NovelToon NovelToon
Mr. Adam & Mrs. Ana

Mr. Adam & Mrs. Ana

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Playboy / Anak Yatim Piatu / Percintaan Konglomerat
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: omen_getih72

Anastasia, seorang gadis cantik namun bernasib malang.
Dia di tinggalkan oleh kedua orang tuanya dan kini hidup sebatang kara.
Tapi, hal itu sama sekali tak melunturkan semangat hidup Anastasia.
Dia tetap tumbuh jadi gadis yang cerdas dan berpendidikan tinggi.
Hingga pada suatu hari, kehidupan Anastasia seketika berubah drastis saat ia harus terjebak dengan seorang pemuda tampan, kaya raya, namun berbahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Ana sudah selesai bersiap, dia turun menuju ruang makan, disana sudah ada Adam yang duduk di kursi utama.

Ana dengan ragu-ragu melihat ke arah Adam.

"Duduk, sarapan yang banyak, kamu terlihat sangat kurus." Perintah Adam.

Ana duduk tanpa bersuara, mereka menikmati sarapan dengan tenang.

"Ini Non, Bibi sudah menyiapkan bekal." Bi Yanti membawakan bekal untuk Ana.

Bukannya merasa malu, tapi Ana justru terlihat sangat senang karena ada yang mau menyiapkan bekal untuknya.

"Bibi sudah sarapan? Kalau belum ayo makan bersama kita." Ajak Ana dan Adam hanya meliriknya sekilas.

"Sudah Non, Bibi sudah sarapan di dapur." Bi Yanti tersenyum melihat Adam.

"Sepertinya Ana bisa merubah sikap Adam yang keras." batin Bi Yanti.

Ana dan Adam sudah selesai sarapan, sekarang mereka sedang perjalanan menuju kampus.

Dalam perjalanan tidak ada yang berbicara, Adam sibuk dengan menyetir, sedangkan Ana sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Eum, aku turun di dekat gerbang saja, tidak usah di antar sampai ke dalam."

"Tidak ada bantahan!" Adam tetap melajukan mobilnya ke dalam gerbang kampus.

Setiap mobil mewah Adam memasuki gerbang sekolah, mahasiswa selalu heboh melihat kemewahan mobil tersebut.

"Wow, siapa lagi hari ini?" Teman Sisil yang masih di halaman kampus melihat mobil tersebut melintas.

Mia merasa sangat benci ketika melihat yang turun dari mobil mewah itu adalah Ana, dia tidak terima jika Ana dekat dengan Adam.

"Terimakasih Kak, aku masuk dulu." Ana hendak turun tapi Adam menahan tangan Ana.

"Ini, kamu boleh pakai sepuasnya." Adam menyerahkan black card miliknya pada Ana.

Ana seketika merasa bingung, tapi setelah melihat tatapan tajam Adam dia tidak berani menolak.

"Beli apapun yang kamu butuhkan, hari ini aku ada jadwal di kantor, jadi kamu pulang nanti di jemput supir." Jelas Adam.

"Boleh tidak kalau aku nanti pulang dengan Putri dan Lisa? Aku janji tidak akan kabur, kita hanya akan berbelanja." Ana sangat berharap kalau Adam mengizinkannya.

"Baiklah, belanja sepuasnya, kamu boleh beli apapun yang kamu mau." tanpa Ana duga Adam ternyata memberikan izin untuknya.

"Tapi ingat, jangan coba-coba untuk kabur, kalau kamu berani kabur, aku tidak akan segan-segan membunuhmu." Ancam Adam.

"Iya aku tidak akan kabur, kalau begitu aku masuk dulu." Ana turun dari mobil, dia langsung berlari ke kelasnya.

"Wow, Tuan putri kita sudah datang, apa hari ini kamu di antar olehnya lagi?" Tanya Putri.

"Iya!"

"Wow, Tuan Adam sangat perhatian sekali, pada calon istrinya hahaha." Lisa tertawa saat melihat wajah Ana yang kini sudah semerah tomat

"Oh iya, kita harus membantu untuk menyiapkan acara besok?" Ucap Putri.

"Memangnya ada acara apa?" Tanya Ana.

"Besok akan di adakan seminar, katanya sih tamu acaranya orang sukses dari luar negeri yang sukses di bidang perhotelan atau restoran, entahlah pokoknya seperti itu." ucap Putri menjelaskan.

