Aku menikahi seorang pria kaya raya, pernikahan tanpa restu membuat aku di benci oleh seluruh keluarga suamiku.
Bahkan kedua mertuaku ingin melenyapkan aku demi membuat putranya menikah lagi dengan wanita pilihan mereka.
Demi menyelamatkan anak dalam kandunganku, aku melarikan diri
dengan bantuan Helen seorang kepala pelayan yang pernah ku tolong, aku di kirim ke luar negeri tinggal bersama Shanon adiknya.
Shanon dan Ben mengangkat aku sebagai anak dan mewarisi beberapa aset serta perusahaan, hingga akhirnya aku menjadi wanita yang kaya raya, sukses dan terkenal.
Enam tahun berlalu,
Berita mengejutkan datang dari mamaku, beliau Koma di rumah
Aku kembali ke tanah air dengan membawa kedua anakku yang berusia Lima tahun.
Sesampainya aku di tanah air sebuah Misteri sakitnya mamaku terungkap, ternyata skandal percobaan pembunuhan terkuak membuat aku shock dan tak percaya.
Aku membenci dan sangat membenci mereka yang sudah berbuat jahat pada keluargaku.
pembalasan dendamku pun di mulai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desire pooh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan Anak Kecil
Setelah semua sudah pada posisinya, Ryan lalu mengantar Camilla pulang,
Ryan langsung pulang ke apartemen yang sudah di siapkan sebelumnya.
apartemen Ryan dan David bersebelahan untuk memudahkan mobilitas mereka
"Apa nona muda sudah kembali ke kediaman nya???" tanya David
"Sudah bos"
"Apa kau sudah menemukan rumah yang cocok untuk mereka??? juga orang-orang yang akan bekerja di rumah tersebut
ingat jangan ada kesalahan sedikitpun" ucap David memperingati.
sebab keselamatan Camilla dan kedua anaknya menjadi prioritas David dalam misi ini
jika ia gagal maka nyawanya taruhan nya
"Aku sudah mengatur semua.
kepala pelayan orang kita, security juga orang kita, begitu juga tukang kebun.
itu seperti bodyguard yang membaur" terang Ryan
"Ide bagus, nona akan menolak jika kita menaruh bodyguard lebih dari dua orang.
atur semuanya.
aku serahkan padamu.
Besok pagi selidiki asisten rumah tangga di kediaman Hanna Li, aku curiga jika dia dalangnya mengingat Hanna Li jarang berinteraksi dengan orang luar" perintah David setelah menyimpulkan kondisi.
"Baik" ucap Ryan
"Istirahatlah, besok kita kerja keras lagi" ucap David lalu masuk ke dalam apartemen nya.
Ryan mengangguk sopan lalu masuk ke dalam apartemen nya setelah David masuk.
Ryan membuka pakaiannya, di balik kemeja hitamnya terlihat banyak bekas luka sayatan panjang dan juga tatto di sekujur tubuhnya, bahkan sampai ke kaki dan lengannya.
Jika melihat penampilannya sekarang, orang pasti berfikiran. buruk.
Ryan mirip anggota Triad.
hanya wajahnya Ryan saja yang tanpa luka.
pemuda itu membuka seluruh pakainya lalu masuk ke dalam bath tube dan memejamkan matanya.
Keesokan harinya
Camilla sudah berpakaian rapih, ia akan kembali menjaga mamanya di rumah sakit.
Pagi-pagi sekali Camilla sudah masak untuk sarapan mereka, saat Helena bangun dan menuju dapur, berbagai masakan sudah terhidang di meja
"Sayang, apa kau semua yang memasak ini????" tanya Helen takjub.
Air liurnya menetes mencium aroma sedap yng keluar dari masakan Camilla.
sontak perut Helen langsung berdendang minta di isi.
"Mama Helen tunggu sebentar ya, aku panggil anak-anak dulu"
"Mama mau bangunkan Prilly juga, gadis pemalas itu....
Mama frustasi apa maunya"
sekali-kali nasihati adik mu itu.
Pacar gak jelas, entah kapan ia akan menikah
Jika bukan karena si kembar, aku sudah lama stress karena ingin cucu" keluh Helen terlihat sedih
"Mungkin Prilly ingin mengejar karir"ucap Camilla
"Karier??? dia kerja saja jarang masuk,
Apa kau kira mama tak menerima laporan dari anak buah mama.
Milla, tolong nasihati adikmu itu" ucap Helen memohon
"Nanti Mila nasehati dia ya ma, kan kami belum bertemu" ucap Camilla tersenyum canggung.
Ya sejak kedatanganya camilla.belum bertemu dengan Prilly.
"Ah iy, astaga bener juga, mama benar-benar marah kali ini, jangan membela anak nakal itu!!!!" ancam Helen terlihat sangat kesal
"Prillyyyyyy" pekik Helen menuju kamar Prilly.
Camilla hanya tersenyum melihat Helen.
Ia merindukan mama angkatnya Shanon.
wajah dan perangai keduanya sama, lembut, tegas dan penyayang.
