NovelToon NovelToon
Azzura ( Obsesi Sang Alpha)

Azzura ( Obsesi Sang Alpha)

Status: tamat
Genre:Fantasi / Vampir / Manusia Serigala / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Fantasi Wanita / Kekasih misterius / Tamat
Popularitas:568.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Sekuel dari novel Cintaku Dari Zaman Kuno

Azzura hidup dalam kemewahan yang tak terhingga. Ia adalah putri dari keluarga Azlan, keluarga terkaya dan paling berpengaruh di negara Elarion. Namun, dunia tidak tahu siapa dia sebenarnya. Azzura menyamar sebagai gadis cupu dan sederhana semua demi kekasihnya, Kenzo.

Namun, tepat saat perkemahan kampus tak sengaja Azzura menemukan sang kekasih berselingkuh karena keputusasaan Azzura berlari ke hutan tak tentu arah. Hingga, mengantarkannya ke seorang pria tampan yang terluka, yang memiliki banyak misteri yaitu Xavier.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkemahan

Pagi itu, pelataran depan Kampus Asteria sudah dipenuhi suara ramai mahasiswa. Mereka berdiri berkelompok, mengobrol, tertawa, dan bersenda gurau sambil menunggu dua bus pariwisata yang akan membawa mereka ke lokasi kemah tahunan.

Di tengah keramaian itu, Azzura berjalan tergesa, tubuhnya sedikit membungkuk menahan berat tas ransel yang besar di punggungnya, serta dua tas jinjing lain di tangan kanan dan kiri. Napasnya memburu, rambutnya sedikit berantakan oleh angin pagi, tapi tak sedikit pun ia berhenti.

“Azzura! Itu tas makananku ketinggalan! Di atas meja aula!” teriak Kenzo, berdiri santai di bawah pohon sambil memainkan ponselnya.

Azzura langsung mengangguk sambil tersenyum, meski wajahnya sudah dipenuhi keringat. “Iya! Aku ambil sekarang!”

Beberapa mahasiswa di dekatnya menoleh, memperhatikan pemandangan itu dengan berbagai ekspresi. Salah satunya Boby, sahabat Kenzo yang berdiri bersama Rica, mahasiswi sosialita dengan gaya tajam dan komentar pedas.

“Kau lihat itu?” bisik Boby, terkekeh. “Dia bahkan bawa tas Kenzo yang segede itu sendirian. Gila.”

Rica melipat tangan, menahan tawa. “Lebih gila lagi, dia tetap tersenyum. Disuruh-suruh kayak pembantu juga senang banget.”

“Kenzo gak kasihan apa ya?” gumam Boby, tapi lebih ke sarkasme. “Ah, siapa yang aku bohongi? Dia nikmatin itu.”

Kenzo menoleh pada mereka dengan senyum puas. “Lumayan lah. Dia bantu banget, kok.”

Tak lama kemudian, Azzura kembali dengan napas tersengal, membawa kotak makan dan tambahan satu tas kecil.

“Nih … makanannya,” ucap Azzura sambil menyerahkan kotak itu dengan kedua tangan. Senyum lelah tapi tulus menghiasi wajahnya.

Kenzo hanya mengangguk dan menyerahkannya begitu saja ke Boby. “Taruh di bagasi, sana.”

Boby hanya menerima tanpa komentar, sesekali melirik Azzura dengan ekspresi tak tega yang tertahan.

Azzura berusaha merapikan nafas dan senyum, meskipun pundaknya nyaris roboh. Ia lalu berdiri di dekat Kenzo, seolah menunggu instruksi lain.

“Kamu udah makan belum?” tanya Kenzo, mendadak dengan suara datar.

Azzura menggeleng pelan. “Belum, tapi gak apa-apa.”

Kenzo menunjuk kantin yang sudah hampir tutup. “Yaudah, sana beli roti dulu. Kamu gak mau pingsan di jalan, kan?”

Azzura tersenyum kecil, senang diperhatikan walau hanya sekilas. “Oke … aku cepet kok.”

Ia berlari kecil menuju kantin.

