Cinta Palsu adalah hal yang amat menyakitkan dibanding apapun. Setidaknya itulah yang Lucyana rasakan. Bukan penghianatan tapi kebohongan yang di ciptakan dengan sengaja oleh orang yang paling dia sayangi.
Lucyana Shava Herman alias Lucy adalah wanita mandiri, kuat dan penuh percaya diri. Namun hidup Lucy mendadak berubah 180 derajat setelah mengetahui sebuah fakta yang di sembunyikan suami nya selama bertahun-tahun.
Apakah Lucy akan bertahan dengan pernikahan nya seteleh mengetahui fakta kelam tersebut....
Happy Reading ✨
Enjoy 💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Fajar masuk ke dalam rumah dengan nafas yang ngos-ngosan.
"Mbok!! Tolong ambilkan minum." Teriaknya pada Mbok Tur sambil menyeret kopernya.
Fajar duduk bersandar di sofa ruang keluarga, kedua kaki nya dia naikkan ke atas meja.
Hening....
Fajar pun memanggil Mbok Tur untuk kedua kali nya..
"Mbok!! Mbok Tur.....???!!!"
Hening lagi...
"Bi Lia ???" Fajar memanggil pembantu yang lain, yang tugasnya hanya mencuci, menyetrika, serta membersihkan bagian rumah di lantai dua.
Lagi-lagi tak ada jawaban..
"Astaga... Pada kemana sih semua orang di rumah ini ??!" Sambil menggerutu marah, akhirnya Fajar pun berjalan sendiri ke dapur untuk mengambil minum.
"Loh, Mbok. Kok ada disini ? Dari tadi kan saya manggil, saya bilang minta minum.. Emang nya nggak denger ?" tanya Fajar pada Mbok Tur yang ternyata ada di dapur kotor.
Tanpa menghentikan aktifitasnya yang sedang mencuci piring dan gelas bekas sarapan Lucy tadi, Mbok Tur pun menjawab.. "Maaf, Tuan. Saya sedang cuci piring." Kata Si Mbok tanpa menoleh.
Mendengar jawaban si Mbok justru membuat Fajar semakin terbawa emosi.
Fajar mendekat, suaranya Sarkastis. "Heh, Mbok! Mbok itu di sini pembantu. Ingat! P E M B A N T U. Dan saya majikannya. Seharusnya apapun yang saya minta Mbok langsung kerjakan, bukan malah sibuk sendiri!!"
"Maaf, Tuan. Saya juga sedang menjalankan perintah. Perintah dari Nyonya Lucy."
"Perintah apa ? Perintah cuci piring ? Yaelah mbok, itu mah bukan perintah, tapi emang tugas."
Si mbok selesai mencuci piring lalu berlalu begitu saja tanpa mau menanggapi omelan Fajar yang semakin berlebihan.
Fajar yang melihat si Mbok pergi tanpa sepatah katapun jadi terheran-heran dan bertanya dalam hati..
"Ada apa dengan semua orang, kenapa mereka seperti berubah tiba-tiba ??!!"
Di sisi lain, Lucy sampai pabrik sebelum pergantian Shift dari Shift 3 ke Shift 1.
"Selamat pagi, Bu.." Ucap Security pabrik sambil membuka pintu mobil Lucy.
Lucy tersenyum ramah, "Selamat pagi, Pak Eman."
Setelah saling sapa, Lucy pun masuk ke dalam ruangan nya. Hal yang di lakukan pertama, Lucy menyalakan laptop kemudian membuka satu persatu email yang masuk.
Setelah membalas email-email itu, Lucy lalu mengisi daya ponsel nya yang hari ini akan di aktifkan kembali sebab Fajar sudah tau bahwa dirinya telah kembali lagi.
Sambil di isi daya, Lucy membuka sosial media nya. Banyak DM yang masuk termasuk dari media dan dari satu nama yang tak asing hingga membuat darahnya berdesir....
"Garuda...." Gumam Lucy membaca nama di akun yang mengirim pesan pribadi.
"Hi."
Pesan pertama yang di kirim Garuda kemarin malam.
"Did you forget your promise ?"
Pesan kedua yang Lucy baca namun membuat alisnya nyaris bertaut.
"Janji ? Emangnya aku pernah berjanji sama dia ??" Lucy memikirkan maksud pertanyaan Garuda di Dm itu.
Sampai beberapa menit kemudian, Lucy terlihat menepuk jidatnya pelan..
"Astaga! Pasti maksudnya bayar uang sewa villa.. Kenapa aku sampau lupa.." Setelah ingat, Lucy pun segera membalas DM Garuda.
"Sorry, I just got my phone fixed. Send me your bank account number, I'll transfer it right now."
Setelah pesan itu berhasil terkirim, Lucy jadi gugup sendiri menunggu balasan Garuda selanjutnya.
Hingga di detik berikutnya bukan balasan pesan yang Lucy dapatkan melainkan dering telepon yang membuat nya terlonjak kaget.
"Nomor siapa ini...?!" Lucy menatap layar ponselnya lalu menggeser tombol berwarna hijau dengan ragu...
"Halo ?" Lucy bersuara lebih dulu.
"Hi."
Mata Lucy melotot saat mendengar suara berat yang sudah tak asing lagi di telinga.
"Nona Lucy ?" Suara itu memecah lamunan.
"Tuan Garuda, maafkan saya. Ponsel saya baru di perbaiki. Tolong kirim nomor rekening anda, saya akan transfer sekarang juga." Ucap Lucy jadi tak enak hati. Namun di sebrang sana Garuda justru sedang mati-matian menahan suaranya agar tetap tenang.
