NovelToon NovelToon
Siapakah Engkau?

Siapakah Engkau?

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Pelakor jahat
Popularitas:696
Nilai: 5
Nama Author: Chiaro

Cassia adalah seorang gadis periang & cantik, ia disayang oleh semua orang sampai-sampai tak ada rasa sedih & sepi yang pernah hinggap dihatinya..

Sampai suatu ketika matanya tidak dapat melihat, dosa apa yang Ia lakukan sampai mendapatkan cobaan terberat dihidupnya..

Akankah Ia dapat melihat lagi & dapatkah Ia menerima cobaan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiaro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Aku mengingatkan perasaanku agar tidak cemburu dan Claudia adalah tipe perempuan yang memang berani, berani dalam hal apapun, jadi aku harus berfikir positif, Claudia memang biasa bersikap seperti itu ke semua cowok.

Akhirnya kami pergi ketempat biliar dan itu adalah kali pertamanya aku kesana. Disana banyak sekali asap rokok dan bau minuman keras dimana-mana, rasanya aku ingin pulang.

Aku hanya duduk dan melihat mereka bermain, meskipun aku disediakan cemilan berupa nachos dan minuman soda tapi aku lebih tertarik memperhatikan mereka main.

"Hei.. loe salah kalau bidik bola itu!" Ucap Dion.

Lalu Dion dengan santainya merangkul Claudia dari belakang dan mengajari Claudia, dia harus membidik bola yang mana, ya ampun rasanya aku ga sanggup lihat mereka seintens itu.

Setelah menunggu dan melihat Dion dan Claudia bermain, akhirnya selesai juga mereka bermain yang dimenangkan oleh Claudia, Claudia terlihat senang sekali sampai-sampai dengan tidak sadar Claudia merangkul Dion karena kemenangannya.

Lalu Claudia menghampiri aku.

"Uuuppss.. Sorry Cas aku kelepasan sama Dion, habisnya dia tuh nyenengin banget" Ucap Claudia sambil merangkul tanganku

Aku hanya tersenyum menanggapinya.

"Ngomong-ngomong kamu ama Dion pacaran?". Tanya Claudia

"Iya". Jawabku malu-malu.

"Sejak kapan? kamu kan ga pernah dekat dengan lelaki manapun". Ucap Claudia sambil meminum minumannya.

"Ya karena sering ketemu dan Dion orang yang menyenangkan seperti yang kamu bilang, aku merasa senang berada di dekatnya". Jawabku sambil memikirkan masa-masa kali pertama aku bertemu dengan Dion.

"Aku harap kamu langgeng yah sama dia dan awas saja kalau dia sampai nyakitin kamu" Ucap Claudia mendoakan aku.

"Kulihat kamu setiap hari pakai softlens yang aku beri? tapi memang kamu terlihat tambah cantik memakai itu, yah tetep kamu harus rajin pakai tetes matamu". Ucap Claudia mengingatkanku.

"Aku memang menyukainya dan Dion juga suka melihat mataku yang berwarna gold, jadi aku pakai setiap hari, memang pilihan kamu selalu keren Claudia". Ucapku tulus

"Claudia gimana project kampus kamu, uda kelar? Karena aku kangen main bareng kamu dan aku masih punya hutang ke kamu, pasti kamu ga ingat!" Ucapku karena Claudia belum membahas hal ini yang biasanya kalau urusan yang satu ini pasti Ia nomor satu.

"Oh soal cincin berlian kan? Mana mungkin aku lupa, karena aku masih sibuk jadi aku tidak mendatangi kamu, awas lho kamu Cassia!" Claudia mencubit pipiku sambil tertawa

"Hahaha.. Ayolah kapan, agar hutangku lunas, aku tidak mau dikejar-kejar sama kamu, ogah....! Ucapku sambil tertawa.

Lalu tiba-tiba Dion datang.

"Whoa.. Gua liat loe berdua pada asik, ngomongin gua yah?" Tanya Dion

"Gede rasa loe Dion, siapa juga yang ngomongin loe!" jawab Claudia sambil menjulurkan lidahnya.

"Wah wah wah berani yah loe meletin gua, nanti gua hukum loe" Ucap Dion yang langsung menyentil kening Claudia

"Aw... Sakit... Awas loe yah Dion! Cas pacar loe keterlaluan nih.. awas aja dia.. Tuh kan meraaahhhh... Ahh.. Sebelll!" Ucap Claudia sambil merajuk

"Ya ampun aku baru liat kalian kaya anak. Kecil gini lho". Ejekku

Aku baru kali ini lihat Dion seperti itu, lucu pikirku...

Semoga pilihan aku berpacaran dengannya tidak salah..

