NovelToon NovelToon
SKUAT INDIGO 3

SKUAT INDIGO 3

Status: tamat
Genre:Horor / Action / Fantasi / Tamat / Epik Petualangan / Perperangan / Keluarga
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Akbar mendapatkan sebuah undangan dari Kerajaan Laut Selatan. Kali ini ia akan berpetualang dalam sebuah misi yang membawanya menjelajahi dalam luasnya lautan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15 JIWA-JIWA YANG BEBAS

Tempat berikutnya yang harus Akbar datangi adalah titik dimana Segitiga Berhantu berlokasi. Ia menuju ke wilayah yang disebut segitiga itu karena dilihat dari bentuknya jika ditarik garis dari titik tiga tempat yang berbeda yang jika dihubungkan akan membentuk sebuah segitiga.

Akbar melaju dengan leluasa ke wilayah tersebut karena memang perairan yang identik dengan pusaran air yang sangat deras itu menjadi kawasan yang sangat dihindari baik dari dalam lautan atau pun oleh manusia. Hanya sosok monster laut yang bisa dengan tenang menaklukan keganasan pusaran air raksasa yang bergerak dengan arus putaran yang sangat ganas itu. Sayangnya Akbar harus masuk ke dalamnya untuk sampai di tempat misi yang membawanya.

Dibutuhkan keberanian dan alasan yang kuat untuk masuk ke dalam arus pusaran air mengerikan yang kini tengah berada dihadapan manusia yang sedang bertugas dalam misi penyamaran untuk menyelamatkan nasib seisi lautan dan juga alam tempat tinggalnya sendiri. Akbar hanya perlu mendekatkan dirinya masuk dalam jangkauan tarikan pusaran air Segitiga Berhantu untuk sengaja bisa masuk ke dalamnya.

Sedikit gesekan saja dengan arus pusaran yang bagaikan angin puting beliung di dalam lautan itu tubuh Akbar langsung terseret hanyut terbawa. Ia dibuat harus mengalami berkali-kali putaran yang terpaksa harus dinikmatinya sebelum arus gila itu membawanya sampai di dasar lautan paling dalam yaitu Palung Merana.

Akbar terbangun di dasar pasir lautan yang paling dalam. Tubuhnya berasa remuk meski ia tidak tergores sedikitpun karena keperkasaan dari Jubah Buaya yang melindunginya. Ia kini telah berhasil sampai di Palung Merana tempat tujuan terakhir dalam misinya. Palung adalah tempat yang gelap karena di kedalaman lautan paling dalam itu sama sekali tidak tersentuh oleh cahaya. Matahari tidak sampai menjangkaunya.

Akbar berdiri setelah mendapatkan kesadarannya kembali. Ia juga harus segera menyesuaikan pengelihatan matanya untuk dapat terbiasa melihat di ruang yang gelap gulita tersebut. Ada pula cahaya di sana yang berasal dari makhluk-mahkluk laut unik yang hanya bisa ditemui di tempat yang sangat dingin itu. Di tempat itu tekanan udara jauh berkurang.

Di tempat itulah Krok si Gurita Raksasa monster laut kebanggaan Samudra Atlantik tinggal. Beruntung makhluk buas itu sedang tidak berada di sarangnya sehingga Akbar bisa dengan leluasa untuk mencari dimana tempat terkurungnya jiwa-jiwa malang yang perlu ia bebaskan guna melumpuhkan kekuatan Krok yang tengah mengamuk di medan pertempuran.

Ruang palung terdalam itu benar-benar kosong. Sama sekali tidak ada tanda-tanda kehidupan kecuali dari makhluk-makhluk aneh yang hanya bisa tinggal di sana. Akbar sempat bertanya kepada mereka dimana letak tempat yang sedang di carinya itu berada. Tapi tidak ada satu makhluk pun yang bersuara.

