Celine, seorang wanita pekerja keras, terpaksa menikah dengan Arjuna—pria yang bekerja sebagai tukang sapu jalanan untuk menghindari perjodohan. Selama pernikahan, Arjuna sering diremehkan dan dihina, bahkan oleh keluarga istrinya sendiri. Tapi siapa sangka, di balik penampilan sederhananya, Galang menyimpan identitas dan kekayaan yang luar biasa. Saat rahasia itu terbongkar, kehidupan mereka pun berubah drastis, dan mulailah babak balas dendam yang elegan dan penuh drama.
Bersama istrinya, Celine, Arjuna melawan kejahatan bersama-sama dan mencapai keberhasilan bersama.
Siapakah Arjuna sebenarnya? dan apa yang akan terjadi jika semua orang mengetahui identitas Aslinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14
Malam hari pun menyapa. Setelah Celine merasa nyaman, Arjuna pun mengajak Celine untuk pulang. Keduanya pun pergi meninggalkan tempatnya setelah Celine mencurahkan segala kesedihannya.
Kehangatan dan perhatian yang Arjuna berikan membuat Celine merasakan sesuatu yang berbeda pada dirinya.
"Aku akan membukakan pintu" Arjuna dengan sigap membuka pintu mobil dan membawa Celine untuk masuk. Celine tersenyum dan menurut.
Tak lama setelah mereka di dalam perjalanan. Kini mobil yang mereka tumpangi telah sampai di depan rumah.
Arjuna keluar dari mobil, berjalan memutar, kemudian membuka pintu mobil untuk istrinya.
Celine keluar. Tiba-tiba....
"Awww" Celine mengaduh kesakitan. Ia kurang hati-hati. Disaat ia akan keluar dari mobil, ia tiba-tiba terjatuh menyebabkan kakinya terkilir.
"Kamu tidak apa-apa?" Arjuna sangat khawatir. Dengan sigap ia membantu Celine berdiri.
"Iya, gak apa-apa. