KEMBALINYA SANG DEWA KULTIVASI

"Iya, belajar di akademi. Kau mau kan?" :- Li Jia

Bai Changyi berpikir sejenak, sejujurnya ini adalah kesempatan emas bagi dirinya namun ia juga tidak bisa bergerak dengan bebas dan mengambil keputusan seenaknya lagi pula dia kan punya guru. Jadi dia harus memberitahu gurunya terlebih dahulu, jika gurunya bilang boleh maka dia akan pergi namun jika gurunya melarang maka ia takkan dapat pergi ke akademi.

"Terima kasih sebelumnya, tawaranmu memang bagus Li Jia namun, aku saat ini tidak bisa dengan bebas masuk ke dalam akademi tanpa izin dari guruku" Ujar Bai Changyi dan hal ini membuat Li Jia terdiam, ia tak menyangka bahwa ternyata di dunia ini masih ada orang yang begitu loyal kepada gurunya seperti Bai Changyi dan Li Jia sangat menghargai hal ini.

"Menarik, wah!! Bai Changyi bagaimana ini? Aku rasa aku mulai tertarik padamu. Kau harus tanggung jawab!" Li Jia menekuk wajahnya, ia sangat kesal dan tidak mengerti bagaimana bisa dia tertarik dan menyukai Bai Changyi? Memangnya apa yang membuatnya menyukai Bai Changyi? Apakah karena wajahnya? Sifatnya? Atau apa?

"Hah? Kenapa harus aku? Memangnya aku melakukan apa?" :- Bai Changyi

"Huuh! Lupakan! Kau memang tidak peka!" :- Li Jia

Bai Changyi memang seperti ini, jika soal bertarung ia sangat mahir dan peka namun jika soal perasaan ia tidak peka dan cenderung membosankan. [Kek pacar author lah] Jadi wanita yang menyukai Bai Changyi harus banyak bersabar karena ketidak pekaannya.

"Kenapa kau marah? Aku tidak melakukan kesalahan kan?" :- Bai Changyi

Sontak Li Jia langsung menatap wajah Bai Changyi dengan raut wajah kesal dan sedih. Bisa-bisanya Bai Changyi tidak peka! Padahal Li Jia ingin Bai Changyi menghiburnya namun, apa yang ia dapatkan? Bai Changyi malah bersikap dingin dan cuek. Ia nampak tidak peduli dengan apapun yang terjadi disekelilingnya. Dan hal ini benar-benar membuat Li Jia kesal, setelah selesai makan Bai Changyi memutuskan untuk kembali ke kediaman Bai dan kembali berlatih di sana.

Li Jia memaklumi hal itu mengingat bahwa saat ini Bai Changyi sedang mengejar anak-anak klan Bai yang lain, ya... Memang tidak mudah untuk bisa mengejar anak-anak klan Bai yang sudah terlatih sejak lama, itu semua membutuhkan dana dan waktu yang cukup lama. Pada akhirnya Li Jia memutuskan untuk menawarkan bantuan kepada Bai Changyi.

"Bai Changyi, jika kau tidak keberatan kau bisa meminta tolong kepadaku. Aku pasti akan membantumu" ujar Li Jia sambil tersenyum manis ke arah Bai Changyi, Bai Changyi hanya diam kemudian menganggukkan kepalanya pelan dan pergi meninggalkan Li Jia di restoran itu. Li Jia menatap kepergian Bai Changyi dan sedikit menyayangkan pertemuan mereka yang singkat.

"Sayang sekali, padahal aku ingin berbicara dan bertemu dengannya lebih lama lagi. Ini benar-benar sangat di sayangkan" Li Jia menaruh uang di atas meja kemudian pergi meninggalkan restoran itu tak lama setelah Bai Changyi pergi.

• Bukit Iblis •

Drap... Drap... Drap... Drap

Terdengar suara langkah kaki yang sangat cepat bergema di sekitar bukit kemudian ia mendarat di salah satu pohon rindang, terlihat orang itu sedang memantau pergerakan yang berada di bukit itu.

