NovelToon NovelToon
Asa Di Ujung Lembayung

Asa Di Ujung Lembayung

Status: tamat
Genre:Romantis / Patahhati / Teen Angst / Tamat
Popularitas:58.5k
Nilai: 5
Nama Author: vheindie

Menapaki Jejak di Madyapada yang penuh cerita yang tak terduga, sesosok Rehan dengan beribu harap dalam benak dan Sejuta mimpi dalam sepi, meniti asa pada cahaya senja, menitip doa pada Sang Penguasa Semesta.

Berharap bisa bersanding dengan Rena perempuan anggun berparas rupawan dan berdarah Ningrat yang baik hati, seutas senyum ramah selalu menghiasi wajahnya, namun dalam riangnya tersimpang selaksa pilu yang membiru.

Akankah cinta dua insan itu bersatu dalam restu keluarga Rena? ataukah cinta mereka akan tenggelam layaknya Cahaya lembayung yang tertelan oleh gelapnya malam

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vheindie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penjelasan Rena

Kau seperti rona senja di penghujung sore hari,

Yang warnanya begitu indah membuat mataku terpesona.

Kala ku pandang senyum simpul yang menghiasi bibir merah tak bergincu mu,

Aku tersipu dan tertunduk malu, tapi entah mengapa ada rasa hangat menghinggapi relung hati saat dirimu menyapaku.

Sejak saat itu, aku mulai memikirkan banyak hal tentangmu,

Dan perasaanku semakin tumbuh padamu,

meski ku tahu akan ada begitu banyak liku yang akan menantiku.

Tapi

Disuatu hari, rasa sedih menghampiri hati,

Saat ku temukan dirimu dengan sosok pria bergaya parlente yang berada disamping mu,

Ada rasa iri jua cemburu menghantui diri ini.

Namun

Dalam pekatnya malam yang melahap rona merah sang surya

Aku memanjat doa pada Sang Maha pembolak-balik hati, untuk berharap kelak kau mengizinkan ku menjadi bunga Edelweis

Yang Abadi dan akan menetap selamanya dalam hatimu.

***

Di dalam siklus kehidupan yang kita jalani, waktu dan musim, datang dan berlalu begitu cepat yang menorehkan banyak jejak kisah yang dihiasi canda tawa dan air mata.

Seperti ketika tumbuh sebuah perasaan, hati terasa dipenuhi dengan bunga-bunga bermekaran, seolah-olah tidak akan pernah bisa dihempaskan oleh hembusan angin, padahal bunga itu akan terjatuh oleh siklus alam yang selalu berganti.

***

Dari dulu Rehan belum pernah merasakan apa itu cinta sejati, dia hanya bisa mengira-ngira, apa semacam suatu perasaan mendalam pada seseorang?, tapi sekarang dia mengalami sendiri perasaan itu, perasaan yang begitu mendalam hingga seperti tak bisa dihentikan gejolak yang tengah melanda hatinya.

Seakan-akan Rehan dapat merasakan dan mendengar hatinya betapa sangat berisik, bertalu-talu bukan hanya sekedar bergemuruh, ini semua terlalu penuh dan menyesakan, tapi sungguh sulit untuk diutarakan, karena dia ingin sekali menanyakan perihal ucapan pria yang mengantarnya tiga hari yang lalu, tapi itu takut membuat Sang Bidan muda tersebut tersinggung.

"Asal Kang Rehan tau, semakin Dewasa seorang perempuan, maka dia akan semakin hati-hati dalam memilih pasangan, ganteng dan kaya bukan tolak ukur pilihan utamanya, tapi rasa nyaman dan bisa membawanya menjadi insan yang lebih baik adalah hal paling penting," ucap Rena dengan muka yang cukup serius membuka percakapan diantara mereka, sepertinya dia sudah tau apa yang tengah melanda hati, kekasihnya itu.

"Permisi Non Rena, Nak Rehan, maaf telat ngasih minumnya, soalnya bibi masak air dulu," seru Bi Ijah memotong percakapan yang hendak mereka mulai, sambil membawa nampan berisi minuman teh hangat dan beberapa cemilan.

