NovelToon NovelToon
Perjuangan Dalam Pernikahan Dini

Perjuangan Dalam Pernikahan Dini

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author:

Mentari Senja, gadis desa yang berusia 18 tahun. Anak terakhit dari pasangan Jaka dan Santi. Dia merupakan salah satu gadis yang menjadi primadona di desanya. Dia mempunyai keluarga yang sederhana dan ayah yang sangat disayanginya. Mentari adalah sosok gadis yang lembut, cantik dan pendiam serta sangat menuruti permintaan sang ayah. Namun siapa sangka Mentari tiba-tiba saja dijodohkan oleh sang ayah dengan sosok lelaki yang dia tidak kenal sama sekali. Dia terpaksa harus menerima perjodohan itu demi kesembuhan sang ayah. Mengubur semua cita-citanya selama ini dan harapannya untuk melanjutkan pendidikan. Hidup dengan seorang laki-laki yang berstatus sebagai suaminya, tapi tidak pernah dianggap dan dicintai.

Chapter 14

“Natasya” bentak Willie.

“Kak Willie…” gumam Mentari lirih dengan tatapan terkejutnya.

Willie dan kedua sahabatnya yang ada urusan di sekolah lama mereka, mendengar keributan dan sedikit kerumunan anak-anak yang lain di sudut Kantin.

Ketika mereka bertiga menghampiri kerumunan itu, Willie melihat Mentari yang di siram oleh Natasya. Dan entah kenapa ia sedikit tidak terima kalau Mentari di perlakukan seperti itu oleh pacarnya.

Tidak hanya Willie, Gibran, Geral dan juga Queen terkejut dengan tindakan Natasya pada Mentari.

Natasya terkejut melihat kemunculan Willie dan sahabat-sahabatnya tiba-tiba berada di kantin sekolah mereka. Natasya fikir kalau Willie tidak ada urusan di sekolah mereka hari ini.

“Kamu apa-apaan!” ucap Willie ketus pada Natasya.

“Kenapa?”

“Aku cuma ngasih pelajaran sama cewek kampung ini supaya dia tahu diri.”

“Maksud kamu apaan Natasya” Willie sedikit meninggikan suaranya.

“Kamu fikir aku nggak tahu, kalau kamu nganterin dia  ke sekolah tadi!” bentak Natasya.

“Kamu bilang sama aku ada urusan mendesak di kampus, tapi nyatanya kamu sempat-sempatnya nganterin ini cewek kampung ke sekolah!”

“Tapi tenang aku nggak marah sama kamu, aku tahu pasti cewek murahan ini yang udah godain kamu” tunjuk Natasya pada Mentari.

“Jaga omongan lu!” bentak Queen pada Natasya.

“Lu fikir lu siapa dengan seenaknya menilai orang lain!”

“Gua nggak akan bicara seperti itu kalau nggak ada faktanya.”

“Emang temen lu ini aja centil, deketin Gibran dan Geral. Terus sekarang Willie yang mau dia deketin.”

“Tapi sayang, selera Willie bukan cewek kampungan kayak lu” Natasya mendorong Mentari.

“Natasya cukup, kamu ikut aku sekarang” Willie menarik tangan Natasya pergi dari sana.

Sedangkan Mentari ia hanya diam saja, menatap Willie yang tidak ada membela dia sedikit pun saat dikata-katain oleh Natasya.

Mentari sadar diri, kalau apa yang diucapkan oleh Natasya benar. Dia hanya gadis kampung yang tidak pantas untuk sekolah disini apalagi berteman dengan mereka yang ada disini.

‘Maaf aku yang buat kamu malu kak Willie’ batin Mentari.

‘Harusnya kamu tidak datang ke sekolah ini, dan harusnya aku menolak untuk kamu anterin ke sekolah tadi!’

“Tar kita ke toilet ya” ajak Queen, yang langsung dianggukan oleh Mentari.

