hallo semua
semoga kalian terhibur dengan novel yang aku buat ini
disini menceritakan pengorbanan seorang adk yang menggantikan posisi kakak nya untuk mengurus anak dan suami milik kakak nya
penasaran????
yukk langsung di baca
selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon faujiah berutu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
Sigit pun akan segera mendarat di bandara Soekarno_ Hatta. dia hanya bisa menangis mendoakan istri dan kedua baby nya. sungguh ini ujian terberat yang menimpa dirinya, apa jadi nya hidup sigit tanpa Istri tercinta nya di samping nya.
Sigit pun seakan menyesal mengijinkan istri nya terbang ke Jakarta.
"Andai waktu bisa di putar, aku gak akan biarin kamu jauh walau sedetik sayang,
Ku mohon bertahan untuk ku, untuk anak kita,dan untuk semua yang menyanyangi mu," ucap Sigit yang masih berada di atas awan dan sangat mengharapkan Tasya bisa selamat dari maut
Pesawat nya pun mendarat dengan sempurna, Sigit langsung bergegas keluar, tak sabar rasanya ingin segera berjumpa istri nya yang malang.
seandainya dia bisa melompat sudah dia lakukan agar dia bisa cepat sampai berjumpa istri nya
Iren sudah mondar mandir menunggu kedatangan abg ipar nya, hati Iren sedikit lega, mendengar pesawat yang Sigit tumpangi sudah mendarat.
Iren segera menelfon Sigit yang ingin memastikan keberadaan abg ipar nya tersebut.
Tanpa menunggu lama, Sigit yang terlebih dahulu melihat Iren, dia segera berlari menghampiri adk ipar nya.
"Iren" panggil Sigit yang membuat Iren spontan berbalik mencari suara yang memanggilnya.
Sangking terkejut nya hampir saja Iren terjatuh di kerumunan banyak orang. untung saja Sigit dengan kilat menangkap tubuh indah milik Iren
"Kamu gak pa pa" tanya Sigit yang sedang menahan tubuh Iren
" Maaf kak aku gak pa pa kok" jawab Iren cepat
" Ayok kak kita harus segera ke rumah sakit, kak Tasya menunggu kakak" sambung Iren kembali
mereka pun berlari sekencang bisa mereka lakukan, tanpa di sadari Sigit dengan cepat memegang pergelangan tangan Iren.
Spontan membuat jantung Iren merasakan hal aneh, segera ia buang jauh jauh perasaan aneh itu
Pak Arif pun segera melajukan mobil nya ke Rs, Pak Arif pun ikut merasakan kesedihan yang mereka rasakan. dan mendoakan yang terbaik buat Tasya.
Selama di perjalanan Iren tidak bisa untuk berhenti menangis membuat hati Sigit ingin memeluk nya, namun ada perasaan sungkan yang tidak bisa ia lakukan.
"Maaf in Iren kak, Ini semua salah Iren, andai saja Iren mendengar kak Tasya , mungkin Kak Tasya tidak akan berada disana sekarang" ucap Iren yang kembali menyalahkan diri dan spontan Tangis nya pun semakin jadi mengingat tubuh Tasya yang terbaring berlumur darah
"Apa yang terjadi, mengapa kamu nyalahin diri sendiri Ren" tanya Sigit penasaran yang tidak mengerti ucapan Iren
Iren pun menceritakan semua kejadian yang menimpa kakak nya.
spontan saja membuat hati Sigit sakit, dan ingin rasanya dia menghabisi Iren
namun itu tidak mungkin ia lakukan
Sigit pun hanya terdiam mendengar penjelasan Iren dan tanpa di sadari membuat air mata nya berhasil lolos di wajah tampan nya.
Perjalanan mereka pun tidak mulus, bukan jakarta namanya kalo tidak macet, dan sekarang mereka lagi terjebak macet, yang membuat hati sigit menjadi panas, ingin rasanya dia menghancurkan semua mobil yang menghalangi jalan nya.
Iren menyadari kemarahan di wajah abg ipar nya, Iren ingin berusaha menenangkan hati Sigit.
belum lagi Iren melakukan niat nya di potong dengan kata kata tajam Sigit yang menyakitkan hatinya
"Ini semua salah kamu, kalau terjadi apa apa dengan Tasya, saya tidak akan pernah maaf kan kamu dan biarkan kamu hidup tenang" ucap Sigit yang merasa sangat kesal dengan Iren
Iren tidak menyangka Sigit akan melontarkan kata kata yang menyakitkan hati nya tersebut
dia hanya bisa menangis sambil menutup mulut pakai kedua tangan nya.