NovelToon NovelToon
Pengantin Dadakan Tuan Ceo

Pengantin Dadakan Tuan Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Noor.H.y

Aruna gadis sederhana dari keluarga biasa mendadak harus menikah dengan pria yang tak pernah ia kenal.
Karena kesalahan informasi dari temannya ia harus bertemu dengan Raka yang akan melangsungkan pernikahannya dengan sang kekasih tetapi karena kekasih Raka yang ditunggu tak kunjung datang keluarga Raka mendesak Aruna untuk menjadi pengganti pengantin wanitanya. Aruna tak bisa untuk menolak dan kabur dari tempat tersebut karena kedua orang tuanya pun merestui pernikahan mereka berdua. Aruna tak menyangka ia bisa menjadi istri seorang Raka yang ternyata seorang Ceo sebuah perusahaan besar dan ternama.
Bagaimana kehidupan mereka berdua setelah menjalani pernikahan mendadak ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor.H.y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 Cantik

Dahi Raka saling tertaut saat membuka pesan teks masuk tertera nomor yang tak di kenal. Ia pun membuka pesan tersebut.

[ Ka.. Maafkan aku ]

Saat Raka akan menelfon nomor tersebut, ia urungkan ketika Aruna datang menghampirinya.

"Ngapain disini? Kok bisa tau gue kerja disini?".

"Apa sih yang tidak saya tahu, sekarang kamu siap-siap pulang sama saya ke rumah Papa".

"Nggak bisa, ini masih sore. Masih 4 jam lagi waktu pulang".

Raka memasukkan ponsel ke saku jas, berdiri berhadapan dengan Aruna.

"Saya yang akan meminta ijin, kalau tidak di ijinkan lebih baik kamu berhenti kerja. Saya akan membiayai semua kebutuhan kamu".

Aruna menatap tak percaya dengan perkataan Raka "Eitss.. Tunggu, maksut lo apa? Mulai mau ngatur-ngatur kehidupan gue. Ingat, dalam perjanjian tidak ada yang akan mencampuri urusan pribadi masing-masing. Dih, buat perjanjian sendiri lupa sendiri, dasar". Ucap Aruna sedikit kesal melihat sikap Raka yang sudah mulai mengatur dirinya.

"Saya mengijinkan kamu melakukan apapun, tapi saat ada urusan keluarga kamu juga harus profesional juga, apa kata Papa kalau tau anak menantunya bekerja seperti ini sedang anaknya saja bisa untuk membeli toko ini dan seisinya. Bisa-bisa Papa curiga dengan hubungan kita terus ngadu sama Ibu Bapak, dan mereka jadi khawatir. Itu yang kamu mau?".

"Dih.. Sombong.." Lirih Aruna sebal "Okey.. Gue siap-siap ijin dan pulang sekarang" Lanjut Aruna

Raka mengangguk, mempersilahkan Aruna bersiap dan mengambil tasnya di dalam.

"Wa.. Jadi anda benar suami Aruna? Perkenalkan gue Nawa sahabat satu-satunya Aruna Pak.. Eh Mas, eh gue panggil apa bagusnya sih.. ". Ucap Nawa seraya mengulurkan tangannya.

"Raka.. Panggil saja Raka" Ucap Raka datar lalu membalas uluran tangan Nawa.

"Oh baik, salam kenal Raka". Nawa tersenyum

"Nggak usah genit bisa?!!!" Ucap Aruna menyenggol bahu sahabatnya dari belakang

"Ya elah.. Sensi amat, Raka nya aja biasa aja tuh".

"Gue ijin pulang dulu, ada urusan. Bilang ya sama Mbak Amel, tadi gue cari di dalam nggak ada tuh".

Nawa mengangguk "Siap bos"

"Ini pesanan lapis legitnya tadi". Nawa menyodorkan 3 kotak kue lapis legit

Raka mengambil pesanannya kemudian pergi keluar toko bersama Aruna.

"Wah.. Dapat duren runtuh Aruna, di putusin pulu-pulu dapat sultan. Nggak sia-sia gue salah kirim alamat waktu itu". Gumam Nawa cekikikan sendiri.

* *

Aruna duduk di dalam mobil sport milik Raka. Wajahnya mendadak bingung saat menyadari arah mobil tak menuju ke rumahnya, melainkan ke nalan yang sama sekali berbeda.

"Kita mau kemana?"

"Ke rumah Papa, bukannya tadi sudah saya bilang"

"Iya.. Tapi bukannya pulang dulu terus ganti baju gitu? Masa gue ke rumah Papa pakai baju kaya gini sih".

Raka menoleh menelisik penampilan Aruna dari atas sampai bawah, lalu sesaat kemudian fokus lagi ke arah depan.

"Eh.. Kok belok". Aruna bingung saat Raka tiba-tiba membawanya menuju sebuah butik mewah.

"Turun.. Kamu benar kita harus memperbaiki penampilan dulu, nggak mungkin saya biarin kamu kaya begini bisa di ceramahi Papa sampai pagi. Ayo..". Ucap Raka melepas membuka pintu mobilnya, memasuki sebuah butik di ikuti Aruna

Begitu melangkah masuk ke dalam butik, Aruna langsung terpukau. Ia menelusuri seisi ruangan dengan tatapan kagum, memperhatikan tiap detail kemewahan yang terpampang jelas. Dengan gaun-gaun elegan tergantung rapi, tampak mahal dan memancarkan aura eksklusif yang membuatnya nyaris tak berani menyentuh.

