manusia yang hebat adalah manusia yang bisa mengendalikan diri saat di kuasai amarah,tenang saat di permalukan.tersenyum saat di remehkan.
bersabar saat menemui cobaan dan bersyukur untuk semua kekurangan dan kelebihan yang di milikinya
*********
Allah subhanalahu Wata'alah berfirman,Dialah Allah yang menundukkan lautan(untukmu)agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar(ikan),dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang engkau pakai dan kamu melihat bahtera berlayar padanya.supaya kamu mencari(keuntungan)dari karunianya serta supaya kamu bersyukur..
ARSHAN
FATIMAH
AISYAH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Dianamega.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bait cinta bab 14
"luar biasa ternyata aku tidak kalah cantik saat memakai hijab tapi apakah aku pantas memakai ini" batin fatimah tersenyum menatap pantulan diri nya di cermin kamar apartemennya sedikit ada keraguan takut ada yang mencemooh dirinya
"tapi apa perduliku toh orang juga tidak ada yang perduli pada nasibku ,selama seminggu ini aku libur enak nya liburan ke mana ya sebelum melakukan aktifitas kerja lagi"lagi lagi fatimah hanya berguman sendiri
"ibu sunguh aku rindu ibu andai kau masih ada bersama ku saat ini pasti aku bahagia sekali.ibu lihat diriku sekarang sudah banyak uang bahkan aku tidak hidup susah lagi seperti dulu, sekarang saja aku tinggal di tempat tinggal yang mewah seperti sekarang"
"sekarang fatimah tidak di hina lagi bu.fatimah juga tidak di anggap sampah lagi oleh orang orang itu"
hik hik hik
" fatimah rindu dengan ibu,sekarang aku benar benar hanya hidup sendiri sebatang kara tidak ada yang menemani ku untuk mengisi hari hariku"
"meskipun hidup fatimah sekarang sudah enak banyak uang tapi rasa nya semua ini cuma ada rasa ke hampaan bu" isak fatimah menitikan air mata semakin mengalir deras
meskipun kehidupan fatimah sekarang telah berubah total nyatanya semua itu yang fatimah rasakan hanya kehampaan semata dirinya sama sekali tidak merasakan kebahagiaan
hidup nya hanya ada ke suraman tanpa ada warna kehidupan yang sesunguh nya.entah akan di bawa ke mana ke hidupan fatimah selanjut nya, itulah yang fatimah rasakan
fatimah berjalan gontai keluar ingin pergi ke sesuatu tempat yang sangat fatimah rindukan.fatimah memasuki mobil kesayangan nya bahkan dirinya tidak lupa memencet klakson mobil saat melihat penjaga apartemen.
"masyaallah benarkah ini non kalista, masyaallah cantik sekali non kalista non kalista mau ke mana dengan pakaian seperti ini"tanya penjaga apartemen saat melihat penampilan fatimah yang begitu anggun berbalut hijab hitam senada
"bapak bisa saja memuji tapi terimakasih pak untuk pujiannya hari ini Kalista mau pergi ziarah pak ke makam emak bapak,sebentar lagi kan bulan puasa"
" ada sedikit rejeki buat anak istri di rumah pak"Fatimah tersenyum memberikan tiga lembar uang merah
"oh iya bapak sampai lupa kalau kita sebentar lagi memasuki bulan suci ramadhan,ya Allah non padahal baru Minggu kemarin non Kalista memberi bapak uang sekarang di kasih lagi"
" tidak apa apa pak ambilah untuk anak anak bapak"
"terimaksih banyak non semoga non Kalista selalu di berkahi panjang umur sehat selalu,rejekinya makin lancar ya sudah hati hati non bawa mobilnya" ucap penjaga membalas senyum fatimah yang di angguki fatimah langsung melakukan mobilnya
Bukan hanya kepada penjaga apartemen nya saja yang sering Fatimah kasih uang,dirinya sering berbagi dengan orang orang sekeliling nya baik itu bagian kebersihan yang biasa membersihkan sekeliling apartemen bahkan ke setiap anak yatim juga Fatimah sering berbagi
Fatimah tidak berharap imbalan apa apa dirinya murni hanya ingin berbagi entah itu uang nya akan berkah atau tidak yang penting niat nya hanya itu saja,dia ingat bagaimana dulu hidup sengsara tidak ada yang perduli bagi Fatimah apa salah nya membagi sedikit uangnya kepada sebagian orang yang membutuhkan
tidak butuh waktu lama fatimah sampai di tempat pemakaman umum,fatimah memarkirkan mobil nya di parkiran masjid.
