NovelToon NovelToon
PUTRI YANG TERLANTAR

PUTRI YANG TERLANTAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Contest / Perjodohan / Patahhati / Balas Dendam
Popularitas:97.8k
Nilai: 5
Nama Author: Zarina Andriani

Elsa Pervis merupakan anak satu-satunya dari kelurga Pervis, kelurga yang sangat terkenal akan kekayaannya, serta sifat kerja kerasnya, membuat Duke Pervis ayah dari Elsa menjadi mudah terkenal.

Hidup serba berkecukupan memang lah menjadi kebahagiaan bagi banyak orang termasuk dengan Elsa, dimana semua kebutuhan yang kau inginkan akan mudah didapatkan.

Namun itu semua tidak lah bertahan lama, kebahagian yang dulu sangat mudah Elsa dapatkan seketika sirna, saat kecelakaan kereta kuda yang dulu dia alami membuat kedua orang tuanya meninggal.

Meninggalnya kedua orang tuanya, membuat Elsa seketika menjadi gadis yang tidak berguna, dimana saat itu lebih banyak orang yang menyukai harta keluarganya dibandingkan orang yang ingin merawatnya.

Di kehidupan kedua ini Elsa akan bertekad, untuk membuat kelurga pamannya menjadi hancur, setelah dirinya mengetahui meninggalnya kedua orang tuanya ada hubungannya dengan pamannya saat itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zarina Andriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14 (Pertahanan)

Besok paginya keadaan dari anak yang dibawa oleh Lucas serta Elsa telah berangsur membaik, wajah dari adik anak itu terlihat senang, saat melihat kaki kakaknya yang mulai kembali normal.

"Syukurlah jika dia mulai membaik," ucap Elsa.

Lucas hanya diam berdiri dibelakang Elsa, melihat Elsa yang sedang mengobrol dengan kedua anak itu.

"Apa kau sudah bisa jalan?" tanya Lucas ke arah anak itu.

Mata Anak itu langsung menatap ke arah lucas, begitu juga dengan Elsa, "Lucas apa maksud mu? Apa kau tidak lihat bahwa dia baru saja sadar?" tanya Elsa tak suka.

"Aku tau, makanya aku tanya pada anak itu, apakah dia bisa berjalan? Karena cepat atau lambat kita juga harus pergi dari sani, apa Nona tidak sadar bahwa perang masih berlanjut?" tanya Lucas, Elsa hanya diam.

"Tempat ini juga akan tidak aman. sebelum banyak yang menyadarinya, lebih baik kita pergi sekarang."

Semua yang ada didalam ruangan itu menjadi tegang, mata Lucas berubah tajam menatap Elsa, karena mau bagaimana pun misi utama dirinya saat ini adalah membawa Elsa bertemu dengan tuannya.

"Tidak usah pedulikan aku Nona, aku baik-baik saja, liat! bahkan racun yang ada pada kaki ku pun sudah keluar semua," ucapnya pada semua orang.

Lucas langsung tersenyum melihat respon dari anak itu, "Syukurlah jika kau merasa begitu," ucap Lucas tersenyum.

"Kau tidak memaksakan diri kan?" tanya Elsa, anak itu langsung menggelengkan kepalanya.

"Bagus! Kita bisa pergi dari kuil ini dengan cepat, persiapkan diri kalian, kita akan mulai keberangkatan saat malam telah tiba."

"Malam? Maksud mu malam ini?" tanya Elsa, Lucas langsung menganggukkan kepalanya.

"Benar, karena hanya malam hari saja, penjaga di kuil suci berkurang," jawab Lucas.

Semua hanya terdiam mendengar ucapan dari Lucas, kedua anak itu tersenyum satu sama lain, lebih baik mereka menurut pada Lucas dan Elsa dari pada mereka harus hidup terlantar seperti dulu.

"Ha... Baiklah aku setuju, nah... kalian berdua sebaiknya istirahat yang cukup, selagi waktu menuju malam masih ada," ucap Elsa pada kedua anak itu.

"Baik," jawab mereka serempak.

...~*~...

Di sisi waktu tengah hari, Dawis dengan susah payah menggapai ujung puncak jurang, saat dirinya tanpa sadar didorong oleh seseorang dari arah belakang.

"Anda masih bertahan ya?" tanya orang itu tersenyum ke arah Dawis.

"Apa tangan anda tidak sakit, berpegangan dengan batu itu?" tanyanya lagi.

Si*l Tanganku mulai keram, kemana semua pasukan kekaisaran? Kenapa belum ada yang datang?

