Instagram: @blueskyma_1
Perjodohan yang dilakukan oleh dua perusahaan besar yaitu, Perusahaan Elang Group dan Perusahaan Mawardi Utama menjodohkan putra dan putri nya.
Seperti apakah jika dua anak dari konglomerat bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ema, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teman kerja
"biasa aja". jawab Elang datar
"emang dasar nyusahin ya , udah dimasakin tengah malem gini . . muji kek apa kek".
"sssttt . . . emang kaya emak-emak ya , bawel banget".
"bodo amat" Mila beranjak pergi sambil menjulurkan lidahnya.
"aku gigit nanti ya". suara Elang terdengar nyaring oleh Mila yang kini menaiki tangga.
.
.
.
pagi hari pertama dirumah baru..
Mila bangun lebih awal ia menyiapkan baju kantor Elang yang ditaruhnya di tepi ranjang.
kemudian ia mulai ke dapur untuk memasak, ia membuka jendela dapurnya, dilihatnya pemandangan taman dengan bunga-bunga yang cantik . Mila sengaja mengatur posisi dapurnya dekat dengan taman belakang rumahnya agar kalau ia masak ia bisa mendapatkan pemandangan yang indah setiap harinya.
Elang membuka matanya dilihatnya mila sudah tidak ada disampingnya , ia duduk dan bersandar ditempat tidur sambil mengucek matanya yang masih ngantuk.
ia tersenyum kecil melihat baju kantor yang sudah disiapkan mila. lalu ia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Elang yang kini sudah memakai pakaiannya dengan rapi menuruni tangga, dilihatnya Mila yang sedang memasak ia mencium bau harum masakan Mila.
"udah bangun?". tanya Mila
"hemm".
Mila menyodorkan kopi hitam yang baru diaduknya itu. Mila hampir hafal semua kebiasaan-kebiasaan Elang setiap harinya apa yang dia makan, apa yang dia sukai, karena mamah Elang selalu memberi tahu semuanya meskipun ia juga tak ingin tahu sebenarnya.
Elang menyeruput secangkir kopi panasnya , ia mengangguk-angguk . .
Mila tersenyum tipis melihatnya.
"mau selai apa" tanya Mila.
"kacang"
"nihh" Mila menyodorkan roti tawar dan selai kacang.
"olesin dong"
"manja banget sih".
Elang nyengir..
Mila mulai mengoleskan selainya kemudian memberikannya pada Elang.
Mila mulai mengambil nasi dan tumis yang ia masak kemudian ia memakannya di depan Elang.
Elang melirik "sarapan apa?"
"tumis wortel sama brokoli". dengan lahap Mila menyantapnya.
Mila "mau"
"enggak, aku nggak biasa sarapan nasi".
"makannya dibiasain" Mila menyodorkan sendoknya ke mulut Elang , Elang dengan terpaksa melahapnya.
"lumayan" Elang merebut sendok Mila kemudian ikut memakannya , yah lebih tepatnya satu piring berdua.
Mila mengantarkan Elang ke teras didepan yang sudah ditunggu sopirnya . .
"kamu nggak kerja?" tanya Elang
"abis ini ".
"hemm". elang memasuki mobil dan berangkat ke kantornya.
Mila bersiap-siap lalu bergegas pergi ke butiknya dengan mobilnya sendiri.
sesampainya di butik Mila melihat-lihat stok barang dan memeriksa beberapa desain baru yang mereka keluarkan.
"Bu Mila ini laporan butik selama beberapa Minggu ini" kata seorang laki-laki yang berkulit putih dan memakai kacamata itu.
"oh iya terima kasih Dimas , maaf ya beberapa Minggu ini saya merepotkan kamu".
lalu Mila membolak-balik halaman buku laporan yang dilihatnya cukup stabil selama ia tinggalkan.
"bagus" ucap Mila sambil menganggukkan kepalanya, "kapan-kapan saya traktir kamu makan" sambung Mila sambil tersenyum.
dimas langsung tersenyum kegirangan , Mila selalu baik padanya karena menganggapnya sebagai adik sendiri tapi entah bagaimana perasaan Dimas selama ini ia begitu mengagumi sosok Mila yang selain cantik juga tegas saat bekerja.
"nanti malam aja gimana Bu?"
"ehmm nanti malam ya ?" Mila berfikir sejenak
"iya Bu Mila , kan kita ada pertemuan diluar jadi sekalian aja"
"oh iya boleh-boleh"
.
.
.
malam Mila dan Dimas telah selesai meeting dan bergegas menuju salah satu restoran ternama. Mila telah memesannya sebelumnya . . .
Mila memang orang yang senang mengapresiasi kerja keras anak buahnya, apalagi Dimas bisa dibilang ia tangan kanan Mila selama bekerja.