NovelToon NovelToon
Suksesnya Wanita Yang Direndakan

Suksesnya Wanita Yang Direndakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Bepergian untuk menjadi kaya
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Elisabeth Elkazan

Arabella Anjani adalah seorang gadis yang tinggal di desa,dia anak dari pasangan suami istri yang hidupnya sangat sederhana.Ayah nya seorang petani,sedangkan Ibu nya Hanyalah ibu Rumahtangga.
Ara selalu mendapatkan hinaan dari Teman teman nya karena miskin.dan kedua orantua nya pun sama,selalu di kucilkan oleh keluarganya.Tapi Ara tidak tinggal diam,setelah tamat SMA,dia Nekad bekerja di kota.Untuk membantu perekonomian orangtua nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elisabeth Elkazan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 Perkara Pinjam Uang

Saat sedang asyik mengobrol bersama kedua orangtuanya dan adiknya.

tiba tiba ada yang ngetuk pintu.

Tokkk....

Tokkkk....

Tookkkk....

Ara berdiri dari tempat duduk nya,dan langsung berjalan untuk membuka pintu.

"lama banget sih buka pintunya."

ucap budhe Nurul nyelonong masuk kedalam tampa ijin.

saat di ruang tamu budhe Nurul melihat kursi sofa yang tersusun rapi.dia begitu syok membelalakkan matanya dengan tidak percaya dengan apa yang dilihat nya.

"Mbak,,,uda lama ya ke sininya?Ayo silahkan duduk."

"he,,,Damar...nggak usa pamer pamer,sok sok an suruh duduk...baru juga beli kursi begini udah sombong banget."ucap budhe Nurul dengan ketus.Lalu duduk dan mengambil cemilan yang ada di meja dan memakan nya.

Pak Damar hanya tersenyum melihat tingkah kakak iparnya itu.

"Mbak tunggu disini ya,saya panggil Mina dulu dia ada di belakang soalnya."

Pak Damar berjalan ke belakang untuk memanggil istrinya.sedangkan Ara baru saja dari dapur dengan membawa nampan berisi minuman untuk budhe Nurul.

"Budhe,silahkan di minum."

"Ra,Budhe mau ngomong sama kamu."ucap budhe Nurul berbisik.

"Emang nya budhe mau ngomong apa sih,"tanya Ara penasaran.

"Jadi Gini Ra,Kamu kan baru aja pulang dari bekerja.pastinya kan kamu punya pegangan Uang.jadi Budhe mau pinjam dulu sejuta.Gimana boleh kan?"

baru saja Ara mau menjawab,datang lah kedua orangtuanya.Bu Mina membawa piring yang berisikan kue mangkok.lalu meletakkan di atas meja.

"Mbak,Silahkan di minum.maaf cuma seadanya saja."Ucap Bu Mina dengan sopan.

Budhe Nurul langsung menegukan minumannya dan mengambil satu buah kue mangkok dan memakannya.

"Jadi Gini Mina,Tadi aku udah ngomong sama si Ara.Aku mau pinjam duit nya sejuta.dan dia nya juga mau kok."ucap Budhe Nurul.

Ara yang mendengarnya langsung kaget.dan tadi juga Ara belum ngomong apa apa.Tapi Budhenya Malah sendiri memutuskan.Ara tidak tinggal diam,dia langsung Angkat bicara.

"Maaf sebelumnya ya budhe,Tadi janji Ara belum ngejawab pas budhe bilang mau pinjam duit.jangan memutuskan secara sepihak dong budhe.lagian duit Ara udah Habis,udah beli kursi sama kulkas tadi."Jawab Ara yang sangat gemas dengan budhe nya itu.karena seenaknya memutuskan sepihak.

budhe Nurul kaget dengan ucapan Ara,Ia berdiri dari duduk nya dan langsung marah ke Ara.

"Ya ela Ara,Kamu kan tadi udah bilang mau pinjamin uangnya ke budhe sejuta.tapi kenapa bilang nggak ada uang nya,jangan banyak Alasan ya kamu."Ucap Budhe Nurul tidak terima.

"Apa an sih Budhe,Lagian benarkan tadi kan Ara tu belum ngomong apa apa ke budhe.terus memang benar uangnya Ara udah habis."jawab Ara dengan malas.

"Mbak,sebaiknya nggak usah memaksa Ara.lagian Ara kan udah bilang kalau uangnya udah habis pada belanjain kursi sama kulkas."Ucap Bu Mina.

"Halaaaaa,,kalian saja yang banyak gaya.tau nggak punya uang sok sok an beli kulkas sama kursi.nggak penting banget sih,buang buang uang saja."Ucap Budhe Nurul dengan ketus.

Bu Mina dan Suaminya hanya tersenyum.

"Maaf banget ya budhe.Bukan nya Mau gaya gaya'an.Tapi nggak ada salah nya kan kalau beli kulkas dan kursi.kan memang kami lagi membutuhkan nya budhe.Apalagi kursi,yang memang harus di ganti.supaya kalau budhe bertamu kesini biar duduknya nggak bingung."

