NovelToon NovelToon
Ruang Ajaib Antagonis Kesayangan

Ruang Ajaib Antagonis Kesayangan

Status: tamat
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Agen Wanita / Ruang Ajaib / Sistem / Romansa / Masuk ke dalam novel / Tamat
Popularitas:239k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita

Sinopsis:

Lilia, seorang agen wanita hebat yang mati dalam ledakan saat menjalankan misinya, namun secara tidak sengaja masuk ke dunia novel sebagai tokoh wanita antagonis yang dibenci oleh semua warga desa. Dalam dunia baru ini, Lilia mendapatkan misi dari sistem jika ingin kembali ke dunia asalnya. Untuk membantunya menjalankan misi, sistem memberinya ruang ajaib.

Dengan menggunakan ruang ajaib dan pengetahuan di dunia modern, Lilia berusaha memperbaiki keadaan desa yang buruk dan menghadapi tantangan dari warga desa yang tidak menyukainya. Perlahan-lahan, perubahan Lilia membuatnya disukai oleh warga desa, dan suaminya mulai tertarik padanya.

Apakah Lilia dapat menyelesaikan semua misi dan kembali ke dunianya?

Ataukah dia akan tetap di dunia novel dan menemukan kebahagiaan yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 : Kebaikan Lilia

Rumah Pak Gugu akhirnya dikosongkan oleh warga, semua barangnya dibawa ke kantor desa sebagai bukti kejahatannya. Lilia kemudian mengusulkan agar barang-barang tersebut dijual dan uangnya dibagikan kepada warga desa sebagai bentuk kompensasi atas kerugian yang mereka alami.

"Bagaimana kalau kita jual barang-barang ini dan uangnya kita bagi rata kepada warga desa?" usul Lilia dengan nada yang santai namun penuh dengan inisiatif. Warga desa yang lain menyambut baik usul tersebut dan mempercayakan Lilia untuk mengurus proses penjualan barang-barang tersebut.

"Baiklah, kita serahkan saja pada Nona Lilia untuk mengurus penjualan barang-barang ini. Kita tinggal menerima uangnya saja nanti," kata salah satu warga desa dengan nada yang puas.

Dengan kesepakatan itu, warga desa pun pulang ke rumah masing-masing, meninggalkan Lilia sendirian di kantor desa untuk mengurus penjualan barang-barang tersebut. Setelah semua warga desa pulang, Lilia tersenyum puas karena rencananya berjalan lancar.

"Taro, aku mau menyewa sebuah ruangan di ruang ajaib, simpan semua barang sitaan ini di ruangan itu!" titah Lilia dengan nada yang tegas dan percaya diri.

"Siap nona," jawab Taro dengan nada yang patuh dan profesional.

Barang-barang sitaan yang diantar warga ke kantor desa lalu menghilang dalam sekejap, tersimpan dengan rapi di ruangan ajaib yang telah disewa oleh Lilia. Proses penyimpanan barang-barang tersebut berlangsung dengan cepat dan efisien, tanpa menimbulkan kerumitan apapun.

Setelah barang-barang tersimpan dengan aman, Lilia memberikan instruksi lanjutan kepada Taro. "Taro, kamu hitung berapa harga total barang yang disimpan tadi, uangkan koin emasku sesuai hitungannya!" titah Lilia lagi dengan nada yang sama tegasnya.

"Siap nona," jawab sistem dengan nada yang sama patuhnya. Tidak menunggu lama, koin emas langsung diuangkan oleh sistem, dengan jumlah yang sama dengan nilai barang yang tersimpan di ruang ajaib tadi. Uangnya muncul di tangan Lilia dalam bentuk yang nyata dan dapat dihitung.

Mendapatkan uang lagi dari sistem, membuat Lilia senang bukan main. Dia merasa bahwa proses penjualan barang-barang sitaan tersebut telah berjalan dengan lancar dan efisien.

