang model berbakat yang selalu disebut sebagai figuran.

Pengkhianatan yang ia terima dari sang kekasih membuat Calia terikat dalam sebuah pernikahan bersama pria yang baru saja ia kenal, Ronan Lysander. Pria sederhana berprofesi sebagai kurir yang mendapatkan pengkhinatan yang sama dari tunangannya.

Namun siapa sangka, pria yang selalu melakukan pekerjaan sebagai kurir itu menyimpan rahasia besar.

Ketika Calia menunjukkan kepada publik bahwa ia bisa menjadi model sesungguhnya, Ronan menunjukkan identitas aslinya dan membuat rahasia dibalik pernikahan mereka terungkap. Lalu, bagaimana dengan nasib pernikahan mereka?

Ikuti kisah mereka....!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Perubahan Perlahan

"Apakah Anda mencintai Nyonya Muda, Tuan?" Bas kembali bertanya.

Gerakan jemari Ronan pada keybord laptop terhenti, pandangannya menerawang mengingat hari-hari yang sudah ia lalui bersama istrinya.

Meski ia tinggal bersama istrinya di unit Apartemen yang sama, mereka tidur secara terpisah. Akan tetapi, ia juga sadar, perasaan yang ia miliki terhadap Calia perlahan mulai berubah. Ia tidak menyukai apapun yang akan menempatkan Calia dalam posisi tidak aman, tidak menyukai ketika ada pria lain di dekat istrinya, tidak menyukai ketika melihat wajah istrinya bersedih, serta merasakan kebahagiaan yang tidak bisa ia ungkapkan hanya dengan melihat istrinya tersenyum.

'Mungkinkan aku jatuh cinta padanya?'

Ronan menggeleng pelan, rasa kecewa yang pernah ia rasakan terhadap Retha masih terasa. Akan tetapi, tak bisa ia pungkiri semua itu terkikis secara perlahan. Dan entah sejak kapan, ia lebih menikmati hari-harinya bersama Calia.

"Aku tidak tahu," jawab Ronan.

"Anda memberikan jawaban setelah berpikir lama, saya rasa Anda sudah jatuh cinta pada Nyonya Muda Calia," ucap Bas.

"Aku masih tidak yakin dengan perasaanku," sahut Ronan.

"Tapi, Anda sangat tidak menyukai saat Nyonya Muda didekati pria lain, terutama model pria yang menjadi teman Nyonya," ucap Bas lagi.

"Tentu saja aku tidak menyukainya, Calia istriku," sambut Ronan spontan.

"Pft,,,, Maaf Tuan," ucap Bas terkekeh pelan.

"Anda sudah mendengarnya, Nyonya?"

Dahi Ronan berkerut saat mendengar Bas mengucapkan satu kalimat sembari mendekatkan ponsel ke mulut dengan mengaktifkan pengeras suara.

"Sudah, kerja bagus!"

Kedua mata Ronan membulat kala mendengar suara neneknya dari ponsel Bas, sebagai tanda Bas sedang melakukan panggilan.

"Sejak kapan kau menghubungi Grandma?" tanya Ronan dengan wajah kaku.

"Saat saya menanyakan tentang perasaan Anda terhadap Nyonya Muda," jawab Bas tanpa beban.

"Kau..."

"Jangan protes! itu salahmu karena tidak menghubungi Grandma setelah menikah," potong Grand Bertha cepat.

"Tapi, Grand sendiri tidak menghadiri pernikahanku," balas Ronan tak mau kalah.

"Daddy juga tidak datang,"

"Kami datang, hanya tidak mendekat, dan kamu tahu apa alasannya," jawab Grand Bertha.

"Pihak keluarga Calia juga datang, tapi mereka tidak mendekat," imbuhnya.

"Bagaimana Grand bisa tahu?" sambut Ronan.

"Jika kamu ingin tahu jawabannya, selidiki lah lebih dalam tentang istrimu!" ucap Grand Bertha.

"Hahhh,,, baiklah, aku mengerti," sahut Ronan.

"Kami turut bahagia kamu menikah dengannya. Grandma akan mengatur waktu untuk menemui kalian nanti," kata Grand Bertha.

"Aku mengerti, Grand. Jaga kesehatan Grandma dan Daddy di sana," sambut Ronan.

"Tentu, sayang. Sampai bertemu lagi, jaga cucu menantu Grandma dengan baik!"

"Grandma tidak perlu memintanya, aku akan selalu menjaganya," janji Ronan.

"Jika kamu memang mencintainya, katakanlah padanya. Akan lebih baik jika dia mengetahui perasaanmu,"

Panggilan berakhir begitu saja setelah pesan yang diucapkan sang Nenek menjadi penutup obrolan. Mengukir senyuman samar di bibir Ronan, detik berikutnya ia menatap Bas dengan sorot tajam.

