NovelToon NovelToon
Last Chance

Last Chance

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen Angst / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: CutyprincesSs

Daniel Ferondika Abraham adalah cucu pertama pemilik sekolah menengah atas, Garuda High School.
Wajahnya yang tampan membuatnya menjadi idaman siswi sekolahnya bahkan di luar Garuda juga. Namun tidak ada satupun yang berani mengungkapkan rasa sukanya karena sikap tempramen yang di miliki laki-laki itu.
Hal itu tak menyurutkan niat Dara Aprilia, gadis yang berada di bawah satu tingkat Daniel itu sudah terang-terangan mengungkapkan rasa sukanya, namun selalu di tolak.
Mampukah Dara meluluhkan hati Daniel? dan apa sebenarnya penyebab Daniel menjadi laki-laki seperti itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CutyprincesSs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

Next.....

****

DARA

Huftttt........ hari yang menyebalkan, udah 3 hari ini mama dan papa pergi ke luar kota ngurusin gedung baru untuk cabang kantor selama seminggu. Dirumah cuma ada kami bertiga.

Selesai mandi sore, gue keluar kamar dan melihat bang Davin lagi asik main PS sama Julian,

"Dek, minta tolong beliin gue pulsa paketan ke konter depan kompleks dong, sisanya buat lo deh." gue menoel pipi Julian sambil memberikan uang 2 lembar uang 100 ribuan,

"Ahh kakak, gak lihat apa Julian lagi main sama Abang?" Julian ngomel tapi jarinya masih tetep mainin stik.

"Elah,, bentar doang keleus, cepetan!" gue sampai di tempat mereka dan ambil remote buat menekan tombol pause.

"Dara,kok malah di pause?" kak Davin menatap gue tak suka, gue cuma cengengesan.

"Ssttt..Abang diem," gue mencium pipi Julian, "berangkat sayang," imbuh gue menepuk pundaknya.

"Iya deh kakakku yang cantik..! dasar !!" Julian tersenyum dan dengan penuh penekanan mengambil kunci motor yang ada di dekat tv.

"Yang lama aja dek..!!!" gue tersenyum lebar setelah berhasil membuat di bontot keluar.

Bang Davin hanya geleng-geleng kepala dan bersedekap, kemudian dia duduk di sofa sambil menyuruh gue buat ikutan duduk di sampingnya.

"Pasti adik Abang yang paling cantik ini lagi ada masalah, makanya nyuruh Julian pergi. What happen sweety ??" bang Davin mengelus rambut gue, seolah-olah tahu kalau gue lagi gak fine.

"gue nggak tau mesti apa bang, gue udah tahu alasan kak Daniel selalu acuh, tapi ini terlalu sakit dan susah buat gue terima." gue menunduk sambil meremat jari.

"Gimana ceritanya?"

"Tadi disekolah, kak Revan dan kak Aldrian jujur soal rahasia terbesar kak Daniel, kata mereka kak Daniel itu trauma sama kakak kelasnya di smp dulu karna kakak kelas kak Daniel itu punya pacar sewaktu kak Daniel mau nembak dia dan akhirnya kak Daniel mutusin buat nutup diri, selain itu juga karena orangtua nya yang kurang mengapresiasi perasaan kak Daniel, terutama ayahnya."

"Terus setelah tahu hal ini, apa dia mulai ngomong sama lo??" kak Davin nyelipin rambut di telinga gue

"Iya bang, dia ngejar gue sampai ke rooftop, bahkan meluk gue juga, dia ngejelasin semua dan mulai banyak bicara."

"Ya bagus dong sweet, ini perkembangan yang baik buat hubungan kalian berdua." kak Davin tersenyum memegang dagu gue.

"Maybe bang, tapi buat sekarang gue nggak mau ketemu ataupun bicara dulu sama dia, shock bang."

"Sabar honey, everything its okay babe" ucap bang Davin mengusap bahu gue, gue mengangguk dan setelah nya hp gue berdering, ada notif line masuk.

