NovelToon NovelToon
Aku, Bukan Antagonis

Aku, Bukan Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Nadia

Tiga tahun pernikahan tanpa cinta dari suaminya, Valeria akhirnya menyerah dan memutuskan untuk meninggalkan Zelan. Laki-laki yang sebelumnya ia cintai dengan sepenuh hati.

Cinta yang bertepuk sebelah tangan, pengorbanan yang di anggap seperti angin lalu, membuatnya lelah lahir batin.

Di mata Zelan, Valeria hanya sosok wanita jahat dan kejam, sosok yang dia anggap sebagai perebut kebahagiaan nya dengan wanita yang dicintainya.

Namun ada sebuah fakta yang tidak di ketahui oleh Zelan di balik pernikahan nya dengan Valeria. Wanita yang dia anggap sebagai antagonis itu, ternyata adalah orang yang paling banyak berkorban untuk hidup nya.

"Peran ku sebagai istrimu telah usai Zelan, aku pergi, satu hal yang harus kau ketahui. Aku, bukan orang jahat."

Bagaimana reaksi Zelan setelah mengetahui kebenaran tentang Valeria dan bagaimana kehidupanya setelah di tinggal sang istri? Ayo baca kisah nya di sini ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab #14

Mulai dari tanda lahir berbentuk daun semanggi yang ada di pundak Valeria.

"Pa, dia benar-benar memiliki tanda itu," lirih mama Yunita dengan mata berkaca-kaca.

"Aku sudah yakin sekarang, tetapi Valeria meminta untuk di lakukan tes DNA, kita harus menurutinya, mungkin dia tidak ingin kita merasa janggal dengan nya," lirih papa Yudha.

Sang mama mengangguk dan kemudian mengambil apa rambut yang tersisa di sisir Valeria tepat nya di atas meja rias.

Namun perhatian mereka tertuju kepada tubuh Valeria yang terlihat sangat kurus.

"Seperti apa kehidupan mu di jakarta nak? Kenapa kau sangat kurus seperti ini," ucap papa Yudha sambil memegang pergelangan tangan Valeria.

Mama Yunita juga memperhatikan hal tersebut dari pertama dia memeluk Valeria, terasa sangat kurus, dengan begitu mereka tau kalau apa yang di ceritakan Valeria adalah kebenaran.

"Kita benar-benar berhutang banyak pada Valeria pa, karena kita yang tidak becus menjaga anak-anak sehingga puluhan tahun mereka hidup dalam kesengsaraan dan kita juga kehilangan Leon," lirih mama Yunita lagi.

"Ya, mulai sekarang kita harus menebus kesalahan itu dan membuat Valeria hidup bahagia di sini," ucap papa Yudha.

Mama Yunita mengangguk, namun fokus mereka kembali teralihkan kepada ponsel tua milik Valeria.

"Pa, ini ponselnya Valeria, ini yang dia gunakan untuk menghubungi ku," ucap mama Yunita sambil memegang ponsel tersebut.

Tampa sengaja sentuhan itu membuat ponsel Valeria menyala, menampilkan wallpaper ponsel tersebut yang ternyata adalah foto Leon.

Air mata mama Yunita kembali mengalir tak tertahankan, papa Yudha yang melihat itu juga ikut menangis, mereka kini semakin yakin kalau Valeria benar-benar anak kandung mereka, sungguh foto itu adalah obat untuk melepaskan rindu mereka kepada Leon.

"Ini pasti Leon pa, wajahnya tak banyak berubah sejak umur nya dua belas tahun," kata mama Yunita.

Hati mereka pun kembali remuk redam setelah kejadian tersebut.

Di saat ingin keluar kamar mereka pun menyadari kalau baju-baju Valeria masih berada di dalam koper, mama Yunita pun meminta papa Yudha untuk membantu nya merapikan baju Valeria ke dalam lemari.

Namun yang membuat mereka kembali bersedih adalah, baju-baju tersebut satupun tidak ada yang bermerek dan mahal, semuanya adalah baju murah yang telah usang.

"Mas, aku rasa pakaian ini sudah tidak cocok di pakai putri kita, Valeria pasti sangat kesulitan selama ini," ucap papa Yunita sambil memeluk baju tersebut dan menyembunyikan isak tangisnya.

"Simpan saja, besok kau harus membawa nya pergi ke mall untuk membeli segala kebutuhan Valeria, semuanya harus yang mahal dan baru," kata sang papa lagi.

Mama Yunita pun mengangguk setuju, setelah itu mereka meninggalkan kamar Valeria.

Sementara itu di sisi lain ...

Malam ulang tahun Valeria, Zelan benar-benar tidak kembali, namun dia kembali setelah pagi itu, tepatnya setelah Valeria dan Maya berangkat meninggalkan apartemen.

Flashback on,

Pagi setelah Valeria meninggalkan apartemen ...

Zelan kembali ke apartemen setelah menjaga Karina semalaman, namun di saat ia kembali apartemen tersebut telah kosong tanpa penghuni.

Zelan yang sudah terbiasa di sambut Valeria setiap ia kembali dari manapun kini merasa ada yang janggal.

Mulai dari sendal yang biasa selalu di sodorkan Valeria di kaki nya, jas yang selalu ia lemparkan ke Valeria kini saat ia melempar jas tersebut jas itu jatuh begitu saja ke bawah tampa ada yang menyambut.

"Kenapa sepi? Di mana perempuan itu?" ucap Zelan sambil mengulung lengan kemeja nya.

Ia mulai berjalan menuju ke arah dapur, tepat di mana dia menemukan meja yang masih tertata rapih.

Ada kue di sana, itu masih sama seperti tadi malam.

"Valeria!" panggil Zelan sambil melirik ke seluruh sudut ruangan yang kosong melompong.