"Tetua Pertama" ujar Liu Fei, sang tetua ke-2. Ya benar sekali! Orang Itu adalah Chu Shen, tetua pertama yang saat ini sedang menjalani misi untuk memantau pergerakan klan naga seribu api di bukit itu. Klan Naga seribu api adalah klan yang saat ini sedang merancang penyerangan terhadap Klan Bai.

"Tetua Liu, kenapa kau ada di sini? Apakah Kepala klan yang mengirimmu ke sini?" Ujar Chu Shen, Liu Fei menganggukkan kepalanya mengiyakan pernyataan dari Chu Shen kemudian Chu Shen menghela nafas kasar, padahal ia sudah bilang untuk tidak mengirim siapapun untuk menemani penyelidikannya.

"Kepala klan benar-benar ya? Padahal aku sudah bilang untuk tidak mengirim orang lain ke sini tapi nyatanya dia tidak mendengarkanku ya?" Chu Shen tersenyum miring, ia sebenarnya tidak mau jika nantinya terjadi sesuatu padanya atau keberadaannya di ketahui dan jika pada saat itu ada seseorang yang sedang bersamanya maka secara otomatis orang tersebut mungkin akan terbawa imbasnya dan Chu Shen tak mau hal itu sampai terjadi!

Liu Fei hanya diam dan tak menjawab sepatah katapun, setelah itu ia pergi ke sisi yang lain dan memantau di sana. Sementara itu Chu Shen hanya dapat pasrah dengan keputusan dari Bai Heng.

"Ya ku rasa tidak akan ada masalah jika orang itu adalah Liu Fei" ujar Chu Shen di dalam hatinya. Ia sedikit tenang karena orang yang di kirim untuk membantunya adalah Liu Fei bukan orang lain, ya... Kekuatan tempur Liu Fei sangat tidak masuk akal! Ia sangat ahli dalam mengatur strategi dan mencari titik lemah lawan. Bahkan posisi tetua pertama seharusnya di tempati oleh Liu Fei, namun entah kenapa Liu Fei malah memberikan posisi itu kepada Chu Shen, dan hal ini langsung membuat Chu Shen menjadi orang yang sangat berpengaruh di dalam keluarga Bai.

Trak....

"Hei! Sialan, pindahkan benda itu dengan benar! Jika ada yang rusak apakah kau sanggup mengantinya hah?!" ujar salah satu anggota klan naga seribu api.

"Maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja" Balas anggota yang lain.

"Maaf-maaf! Jika ada 1 benda saja yang lecet maka kita semua akan kena" Balas anggota yang lain.

Liu Fei dan Chu Shen memperhatikan dengan seksama, sebenarnya apa benda yang ada di dalam kotak itu? Sampai-sampai mereka semua menjadi heboh seperti ini? Itulah pertanyaan yang selalu membayangi kepala mereka, mereka benar-benar bingung dan heran dengan isi kotak itu.

Apa jangan-jangan isinya adalah bagian peledak? Atau... sebuah benda pusaka yang sangat berbahaya? Apapun benda yang berada dalam kotak itu yang pasti benda itu akan sangat berbahaya bagi keberlangsungan klan Bai. Dan mungkin hal ini akan membuat klan Bai kesusahan dan mengalami kerugian besar!

Namun, belum sempat mereka mendekat untuk melihat lebih jelas tiba-tiba saja keberadaan mereka di ketahui oleh salah seorang tetua yang ada di sana. Dan dengan cepat Chu Shen menarik lengan Liu Fei dan mereka pun melarikan diri. Sudah sekitar 1 jam mereka menghindar dan kini mereka sudah sampai perbatasan.

"Liu Fei, sekarang kita kembali ke kediaman Bai dan laporkan semua ini" Mendengar perintah dari Chu Shen, Liu Fei hanya dapat menganggukkan kepala dan mengikuti perintahnya itu, setelah itu mereka pun kembali ke klan Bai untuk melaporkan situasi di Bukit Iblis.