Ini kisah tentang istri yang tidak dianggap oleh suaminya. Namanya Nadia. Ia bisa menikah dengan suaminya karena paksaan dari Nadia sendiri, dan Nufus menerimanya karena terpaksa.
Ada suatu hari dimana Nadia berubah tak lagi mencintai suaminya. Dia ingin bercerai, tetapi malah sulit karena Nufus, sang suami, malah berbalik penasaran kepada Nadia.
Dan saat cinta itu hilang sepenuhnya untuk Nufus karena Nadia yang sekarang bukanlah Nadia sesungguhnya, justru ia bertemu dengan cinta sejatinya. Cinta yang diawali dengan seringnya Nadia cari gara-gara dengan pria tersebut yang bernama Xadewa.
Lucunya, Xadewa adalah orang yang ditakuti Nufus.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabar Angin
Nadia menutup pintu setelah menyaksikan kepergian Xadewa. Dia melorot ke lantai namun tidak ada tangis karena berusaha menegarkan diri dan meyakinkan kalau suaminya digelandang hanya untuk kebutuhan penyidikan. Iya, dia harus berfikir positif seperti itu. Lagipula jika pun ditahan, Nadia berharap Xadewa segera keluar karena sang suami sebenarnya tidak melakukan tindak yang berat selain memiliki judi online.
Nadia mengatur nafas agar tidak terlalu sesak. Ia menarik nafas panjang, kemudian langsung menyambar HP, menghubungi nomor yang sebelumnya ia cari-cari tentang pengacara handal. Nadia memang sudah mempersiapkan ini setelah tahu Xadewa adalah mafia.
"Selamat sore. Saya butuh bantuan Anda..."
Setelah berbicara cukup lama dengan Nara, sang pengacara pilihannya, Nadia langsung membersihkan diri. Malam itu ia memilih berdiam di kamar, menarik selimut, dan memeluk dirinya sendiri dalam sunyi yang begitu kentara. Ia tertidur tanpa tahu pukul berapa.
Pagi datang, tapi bukan ketenangan yang menyambut. Nadia terbangun dengan kenyataan yang masih sama. Ia menoleh ke sisi sebelahnya, tidak ada Xadewa yang tertidur menemani.
Nadia pun bangkit dari ranjang saat mendengar para pekerja mulai menjalankan rutinitas mereka. Ia turun ke meja makan untuk mengisi perut meski tidak berselera. Suapan demi suapan terasa enggan. Tapi ia harus makan, harus punya energi untuk menghadapi hari ini. Mungkin rasa tidak enak di tubuhnya juga karena semalam ia belum sempat makan apa pun.
Selesai sarapan, Nadia kembali ke kamar. Tangannya langsung membuka laci nakas. Ia mengambil alat tes kehamilan yang sudah ia beli beberapa hari lalu. Haidnya terlambat datang, dan nalurinya berkata sesuatu sedang tumbuh dalam dirinya.
Beberapa menit kemudian, hasilnya garis dua pada alat tes. Dia tengah mengandung anak Xadewa. Detik itu juga pertahanan air matanya runtuh.
"Bang Dewa, aku hamil."
Dan kini Nadia paham kenapa Xadewa waktu itu seperti takut jika Nadia hamil anaknya. Mungkin inilah yang Xadewa takutkan pada saat itu.
"Aku harus segera memberitahu kabar ini ke Bang Dewa."
...****...
Angin Sujiwo beserta istrinya gusar ketika mendengar kabar Xadewa tertangkap. Sewaktu Nufus yang ditangkap, mereka tidak segusar ini dan hal tersebut hanya membuat mereka percaya dengan Nufus bahwa laki-laki itu memang ingin melindungi Xadewa. Kebocoran info bisnis gelapnya pun yang tempo hari pernah dikatakan Nufus, ternyata juga terjadi sampai mereka tidak menyangka sebesar sekarang.