"would you like to meet ?" tanya Garuda
"Sorry, Sir. I can't go to Bali anytime soon."
"Tidak. Bukan di Bali. Tapi di Jakarta. Because, actually, I'm in Jakarta right Now."
Hening sesaat....
Lucy terkejut mendengarnya.
"Halo ? Nona Lucy, apa anda masih di sana ?"
"Ya..ya... Baiklah, Tuan. Anda yang tentukan tempat nya, saya pasti datang."
"Bagaimana kalau kita bertemu di perusahaan anda. Saya yang akan datang menemui anda."
Lucy kembali terdiam. Garuda benar-benar penuh kejutan.
"Baiklah. Saya akan kirim alamat nya."
"No need, I already know. See you soon, Nona Lucy."
Sambungan itu pun berakhir dengan Garuda yang memutus lebih dulu.
Lucy termenung, wajah nya nampak bingung..
"Dia di jakarta ? Sejak kapan ? Dan.... Darimana dia tau aku memiliki perusahaan..??" Lucy bertanya pada diri nya sendiri.
Melupakan sejenak tentang Garuda, Lucy melanjutkan pekerjaan nya. Dia menghubungi kepala bagian QC melalui interkom.
"Pak Farel. Tolong suruh Ravi ke ruangan saya sekarang juga."
"Ada apa, ya, Bu ? Apa Ravi membuat kesalahan ?" tanya Pak Farel. Selaku kepala bagian biasanya dialah yang di panggil Lucy lebih dulu jika terjadi masalah.
"Tidak. Saya hanya ingin bicara mengenai kontrak kerja."
"Baik, Bu. Mohon di tunggu sebentar. Saya akan suruh Ravi ke ruangan Ibu sekarang juga."
Tak berselang lama dari sambungan di interkom berakhir, pintu ruangan nya di ketuk dari luar.
"Masuk!" Kata Lucy.
"Selamat pagi, bu.. Ibu panggil saya ?" Ravi masuk sambil menyapa atasannya. Suaranya selalu begitu, mendayu-dayu.
"Ya. Tunggu sebentar." Ucap Lucy tanpa melihat ke Ravi. Dia sengaja terlihat sibuk dan membiarkan Ravi berdiri di depan meja kerjanya lumayan lama.
"S*AL! Ngapain dia manggil gue buru-buru kalau akhirnya gue malah di suruh nunggu.. Mana nggak di suruh duduk pula." rutuk Ravi dalam hati nya.
Hampir 30 menit Ravi menunggu Lucy selesai dengan pekerjaan nya, barulah Lucy mengangkat kepala, menatap lurus ke Ravi.
Ravi sempat terkejut ketika menyadari sorot mata Lucy kali ini sangat berbeda. Dingin dan.......menyeramkan.
"Saya baru lihat berkas kontrak kerja kamu. Kurang dari satu bulan lagi akan berakhir."
Ravi mengangguk, tapi suara Lucy terdengar datar, tak seperti biasanya. Yang semakin membuat Ravi bingung adalah, seharusnya bagian HRD yang menangani masalah kontrak karyawan, kenapa Lucy turun tangan sendiri. Sebenarnya ada apa....
"Saya hanya ingin memberitahu bahwa saya tidak akan memperpanjang lagi kontrak kerja kamu. Dan selanjutnya, silahkan kamu temui bagian HR."
Deg!
Seperti tersambar petir di siang bolong Jantung Ravi seakan berhenti berdetak. Mulutnya terbuka namun tidak ada satu katapun yang keluar. Suaranya seakan tercekat di tenggorokan.
"Silahkan kembali bekerja!" Ucap Lucy mengusir Ravi secara halus dan tak di biarkan nya Ravi bicara sepatah katapun.
Ravi keluar dari ruangan Lucy dengan langkah gontai. Wajahnya langsung berubah kusut.
"Hey, Rapi'ah! Kenapa muka lo ? Kusut amat.. Ada masalah ?" tanya salah seorang karyawan pabrik, teman Ravi yang suka meledek nya dengan sebutan Rapi'ah..
Ravi tak sanggup untuk menjawab, dia terduduk lemas di kursi yang ada di depan ruangan kepala bagian pemasaran.
"Rav... Di cariin kemana-mana nggak tau nya disini.." Ravi mendongak, menatap buram ke orang yang sedang bicara padanya.
"Dipanggil sama Bu Jeni, tuh... Cepetan sana, sebelum orang nya ngamuk.."
Tubuh Ravi semakin menegang ketika kawan nya yang lain menyebut nama kepala bagian HRD.
"Lagian lo bikin kesalahan apa sih, Rav, sampai Bu Jeni manggil lo..."
Ravi tak menjawab, dia segera berjalan menuju ruangan Bu Jeni.
Tok!
Tok!
"Masuk!" Suara Bu Jeni menyuruh Ravi masuk.
"Rav.. Silahkan duduk. Saya sudah dapat informasi dari Bu Lucy. Katanya beliau tidak memperpanjang kontrak kerja kamu. Ini beberapa dokumen yang harus kamu tandatangani. Silahkan di baca dulu.."
Sat set biar cepat Lucy menemukan kebahagiannya dengan orang lain (Garuda) 🤭
Kasihan Fajar, lama banget pingsannya 😛
Jangan kelamaan untuk menghempaskan suamimu & keluarganya Lucy 😉