Rebecca tidak pernah menyangka kemiripan wajahnya dengan seorang putri konglomerat akan membawa malapetaka baginya saat wanita itu menjebaknya untuk menikah dengan tunangannya sendiri.Dan di saat cinta dihatinya mulai tumbuh kepada pria itu,Eva kembali datang untuk meminta tunangannya kepada Rebecca.
bagaimana kisah cinta ketiga manusia itu ikuti lanjutan cerita ini jangan lupa dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15 ~ Siapa dia ~
Rini dan suaminya sudah tidak sabar menunggu,kabar dari Rebecca,mereka ingin memulai aksinya untuk memanfaatkan Rebecca,meminta apa pun yang mereka inginkan kepada Carles.
"Papa,aku sudah tidak sabar menunggu Rebecca kembali ke rumah ini bukan kah,padahal aku sudah mengatakan kepada Rebecca setelah mereka selesai melakukan bulan madu,dia harus segera mengabari kita,ini sudah tiga hari aku belum juga mendapat kabar apa pun,apa dia terlalu menikmati menjadi nyonya Anderson?" Sungut Rini.Rini terus memandangi ponselnya berharap Rebecca menghubunginya pakai ponsel suaminya.Sampai hari kelima Rini menunggu kabar dari Rebecca,hasil nihil membuat dia semakin emosi.
"Dasar wanita sialan,dia sudah berani mengabaikan perintahku,aku akan memberikan mu pelajaran nantinya." Ucap Rini.Dia segera pergi ke hotel tempat Rebecca menginap bersama suaminya,dan pada saat dia sampai di depan hotel dia melihat Carles memasuki mobilnya,Rebecca tersenyum puas karena dengan mudah dia bisa menemui Rebecca.
Setelah memastikan mobil Carles keluar dari dalam gedung,Rebecca buru-buru memasuki kamar Rebecca dan suaminya,setelah dia menanyakan kepada resepsionis hotel.
Rebecca sudah benar-benar bosan di dalam gedung,segera beranjak menuju pintu,setelah mendengar bunyi pintu,dia mengerutkan keningnya,
"Siapa itu,biasanya kalau tuan Carles langsung masuk saja,lebih baik aku buka saja." Ucap Rebecca,dia berjalan menuju pintu dengan kaki sedikit mengangkang karena dia masih merasa kesakitan sampai hari ini.
"Nyonya.....!!"
"Plak......plak....Berani sekali kamu mengabaikan ucapan ku,bukankah aku sudah mengatakan jika kamu harus selalu menghubungiku,dan memberi kabar kepadaku,dasar sialan,kamu hannya membuatku naik darah saja."Rini melayangkan tamparan ke wajah Rebecca hingga meninggalkan bekas tangan di wajah putih milik Rebecca,dia merasakan sakit yang luar biasa,di wajahnya hingga tampa sadar air mata Rebecca membasahi wajahnya.
"Apa salahku nyonya,bukankah aku sudah menuruti semua keinginan nyonya,jika seperti ini nyonya kepadaku mulai hari ini aku tidak akan menuruti semua keinginan nyonya,lebih baik aku kembali ke desa bersama nenekku." Ancam rebecca,dia segera keluar dari kamar hotel dengan memegangi wajahnya yang begitu sakit.Melihat Rebecca yang sudah berani melawannya membuat Rini kehilangan kendali,dia langsung menjambak rambut Rebecca dengan sangat kasar lalu kembali melayangkan pukulan ke wajah Rebecca.Pada saat itu beberapa orang memandangi mereka,karena tidak ingin menjadi pusat perhatian pengunjung hotel,Rini menyeret Rebecca ke dalam kamar hotel lalu menghajar Rebecca di sana,beberapa kali Rebecca berusaha untuk melawan dan ternyata wanita itu bukan lah tandingannya.
Rebecca sangat ketakutan,bahkan wajahnya sudah memar dan hidungnya mengeluarkan darah yang cukup banyak.Setelah puas menghajar Rebecca,Rini langsung bergegas keluar dari dalam kamar,
"Sekali lagi kamu berani melawanku,nyawa nenekmu akan melayang ingat itu, dasar sampah." Ucap Rini lalu menendang kembali perut Rebecca setelah itu keluar dari kamar hotel.Rebecca terus menagis,dia tidak menyangka,di balik penampilan nyonya Rini yang sangat elegan dia memiliki sikap yang sangat arogan dan kasar.Rebecca yakin keluarga itu pasti memiliki rencana jahat.
