NovelToon NovelToon
Lilin Kecil Dari Om Kapten

Lilin Kecil Dari Om Kapten

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Kehidupan Tentara / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:112.3k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

'Kepergian' istri tercinta membuatnya begitu patah hati. Sang Mama yang termakan hasutan membuatnya menjadi seorang duda untuk kedua kalinya. Bertahun-tahun lamanya seorang Prabayudha terpuruk dalam ribuan rasa bersalah dan duka lara yang membekas dalam dada. Hingga kemudian garis tangan Tuhan mempertemukan dirinya dengan gadis nan ayu.

Kisah masa lalunya membuatnya tidak seperti dulu lagi pada sosok wanita. Sikapnya begitu dingin dan tidak peduli dengan wanita manapun. Namun gadis yang di temuinya kali ini begitu berbeda.

Apakah sang Kapten mampu melupakan masa lalunya demi sosok yang baru?

Konflik tajam dan berliku. Tidak tahan konflik harap dengan hormat untuk SKIP.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Banyak pikiran dan pertimbangan.

Gita berjongkok di balik batu dan Bang Probo asyik duduk merokok di atas batu tempat Gita bersembunyi.

"Jangan ngintip ya..!!"

"Nggak kelas ngintip, dek." Kata Bang Probo namun hatinya jelas gelisah bukan main. Rasa tuntas yang tidak tuntas jelas membuatnya masih begitu penasaran. Di sadari atau tidak, tubuhnya kembali merespon segala ingin dan rasa rindu yang tersisa dalam harap dan angan. "Sudah atau belum?"

"Sudah." Gita pun membenahi pakaiannya. Ia heran mengapa air yang di pihaknya tidak begitu dingin. "Airnya tidak dingin, Bang."

"Air gunung ini sudah bercampur air panas dan mengalir bersamaan, jadi tidak dingin. Kalau yang di ujung sana baru terasa hangat sampai panas, mengandung belerang aktif tapi kamu tidak boleh terlalu lama disana. Nafasmu bisa sesak." Jawab Bang Probo.

"Oohh.. begitu." Gita mengangguk paham.

"Ayo kembali ke tenda. Disini terlalu gelap, banyak hewan buas." Kata Bang Probo.

Gita pun mempercepat langkahnya karena takut ada harimau atau sejenisnya yang akan menerkamnya.

...

"Lanjuuut Dankiiii..!!!"

Setelah bujukan dari para anggota, Bang Probo pun mengambil gitar dan memetik senarnya untuk memperkirakan nada suaranya. "Awas saja kalau ada yang menertawakan saya..!!" Ancam Bang Probo meskipun tidak serius.

"Nemu kowe pas ati ambyar-ambyare........."

Gita menoleh mendengar suara Bang Probo yang begitu menenangkan jiwa. Tatapan matanya yang terus mengarah padanya jujur.

"Kowe seng paling ngerti marang kahanane ati. Aku mok semangati ngusap iluhku seng mbrebes miliiiiiii.. Pepujane ati kinaryo kembange wangi. Sabar sabarno momong aku. Mugo selawase dadi sijiiiii.."

"Ihiiiiiiiirr.. lanjooooott Dankiiii..!!"

Para anggota menepak galon dan alat seadanya, sebagian lagi berjoget mendengarkan suara lagu dari Bang Probo yang lembut mendayu.

Malam ini begitu happy karena Danki mereka sangat lihai mengolah suara menjadi senandung yang begitu indah.

***

Malam sudah lewat. Gita tertidur pulas di pangkuan Bang Probo. Entah berapa lapis selimut menutup tubuhnya, karena tadi Gita sempat kembali menggigil.

"Saya ke tenda dulu ya.. kalian segera istirahat, nanti bergantian jaga. Bangunkan saya kalau ada apa-apa..!!" Perintah Bang Probo.

"Siap Danki..!!"