Setelah kejadian tadi gue ijin pulang karena alasan sakit.

Queen Z : Dara gimana keadaan lo?? gue khawatir banget tau.. :(

Aldrian Kece : Lo baik-baik aja kan Ra ?? kita semua khawatir sama lo

Revan AF : Gue harap lo kuat Ra..

^^^Aprilia Dara : Gue nggak papa gaes,, kalian tenang aja. btw jadi terhura nih gue karna kalian perhatian sama gue, makasih yaa :*^^^

Samudra Cogan : Nggak usah terlalu dipikirin Dar, coba kalo Revan sama Al ngga cerita, mungkin nggak bakalan hancur hati lo. Tapi btw tuh manusia es udah minta maaf belum ke lo ?

^^^Aprilia Dara : belum kak. ^^^

Daniel Abraham : Please Dara, maafin kakak

^^^Aprilia Dara : Maaf kak, mungkin untuk sementara waktu, kakak nggak usah bicara dulu sama Dara, karna Dara masih belum bisa terima semuanya,,^^^

Sumpah demi apapun, jantung gue rasanya mau loncat aja dari tempatnya.

Kak Daniel minta maaf ke gue lewat chat!! aaaaaa...!!!! gue seneng banget.

tapi gue masih kecewa sama kejadian tadi di sekolah. Nano nano ah

Aldrian kece : Lo harus tanggung jawab Dan, karna udah bikin Dara kayak gini!

Daniel Abraham : Gue nggak akan pernah mundur buat dapetin perhatian Dara lagi !

Queen Z : Selamat berjuang :)

Samudra cogan : selamat berjuang :) (1)

Revan AF : Selamat berjuang :) (2)

Gue cuma read , gak niat buat bales dan keluar dari aplikasi line.

"Udahan chatnya ??" kak Davin menatap gue yang memajukan bibir.

"Udah bang, males banget liat obrolannya. nggak tahu kenapa ya kok gue jadi gini ke kak Daniel."

"Udah timbal baliknya adek. Apapun yang kita tanam, kalau itu kebaikan, bakalan berbuah manis, tapi kalau kita tanam keburukan, hasilnya pun juga bakal nyakitin. Tergantung diri kita sendiri aja sih, intinya kalau mau di perlakukan baik sama yang lain, kita harus bersikap baik sama yang lain juga" bang Davin narik gue ke pelukannya.

Gue cuma mengangguk mengerti dan membalas pelukannya.

The best lah pokoknya abang Davin!!

DANIEL

Aaarrgghh!!! kenapa harus seperti ini sih !!! gue emang mau jujur soal hal ini, bukan sekarang, tapi nanti ! semuanya hancur berantakan, gimana caranya gue bisa yakinin Dara lagi??

Sudah seminggu ini dia menghindar dari gue, dan selama seminggu pula, gue menjalani tryout dengan rasa bersalah.

Setiap selesai tryout, gue langsung pulang dan berdiam diri di balkon kamar, mikirin cara gimana supaya Dara mau maafin dan ngasih gue kesempatan kedua.

"Daniel..." kakek tiba-tiba membuka pintu yang terhubung antar teras atas dan kamarku.

"Ya kek?" gue turun dari kursi dan menghampiri kakek untuk membantunya berjalan.

"Kakek mencarimu tadi di sekolah, rupanya kamu sudah ada di rumah,

Em.. kakek ingin menanyakan sesuatu kepada kamu nak." kami duduk di bangku panjang dan kakek memegang pundak gue.

"Kakek mau tanya apa?"

Kakek menatapku, "Banyak siswa di sekolah kita yang membicarakan mu mengenai insiden kemarin di rooftop.

Kakek harap kamu tidak terganggu nak.

Siapa gadis itu ??"

Gue gak tau harus respon apa, tiba-tiba jantung gue berdetak tak normal. Gue cuma senyum dan berdeham pelan.