*****
Sementara itu,Carles duduk di kursi kebesarannya dia ingin cerita kepada asistennya Leon tapi dia ragu-ragu,
"Apa aku harus menyuruh Leon untuk menyelidiki wanita itu,aku tidak bisa percaya dengan semua ini,selama ini aku mengira wanita itu hannya berpura-pura polos,ternyata dia memang benaran polos." Batin Carles,dia membayangkan saat dia memaksa miliknya memasuki area sensitif milik Rebecca wanita itu menjerit kesakitan.
"Sial...Aku jadi kasihan dengan wanita itu,seharusnya aku tidak bermain kasar kepadanya." batin carles kembali,dia menghubungi asistennya,dan menyuruhnya untuk menemuinya di ruangannya.
"Tuan,anda memanggil saya?"
"Aku ingin kamu menyelidiki semua tentang wanita yang sedang bersamaku,aku merasa dia kalau dia bukanlah Eva yang asli,semakin hari semakin banyak kejanggalan yang aku perhatikan." Ucap Carles.Leon tersenyum dalam hati mendengar ucapan tuannya ternyata pria itu sudah mulai sadar jika wanita itu bukanlah orang yang sama.
"Baik tuan." Jawab Leon,dia tidak berani memberi tahu kebenarannya kepada Carles,karena itu bukan lah pekerjaannya tapi menjaga keluarga itu adalah tugasnya.
Setelah Leon keluar dari ruangannya,Carles juga segera beranjak dari tempat duduknya,walaupun dia sudah kembali masuk ke kantornya,dia belum pokus dengan pekerjaannya,dia masih ingin menikmati cutinya yang beberapa hari lagi.
Carles keluar dari gedung perusahannya dengan menaiki mobil mewah miliknya,dia ingin melihat keadaan Rebecca yang dia tinggalkan tadi pagi masih tertidur pulas di atas sopa.
*****
Rebecca merasakan sakit yang luar biasa di seluruh tubun dan wajahnya,dia memandangi wajahnya di cermin,yang meninggalkan memar dan luka di beberapa bagian bahkan beberapa helai rambutnya tampak berserakan di lantai.
"Entah kenapa aku harus bertemu dengan orang-orang jahat seperti mereka,aku meninggalkan desa kelahiran ku,tujuannya hannya untuk merubah nasib,ternyata hidup di kota jauh lebih menyakitkan,aku meninggalkan nenekku,tetapi beginilah nasib yang aku alami." Ucap rebecca,hingga tidak terasa air matanya kembali jatuh di wajahnya.
Dan pada saat itu pintu kamar terbuka,ternyata suami palsunya sudah kembali setelah dia berangkat tadi pagi.Carles sangat kaget melihat kamar yang berantakan rambut yang berjatuhan di lantai,ingin sekali dia marah kepada wanita itu,tapi mengingat kejadian tadi malam,Carles mengurungkan niatnya.
Apa yang terjadi di kamar ini,kenapa semuanya berantakan seperti ini?" Rebecca mengabaikan pertanyaannya dia masih berani menatap wajah pria itu,dan pada saat itu suara pintu kembali berbunyi.
"Sayang.....Kalian sedang apa?" Tiba-tiba saja Marta dan Anderson sudah memasuki kamar Karena pada saat pintu terbuka sedikit,Marta langsung menghampiri Rebecca,dia sangat kaget melihat wajah Rebecca yang babak belur.
"Apa yang terjadi dengan wajahmu? kamu kenapa nak,Carles jelaskan kepada mama apa yang terjadi kepada menantu ku ini? Carles mendekati Rebecca,lalu dia menoleh ke arah Rebecca,
"Apa yang terjadi kepadamu,kenapa wajahmu sampai begini katakan kepadaku apa yang terjadi denganmu?" Carles juga sangat kaget melihat wajah Rebecca,dia sangat malu kepada kedua orang tuanya karena pada saat mereka datang menantu kesayangan mereka sedang tidak baik-baik saja.
"Sudahlah Carles jangan bersandiwara di hadapan kami,mama tau kamu tidak menyukai Eva,tapi kamu tidak harus sampai berbuat demikian kepada Eva,mama kecewa kepadamu,"Ucapan Marta membuat Carles serba salah dia juga tidak tau apa yang terjadi dengan istrinya,
"Ma,aku juga tidak tau apa yang terjadi dengannya!"
*** bersambung***