"Tolong pilihkan baju yang bagus untuk dia". Perintah Raka pada salah satu karyawan butik.

"Baik Pak, silahkan Mbak bisa ikut dengan saya". Ucap Karyawan tersebut dengan ramah, lalu menuntun Aruna agar mengikutinya masuk ke dalam.

Raka pun memilih baju untuk dirinya sendiri, ia juga harus menganti pakaiannya agar terlihat lebih rapi namun terlihat santai.

Sesaat kemudian, Aruna keluar dari ruang ganti dengan dress selutut berlengan panjang berwarna biru muda. Gaun itu membingkai tubuhnya dengan anggun, membuatnya tampak begitu cantik dan feminin. Wajahnya pun bersinar, seolah warna biru lembut itu benar-benar dibuat untuknya.

Mereka saling berpandangan sejenak. Aruna memperhatikan Raka yang kini juga telah berganti pakaian. Dengan setelan kasual yang rapi dan santai, Raka tampak berbeda. Lebih hangat, namun tetap berwibawa dalam kesederhanaannya.

"Sudah ?" Tanya Raka yang dibalas anggukan oleh Aruna.

Raka menyelesaikan pembayaran di kasir, lalu menyusul Aruna yang berjalan beberapa langkah di depannya. Tanpa sepatah kata, ia mengulurkan tangan dan dengan gerakan lembut, melepas tali rambut Aruna. Gadis itu sontak menoleh, terkejut. Rambut panjangnya kini jatuh bebas, tergerai indah di punggung, seperti menyempurnakan penampilannya yang sudah memikat sejak tadi.

"Lebih cantik seperti ini.." Ucap Raka lirih, tetapi mampu membuat Aruna berdiri terdiam mematung.

Jantung Aruna berdegup kencang, pipinya memanas seketika. "Wah.. Tuan muda ini benar-benar.." lirihnya lalu menyusul Raka yang sudah masuk mobil.

Di dalam mobil, Aruna duduk diam sambil sesekali melirik ke arah Raka. Pandangannya tertuju pada wajah pria itu yang tampak serius dan tenang, fokus menyetir tanpa banyak bicara.

"Kenapa.. Mulai naksir yah, sampai natap muka saya terus.."

Aruna memalingkan wajah, melihat ke arah samping mobil menetralisir kegugupannya.

"Na-naksir... heh, mimpi banget sih.."

Raka tersenyum samar saat mendengar ucapan Aruna.

* *

"Malam Pa.." Sapa Aruna sembari mencium punggung tangan ayah mertuanya, di susul dengan Raka

"Gimana kabar kamu, maaf ya.. Pekerjaan Raka membuat bulan madu kalian nggak selesai".

"Aruna baik kok pa, nggak apa-apa, pekerjaan lebih penting. Liburan kan bisa kapan-kapan lagi Pa".

Pak Agung tersenyum lalu mengajak mereka langsung menuju tempat makan, untuk makan malam bersama setelah Raka dan Aruna menikah.

"Ya udah Pa, kami berdua pamit pulang dulu". Ucap Raka setelah mereka bertiga selesai makan malam.

"Pulang ? Ini juga rumah kalian.. Ngapain pulang. Kalian tidur di sini malam ini". Perintah Pak Agung membuat Raka dan Aruna saling menatap.

"Kenapa ? Kamu keberatan Aruna?".

Aruna menggeleng "Em.. Sebenarnya Aruna tergantung Raka saja Pa, kalau Raka mau menginap disini Aruna tidak akan menolak kok". Ucap Aruna sedikit ragu

Raka menatap tak percaya pada Aruna lalu menghela nafasnya kasar "Baiklah.. Aruna setuju, Raka tak bisa berkata lagi. Ya udah Raka ke atas dulu, capek". Raka melangkah ke atas menuju kamarnya.

Pak Agung beranjak dari duduknya lalu mendekat pada Aruna "Papa harap kamu sabar menghadapi Raka, dia memang suka seperti itu. Emosinya memang kadang tidak stabil, Papa yakin kamu jodoh yang tepat buatnya". Raka menepuk pundak menantunya "Ya sudah kamu istirahat, kamu pasti lelah". lanjut Pak Agung.

Aruna menaiki tangga menuju kamarnya dengan bergumam lirih "Huh dasar... Bukannya ngerti kode gue, eh.. Malah ikut iyain aja. Nggak jelas memang Tuan muda satu ini".

"Duh jadi deg-degan gini sih, tenang Aruna tenang, bukan kali ini aja kok kita berdua di kamar" Batinnya, lalu membuka pintu dan

"aakkkkkk!!!".

Bersambung * *

1
Elisabeth Ratna Susanti
tinggalkan jejak 👍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍
run away.┲﹊
Wah! Gak sabar nunggu karyamu yang baru, Thor!
Noor.H.y: makasih kak.. sudah mampir di karyaku 😊
total 1 replies
Takagi Miho
Aku jadi pengen kesana lagi karena settingan tempatnya tergambar dengan sangat baik.
Noor.H.y: makasih kak.. sudah mampir 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!