"Saya hanya menjalankan perintah dari Nyonya Besar, Tuan," Bas berkata cepat sebelum Ronan mengeluarkan suara protesnya.

"Andai kau bukan asistenku, aku benar-benar sudah menendangmu," gerutu Ronan.

"Jika saya boleh jujur, Tuan," ucap Bas.

"Apa?"

"Katakan saja pada Nyonya bahwa Anda mencintai Nyonya," saran Bas.

"Dari pengamatan saya, Anda sudah bisa melupakan Nona Retha,"

"Sudah kukatakan bukan? Aku tidak yakin dengan perasaanku," sambut Ronan kembali menatap layar laptopnya.

"Apakah itu artinya Anda akan membiarkannya jika ada seseorang yang menyatakan perasaan pada Nyonya?" tanya Bas.

"Tentu saja tidak!" jawab Ronan cepat.

"Nyonya tidak akan mengetahui tentang perasaan Anda jika Anda tidak mengatakannya. Dari hal itu Nyonya akan berpikir bahwa Tuan tidak mencintai Nyonya," ucap Bas lagi.

"Nyonya juga seorang wanita biasa, Tuan. Jika Tuan tidak bisa memberikan kepastian apapun, hubungan di atas kertas ini akan berakhir dalam waktu singkat,"

Ronan tidak bisa memberikan sanggahan apapun, apa yang baru saja Bas ucapkan adalah kebenaran yang tidak bisa ia sangkal. Gerakan jemari Ronan pada keyboard kembali terhenti, bahkan kini ia terlihat menyudahi apa yang sedang ia kerjakan dan mematikan laptop.

"Di mana istriku sekarang?" tanya Ronan.

"Masih di lokasi pasar tradisional," jawab Bas.

Ronan melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, memakai jaket yang dibelikan istrinya, dan melangkah keluar ruangan setelah menyambar kunci sepeda motor miliknya.

Pria yang menjadi asisten Ronan hanya tersenyum sembari menggelengkan kepala, segera menangkap kemana tuan mudanya akan pergi.

.

.

.

Ronan melihat Calia di bawah siraman cahaya mentari senja dengan minuman kaleng hangat di tangan wanita itu. Hembusan angin dingin yang menerpa kulit tidak membuat Calia menghentikan kegiatan yang tengah ia lakukan.

Sesekali tangannya bergerak memberikan aba-aba pada seseorang yang sedang memasang beberapa kabel yang akan digunakan untuk menghubungkan ke sound sistem, membuat garis menyerupai catwalk, serta mengatur titik-titik di mana mereka harus berjalan untuk peragaan busana yang akan mereka lakukan besok.

Meski banyaknya kegiatan yang dilakukan selama beberapa hari terakhir dan membuat Calia kurang tidur pada malam harinya, tidak membuat wanita itu menunjukkan tanda-tanda kelelahan sama sekali. Matanya yang jernih justru menatap lembut saat Ronan datang mendekat.

"Kenapa tidak bilang jika ingin datang?" sambut Calia.

Ronan tersenyum, memandang lekat wajah istrinya seakan sedang memandang permata terindah di dunia, lalu beralih pada kaleng minuman hangat yang ada di tangan istrinya.

"Bisakah aku mendapatkan sedikit minuman?" tanya Ronan.

"Tentu, sebentar aku ambilkan," sahut Calia.

"Tidak, yang ini saja," Ronan berkata cepat, mengambil alih kaleng minuman istrinya sebelum Calia memiliki kesempatan untuk menjauh.

"Tapi itu bekas milik,,, ku,,,"

Kedua mata Calia melebar kala melihat Ronan meneguk minuman kaleng miliknya tanpa ragu, seakan pria itu tidak mempermasalahkan bahwa dirinya juga meminum dari kaleng yang sama.

"Minuman ini terasa lebih manis," ujar Ronan.

Calia merona. Entah sudah keberapa kalinya ia dibuat tidak bisa mengatakan apapun atas sikap Ronan terhadapnya. Tapi kali ini, Ronan lebih berani menujukkan sikap manisnya yang membuat detak jantungnya kembali berpacu.

"Apakah masih banyak yang perlu dikerjakan?" tanya Ronan.

"Itu,,, Uhmm,,, masih beberapa lagi," jawab Calia.

"Kalau begitu aku akan membantu mereka sebentar, setelah itu kita bisa pulang," sahut Ronan.

Ronan mengembalikan minuman kaleng hangat pada istrinya, melepaskan jaket yang ia kenakan dan menutupi tubuh istrinya menggunakan jaket itu.

"Pakai ini, udaranya semakin dingin,"

Pandangan Calia kini hanya terkunci pada pria yang menjadi suaminya, mengamati bagaimana pria itu membantu para pekerja mengatur tempat yang akan ia gunakan sebagai fashion show, dan melihat pria itu sesekali tertawa bersama para pekerja.