Bang Probo terpaksa mengangkat Gita karena istri kecilnya itu sama sekali tidak mau membuka matanya. "Maaf ya bro semua..!!" Mau bagaimana pun juga Bang Probo tetap merasa tidak enak dengan semua rekannya.

"Baang, Gita mau pulang..!! Disini dingin sekali." gumam Gita pelan. Ternyata Gita memang setengah tidur namun sulit membuka mata.

"Abang sudah katakan sama kamu, kami ini sudah di latih melewati medan seperti ini, kadang berjalan tidak sesuai jalur, kami para prajurit sudah terbiasa. Katanya kamu pernah naik gunung. Seharusnya kamu tau kondisi gunung. Pasti sangat dingin, medan terjal dan sebagainya." Kata Bang Probo. "Jujur..!! kamu belum pernah naik gunung, kan??"

Gita tidak menjawabnya dan hanya bersandar lemas di bahu Bang Probo.

"Abang lempar nih..!!!" Ancam Bang Probo bersiap untuk melempar Gita ke sisi jurang.

"Nggak pernah." Jawab Gita pelan.

"Apa sih maumu?? Berhenti lah buat Abang cemas. Setengah mati Abang cari cara melindungi kamu, tapi kamu malah cari hal buat Abang pusing tujuh keliling. Suwe-suwe bojomu iki stroke mikir kowe."

"Jangan marah sekarang ya Bang, Gita pusing." Ucap Gita lirih.

Sekalipun emosi Bang Probo tengah meninggi namun melihat manjanya seorang Gita jelas membuat hatinya melemah.

:

Bang Probo hanya bisa tidur ayam. Pikirannya tidak tenang melihat Gita terkadang masih menggigil kedinginan. Ia pun bangkit dan mencari kantong plastik yang sedianya akan di gunakan untuk mengangkut sampah.

"Untuk apa Bang?" Tanya Bang Ghatan.

"Pokoknya saya pinjam, di bagian kesehatan ada minyak kayu putih??"

"Ada Bang. Ini pakai punya saya saja, masih utuh." Bang Ghatan menyerahkan minyak kayu putih tersebut pada Bang Probo.

Bang Probo kembali ke tendanya lalu membalur tubuh Gita dengan minyak kayu putih sebanyak-banyaknya. Secepatnya ia menyelimuti Gita dengan kantong plastik sampah tersebut kemudian menutup nya dengan jaket.

"Mudah-mudahan kamu nggak kedinginan lagi ya dek..!!"

Gita mengangguk, Bang Probo segera membaringkan tubuhnya lalu tidur dengan membawa Gita dalam pelukannya.

-_-_-_-_-

Pagi buta Gita terbangun. Ia merasakan Bang Probo masih memeluknya. Tangan Gita menyentuh tangan kekar yang belum beranjak dari lengan kanan nya. Kemanapun Gita bergerak, tangan itu terus mendekapnya.

Gita merasakan Bang Probo sedikit menggeliat, ia pun kembali memejamkan matanya.

Bang Probo melihat jam tangannya sudah menunjukan pukul setengah lima pagi. Tangan Bang Probo meraba kening Gita lalu menyentuh tubuh istrinya itu untuk memastikan suhu tubuhnya. Bang Probo membuang nafas lega sambil menyandarkan kepalanya pada kepala Gita. "Alhamdulillah." Ucapnya kemudian mengecup puncak kepala sang istri. Ia pun duduk dan mengumpulkan nyawanya yang masih setengah masih berkeliaran entah kemana. Yang jelas dirinya kurang tidur karena tidak tenang menjaga Gita.

"Dek, bangun..!! Ayo mandi. Mau sholat subuh nih." Ajak Bang Probo datar saja.

Gita pun membuka matanya. Tapi benar saja, yang di lihatnya hanya wajah Bang Probo yang juga tanpa ekspresi. Berbeda saat seperti beberapa detik yang lalu pria itu menciummya.

"Ini masih terlalu pagi." Tolak Gita.