Rica mencibir sambil mengaduk kopi dalam tumbler-nya. “Dia pikir kamu peduli, padahal kamu cuma gak mau repot kalau dia tumbang, ya?”

Kenzo hanya mengangkat bahu, lalu tertawa. “Kalau dia pingsan, siapa yang bawain barangku?”

*

Langkah Azzura cepat, roti masih di tangan, napasnya terengah. Matanya mencari-cari Kenzo di antara kerumunan mahasiswa yang sudah mulai mengantri naik bus.

Tapi belum sempat ia mendekat, Sani sepupunya tiba-tiba muncul di depannya, berdiri tegak dengan tangan menyilang di dada. Wajahnya keras, penuh emosi yang ditahan-tahan.

“Kamu bawa semua barang-barangnya?” tanya Sania tajam, matanya melirik ransel besar di punggung Azzura dan dua tas lain yang masih digenggam.

Azzura sedikit terkejut, tapi cepat-cepat tersenyum kecil, mencoba menenangkan.

“Iya ... dia minta tolong, kok,” jawabnya pelan.

Sania mengepalkan tangan. “Tolong? Itu bukan ‘minta tolong’, Ra. Itu nyuruh!”

Azzura berusaha melangkah ke sisi, tapi Sania memotong langkahnya. Matanya kini menatap lurus ke arah Kenzo, yang tengah bersandar santai di dekat bus sambil berbicara dengan Rica.

“Aku gak tahan lagi lihat dia perlakukan kamu kayak gitu!” gumam Sania, mulai berjalan ke arah Kenzo.

Tapi Azzura buru-buru menarik lengan Sania, memeluknya dari samping. “Sudah, San … jangan … please.”

Sania berbalik dengan ekspresi marah dan tak percaya. “Sudah? Kamu serius? Ra, dia perlakukan kamu kayak pembantu kampus, dan kamu masih … masih bela dia?”

“Aku gak bela dia,” bisik Azzura lirih. “Aku cuma … gak mau ribut di sini. Lagian, ini gak berat kok.”

Sania menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri, tapi masih terlihat geram.

“Ra, kamu tahu kita ini gak selemah kelihatannya. Kita dilatih bela diri dari kecil, kamu tahu sendiri. Tapi bahkan dengan latihan itu pun, bawa tas segede itu tetap bikin bahu sakit, otot ketarik. Kamu bukan robot!”

Azzura tersenyum kecil, matanya mulai berkaca. “Tapi ini pilihanku, San. Aku yang minta bantu dia, aku yang bilang aku gak apa-apa.”

Sania memandangi Azzura, lama. Wajahnya melembut, tapi nadanya masih tegas.

“Kadang kita harus berhenti pura-pura kuat, Ra. Bukan karena kita lemah, tapi karena kita pantas diperlakukan lebih baik.”

Azzura menggigit bibirnya, tak bisa berkata-kata. Ia tahu Sania benar. Tapi hatinya tetap menolak melepaskan harapan itu.

“Terima kasih, San,” ucap Azzura akhirnya. “Tapi, kali ini, biar aku tanggung sendiri.”

Sania menatap Azzura dalam-dalam. Kemudian, dengan helaan napas berat, ia mengangguk. “Baik. Tapi kalau dia berani lagi, aku gak akan diam.”

*

Bus akhirnya berhenti di sebuah area terbuka di pinggir hutan. Udara segar menyambut para mahasiswa yang turun satu per satu, membawa barang dan peralatan masing-masing.

Terlihat hamparan tanah berumput luas dengan beberapa tenda panduan sudah didirikan di bagian tengah sebagai tempat perlengkapan dan logistik.

Azzura turun paling akhir, memanggul ransel besar milik Kenzo sambil menenteng dua tas lainnya. Matanya menyapu area kemah, mencari tempat kosong.

“Zura!” seru Kenzo dari bawah pohon besar. “Pasangin tendaku di pojok sana ya, yang deket logistik. Gue mau ke briefing panitia dulu.”

Azzura mengangguk. “Oke ....”

Ia berjalan terseok ke arah yang ditunjuk, meletakkan tas-tas berat di tanah. Tangannya mulai sibuk membuka gulungan tenda milik Kenzo, membentangkan kain dan menyusun tiang-tiang penyangga. Angin berhembus lembut, tapi matahari mulai menyengat, membuat keringatnya mengalir di pelipis.