Ia mendekati meja itu dan terlihat kalender yang di silang di sana, ia sama sekali tidak mengerti, potongan kue tergeletak di piring yang di sediakan Valeria untuk nya.

Zelan meninggalkan meja tersebut dan berlari masuk ke kamar nya, namun di sana juga tidak ada orang, kamar mandi, balkon, dapur, semuanya kosong.

Zelan mulai menyadari kalau beberapa barang kesukaan Valeria yang selalu di pajang di dinding dan setiap sudut apartemen sudah tidak ada.

"Valeria kau di mana!" teriak Zelan.

Ia memeriksa taman belakang dan sekitaran gudang juga tidak ada, setelah itu ia memeriksa lemari pakaian, di sana juga kosong tidak ada apapun barang-barang Valeria mulai dari kecil sampai besar hilang tak tersisa.

Sikat gigi di kamar mandi juga hanya ada milik nya sendiri.

Lelah berkeliling apartemen Zelan pun akhirnya terduduk di sofa ruang tengah, nafasnya tersengal-sengal dia merasa dadanya sangat sakit dan degup jantung nya mulai tidak karuan.

"Kemana perginya wanita itu, apakah dia mulai melakukan trik baru untuk menarik perhatian ku! Aku pastikan trik licik nya ini sama sekali tidak akan berhasil, hanya ulang tahun saja dia sampai semarah itu sehingga berpura-pura pergi dari rumah dan menghilang," omel Zelan yang masih tidak tau kebenaran tentang Valeria.

Ia yang mengira itu adalah trik dan sandiwara Valeria pun memutuskan untuk membiarkan hal tersebut dan segera pergi ke perusahaan untuk bekerja.

Sementara itu di kediaman sang mama ...

"Ma, pa, ada hal penting yang ingin ku bicarakan pada kalian berdua," ucap Maya sambil duduk berhadapan dengan kedua orang tuanya.

"Ada apa Maya? Kenapa wajahmu kelihatan sangat tegang sekali?" tanya sang papa sambil mengerutkan kening.

"Aku ingin memperlihatkan ini kepada kalian, namun sebelum itu tolong siapkan mental kalian," jelas Maya kemudian meletakkan dokumen perceraian Valeria dan Zelan di hadapan mama dan papanya.

Kedua orang tuanya saling pandang satu sama lain dan sang mama segera meraih dokumen tersebut lalu membuka nya.

Dan duar ...

Ya, seperti tersambar petir di siang bolong, mama dan papa nya Maya seketika kaget setelah melihat isi dari dokumen tersebut.

"Maya kau bercanda kan?" suara sang mama bergetar mengucapkan kata-kata itu.

Maya menggeleng kepala.

"Ma, pa, Valeria sudah pergi, dia sudah meninggalkan kita semua, dia pergi menemui kedua orang tua kandung nya yang ternyata masih hidup," penjelasan itu langsung keluar dari mulut Maya.

Sang mama seketika menangis menyadari menantu kesayangan nya kini telah pergi,. dada nya terasa sesak karena menahan sakit hati.

"Bagaimana? Bagaimana ini bisa terjadi? Hikss, Valeria kenapa dia pergi tanpa berpamitan dengan mama?" ujar wanita paruh baya itu sambil terisak-isak.

Maya yang melihat itu segera mendekap sang mama ke dalam pelukan, sementara papa nya bungkam tak bisa mengatakan sepatah kata pun.

"Valeria sudah bertahan begitu lama ma, dia sudah mengikhlaskan jantung kakak nya, dia memutuskan untuk pergi karena ingin kak Zelan bahagia bersama wanita yang dia cintai," lirih Maya.

Namun tangisan sang mama tetap saja tidak terbendung, dia tidak bisa menerima kepergian Valeria dalam waktu singkat seperti ini.

****

1
@pry😛
rskn... enk..
Jumi Saddah
ini zelan blom sdar apa klo iya sm vale udh pisah,,,biar ortu nya deh yg kasih thu,,
Retno Isma
kyaknya umurnya perlu direvisi si kak. agak ketuaan ya 🤭
@pry😛
aq klo bc zelan aq skp.... lbh sk ke vale sm aksa
@pry😛
next
@pry😛
sa gntg jgn gila ya... klo sk nikhin... jgn pcrn... aq gk sk pcrn..
aku
wkwkwkwk kamu ketahuaaaannn /Facepalm//Facepalm/
aku
abu nawas jg aksa ni 😁
👑𝙉𝙖𝙙𝙞𝙖𝙠𝙞𝙢🍒: ah iya , kamu bener kak kalau gak abu Nawas ya nuaiman 🤣🤣🤣
total 1 replies
@pry😛
nikh kn ma... jgn ksh kendor
@pry😛: adat jawa🤣🤣🤣
total 2 replies
@pry😛
visual ny mn
@pry😛: ok kk.... tp byk author yg pkai ft di stiap bab lho kk
total 2 replies
@pry😛
mimpi nyet🤣
@pry😛
hy anjig... jgn kaget kau ya
@pry😛: ap kk.... kesel aq🤣🤣🤣🤣 kn hbs tu nnt dy dktin z
total 2 replies
@pry😛
mt kau
@pry😛
mirip bgt... aq bc zelan aq skip... ku tgg hncr dy
@pry😛
kk bikin cerai org tu ya... gk s7 aq sm mokondo tu
@pry😛
next.....🤣🤣🤣aksa mepet trs
@pry😛
jdh mu vale🤣🤣🤣
@pry😛
jdh ku❤
@pry😛
next
Kartini
berharap Leon masih hidup dan bisa bertemu dan berkumpul dengan ortunya dan zelan menyesal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!