Mereka berdua langsung saja melangkah kan kaki meninggalkan area kantin, karena jus yang disiram Natasya pada Mentari membuat baju dan rambut gadis itu kotor.

“Ngapain kalian masih disini. Bubar!” bentak Geral pada mereka semua.

“Gua nggak habis fikir sama kelakuan si Natasya” gumam geral.

“Udah nyiram anak orang terus di katain cewek murahan lagi, hanya karena dia satu mobil dengan Willie tadi” Geral merasa geram.

“Tapi kok bisa Willie nganterin Mentari ke sekolah ya?” Geral menatap ke arah Gibran.

Gibran dari tadi hanya diam saja, dia seperti sedang mengamati situasi ini. Willie mau membentak Natasya dengan begitu kerasa di depan orang lain karena gadis itu menyiram jus pada Mentari.

Gibran juga melihat tatapan Willie pada Mentari yang dalam, saat melihat gadis itu sedikit berantakan. Dan Willie mengantarkan Mentari ke sekolah?

Cowok itu mulai curiga dengan Willie dan Mentari, ia tidak yakin kalau mereka berdua hanya sebatas anak majikan dan ponakan asisten rumah cowok itu saja.

“Woii lu dari tadi kenapa diam aja. Orang udah heboh lu malah bengong” ucap Geral kesal.

“Gua mau ke ruangan guru dulu” ucap Gibran dan langsung saja pergi dari sana.

.

.

Willie membawa Natasya ke sebuah ruangan kesenian, karena hanya ruangan itu yang kosong dan tidak ada orang di dalamnya.

“Willie lepas!” bentak Natasya.

“Kamu fikir aku apa ditari-tarik kayak gini!”

“Owh aku tahu, kamu mau belain si cewek kampung itu!”

“Kamu datang-datang ke sekolah ini hanya untuk membela cewek kampung itu! Wah hebat banget kamu ya!” tatapan Natasya begitu tajam menatap Willie.

“Aku nggak belain siapa-siapa” ucap Willie ketus.

“Kamu bisa nggak sih sekali aja nggak buat masalah di sekolah ini.”

“Aku bawa kamu kesini karena nggak mau kamu malu.”

“Aku malu!” ucap Natasya sambil tersenyum miring.

“Ngapain aku malu,, yang ada aku yang bakalan buat cewek kampungan itu malu!”

“Dia itu nggak selevel sama kamu!”

“Lagian ngapain sih kamu nganterin cewek kampung itu tadi pagi? Kamu bilang sama aku ada urusan mendesak di kampus loh Will” tanya Natasya ketus.

Willie terdiam, ia hanya menatap Natasya dengan dalam tanpa sedikit pun ada keinginan untuk menjawab pertanyaan gadis itu.

“Kenapa kamu diam! Jawab Willie!”

“Kamu mau aku jawab kayak gini Nat?” bukannya menjawab Willie malah balik bertanya pada Natasya.

“Ya kamu jawab kenapa bisa cewek kampung itu turun dari mobil kamu. Kenapa kamu tiba-tiba nganterin dia ke sekolah? Dimana kalian berdua ketemu?” ucap Natasya ketus.

“Aku bilang tidak sengaja ketemu sama tu cewek pasti kamu tidak percaya kan.”

“Jadi rasanya percuma aku jelasin semuanya sama kamu” jelas Willie.

“Will, aku lakuin itu semua karena cemburu sama tu cewek. Tapi kenapa kamu seperti belain dia” Natasya mulai memasang wajah sendunya.

Melihat Natasya seperti itu Willie merasa bersalah,, seharusnya ia tidak bersikap seperti itu pada kekasihnya.

Willie langsung saja memeluk tubuh Natasya dalam dekapan nya.

“Maafin aku ya sayang” ucap Willie lembut.

“Aku nggak seharusnya ngebentak kamu kayak tadi.”

“Tapi aku beneran nggak belain gadis itu” jelas Willie dengan sangat lembut sambil mengelus rambut Natasya halus.