'Tampan,'

Satu kata itu terbersit di dalam benaknya tanpa Calia minta, lalu menurunkan pandangan pada kaleng yang ada di tangannya.

'Jika aku meminumnya,,, bukankah itu sama saja,,, ciuman tidak langsung,,,'

Calia menggeleng kuat, kembali mengarahkan pandangan pada suaminya yang ternyata sedang menatapnya, lalu tersenyum. Membuat Calia tanpa sadar meneguk minuman kaleng di tangannya untuk menghilangkan rasa gugup yang tiba-tiba datang.

Senyum di bibir Ronan kian melebar, memandang wajah istrinya tanpa jemu. Kini ia sadar sepenuhnya bahwa ia telah jatuh cinta pada Calia. Wanita yang berstatus sebagai istrinya.

Beberapa waktu berlalu, pekerjaan itu selesai ketika hari telah berganti malam. Semua pekerja sudah pulang, termasuk teman-teman Calia serta Ronan yang membantu, menyisakan mereka berdua dalam keheningan malam.

"Aku perlu mengatakan sesuatu padamu, Alia,"

. . . .

. . . .

To be continued...

1
Zenun
Ayah disekap
Zenun
Nah gitu dong
Zenun
Ronannya gak bakal mau sama kamu
Teteh Lia
Weh.... minta nambah nih si, Ronan...
Teteh Lia
Cara bikin, Calia diam.. ya... ci*ok aja dah...
Teteh Lia
Maaf, kak... baru sempat nongol. sibuk persiapan lebaran 🤭🙏
F.T Zira: gak papa.. paham kok/Joyful//Joyful/
total 1 replies
Teteh Lia
Jangan suruh tutup mulut. lakban aja lakban...
F.T Zira: hooh.. biar gak bersuara lagi/Facepalm/
total 1 replies
Teteh Lia
Si ratu drama ... tapi drama kelicikan. beda sama Rere... eh... nama mereka juga hampir sama.
F.T Zira: huum... sesama Re sesama ratu drama/Facepalm//Facepalm/
Teteh Lia: aq juga baru ngeh... sama depan na aja. tapi ya sama juga sih . ratu drama 🤣
total 3 replies
Teteh Lia
Dari awal, cintahmu ke Calia emang cuma separo... liat yang semok dikit. langsung mengkol.
F.T Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/tidak tahan godaan dia/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Teteh Lia
Alergi makanan. aq juga pernah ngalamin. sesek , bengkak juga. tapi Alhamdulillah nda lama.
F.T Zira: huum.. padahal suka, tapi di tahan jangan sampe makan
Teteh Lia: Nda enak.... nda bebas makan 😭. padahal pengennn
total 3 replies
Teteh Lia
Rebut aja rebut. kalian memang satu server koq. Calia malah dapat spek komplit.
F.T Zira: huum..meski sakit di awal😣😣
total 1 replies
Dewi Payang
Clovis... gimana rasanya nyeret pacar gelapmu....🤭🤭🤭🤭🤭
Dewi Payang: /Joyful//Joyful/
F.T Zira: othor: lahh.. malah dapet dukungann/Facepalm//Facepalm/

clovis: gaskuennn🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
total 8 replies
Dewi Payang
Kapok lo Retha
Dewi Payang: /Facepalm//Facepalm/
F.T Zira: di sukurin sama semua orang kalo gini/Facepalm/
total 2 replies
Dewi Payang
Sahu/sahut✌️
F.T Zira: wah iya...😅😅

maaf lahir batin juga akak🥰
Dewi Payang: Lagi keliling lebaran Kak😅

Minal Aidzin Wa Faidzin, mohon maaf lahir dan batin🙏🏼
total 3 replies
〈⎳ Moms TZ
ya gak tahu tanya saja sama authornya /Facepalm/
F.T Zira: ini baru bener/Proud//Proud/
total 1 replies
YuWie
syukurlah klo sdh pinyer Cal..lagian ngapain status siapa kamu dari dulu pake di tutup2i segala...malah jelehi tau
Zhu Yun💫
Ronan udah nggak sabar pengen cepet-cepet ngadon kayaknya /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
F.T Zira: sstttt/Shhh//Shhh//Shhh/aduhh otaakku/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Padahal udah kebelet masuk /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 5 replies
Zhu Yun💫
Fotoin, terus pajang di dinding pas Retha lagi diseret begini, Mayan buat nakut-nakutin cicak /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira: /Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Takut sampe keluar eek'nya /Joyful//Joyful//Joyful/
total 3 replies
Zhu Yun💫
Yeeee akhirnya ketemu sama Luci dan Delia juga si Retha Baretha /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
F.T Zira: oh nooo.. angannn/Scare//Scare//Scare/
Zhu Yun💫: Habis ini kita di blokir sama kak Dewi /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 9 replies
Zhu Yun💫
Mam-pus kau Retha /Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!