"Mama Sharon, semoga kau tenang di alam sana.
kami menyayangimu" ucap Camilla lirih.
tak terasa sebulir air mata lolos dari matanya yang indah
"Kak, mama kita menangis" ucap Alexa pada kakaknya
"Ini pasti karena mama melihat papa payah itu.
mama pasti jadi sakit hati"
"Bener kak, apa kita mulai sekarang saja???"tanya Alexa mendongak melihat ke arah Alexi
"Hmm, jalankan saja.
Aku juga sudah geram" ucap Alexi lalu berjalan mendekati Camilla yang tak sadar dengan keberadaan kedua anak kembarnya
"Mamaaaaa" teriak Alexa dengan wajah ceria
"Hari yang indah, tambah indah melihat mamaku yang cantik dan ...
wooooow, semur daging kesukaan aku.
mama aku gadis kecil yang sangat beruntung di muka bumi ini, punya mama yang cantik dan baik.
mama hebat yang jago masak, i love you ma" ucap Alexa meloncat ke arah Camila.
Camilla langsung menangkap putri kecilnya dan memeluknya menciumi pipi lemak Alexa
"Kau gadis kecil yang mulutnya penuh madu, I live you juga cantiknya mama" ucap Camilla langsung melupakan kesedihannya.
Sementara Alexi memutar bola matanya malas.
adiknya itu terlalu berbahaya dalam berakting.
tapi ada baiknya ia begitu, setidaknya mama mereka sangat senang
"tentu saja aku anak manis yang penuh madu, tidak seperti...." Alexa menunjuk kakaknya yang terlihat datar sambil berjalan ke arah mereka dengan tangan di dalam kantong.
sikapnya cuek dan terkesan santai malah justru membuatnya seperti malaikat kecil yang sedikit angkuh dan menggemaskan.
Camilla.menurunkan Alexa lalu memeluk Alexi.
tubuh Alexi yang lebih tinggi dari adiknya.
"Putra tampan mama, kau menggemaskan"
"Aku lebih menggemaskan di banding kak Alexi, dia seperti manekin hidup" protes Alexa cemberut
"Hahaha, keduanya menggemaskan kok, nenek saja sampai gemas pada kalian" ucap Helen langsung memeluk ke duanya
"Mama Prilly ma???"
"Mama suruh mandi, anak itu....
Mama frustasi" ucap Helen menepuk keningnya sendiri
"Nenek biarkan saja Tante Prilly, kan nenek masih punya aku"
"Kau benar sayang, nenek masih punya gadis cantik sepertimu" ucap Helen tertawa mencolok hidung mancung Alexa.
Lagi-lagi Alexa yang pintar mengolah kata itu menyelamatkan keadaan.
terkadang mulut bawel adiknya itu bermanfaat juga.
"Hallo ponakan tante yang tampan dan cantik" sapa Prilly hendak mencium Alexi, namun pria kecil itu menghindar
"Apa kau tak merindukanku pria tampan" tanya Prilly pura-pura sedih
"Tidak" ucap Alexi datar
"Hahaha dengar??? keponakanmu tidak merindukanmu karena punya Tante tak perhatian sepertimu" cibir Helen pada putrinya
"Dia rindu hanya malu-malu, kemari lah bocah kecil, Tante cium" ucap Prilly mendekati Alexi.
Alexi lngsung menghindar, usil Prilly terus mendekatinya hingga terjadi kejar-kejaran
"Tante kau tak tahu malu, aku tak ingin di cium olehmu.
cium saja sana kekasihmu" ucap Alexi lama-lama kesal membuat Helen tertawa terbahak-bahak
"Alexi, Tante hanya rindu padamu nak"
"Aku bukan pria gampangan, dan aku bukan anak kecil, stop mencium ku" ucap Alexi dengan gaya seperti pria dewasa membuat Camilla menepuk dahinya pusing
"Apa dia seperti itu???" tanya Helen tertawa
"Dia tak suka di cium, bahkan olehku"desah Camilla sedih. Padahal ia ingin sekali menciumi putranya yang tampan itu karena sangat imut, hanya Alexa yang masih bersikap layaknya anak kecil seusianya.
"Tapi aku memaksa" ucap Prilly makin senang.
Alexi begitu menggemaskan dan makin besar makin tampan membuat Prilly makin ingin menciumnya
"Mama tolong aku mu di perkosa" teriak Alexi membuat semua orang tertawa
"Dasar bocah aneh" ucap Alexa asik mengemil tempe goreng di meja makan
Karena tak mendapatkan Alexi akhirnya Prilly mencium Alexa, awalnya Alexa tak keberatan, namun saat Prilly dengan gemas mencubit pipinya, Alexa cemberut dan pindah tempat duduk
"Pipi chubby ku nanti bergelambir Tante, aku masih kecil tidak bisa perawatan" ucap Alexi membuat semua melongo lalu tertawa
"Sayang, anak kecil pipinya elastis tak akan bergelambir kok, " ucap Camilla namun tetap saja Alexa tak senang
Di tepatnya alexi mengucapkan kata tanpa bersuara
"Sukur, emang enak" ucap Alexi
semiga keluarga yg di tinggalkan di beri kasabaran dan ketabahan 🤲🤲🤲