"Mudah-mudahan dia jodoh yang di kirim tuhan untukku." Ucap Lisa menimpali.

Ana yang melihat tingkah dua sahabatnya hanya bisa menggelengkan kepala.

"Oh iya, hari ini aku akan mengajak kalian belanja sepuasnya." Ana mengeluarkan black card yang di berikan Adam tadi.

"Wow, dia juga memberikan kamu black card miliknyanya? Dia memang benar-benar laki-laki idaman." Lisa sangat antusias jika soal berbelanja.

Hari ini mereka menghias aula semenarik mungkin, semua siswa sudah hadir di aula, beberapa dosen juga ikut membantu mereka.

"Aku tidak tahu apa yang kamu berikan ke Tuan Adam, sehingga dia mau tidur sama kamu, yang jelas aku yang akan mendapatkan Tuan Adam, kamu hanya pemuas nafsunya saja." Ucap Mia yang terlihat sangat percaya diri.

"Oh iya, kita lihat saja, dia akan menikah dengan siapa. Aku atau kamu!" Ana sudah mulai terlihat berani, kini tidak ada yang perlu dia takuti lagi.

Ana meninggalkan Mia dengan wajah ceria, sedangkan Mia merasa sudah hampir meledak.

"Liat saja, kamu akan menyesal Ana." gumam Mia.

"Apa jadwaku hari ini?" Tanya Adam.

Elliot yang ada di hadapannya langsung menjelaskan.

"Hari ini kita akan mengunjungi proyek kita yang ada di ujung kota, pukul tiga sore ada pertemuan dengan Tuan Irvan, malamnya kita akan melanjutkan pesanan yang kemarin sempat tertunda." Jelas Elliot.

"Baiklah, langsung siapkan semuanya, kita akan langsung menuju tempat pembangunan hotel."

"Bagaimana dengan hubungan kalian?" Tanya Elliot ragu-ragu, semalaman dia tidak bisa tidur karena mengingat Ana.

"Biasa saja, tidak ada yang lebih." Jawab Adam santai.

"Apa dia juga sudah mulai menyukaimu?"

"Entahlah, kenapa kamu jadi kepo dengan urusan orang?" Adam menyipitkan matanya saat Elliot yang biasanya tidak peduli dengan perempuan sekarang malah bertanya soal Ana.

"Tidak ada, hanya memastikan saja." Jawab Elliot gugup, dia langsung berdiri dan keluar dari ruangan Adam.

"Sial, hampir aja ketahuan." gumam Elliot.

***

Ana dan sahabatnya sudah keluar dari gerbang kampus, mereka segera menuju kontrakan untuk berganti pakaian.

"Kita akan bersenang-senang." Teriak Lisa.

Mereka menuju Mall yang paling mewah di kota itu, hari ini mereka tidak akan takut lagi masuk kesana, karena ada black card di tangan Ana.

"Kita bisa beli apapun kan?" Tanya Lisa memastikan.

"Ya, katanya apapun, sepuasnya!" Mereka langsung menuju ke tempat tas bermerk.

"Kita ingin mencari tas keluaran terbaru disini." Ucap Putri langsung ke intinya.

Pelayan yang melihat mereka bertiga tidak terlalu melayani mereka.

"Kalian bisa langsung melihat di dalam kaca ini, hanya ini yang kami punya." Pelayan itu menunjuk ke arah tas-tas yang terletak di dalam kaca itu.

"Tapi kita ingin yang terbaru." Ucap Putri lagi tidak mau kalah.

"Maaf, tapi disini barang yang terbaru harus lebih dulu di pesan, kalian bisa pilih saja yang ada disini, jika tidak mau silahkan keluar." Pelayan itu meninggalkan mereka bertiga.

"Awasi gadis-gadis itu, mereka hanya ingin melihat saja, tidak akan mampu membeli." pelayan itu meminta penjaga mengawasi Ana Putri dan Lisa.

"Kenapa pelayan itu ketus sekali? Apa dia pikir kita tidak mampu beli, lihat saja kita akan tunjukin padanya kalau kita mampu." Ucap Putri geram.

"Kita pilih saja yang ada disini, kalian lihat yang ini deh, sepertinya cantik." Ana menunjuk ke arah tas branded import.

Setelah mereka pilih-pilih akhirnya mereka menemukan pilihan masing-masing, Putri langsung menuju ke tempat pembayaran.

"Pinnya berapa?" Tanya Putri.

"Ya ampun, aku lupa tidak menanyakan pinnya!" Jawab Ana panik.