"Beres, tinggal aku bagikan uang ini untuk warga," kata Lilia dengan nada yang puas dan percaya diri. Dengan uang yang telah diterima, Lilia pun keluar dari kantor desa, siap untuk membagikan uang tersebut kepada warga desa yang berhak menerimanya.

Hari sudah sore, Lilia pulang ke rumahnya, dia berencana membagikan uang itu nanti malam. Sesampai di rumah, Lilia disambut dengan hangat oleh ibunya, Bu Ayu. "Lilia... Ibu bangga sama kamu. Ibu senang kamu semakin hari semakin hebat dan baik hati. Ibu sudah dengar dari tetangga kita kejadian tadi siang. Sayangnya ibu tidak melihat langsung," ucap Bu Ayu dengan bangga dan penuh kasih.

"Pantas saja warga miskin tidak pernah menerima bantuan, ternyata uangnya habis di makan oleh Pak Gugu dan keluarganya," sambung Bu Ayu dengan nada yang sedikit kesal. Lilia tersenyum dan mengangguk setuju, dia tahu bahwa ibunya memahami situasinya.

"Nanti malam aku mau membagi uang hasil menjual barang sitaan Bu pada warga yang berhak menerima. Aku juga mau membantu warga meningkatkan hasil kebun dan pertanian mereka," jawab Lilia dengan nada yang penuh semangat. Bu Ayu tersenyum dan memeluk Lilia dengan bangga.

"Ibu sangat senang mendengar rencana kamu, Lilia. Kamu benar-benar anak yang baik hati dan peduli dengan warga desa. Ibu yakin pasti warga desa akan sangat berterima kasih kepada kamu," ucap Bu Ayu dengan nada yang penuh kasih. Lilia tersenyum dan memeluk ibunya kembali, dia merasa bahagia karena ibunya memahami dan mendukung rencananya.

Tiba-tiba Pak Wawan datang, membawa tiga karung penuh lobster memakai gerobak. Dia tidak sengaja mendengar perkataan terakhir Lilia. Dengan penasaran, Pak Wawan bertanya. "Bagaimana caranya meningkatkan hasil kebun dan pertanian Nak Lilia?"

"Pak Wawan bawa lobster lagi?" tanya Lilia dengan senang.

"Pulang dari kantor desa tadi saya langsung menangkap lobster ini untuk kamu Nak Lilia. Hanya ini yang bisa saya kasih sebagai ucapan terima kasih," jawab Pak Wawan.

"Iya Pak, terima kasih kembali." Lilia mengeluarkan uang untuk Pak Wawan sebagai upah menangkap lobster. Namun, Pak Wawan menolak karena tidak enak menerima. Dia menangkap lobster hari ini ikhlas, bukan demi upah.

"Tidak pak, ini hak bapak, terima ya pak. Nanti saya marah loh kalau tidak diterima," bujuk Lilia. Karena tidak mau Lilia marah, terpaksa Pak Wawan menerima.

"Oh ya Pak, saya minta tolong kasih tau ke warga kita yang lain, apa bisa mereka malam ini ke rumah saya, saya mau membagikan uang hasil menjual barang sitaan tadi," kata Lilia lagi.

"Barangnya sudah laku Nak Lilia?" Pak Wawan bertanya dengan senang.

"Sudah pak," jawab Lilia.

"Wah, cepat sekali lakunya." Pak Wawan hampir tak percaya. "Baik nak Lilia, nanti saya kasih tau warga yang lain. Saya pamit dulu Nak Lilia, Bu Ayu."

"Iya Pak," jawab Lilia dan Bu Ayu bersamaan.

Pak Wawan pun pulang. Bu Ayu kemudian membantu Lilia mengangkat karung lobster ke dalam. Bu Ayu dengan perhatian meminta anaknya istirahat, karena tau anaknya sejak tadi pagi banyak kesibukan. Bu Ayu juga menawarkan diri untuk membantu anaknya membersihkan lobster-lobster itu untuk meringankan pekerjaan anaknya. Dia juga akan memasak makan malam. Lilia senang ibunya berbaik hati membantu.