"Gak apa-apa Bi, malahan kami yang minta maaf karena malah merepotkam Bibi," timpal Rehan, Ya mereka berdua tengah berada di Rumah Bi Parijah, tadi pagi Rena meminta Rehan untuk mengantarnya ke kampung Tegal Bungur, sekedar untuk menengok mantan orang yang pernah merawatnya itu, sambil membawa sembako yang Rena beli kemarin sore.

"Lantas siapakah pemuda gagah yang mengantarmu dan mangaku sebagai calon suamimu itu?" Tanya Rehan, setelah Bi Ijah kembali ke dalam rumah untuk mengerjakan beberapa pekerjaan yang sempat tertunda.

"Memang orang yang kemarin Kang Rehan temui, dia orang yang hendak dijodohkan pada saya, tapi saya berusaha menolaknya secara halus, karena dia adalah anak dari temannya papa, jadi nanti pada ulang tahun saya yang ke 25 Kang Rehan harus bersedia saya ajak ke acara tersebut dan akan saya perkenalkan kepada orang tua Rena, agar memperkuat alasan saya menolak perjodohan itu," ucap Rena menjelaskan dan meminta kesediaan Rehan untuk menemaninya nanti di hari ulang tahunnya.

Lalu Rena memegang tangan pemuda yang ada dihadapannya itu, untuk meyakinkannya kembali.

"Saya mencintai dan menyukai Kang Rehan bukan karena diri kang Rehan istimewa yang mempunyai harta berlimpah, tetapi karena Kang Rehan membuat saya merasa menjadi orang yang istimewa dengan segala perlakuan sederhana yang Akang berikan dengan tulus terhadap saya selama ini," ucap Rena kembali.

"Terimakasih telah mempercayakan cintamu padaku, maka saya akan berusaha menjaga cinta kita dan saya akan meyakinkan kedua orang tuamu agar menjadi orang yang layak untuk mempersuntingmu kelak," ucap Rehan dan membalas genggaman tangan gadis cantik tersebut.

***

Malam harinya, Rehan tampak berada di rumah Aki Darja, tapi tidak seperti biasanya dia hanya melamun sambil memandangi sawah yang sudah mulai mengering akibat musim kemarau yang telah tiba, sepertinya dia tengah memikirkan sesuatu, hingga dia tidak menyadari kedatangan Rijal teman sejawatnya itu.

"Itu anak kenapa Ki melamun begitu?" tanya Rijal pada Aki Darja yang tengah menghisap rokok kreteknya dengan santai.

"Mungkin lagi mempunyai hal untuk dilamunkan, sedari tadi dia hanya begitu saja sejak datang mengantarkan makanan dari ibunya," jawab adik dari Kakeknya Rehan tersebut.

"Wah harus dikagetin dan dipaksa untuk cerita nih anak," seru Rijal dan hendak menghampiri pada temannya itu, tapi dia keburu di hentikan oleh Aki Darja.

"Kau harus tau Rijal beberapa orang lebih memilih untuk diam, tidak mencampuri urusan orang lain dan tidak ikut mengomentari sesuatu hal yang belum jelas perkara yang diketahuinya, karena tak ingin berdebat dalam ketidak salah pahaman, yang mana membuat memperkeruh suasana yang mengakibatkan ketersinggungan dan memicu lebih banyak gesekan, biarkan saja dia menenangkan dirinya terlebih dahulu, nanti bila dia sudah siap, dia pasti akan menceritakan masalahnya sendiri padamu, karena kamu adalah teman sedari kecilnya," Seru Aki Darja dengan bijak memberi nasehat pada Rijal, agar menahan diri untuk tidak terlalu merecoki temannya yang terlihat gundah.

Dan benar saja, beberapa saat kemudian Rehan tersadar dari lamunannya dan berbalik melihat pada kedua orang yang tengah mengobrol dengan serunya.

"Eh Jal, kapan kau datang kemari?" tanya Rehan setelah mendekati mereka.