"Dia sepertinya gadis spesial dalam hidupmu, kakek harus tau siapa gadis ini sampai dia berhasil mencuri perhatianmu dan melelehkan es dalam hatimu nak." Kakek terlihat penasaran dan mencoba menggodaku.

"Daniel juga nggak tau siapa dia kek.

Daniel nggak tau kenapa bisa Daniel sangat menyukai dia. Padahal kakek tahu sendiri jika cucu kakek ini anti banget sama yang namanya perempuan kek."Jelasku.

"Yasudah jika kamu tidak mau memberitahu kakek siapa dia.

Kakek jadi teringat waktu masih muda dulu saat kakek bertemu dengan mendiang nenekmu. Ahhh, masa muda memang penuh gejolak.

Yang penting jangan sampai gadis itu mengganggu konsentrasi belajarmu." kakek sambil berusaha berdiri sambil ku bantu.

"Kakek,mau kemana ??"

"Kakek mau beristirahat.

Akhir-akhir ini kakek merasa pinggang kakek mulai sakit lagi." ucap nya hampir sampai di garis pintu.

"Kalau gitu biar Daniel antar kakek ke kamar ya." gue berinisiatif mengantarnya dan kakek hanya mengangguk.

.

(Sekolah)

Hari ini Dara dan Zahra masuk sekolah seperti biasa untuk mencatat jadwal ulangan semester.

Dan ini adalah kesempatan gue buat bisa ngobrol dan ngelurusin semuanya ke dia.

Selesai tryout, gue gak langsung pulang, dan sengaja melewati kelas Dara yang berada di lantai 2 lalu menuju perpustakaan. semoga aja dia ada disana.

Feeling gue benar, dia lagi disana nulis sesuatu dari materi di mejanya.

Langsung aja gue deketin dia dan pegang tangannya.

"Dara..!"

Dara yang merasa ada yang memanggil, reflek menoleh namun terkejut melihat gue yang ada di belakang nya.

"Lepasin tangan ku kak!!" Dara berusaha melepas tangan gue.

"Dara, please, kali ini aja kakak mau minta maaf." gue terus berusaha membujuk nya biar mau natap gue.

tapi dia malah berdiri dan buru-buru membereskan buku-bukunya, "Nggak ada yang perlu dijelasin lagi kak.

Permisi, Dara mau pulang." gue tetep kekeh nahan dia.

Interaksi kami jadi perhatian siswa lain yang ada disini, tapi gue gak peduli sama itu. "Terus gue harus gimana lagi Ra?

gue mohon jangan siksa gue kaya gini dengan liat lo sedih terus-menerus, gue bersalah Dara." gue ngrasa sesak dan merasa jadi orang paling berdosa. Perlahan rasanya kedua kaki gue lemas dan menyentuh lantai.

Dara cuma diem, dia nyamain tingginya kaya gue, "Jujur, Dara belum bisa terima ini semua kak, Dara kecewa banget sama kak Daniel," dia nunduk, nghapus air matanya sendiri dan tersenyum melihatku. "Dara mau kakak fokus ujian, jangan pikirin Dara dulu kak. Bisa kan?" gue tau dia cuma nguatin diri dia sendiri.

"gue cuma mau sama lo. Gue nyesel Ra. Plis kasih gue kesempatan." dia berdiri , gue mendongak melihatnya, entah kenapa gue tiba-tiba lemah begini.

"Kalau kita berjodoh,kita pasti akan bertemu lagi kak. Dara pamit." ucapannya seolah-olah bakal pergi jauh dari gue. Dara, sesakit itukah?

Gue cuma diem dan mengepalkan tangan, 'Gue pastiin lo tetep milik gua Dara.'

***

Maaf lama😁😁😁

Yang udah lama di gantungin sama Daniel,

Author minta maaf yaa..

Karna author sedang sakit dan di sibukkan oleh pekerjaan yang tiada habisnya😔😔😔

Oke next........

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!