"Justru karena masih sangat pagi, kita mandi lebih awal. Kamu mau ada om-om melihatmu mandi?" Tanya Bang Probo.

"Gita mandi di temani Bang Ghatan saja." Kata Gita yang sebenarnya masih ada rasa malu dengan Bang Probo.

"Ghatan sibuk dengan kegiatannya, kalau masih ada Abang kenapa harus Ghatan??"

"Ya karena Bang Ghatan itu Abang kandungnya Gita. Kalau terjadi sesuatu.. masih wajar lah terlihat Abang sendiri." Jawab Gita.

"Seorang kakak laki-laki dan adik perempuannya juga punya batasan saat sudah dewasa. Tapi kalau terjadi sesuatu sama kamu dan terlihat suamimu, itu baru yang di katakan wajar." Sambar Bang Probo.

Gita memainkan pakaiannya dan cemberut. "Abang pasti mau punya niat buruk, kan? Gita nggak mau kita sampai melakukan hubungan suami istri dulu. Anggap saja kejadian kemarin itu tidak pernah ada, Abang tidak pernah melihat tubuh Gita. Anggaplah kemarin itu bantuan profesional dari Abang untuk Gita."

"Maksud kamu apa? Kita sudah menikah, terjadi apapun sama kamu juga pasti Abang yang akan tanggung jawab." Bang Probo kembali naik darah setiap bicara dengan Gita.

"Pokoknya Gita nggak mau Abang sentuh Gita..!!"

Bang Probo memijat pelipisnya yang kini terasa berdenyut. Entah apa alasan Gita dengan segala permintaannya.

"Abang harus janji..!!"

"Kenapa??? Semua harus ada alasannya, Gita..!!"

"Gita belum putusin pacarnya Gita." Jawab jujur Gita.

"Dimana pacarmu itu?? Biar Abang yang temui..!!"

.

.

.

.

1
Supiah Susilawati
Luar biasa
Fathir Albiansyah
keten
Mira Lusia
lanang ganis ada di judul yg mana ya mbak nara
Mira Lusia
gita masih ngeyek aja
Yane Kemal
Menatap hati Ganis
Yane Kemal
Ganis Ganis
Yane Kemal
Mantap
Mira Lusia
gak mau rugi nih mantan duda😂😂
Mira Lusia
oalahh ndukk..dimodusin om2 kowe ki..😅😅
Yane Kemal
Dhea lucu
Yane Kemal
Ha ha ha
Mira Lusia
penasaran nih sama mbak Nara..kenapa novelnya berkisah tentang tentara semua ya..sebagian kisahnya bikin patah hati di awal😔😔
Mira Lusia: berapa puluh thn yg lalu..masih polos2nya juga aku deket sama om2 loreng..seneng aja liat mereka sambil halu2 dikit😅😅
Ai0284: awal mula baca novel mbk nara bener2 bikin emosi setelah baca novelnya jadi asik enjoy seneng bacanya,apa lagi ceritanya mengisahkan kehidupan TNI,aku suka mungkin karena aku kecilnya gk jauh dari lingkungan om2 loreng kali iya🫠
total 2 replies
Susana Maya
mbk kalau bisa ceritanya diselesaikan sampai tuntas biar ceritanya akhirnya gak Ngantung. bikin penasaran
Yayuk Bunda Idza
semangat kak Nara
Yuli Purwa
sing sabar bang Lanang 😂🥰🥰
Yuli Purwa
nama tokohnya unik 😃😃
Yuli Purwa
semoga aja akur rukun ya bang keluarga samawa 🥰😍🥰
Yuli Purwa
Bu Danki senang bikin senam jantung 💓💓😂😂
Yuli Purwa
klo suka silahkan baca, ga suka ya ga usah baca. pke komen,,, nulis sendiri aja belum tentu bisa kok JULID,,, semangat thor 💪💪 ga usah diurus orang ga jelas
Yuli Purwa
Mesak no tenan bang Danki,,, jantung nya di obras biar kuat bang 😬😬😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!