Menyadari hal itu Akbar pun paham bagaimana seharusnya ia mencari tempat dimana jiwa-jiwa kaumnya terkurung. Ia lantas menghentikan pencariannya yang sejak tadi hanya berenang ke sana kemari selalu bertemu ruang hampa. Akbar mengambil posisi bermeditasi. Ia duduk bersila dengan menegakkan badannya. Kedua tangganya ia satukan ia letakkan menempel di bawah pusarnya. Akbar memejamkan mata. Mengosongkan pikirannya. Membebaskan pendengarannya. Ia menyatukan dirinya dengan Palung Merana. Dengan mata hatinya ia mempertajam penglihatannya. Dengan jiwanya ia mencari jiwa-jiwa yang lainnya.

Akhirnya jiwanya lah yang berhasil menemukan tempat dimana jiwa-jiwa yang lain itu memanggilnya. Dalam tapanya itu Akbar menemukan sebuah pintu hitam pekat dalam keadaan terkunci. Dari lubang kunci itu ia bisa mendengar dengan sangat jelas jiwa-jiwa manusia yang tertahan di dalamnya berteriak dalam kesedihan meminta pertolongan untuk dilepaskan.

Setelah berhasil menemukan penjara jiwa itu Akbar pun segera membuka matanya dan bangkit dari duduk bertapanya. Kini ia telah berdiri di depan pintu yang menahan jiwa-jiwa itu untuk pergi ke tempat yang seharusnya setelah mereka mati.

Akbar mengeluarkan benda pusaka berupa tongkat berwarna putih tulang yang diberikan oleh Sang Ratu Penguasa Laut Selatan kepadanya untuk digunakan membebaskan jiwa-jiwa yang terkunci tersebut. Tanpa berlama-lama Akbar langsung saja memukulkan patahan tongkat yang dahulu pernah digunakan membelah lautan itu untuk membuka kutukan pintu hitam pekat yang terkunci itu.

Hasilnya kesaktian tongkat itu sungguh luar biasa. Satu kali pukul pintu itu langsung sirna. Pintu itu hancur memudar membuka sebuah ruangan yang selama ini tertutup olehnya. Dari ruang itu keluarlah jiwa-jiwa yang selama ini terperangkap di dalamnya. Jiwa-jiwa yang tenggelam. Jiwa-jiwa yang sengaja dipasung.

Jiwa-jiwa itu keluar dengan wujud gumpalan hitam. Setelah keluar dari kekangan itu jiwa-jiwa itu menyembul ke atas dengan wujud yang perlahan berubah dari gumpalan hitam menjadi cahaya-cahaya yang terang. Semakin tinggi jiwa-jiwa itu menuju ke atas permukaan semakin terang jiwa-jiwa itu berpendar. Sebuah tanda akan kebebasan dan kelegaan setelah terlepas dari kungkungan perbudakan.

Setelah sampai di permukaan laut jiwa-jiwa itu melesat dengan kencang tak terbendung menuju ke tempat yang memang seharunya jiwa-jiwa itu pergi setelah tubuhnya mati. Langit tertinggi.

Akbar yang mengikuti jutaan jiwa-jiwa itu pergi meninggalkan gelapnya dalam lautan yang membutakan cahaya mereka selama ini merasa plong telah melakukan sebuah kebaikan yang sudah sepatutnya ia lakukan. Bahkan pusaran arus deras Segitiga Berhantu yang mematikan pun turut sejenak berhenti dengan rela membiarkan jiwa-jiwa yang telah lama mati itu bebas untuk pergi.

Dengan berhasil dibebaskannya jiwa-jiwa itu dari kurungan yang selama ini memenjarakan cahaya mereka maka berakhir pula misi Akbar dalam perjalanannya kali ini berpetualang di dunia samudra. Kini ia bisa kembali pulang setelah berhasil menyelesaikan tugasnya dengan membantu empat kerajaan besar lautan dalam peperangan melawan agresi dari kerajaan Atlantik dengan cara yang dirahasiakan pada misi penyamaran ini.

Akbar kini sudah bisa kembali ke daratan dan pulang ke rumahnya. Ia tidak perlu ikut terlibat dalam peperangan yang sedang berlangsung. Misinya cukup sampai di sini sesuai perintah dari Sang Ratu dan perjanjian yang mereka sepakati.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!