di mana pemakaman umum juga tidak jauh dari masjid memang yang biasa akan pergi ziarah akan menitipkan kendaraan mereka di sekitaran parkiran masjid
"tumben tumbenan ini masjid ramai tidak seperti biasanya apa mau bulan puasa ya jadi banyak yang numpang parkir di sini terus pada ziarah" batin fatimah berguman di dalam hati
fatimah juga tidak ada niatan ingin menanyakan ke salah satu penjaga parkiran masjid,fatimah hanya menitip kan mobil nya saja
"ya allah kenapa makam ibu dan bapak jadi begini"guman fatimah sedih melihat makam kedua orang tua nya banyak rumput liar yang mulai tumbuh tinggi
"bu pak maafkan anakmu ini yang baru bisa mengunjungi kalian ya"lirih fatimah menitikan air mata
dada fatimah terasa sangat sesak isak tangis nya tidak bisa fatimah tahan lagi.fatimah tidak menghirau kan orang orang di sekeliling nya di mana banyak para ziarah juga yang datang
Hik hik hik
"Bu sebentar lagi bulan puasa akan tiba coba kalau ibu masih ada pasti aku tidak akan sendirian seperti sekarang pasti aku ada yang menemani bukan"lagi lagi tangis fatimah pecah tidak bisa fatimah bendung
"fatimah tidak punya siapa siapa lagi di dunia ini Bu bahkan fatimah tidak punya sanak saudara atau keluarga selain ibu bapak hidup fatimah benar benar hanya sebatang kara yatim piatu sekarang"ucap Fatimah mencurahkan isi hatinya di depan pemakaman orang tuanya,tangis pilu fatimah sangat menyayat hati
dengan deraian air mata fatimah tetap menyabuti rerumputan di sekitaran pemakaman orang tua nya yang di mana makam orang tua nya sudah tertutup dengan rerumputan liar
2 jam lebih fatimah menghabis kan waktu nya di makam kedua orang tuanya di mana fatimah tidak membawa alat untuk membersih kan makam kedua orang tua nya
jadi fatimah hanya menyabuti dan membersihkan rerumputan itu dengan tangan kosong meskipun keringat bercucuran tapi kecantikan dari fatimah tidak pernah luntur sama sekali
"akhir nya bersih juga,Bu pak meskipun aku tidak tau tata cara untuk mengirimi kalian ayat ayat doa tapi hati terdalam ini selalu mendoakan kalian berdua"
"meskipun aku tidak pernah menjalan kan ibadah sholat lima waktu karena aku tidak tau caranya mau bagaimana juga anakmu ini berharap kalian berdua di tempatkan di sisinya yang paling indah"
"dan di ampuni setiap dosa dosa kalian ya sudah fatimah pulang dulu Bu pak untuk ke depannya fatimah pasti akan sering berkujung ke sini"
"fatimah sayang kalian berdua tapi takdir berkata lain kalian berdua lebih memilih meninggalkan aku hidup sebatang kara seperti ini"setelah puas curhat Fatimah benar benar berpamitan tidak lupa Fatimah menyeka keringat dan air matanya tersenyum saat melihat makam kedua orang tua nya telah bersih kembali
sampai nya di depan aula masjid alangkah terkejut nya fatimah melihat parkiran begitu padat memenuhi seisi parkiran di mana saat ini mobil Fatimah ada di tengah tengah barisan mobil untuk keluar rasa nya tidak mungkin
Belum lagi banyak pengunjung yang datang masuk ke dalam masjid baik di luar atau di dalam penuh dengan orang orang dewasa anak anak bahkan para remaja
"ibu maaf kalau boleh tau ini ada acara apa ya tadi sebelum saya datang ziarah tidak seramai ini kenapa saya kembali lagi jadi ramai" tanya fatimah penasaran dengan ibu ibu yang baru datang ke masjid itu