Beberapa mahasiswa lain sudah bekerja sama mendirikan tenda berdua, bahkan bertiga. Tapi Azzura sendirian. Ia menancapkan pasak dengan sepatu, lalu menarik tali pengikat dengan kekuatan yang nyaris menguras tenaganya.

Setelah tenda Kenzo berdiri, barulah ia membuka tendanya sendiri di sisi agak jauh. Tangan gemetar, lututnya berdebu. Tapi ia tetap bekerja, tanpa mengeluh.

Sania datang dengan membawa botol minum.

“Kamu belum selesai juga?” tanyanya, lalu mengulurkan air ke Azzura.

Azzura menerima dengan senyum lemah. “Tenda Kenzo ribet banget, tali-taliannya kusut semua.”

Sania mendengus, lalu menatap tenda besar yang sudah berdiri rapi.

“Kamu bahkan belum sentuh tendamu sendiri, ya?” katanya tajam.

Azzura mengangguk pelan. “Baru mau.”

Sania menghela napas, lalu ikut jongkok membantu. “Udah, biar aku yang pasang pasak. Kamu tarik talinya aja.”

Azzura menatap Sania sejenak, lalu tersenyum lebih hangat. “Makasih, San.”

Tak lama kemudian, panitia mulai meniup peluit, memanggil semua peserta untuk berbaris.

Mereka segera berkumpul di lapangan terbuka, berdiri dalam barisan masing-masing kelompok. Absensi dilakukan satu per satu oleh panitia.

“Kelompok 3 Sania, hadir. Azzura, hadir.”

Setelah absen selesai, seorang panitia perempuan berbicara melalui pengeras suara.

“Baik teman-teman, kalian boleh beristirahat sampai sore. Jam tujuh malam nanti, kita akan mulai Games Malam Survival. Jangan lupa makan dan kumpulkan energi!”

Riuh sorak-sorai terdengar, lalu barisan pun dibubarkan.