"Huh dari kemarin sore saya sudah ada disini, kamunya aja yang asik sendiri sampai lupa bahwa di dunia ini, masih banyak orang yang hidup dengan segala masalah yang mereka hadapi," jawab Rijal ngasal.

"alah omongan mu ngawur dasar Sanusi, dari kemarin sore palamu," seru Rehan sambil menggeplak pundak temannya tersebut.

Mereka pun menghabiskan malam dengan mengobrol dan mendengarkan cerita-cerita masa lalu dari Aki Darja, kadang sesekali bernyanyi lagu-lagu klasik yang diiringi petikan gitar dari Rijal.

***

Sementara disebuah club malam yang berada di gemerlapnya kehidupan ibukota, terlihat sosok pemuda tengah menenggak beberapa minuman beralkohol dengan diiringi musik jedag jedug yang dimainkan oleh DJ terkenal, sosok tersebut tidak lain adalah Nicholas Bramono atau biasa di sapa Niko.

"Hey Bung kenapa kau terlihat frustasi begitu?" tanya orang yang menghampirinya dari arah lantai disco sambil menggandeng dua wanita seksi, yang ternyata adalah teman masa kuliahnya.

"Tidak apa-apa, gue sedikit jengkel saja, baru kali ini ada cewek yang menolak pesona gue, bahkan dia tidak menginginkan pertunagan yang telah diatur oleh bokapnya sendiri," seru Niko berapi-api yang dalam keadaan setengah mabuk.

"Hahahaha... Baru kali ini gue denger loe ngeluh karena cewek, sepertinya buaya kita tengah dipermainkan oleh pawang buaya, gue penasaran siapa tuh cewek," seru temannya sambil tertawa puas.

"Brisik lue, lihat saja nanti gw pasti bisa naklukin tuh cewek," ucapnya ketus, lalu dia berdiri dan menarik salah satu perempuan club malam dan merayunya, beberapa menit kemudian mereka berbincang, dan Niko pun mengajak perempuan tersebut untuk keluar club malam dan langsung membawa pergi dengan mobil mewahnya untuk diajak ke hotel berbintang.

1
Evi Lubis
mantap
dewi_nie
saudara laknat
HKustirahayu
ku suka sama narasinya
HKustirahayu
mampir THOUR..
NengKho
diam² buaya🤣, tau² nyaplok ya
Lani Fauzi
bqgus
Toni Hartono
piksi.....jebakan piktip belaka
Sui Ika
waduh sudah tamat
vheindie19: iya kak.... Alhamdulilah 😁
total 1 replies
ᗒAlunaᗕ
Sela gatel ygy modal Kuasa papih wwkkw
Dwi Intan Retno Asih
ayo lanjut yg banyak ddong Tor jangan hanya dikiit dikiit
ᗒAlunaᗕ
lanjut thor
Nirwana Asri
hallo kak aku mampir, terima kasih sudah bantu promo novelku 🙏
vheindie19: hallo juga kak.... Iya sama2 kak
total 1 replies
Hulapao
wah emang kadang ortu itu suka nuntut yaa

haloo kak aku nyicil bacanya yaa
jangan lupa mampir di karya terbaruku 'save you'
thankyouuu ❤
Hulapao
kina si cupid
Hulapao
baguss kata katanyaa
Merpati_Manis (Hind Hastry)
novel nya keren kak, sukses selalu 👍🤗
Merpati_Manis (Hind Hastry)
mksh kak Othor, perjuangan bang Zaki dalam novel _Finding Love_ udah dipromoin di sini kak 😊🙏
sukses selalu buat kakak 🤗🤗
Merpati_Manis (Hind Hastry): aamiin 😇😇
vheindie19: sama-sama bund, semangat terus bund sukses selalu 😊
total 2 replies
Nita.P
semangat terus kak, makasih sudah di promoin
vheindie19: sama2 kak
total 1 replies
Enis Sudrajat
Oke keren say, makasih sukses selalu✌️🙏❤️
vheindie19: sama2 kak, sukses selalu buat kakak juga
total 1 replies
Inru
Servis radio punyaku juga dong, Rehan, 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!