Dawis masih terus bertahan pada batu yang masih dia pegang, hingga sosok Count Elbert yang merupakan kepala dari pasukan musuh datang menghampiri Dawis.

"Count Elbert!" ucap Dawis menatap tajam wajah Count Elbert.

Count Elbert atau yang biasa dikenal dengan Elbert Ran ini, menatap remeh ke arah Dawis yang terlihat kesakitan menahan pegangan pada batu yang ada di tepi jurang itu.

"Luar biasa bukan?" tanya Ran tersenyum pada Dawis.

Dawis hanya menatap tajam ke arah Ran yang terlihat tersenyum ke arahnya, "Aku percaya Tuan Count," ucap Dawis pada Ran.

"Bahwa kau bukan orang jahat," ucap Dawis yang membuat kedua mata Ran terbuka.

"Kau itu tau apa?" tandas Ran.

"Aku? Aku tau semuanya," jawab Dawis penuh percaya diri.

Wajah Dawis langsung tersenyum menatap wajah Ran, "Aku tau semuanya, bahkan soal anak mu!"

"Apa!" pekik Ran yang langsung menatap tajam wajah Dawis.

"Tuan Count! Anda harus percaya bahwa... Anak anda meninggal bukan karena penyakitnya, melainkan... Ada seseorang yang ingin melenyapkan keturunan Anda!" ucap Dawis.

"Apa!" Pekik Ran.

"Tidak mungkin, dia meninggal karena penyakitnya, bahkan para dokter sudah berkata bahwa usianya tidak akan lama lagi!" tekan Ran.

Dawis hanya terkekeh mendengar ucapan dari Ran, "Dan anda percaya dengan perkataan dokter itu? Anda bodoh sekali Tuan Count," kekeh Dawis.

"Hanya tunggu waktu saja, anda akan sadar siapa sebenarnya orang yang telah membuat anak anda meninggal," tambah Dawis.

"Hanya itu yang bisa aku beritahu, Semoga kedepannya kau bisa lebih bijak lagi dalam berpikir tuan Count!"

Setelah Dawis selesai mengatakan itu, dirinya dengan tersenyum melepaskan genggamnya pada batu itu, Ran terlihat terkejut saat Dawis tiba-tiba saja melepaskan genggamannya pada batu itu.

Byur

Semua orang terdiam melihat Dawis yang sudah tercebur ke dasar sungai, melihat Dawis yang tercebur ke arah sungai membuat Ran seketika menjadi linglung.

Ada seseorang yang ingin melenyapkan keturunan ku?

Kata-kata itu terus terulang didalam kepalanya, hingga membuat Ran menjadi penasaran, siapa sebenarnya orang yang ingin melenyapkan keturunannya.

"Si*l Semua hentikan peperangan ini! dan cari pangeran Dawis sampai ketemu, sekarang!" perintah Ran pada seluruh bawahannya.

"Baik!"

...~*~...

Malam harinya seperti yang sudah direncakan Lucas serta Elsa dan dua anak, akhirnya disaat malam telah tiba mereka memutuskan untuk pergi dari kuil suci, setelah dirasa keadaan di kuil suci telah aman.

"Nona, kenapa kita perginya diam-diam?" tanya salah satu anak itu.

Elsa hanya tersenyum dengan tangannya yang masih menggenggam kuat tangan anak itu, "Kita keluar secara diam-diam seperti ini karena, kita takut jika pihak kuil suci tau, bahwa tanda pengenal yang ku perlihatkan itu, sebenarnya palsu."

"Apa palsu? Tapi... Nona bilang, itu memang punya nona, apa tanda pengenal milik Nona itu palsu?"

Elsa hanya terkekeh mendengar ucapan dari anak itu, "Tidak, itu tidak palsu, hanya saja, kami takut jika nanti pihak kuil suci banyak bertanya soal tanda pengenal yang ku punya."

"Memangnya kenapa?"

"Nak-"

"Kita sudah sampai," ucap Lucas memotong ucapan Elsa.

"Sampai?" tanya Elsa yang sudah mendekat.

Sebuah pagar besi yang begitu tinggi berdiri dihadapan mereka, Elsa menyentuh pagar itu, dan mulai berpikir bagaimana caranya agar mereka bisa keluar dari sini.

"Kita akan panjat pagar ini."

"Apa!" pekik Elsa tak percaya.

"Hanya itu satu-satunya cara untuk bisa keluar, dimulai dari kau dulu, setelah itu adik mu, kalian bisa memanjat kan?" tanya Lucas pada kedua anak itu.