“Kamu belain cewek kampung itu” ucap Natasya manja dengan sedikit suara tangisan.

“Eh,, aku minta maaf ya. Jangan nangis dong” Willie langsung menakup wajah Natasya dengan kedua tangannya.

“Sebagai gantinya nanti kita pergi belanja ya” ucap Willie,, yang langsung membuat Natasya tersenyum bahagia.

“Aku anterin kamu ke kelas yuk, aku masih ada urusan sama kepala sekolah” ajak Willie pada Natasya.

“Kamu ke ruangan kepala sekolah aja,, aku mau ke toilet dulu” ucap Natasya, yang langsung dianggukan oleh Willie.

Setelah semastikan Willie telah pergi dari sana,, Natasya langsung berjalan menuju ke belakang sekolah, bukan kearah toilet.

.

Jam pulang sekolah pun telah tiba, Mentari dan Queen sedang berjalan di koridor menuju ke parkiran sekolah.

Saat mereka hampir sampai di parkiran, Mentari tidak sengaja melihat Natasya yang mengandeng tangan Willie dengan mesra. Cowok itu sangat bersikap manis pada Natasya,, sangat berbeda terhadap dirinya.

‘Ternyata kak Willie masih ada di sekolah ini.’ kata Mentari dalam hatinya.

Ketika tengah memperhatikan mereka berdua, tiba-tiba saja ponsel Mentari berbunyi. Dia langsung saja mengambilnya dan melihat siapa yang mngirim pesan pada dirinya.

“Lu pulang naik taksi online, gua mau nemenin Natasya belanja.”

“Dan awas kalau lu pulang sama Gibran atau pun Geral.”

Begitu isi pesan dari nomor baru yang tidak dikenal oleh Mentari. Namun gadis itu tahu itu nomor siapa dan siapa yang mengirim dirinya pesan,, siapa lagi kalau bukan suaminya Willie.

Tidak usah di peringati oleh Willie pun, ia akan pulang dengan taksi online dan tidak ada niat pulang bareng dengan Gibran atau pun Geral.

Karena Mentari tidak ingin dikatakan cewek murahan lagi oleh siapa pun. Jadi lebih baik ia menjaga jarak dengan teman-teman Willie.

Willie yang sudah melajukan mobilnya melirik sekilas kearah Mentari yang juga tengah menatap dirinya.

“Queen aku duluan ya, taksi online nya udah nungguin di depan” ucap Mentari.

Gadis itu langsung saja melangkahkan kaki dengan cepat menuju ke gerbang, karena ia melihat Gibran dan Geral ke arah parkiran. Mentari tidak ingin nanti Gibran memaksa untuk menganterkan dia pulang. Karena suaminya sudah berpesan pada dia untuk tidak pulang dengan Gibran atau pun Geral.

“Queen tu Tari kenapa jalannya cepat banget” ucap Geral pada Queen.

“Owh taksi onliennya udah nungguin di depan kak” ucap Queen santai.

“Gua dulu ya” pamit Queen pada mereka berdua,, yang langsung dianggukan oleh Gibran dan Geral.

Gibran menatap punggung Mentari sampai tidak terlihat lagi.

“Lu masih mau disini?” tanya Geral pada Gibran.

“Ger nanti sore kita main ke rumah Willie yuk, udah lama kan nggak main kesana. Sekali kita bahas masalah acara di sekolah ini” ajak Gibran.

Awalnya Geral merasa aneh, namun apa yang dibilang Gibran bener juga. Dia juga kangen ngumpul-ngumpul di rumah sahabatnya itu.

“Boleh juga” ucap Geral.

“Yaudah nanti gua jemput lu aja” ucap Gibran dan langsung dianggukan oleh Geral.

Mereka berdua langsung masuk ke dalam mobil masing-masing dan meninggalkan sekolah.

Bersambung…

1
Kyo Miyamizu
Wuih, plot twistnya dapet banget sampe gak tau mau bilang apa lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!