Ara sendiri merasa jengah dengan sikap budhe nya itu.dulu aja kalau datang ke rumah Ara,disuruh duduk takut kursinya patah karena udah lapuk,nanti busa celaka.

eh,,giliran beli yang baru malah di katain gaya gayaan.

"Oh ya budhe.Ara ada uang dua ratus ribu buat budhe."ucap Ara dan memberikan dua lembar uang merah ke budhe nya.

"Ya sudah Aku terima uang nya."ucap Budhe Nurul dengan wajah masam.

setelah mengambil Uang dari tangan Ara.Budhe Nurul langsung pergi begitu saja tanpa pamit dan berterimakasih.

"idih,Terimakasih saja pelit banget."Ucap Ara dengan kesal.

"Kamu yang sabar ya nak.kamu ikhlas kan saja uang yang kamu berikan tadi sama budhe mu."ucap Pak Damar.

"Iya Pak Ara ikhlas kok tadi.Cuman Ara nggak habis pikir sifat irih dengki nya budhe sama kita.padahal kita selalu baik loh sama mereka,tapi kenapa budhe begitu jahat ya."

Ucap Ara dengan raut wajah sedih.

"Assalamualaikum.."Ucap Evi yang baru saja dari warung.karena memang tadi ia pamit untuk membeli jajan.

"Walaikumsalam."

"Bu,Budhe Nurul tadi kesini ya.?"tanya Evi.

"Iya Nak,Tadi budhe mu kesini,baru juga pulang."jawab Bu Mina.

"Bu,tadi itu Evi nggak sengaja dengar Budhe lagi ngobrol bersama ibu ibu.katanya sih Ia diusir dari sini sama Kak Ara.yang udah berbohong.katanya Kak Ara begitu sombong karena sudah bekerja dan mampu membeli kulkas sama kursi baru."Evi menjelaskan apa yang di dengar nya.

Ara yang mendengarnya merasa geram dengan tingkah Budhenya itu.dengan memfitnah Ara.Padahal sudah di kasih uang dengan ikhlas,Tanpa Harus mengembalikan nya.Tapi tidak tahu berterimakasih malah memfitnah nya.coba kalau budhe Nurul yang kasih pinjam uang nya ke Ara.walaupun sepuluh ribu pasti satu provinsi Heboh.karena budhe Nurul hobinya ngadu sana sini,tentang keluarga Ara.

"Ara keluar sebentar ya Bu.Mau warung kedepan beli sesuatu."

pamit Ara pada Ibunya.takut Ibunya khawatir jadi Ara beralasan ke warung.Padahal ia sendiri mau melihat Apa budhe nya masi ngobrol tentang nya.

saat Ara berjalan dekat rumah Bulek Sovia,Ara berpura pura untuk tidak melihat mereka.

"eh Ara,Mau kemana kamu."tanya Bulek Sovia ramah.

"Mau ke warung budhe."jawab Ara sopan.dan Ara langsung samperin Buleknya sambil melirik budhe Nurul.

Budhe Nurul yang melihat Ara datang,ia membuang muka.dan tidak mau melihat Ara.

"Budhe,masih marah sama Ara ya.?Ara minta maaf ya budhe karena tidak bisa membantu budhe.Ara memang nggak ada pegangan uang lagi budhe.jadinya Ara nggak bisa bantuin budhe buat pinjam uang sebanyak itu sama Ara."

sengaja Ara berbicara kayak gitu supaya semua nya tau,kalau apa yang di bilang budhe Nurul itu fitnah.

Budhe Nurul yang mendengarnya langsung membulatkan matanya.

"Ra ko kamu ngomong nya kayak gitu,?bukannya tadi kamu ngusir Mbak Nurul karena ingin duduk di kursi kamu yang baru beli.?"Tanya Bulek Ani.

"Astaga Bulek,Ara nggak ada ngusir budhe kok tadi.Orang budhenya tadi kerumah mau pinjam uang sejuta sama Ara,tapi Ara nggak ada uang,karena uangnya udah Ara beli kursi sama kulkas tadi.jadinya Ara cuma Kasih uang dua ratus ribu untuk budhe beli sayur."Jawab Ara dengan jujur.

Wajah Budhe Nurul langsung berubah seperti kepiting rebus,Ia tidak berkata apa apa.karena ketauan sudah memfitnah Ara.

"Astaga Mbak kenapa begitu tegah sih fitnah Ara.padahal Ara udah baik loh sama Mbak,Untung tadi Ara menjelaskan nya.kalau nggak kita semua termakan omongan Mbak Nurul,dan kita jadi ikut membenci Ara.."Ucap Bulek Ani.

Budhe Nurul langsung pergi tanpa pamit,dengan berdumel nggak jelas.palingan juga kesal,karena Ara sudah menjelaskan yang sebenarnya.

1
Heny
Jaga diri y Ara ttp semangat
Hairunisa Sabila
Ceritanya sangat menghibur, thor. Ayo terus berkarya!
Elkasandriyani: Terimakasih 🥰🙏🏻
total 1 replies
♥\†JOCY†/♥
Aku udah baca beberapa cerita disini, tapi ini yang paling bikin saya excited!
Elkasandriyani: Terimakasih kk,,maaf saya pemula😊🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!