Lilia pun pergi ke kamar untuk beristirahat. Dia merebahkan diri ke atas ranjang. Baru semenit dia sudah tertidur pulas. Tampaknya Lilia sangat lelah. Dalam tidurnya, Lilia bermimpi. Dalam mimpinya, dia adalah bocah perempuan berusia tujuh tahun. Dia bermain dengan riang bersama bocah laki-laki yang sama usianya dengannya. Suara bocah laki-laki itu persis suara sistem.

"Lilia, kalau aku sudah besar, aku mau jadi ilmuwan hebat. Aku akan menciptakan sistem yang tidak pernah ada di dunia."

"Jangan mimpi, kamu!"

"Aku serius ... Sistem itu akan membawa nyawa yang hampir hilang kembali lagi."

"Kamu mimpi ya, Titan? Dasar Taro!" ledek Lilia kecil.

"Namaku bukan Taro, tapi Titan Alvaro."

"Terserah! Terserah! Kalau sistem kamu jadi, apa bisa menyelematkan nyawaku?" tantang Lilia.

"Pasti bisa," jawab bocah itu dengan yakin.

"Aku tidak percaya ..." Lilia mencubit pipi gendut bocah laki-laki itu dengan gemas.

"Sakit ..." ucap bocah itu dengan nyaring. Teriakan bocah itu membuat Lilia terbangun dari mimpinya.

1
Nursanti Ani
jijay
Nursanti Ani
tidak bs apa2 tanpa sisten
Alan Banghadi
Astaga kok jadi kacau semua sih,kasihan Lilia dan Titan karena taro tidak bisa di panggil karena semua kontaknya di putus,apa yg akan terjadi dengan lilia dan Titan semakin panjang dan menderita ya Titan dan lilia
Alan Banghadi
Astaga Rai sudah terkepung oleh guru,apakah selmanya Lilia dan Titan tidak akan pernah kembali
Alan Banghadi
Astaga Titan akhirnya tertangkap, semoga taro bilang sama Lilia agar titan selamat
Alan Banghadi
Astaga pasti rencana sindikat itu deh,agar pandu tertangkap
Alan Banghadi
Semoga saja Pandu dan Lilia sudah tau dari sistem kalo mereka akan di culik
Alan Banghadi
Astaga Analia kamu membawa presiden yg alias pamanmu itu yg bersekongkol dengan penjahatnya ,karena Dy di bungkam dengan uang dan mas dasar serakah presidennya 😡😡😡😡
Alan Banghadi
sedih masa lalu Lilia😭😭😭😭😭😭
Alan Banghadi
Rasain kamu pak gugu dan istrinya kapok,makanya jangan korup😡😡😡😡
Sharon
Kalau gk ada kecerobohan gk panjang ceritanya ya thor 😉
Sharon
Musuh lama ketemu pasti😩
Sharon
Ah malu malu meong kau yak , diem diem cium cium🤣
Sharon
Mak ama anak lucu , biasa anak nya oon ni x bener nah nah kan emak nya aj smpi gk percaya 🤣 , emak anak mu skrng era zaman now jd jgn kaget yak🤭
Sharon
Hujan turuh amaka akan turun ya thor , tp kalau hujan duit akan turun gk yach?🤭
Nani Kurniasih
w klo dapet air suci ya beresin diri dulu biar gak burket. paling gak walau gak cantik ya bersih lah ya. tapi ya ini mah karya author, terserah lah mau diapain ya lagian pas jadi air hujan juga kebagian koin emasnya jadi berkali kali lipat ya khan. lanjut berkarya ya
Sharon
Ya emak lilian pake icip icip ya awoh😩
Faradita
thn 1983 listrik blum masuk desa thor blender manuL pun mungkin ada nya di kota besar juga masih jarang yg punya🤣🤣
Elsa Devika
kalo nasi rames yg laen mah gpp kan soal nya enak😂🤣
Ayu Rahayu
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!