1
Nor Azlin
jangan memandang rendah orang lain yang belum kau ukur kekuatan nya yah Cecilia itu belum seberapa masih pada pengenalan tu ...kalian akan melihat siapa Luna kalian kedepan nya jadi hormati lah dia dengan baik kalau kalian masih ingin hidup aman damai lagi 😂😂😂 semoga dengan kejadian itu Azura lebih terbuka membukakan hatinya menerima takdirnya yang bukan manusia biasa yah & menerima Xavier dengan lapang dada sepenuh nya deh ...lupakan lah kisah yang lama & tidak bermutu kerana kisah itu sudah berlalu & tidak bermutu buat perjalanan hidup mu kedepan nya jadi lah zanaya yang menerima takdirnya setelah memilih menjadi pewaris dari keturunan nya dengan segala kelebihan yang dia ada sampai saat ini ...lanjutkan thor
Nor Azlin
ternyata kenzo anak nya Alfa sama Stella yah😂😂😂 sepupunya yang menjebak Alfa untuk menjadi nyonya Alfa memikirkan zanaya akan menjadi nyonya Alfa laki2 menjadi idaman nya Stella...beruntung kamu menjebak nya dulu jadi hidup nya zanaya tidak kayak kamu 😝😝😝kini hidup anak nya tidak jauh amat dari sifat kedua ibu bapanya yang berselingkuh dibelakang Azura sama kayak kamu berselingkuh sama Alfa dulu ... mendiang kamu sama sekali jangan berbuat macam2 yah biar tetap aman takut nya nanti kamu mati kayak si Joshua si Playboy kampus yang mati mengemas oleh Xavier...semoga di jauhi dari mala petaka yang tidak diingini deh ...lanjutkan thor
Maa Yanti Maa Yanti
seruu bnget cerita nya thorrr ku sayang 🙏♥️🫶 mkasiihhh
Nor Azlin
kerana mereka dari dimensi yang sama lah maka mereka tidak takut sama sekali pada masing-masing yang mencintai & menyayangi anak juga keluarga nya maka dengan itu Zion tidak ragu untuk mengikuti zanaya ke zaman modern juga tu 😂😂 lagian kakek butut nya juga berasal dari zaman kuno juga bertemu & menikah sama nenek butut nya Azura nenek pada mamanya ibu kepada Zidan kakek Azura anak kepada Jeneral Grand yang termasuk kedunia modern bertemu sama ibu si Zidan ...ceritanya kembali lagi akan memasuki zaman kuno lagi ni kan asal Muasal nya dari situ kerana Protal nya berada di rumah keluarga zanaya yang tidak lain di makmal nenek zanaya yang di jaga ketat oleh kakek nya si Grand...aku suka cerita mu thor aku ingat tidak ada kesinambungan setelah zanaya melahirkan twins nya untung ada jadi seru ni😂😂 lanjutkan thor
Nor Azlin
berbicara menongkah langit tiba waktu genting semua terpaku kaku dasar manusia serigala bodoh 😂😂 mujur ada Azura kalau tidak mata2 dari vampir sudah membunuh mereka yang ada deh berlagu banget jadi serigala jadian deh omongan aja besar tapi tidak siaga sama sekali dalam lingkungan Clan mereka juga tu dasar tidak peka yah ...kalau aku Azura sudah aku bungkam tu semua dengan berbagai elemen nya yang menjadi kebanggaan mama nya ...lanjutkan thor
Maa Yanti Maa Yanti
kenzo ntar loo abiss disikat oleh xavier raisain blum tahu siapa cowo azura 🤣🤣🤣🤣🤣
Maa Yanti Maa Yanti
keren xavier santei brhdpan sna carmer pdhl hati nya kacau atut ta direstui 🤣🤣🤣
Nor Azlin
Rasakan itu udah tukang fitnah tukang selingkuh sama pacar orang ehhh malah mau mencelakan orang lagi tu ...wajah udah buruk kayak monster ada hati mau mencelakakan orang ...sendiri cari penyakitan yah kamu itu iri sama orang makanya jangan iri hati malah Azura tidak mengusik mu kan kamu sama kenzo cocok banget tu kamu kira orang kayak kamu yang mudah memberikan tubuh nya buat dijamah sembarang an pria yah ...sibevo kenzo lagi ingin menjilat ludah nya sendiri mau merayu zura kerana tau dia kaya raya malah meninggalkan pacar nya si Rica itu udah seperti orang gila talak tu 😝😝rasakan itu ambillah sampah mu si Rica kerana cocok sama kamu yang tong sampah' nya🤣🤣 lanjutkan thor
Maa Yanti Maa Yanti
klg zion dilwan blum sang clon mntu xavir lngkap sudh 💪💪 🤣🤣🤣🤣
Maa Yanti Maa Yanti
rica rica mampuuusss looo 🤣🤣🤣🤣🤣
Maa Yanti Maa Yanti
rasain loo kenzo 🤣🤣🤣🤣
Nor Azlin
betul tu buktikan pada mereka mereka itu tiada tandingan nya sama kamu yang penuh luar biasa dari yang mereka sangkakan deh...jangan pernah di injak-injak lagi yah kamu adalah keturunan Zion sama zanyia yah...lanjutkan thor
Ida Susmi Rahayu Bilaadi
harusnya tanyakan dl perintah siapa ?
Ida Susmi Rahayu Bilaadi
aaauuuuuuuuu... ini yg bnr thor. klo auwwoooo serasa dengerin suara tarzan 🤣🤣🤣
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: 🤣🤣🤣🤣 Author kagak tahu kak.
total 1 replies
Mira Astria
seru banget thor tp boncapnya madi gantung thor/Smile//Smile/
Ariisyaa
wahhh iniii sangat baguss dan keren sihh
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: makasih kak 🙏
total 1 replies
Infinix Smartlima
seruuuu banget thorr good job
LinLin
Xavier ini anak cowok yg pernah diselametin Azzura kan ya
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ka... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
LinLin
aduh greget bngt sm Azzura, bucin bngt spi bego.
LinLin
hai Thor aku hadir walaupun terlambat ya...pasti cerita ini seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!