"ada pengajian rutinan nak biasa kalau mau menyambut bulan suci ramadhan selalu di adakan acara pengajian di sini"
"mari nak ikut masuk dengan kita,ini kita juga sudah telat sebenarnya datang karena tadi macet di jalan,yang ceramah nya juga di datang kan langsung dari daerah Jawa"ajak salah satu ibu ibu ke pada fatimah
"benar sekali mumpung sudah ada di sini mari nak kita masuk bersama sama apa lagi ceramah nya juga sudah di mulai itu sama ustadz Arshan.ustadz nya ganteng loh pasti tidak akan menyesal ikut hadir"timpal salah satu ibu ibu yang lain juga ikut mengajak fatimah
"oh begitu kirain saya ada acara apa,silahkan ibu duluan saja nanti saya menyusul bu kebetulan saya juga mau mengambil sesuatu yang ke tinggalan di mobil saya"jawab fatimah beralasan
"baiklah kalau begitu kita duluan ya nak"
"iya bu"senyum fatimah langsung menyelinap masuk ke dalam mobil nya buru buru
"kira kira masuk tidak masuk tidak apakah aku pantas memasuki tempat suci seperti ini mengingat seperti apa pekerjaan kotorku"lirih fatimah ragu ragu
fatimah kembali melihat di sekeliling masjid dimana orang orang yang hadir juga sudah mulai masuk hampir sebagian di dalam masjid terbesar dan mewah di dekat pemakaman umum itu
"mungkin lebih baik aku menunggu di sini saja toh dari sini juga kedengaran sebenarnya kalau ingin memilih lebih baik aku pulang saja tapi itu tidak mungkin mengingat posisi mobil ini berada di tengah tengah "batin fatimah menghela nafas memutuskan pilihan nya tetap berada dalam mobil apa lagi ceramah dari Arshan telah di mulai
fatimah mengambil air mineral terletak dalam mobilnya meneguk berlahan lahan setelahnya dia menyandar kan kepala nya di dalam mobil itu mendengarkan setiap penyampaian yang Arshan sampaikan tentang ramadhan
"Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memurnikan jiwa kita bersama dengan tubuh jangan hanya menjalani Ramadhan dengan perut kosong jalani saja sepenuhnya dengan kesabaran pengampunan kebaikan dan cinta di sekitar"
"Bulan suci Ramadhan adalah kesempatan kita untuk mencari pengampunan dan membebaskan diri dari api neraka"
"Ramadhan sedang dalam perjalanan jadi bicaralah dengan sopan bersikap baik kepada orang lain dan praktikkan perbuatan baik"
"Ramadhan membantu untuk hidup positif dan melepaskan semua perilaku negatif"
"Ramadhan seperti angin segar dan dingin di musim panas melakukan apa yang benar dan harus dilakukan itulah mengapa kita semua bahagia di bulan Ramadhan"
"Nabi bersabda di bulan Ramadhan Allah membuka semua pintu surga menutup pintu neraka dan merantai setan"
"Allah berfirman bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat penting dalam kehidupan setiap umat Islam karena pada bulan ini Allah datang ke rumah kita"
"Ramadhan berakhir pada akhir bulan nanti tapi jangan khawatir itu akan datang tahun depan lagi,pak Bu jadi janganlah kita hanya bersikap lembut hanya untuk Ramadhan saja bersikaplah lembut sepanjang hidup kita"senyum arshan trus terpancar
begitupun dengan semua yang hadir tersenyum mendengar kan setiap penyampaian arshan yang penuh ketegasan tapi lembut mereka mendengarkan dengan penuh kekaguman