"Apa dia hanya mengerjaiku?" Ana langsung menghubungi nomor Adam, kemarin Adam sudah memasukkan nomor ponselnya.

"Hallo!!"

"Ia, ada apa?" jawab Adam di sebrang sana.

"Berapa pinnya?" Tanya Ana langsung ke intinya?

"Hari ulang tahun kamu." jawab Adam singkat.

"Ok, kalau begitu aku tutup ya?"

"Kamu sedang belanja?"

"Iya, aku lanjut dulu ya bye!"

Ana langsung mematikan sambungan itu.

Setelah membayar tas tersebut, mereka menuju ke tempat pakaian.

"Kita harus menguras setengah dari black card ini?" Ucap Putri.

Mereka memilih pakaian bermerek, Lisa sangat bersemangat untuk memilih.

"Aku ambil beberapa ya?" Ucap Lisa yang di balas anggukan oleh Ana.

"Dia marah tidak ya, kalau aku foya-foya menggunakan uangnya?" batin Ana.

Selesai memilih pakaian mereka menuju ke tempat sepatu, mereka juga memilih heels bemerek dan mereka belanja alat cosmetic lainya.

"Aku lapar." Ana meresa begitu lapar, sudah pukul sore dan mereka belum makan, mereka kini langsung menuju restoran mewah.

Sampai di restoran mewah tersebut, Putri dan Lisa memesan banyak makanan lezat , Ana hanya mengangguk saat sahabatnya memilih.

"Aaahhh, rasanya puas sekali. Kalian tahu? Baru hari ini aku belanja sebanyak ini." Ucap Lisa.

Ana yang melihat sahabatnya bahagia juga ikut merasa senang

Tanpa mereka sadari dari tadi ada sepasang mata tajam yang memperhatikan mereka, lebih tepatnya Ana.

Mereka menikmati makanan mewah tersebut dengan nikmat.

"Apa kamu akan menginap di kontrakan?" Tanya Lisa.

"Aku hanya di izinin belanja, tidak minta menginap!" Jawab Ana.

"Yaudah kamu hubungi dia lagi, minta menginap saja?" Saran Putri.

"Aku tidak berani, sudah untung di kasih keluar, lain kali aku akan minta menginap, kalau tidak aku yang akan minta kalian untuk menginap di rumah Tuan Adam."

Ana tidak melihat ke arah lain hanya fokus pada dua sahabatnya saja.

Adam dari kejauhan melihat interaksi antara Ana dan sahabatnya, sedikit mengukir senyum di bibirnya.

"Perkenalkan Tuan, ini putri saya namanya Lusi, dia baru lulus kuliah di luar negeri, sekarang dia menjadi seorang model terkenal di kota ini, kalian bisa saling mengenal satu sama lain, siapa tahu cocok?" Ucap Irvan.

"Senang bertemu dengan anda Tuan?" Lusi mengulur tangannya pada Adam.

"Senang juga bertemu dengan anda!" Adam menjawab, namun mengabaikan uluran tangan Lusi.

Setelah berbincang-bincang mengenai kerjasama mereka, Adam melihat Ana berdiri, dan hendak meninggalkan restoran mewah itu.

Adam seketika langsung ikut berdiri.

"Baiklah semuanya sudah selesai, aku ada urusan lain, kita bertemu lagi di lain waktu." Adam langsung pergi meninggalkan mereka, sekretarisnya juga ikut menoleh ke arah Adam.

"Sudah selesai?" Suara bariton Adam membuat langkah tiga gadis itu berhenti, Ana sudah tahu siapa pemilik suara tersebut.

Mereka berbalik melihat Adam berdiri dengan gagah dan tampan, tangannya di masukkan ke dalam saku celana, terlihat begitu menawan dan berkali-kali lipat lebih tampan.

"Ayo kita pulang." Adam menggenggam tangan Ana, sebelah tangannya langsung mengambil barang bawaan Ana.

Ana menoleh ke arah Putri dan Lisa.

"Aku pulang dulu ya! Kita bertemu lagi besok di kampus." Teriak Ana.

*********

*********

1
♥Kat-Kit♥
Aku beneran suka dengan karakter tokoh dalam cerita ini, thor!
Mamimi Samejima
Terus semangat nulis, cerita ini bikin mood aku ke atas.
Jihan Hwang
hai thor aku mampir..mampir juga dikaryaku ya jika berkenan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!