Pembalasan Dendam Nona Alena

"Tapi kau tidak bisa melakukan ini padaku.!!Cepat kembalikan kunci kamar ku,kau tidak bisa melarang ku menggunakan kamar itu." ujar Toni yang tetap memaksa untuk dibukakan pintu kamarnya.

"Bagaimana jika aku menolak?" tanya Alena sambil tersenyum miring.

"Jangan salahkan aku jika aku benar-benar tidak peduli pada mu.!" jawab Toni dengan tegas dan percaya dirinya.

"Oya??Kalau begitu lebih baik kau tidak peduli saja pada ku.Karena akan memperlihatkan jelas posisi mu sebagai anak pelayan dan majikan yang sebenarnya." ujar Alena sambil tersenyum dan langsung pergi.

Toni pun langsung memukul dinding dengan tangan kosongnya.Dengan perasaan yang begitu kesal tapi hanya bisa menahannya.

"Alena,awas saja kau.Aku pastikan kau akan tunduk lagi pada ku.!" ujarnya bicara sendiri sambil mengepalkan kedua tangannya.

...****************...

Alena pergi ke suatu tempat untuk menghibur dirinya.Ia pun pergi ke taman dimana ia bisa menenangkan diri dan bersantai.Setelah muak menghadapi Toni dan orang-orangnya,taman adalah tempat yang tepat baginya untuk tenang sejenak.

Disaat dirinya tengah bersantai,tiba-tiba saja seorang pria datang menghampirinya.

"Alena." sapa seorang lelaki yang usianya lebih tua dari Alena.Sambil menunjukkan senyuman tipis ke arah Alena.

Alena pun langsung menoleh dan menatap bingung sesaat.

"Kau siapa?Kenapa tahu nama ku?" tanya Alena yang masih bingung.

"Kau tidak ingat aku?" tanya lelaki tersebut.

Alena pun menggelengkan kepalanya dengan pelan.

"Aku Deon.Kakak kelas mu dulu." jawab lelaki itu bernama Deon.

Sontak membuat Alena membulatkan kedua matanya sambil terkejut.

"Kak Deon.. Bagaimana bisa kita bisa bertemu disini?Apa ini kebetulan?" ujar Deon langsung beranjak bangkit sambil memeluk erat Deon.

Alena yang sudah menganggap Deon seperti kakaknya,tanpa ragu memeluk Deon yang begitu erat.Dan tidak peduli semua orang yang di taman itu melihat dirinya.

Deon pun membalas pelukan Alena dengan hangat.Dan beberapa saat melepaskan pelukan Alena darinya.

"Ini tidak kebetulan,aku memang sengaja mencari mu.Tadi aku sempat ke rumah mu,mereka bilang kau sedang pergi ke taman.Ku pikir kau pasti akan ke taman ini." jelas Deon panjang lebar.

"Lalu kapan kakak kembali?Kenapa kakak tidak memberi tahu ku jika akan kembali?" tanya Alena penasaran.

Karena baginya bertemu dengan Deon adalah hal yang begitu mengejutkan baginya.Deon yang sudah hampir 5 tahun kuliah di luar negeri.Membuat Alena harus terpisah jauh dan tidak bisa bersama-sama lagi.Walaupun hubungan mereka hanya berteman seperti kakan adik,tapi Alena begitu nyaman bersama Deon.

Sejak Deon memilih meneruskan pendidikannya di luar negeri.Hal itu membuat Alena sedikit kesepian dan sedih.Tapi entah kenapa ia justru begitu bodoh,bisa dibutakan oleh Toni dan kedua orangnya yang sudah bekerja lama di kediaman keluarganya.Ia begitu menuruti semua perintah Toni dan kedua orang tuanya.

Alena yang tanpa sadar justru menyukai Toni yang awalnya ia anggap baik,tapi kenyataannya tidak seperti ia bayangkan.Tersadar dari terbangunnya ia kembali.Membuat Alena tak ingin kedepannya hidup ia hancur di tangan Toni dan kedua orang tuanya.Yang justru akan membalas semua perbuatan busuk mereka pada dirinya.

"Baru berapa hari.Aku sengaja tidak memberitahu mu karena aku ingin memberi mu kejutan." jelas Deon lagi sambil tersenyum.