"Tenang saja paman, saat kami kabur dari pasar budak, kita juga memanjat tembok yang lebih parah dari ini," ucapnya dengan bangga.

Lucas langsung tersenyum mendengar itu, "Baguslah kalo begitu, Nona! Giliran mu setelah kedua anak ini sampai di sana."

"Tunggu! Kalian semua harus tau bahwa aku tidak bisa memanjat," cicit Elsa menahan malu.

"Apa!" pekik Lucas tak percaya.

"Aku... Tidak pernah melakukan hal seperti ini jadi..."

Lucas langsung memijit keningnya menahan pusing pada kelapanya sesaat, "Jangan merendahkan diri anda Nona, Mau bisa atau tidak, anda harus melakukannya karena saat ini, bukan hal yang tepat untuk mementingkan etika atau tata karma yang sudah anda pelajari." ucap Lucas dengan tegas.

"Kalian panjatlah pagar ini sekarang!" perintah Lucas, yang langsung disetujui kedua anak itu.

Elsa hanya terdiam, saat melihat kedua kakak beradik itu yang sangat lincah memanjat pagar besi.

"Nona! Sekarang giliran mu."

"Aku..."

"Anda pasti bisa Nona, karena anda bukanlah Nona yang lemah, percaya saja dengan perkataan saya." ucap Lucas menyakinkan Elsa.

"Pegang tangan saya Nona, jangan takut untuk jatuh saya akan melindungi anda dari bawah," tambah Lucas, yang membuat Elsa sedikit percaya diri.

"Ba... Baiklah..."

Akhirnya dengan penuh kehati-hatian Elsa naik ke pagar itu, tangannya gemetar memegang pagar itu, karena ini merupakan hal pertama yang dia lakukan semasa hidup.

"Nona! Langsung lompat saja!" pekik anak itu saat melihat Elsa yang sudah sampai di atas.

"Aku..."

"HEY! SIAPA ITU!"

Deg!

Semua mata langsung terbuka lebar saat melihat ada dua penjaga kuil suci yang telah berhasil menemukan Elsa serta lainnya disana.

"Si*l Nona lompat!" pekik Lucas yang langsung mendorong Elsa ke bawah.

Buk!

"Agh..." pekik Elsa saat sudah tiba di tanah.

Kedua anak itu langsung membantu Elsa berdiri saat dirinya telah sampai di tanah, "Ayo Nona cepat!" pekik kedua anak itu.

Dengan bersusah payah Elsa berdiri dari jatuhnya, Lucas berjalan dengan cepat menghampiri mereka.

"Cepat sebelum mereka semakin mendekat!" pekik Lucas, mengajak mereka berlari meninggalkan kuil suci.

TBC

1
Umy Indri
cerita nya ko jadi begini ngaco
Tata
makin bingung dengan ceritany,gk faham thor
antiloversn
haii kak... aku mampir nihh dikarya kakak udh ku kasi 51 like, 5 rate , sama gifts... feedback jgn lupa mampir juga di karya ku. Kasih 5 rate , sama gifts ya kak di salah satu ceritaku sama 51 likeback👍😄🙏
-YOU'RE MINE, SERRA
-POSESSIVE PILOT
-"AFFAIR WITH UNCLE++"
-My best friend's Daddy is my husband
-Pengantin Pengganti Tersakiti
koukei mineko
gak lnjut lagi kah
Araafta
hahahaha...... mampus loooh nenek sihir😡😡😡
Araafta
thoor.... nanti suaminya Elsa kasi pangeran Daniel saja kaa....
Chandra Ponsel
uda kya ikan terbang ya suap menyuap ,,,
Chandra Ponsel
pemeran utama lembek,uda pernah mati tp ga blajar dri kematian trsebut
Chandra Ponsel
judul crta tentang kerajaan tp alurnya kya ikan terbang
pelangi pudar
lanjut
koukei mineko
jangan lama lama thor upnya nanti lupa alurnya
Chandra Ponsel
si elsa ni uda pernah mati dan ktanya uda rau liat kematian dia sblmnya,tp kok ga ambil ancang2 balasan dan trik untuk menghancurkan musuhnya si
jd sebel aq,bodohnya ga kerulungan
celya
lanjut thorr, semangat buat novel nya
pelangi pudar
lanjut
yara_2930
kk bikin si nak lampir sama anknya ketahuan dong kasihan si elsanya emosian terus entar cepet tua😅
koukei mineko
akhirnya up juga
pelangi pudar
lanjut
pelangi pudar
up yg bnyak si thor
koukei mineko
ceritanya slalu gantung
Ika Rusilowati
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!