Merasa tidak aman, Angin dan Licy memilih bersembunyi di sebuah tempat yang sudah mereka siapkan sejak lama untuk situasi darurat seperti ini. Persembunyian ini lah yang mengakibatkan Xadewa tertahan lantaran tim pencari fakta terus menggali info dan menemukan runutan jalan interaksi Nufus yang tercatat sebagai ahli waris. Ditemukan Nufus sebagai pemilik DewaSlotus, tapi tidak lama berubah menjadi milik Xadewa. Ada apa ini? Perpindahan ini memunculkan kecurigaan kuat, dan penyelidik akhirnya memutuskan untuk menahan Xadewa guna interogasi lebih lanjut terkait kepemilikan perusahaan judol serta hubungannya dengan Nufus itu seperti apa.
Tidak disangka, penahanan Xadewa ini justru membuat Angin dan Licy tidak bisa tinggal diam. Jika saat Nufus ditangkap mereka bisa bersikap masa bodoh, lain halnya dengan Xadewa. Bagi mereka, apa gunanya punya banyak uang dan tempat persembunyian aman kalau anak yang mereka sayangi sedang berada dalam bahaya?
Dari sinilah Angin mengambil langkah ekstrem. Ia memberi sinyal kepada aparat penegak hukum, seolah-olah ingin menyerahkan diri bersama Licy. Padahal di balik itu, mereka sudah menyiapkan penyergapan balasan. Ketika aparat fokus pada pengepungan tempat persembunyian mereka, Angin akan menjalankan bagian terpenting dari rencananya. Ia akan membakar tempat di mana Xadewa ditahan, lalu menyusupkan orang-orangnya untuk menyelamatkan Xadewa dari balik kekacauan yang tercipta.
Itulah rencana besar mereka dalam mengamankan Xadewa.
Sedangkan kondisi Nufus setelah ditangkap, ia mengalami tekanan berat. Ia babak belur karena terus-menerus diinterogasi soal keberadaan orang tuanya alias Angin dan Licy. Namun jawaban Nufus selalu tidak tahu karena dia memang betulan tidak tahu.
Dan ketika mendengar Xadewa juga ikut ditahan, Nufus yang terkulai lemah tidak bisa tinggal diam. Sekuat tenaga, ia memberi sinyal orang-orang luar yang masih bisa dipercaya untuk meminta mereka mencari cara mengeluarkan abangnya dari tahanan.
Bagi Nufus, semua pengorbanannya tidak ada artinya jika Xadewa tetap terseret dalam pusaran ini. Maka dia harus tetap berhasil meskipun ia bingung mengapa Xadewa masih ikut terseret? Bukankah selama ini ia sudah berusaha membersihkan nama Xadewa sebersih mungkin, menjauhkan namanya dari keterlibatan dalam bisnis gelap keluarga Angin?
Semakin dipikirkan, semakin Nufus merasa ada yang tidak beres. Sesuatu pasti terjadi di luar kendalinya. Dia menebak bahwa Xadewa bersikukuh ingin dibagi dosa, sehingga laki-laki itu berusaha menganti lagi nama Nufus dengan nama Xadewa entah dibagian mana. Nufus belum tahu kalau DewaSlotus sudah diakuisisi kembali oleh Xadewa.
Aku harus melakukan sesuatu sekarang untuk menghambat. Gumam Nufus.
Tidak lama, alarm kebakaran berbunyi. Semua orang yang berada di sana di evakuasi keluar. Xadewa yang menganggap ini kesempatan untuk menemui adiknya langsung bergerak cepat. Dia ingin tahu apa yang terjadi dengan orangtuanya dan juga Nufus.
.
.
Bersambung.
"Kamu salah orang... salah orang.. kamu salah orang...
lah gw jadi nyanyi /Facepalm/
tpi ini beda,,,
Kekurangan seseorang dijadikan bahan ledekan
kalo aku ngrasa plotnya ngebut sih di cerita ini
namanya Xander bukan
Jika Xadewa jadi seorang ayah, Nufus malah diakui oleh sang ayah
Tapi, Nufus pantas dihargai