Aku melihat Dion dan Claudia bercanda seru, tapi Dion ga pernah kaya gitu ke aku, apa akunya yang ga bisa seperti Claudia.

Apa karena aku terlalu gugup untuk bisa bersikap santai sama Dion.

Tiba-tiba lamunanku dikejutkan dengan suara Dion..

"Yuk kita balik uda malam nih.. Ayo cantik & Claudia, gua antar loe semua, anggap aja ini karena bayaran kekalahan gua ama loe!"

Setelah sampai di parkiran, aku secara langsung menuju ke pintu mobil penumpang di depan, Claudia duduk di belakang dan Dion yang menyetir, lalu ini kenapa arahnya ke rumahku?

"Dion bukannya kita mau antar Claudia dulu?". Tanyaku

"Oh gaklah.. Kalau gua antar Claudia dulu malah jadi bolak balik, mending antar loe dulu". Terang Dion

"Ooh.. ". Aku hanya bisa menjawab itu

Sesampainya didepan rumahku, Dion menyuruh Claudia pindah untuk duduk di depan, dia gak mau seperti supir pribadi.

Dion mengantarku ke depan pintu rumahku, dia mengambil tanganku dan menciumnya.

"Sampai ketemu besok cantik, gua senang main dengan loe hari ini, besok-besok kita jalan lagi yah, tapi ga masalah kan sama orang tua loe?" Tanya Dion, karena memang Dion gak pernah ketemu orang tuaku

"Aku juga senang keluar denganmu jadi aku bisa semakin kenal sama kamu Dion, soal papa mamaku, mereka sedang perjalanan bisnis, nanti jika mereka sudah dirumah aku akan memperkenalkannya padamu!" Jawabku antusias, aku ingin tahu pendapat papa dan mamaku tentang Dion

"Gua harap mereka suka gua dan bisa merestui hubungan kita". Ucap Dion sambil mencium tanganku lagi.

Tin tin tin...

"Helo.. Mesra-mesraannya nanti dulu lah.. Gua masih disini, uda malam nih gua mau balik bukannya mau nonton adegan romantis mana ga ada popcorn lagi". Ucap Claudia setengah berteriak

Serempak aku dan Dion pun tertawa.

"Ya sudah gua antar teman rese loe pulang dulu yah, daripada nanti dia nambah teriak-teriak, ntar gua dilempar sepatu ama tetangga loe" Ucap Dion

"Oke sorry yah ngerepotin kamu Dion, padahal aku bisa minta tolong Pak Idin untuk antar Claudia". Ucapku sungguh-sungguh karena aku juga sebenarnya tidak mau kalau Dion terlalu dekat dengan Claudia dan mereka hanya berduaan saja.

"Gak apa-apalah.. Kan searah juga tenang aja, apa jangan-jangan loe cemburu?" tanya Dion sambil. Memicingkan matanya ke arahku.

"Gak lah" Ucapku sambil aku memalingkan pandanganku dari Dion

"Masa? Hehehe... " Tanya Dion sambil memperhatikan wajahku dan memegang daguku

Tin tin..

"Ya ampun rese banget temen loe, woi sabarrr!!!" Dion setengah berteriak ke Claudia

"Ya uda kamu jalan dulu deh, nanti kamu makin malam sampai rumah, makasih yah uda mau antar Claudia dan hati-hati nyetirnya, kabarin aku kalau kamu uda sampai rumah". Ucapku sambil memegang tangan Dion

"Oke gua balik yah, nanti gua kabarin kalau uda sampe rumah, bye cantik" Ucap Dion

Setelah itu Dion kembali masuk ke dalam. Mobil dan kudengar Claudia berkata

"Akhirnya.. Kelar juga loe mesra-mesraan di depan gua!" ucap Claudia

Dan kulihat Dion hanya tertawa, akhirnya Dion dan Claudia melambaikan tangannya ke arahku, akupun sama melambaikan tangan ke arah mereka.

Setalah itu akupun masuk ke dalam rumah.

Dion mengantar Claudia pulang ke rumahnya, dan sesampainya di depan rumahnya tiba-tiba Dion memegang tangan Claudia.

"Loe cantik malam ini.. " Ucap Dion

"Jangan macem-macem loe, kalau ada yang denger bisa berabe!" Ucap Claudia

"Uda gua balik dulu, thanks yah uda anter gua balik" Ucap Claudia sambil keluar dari mobil dan setelah keluar dari mobil Claudia hanya jalan masuk ke rumahnya tanpa menoleh kembali ke arah Dion.

1
lin
seru nih...semangat thorr lanjutkan..jangan lupa mampir
Meliora
Puas hati!
aratanihanan
Camilan plus cerita ini, combo pas banget.
Khansa_nana_jennie22
Menginspirasi banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!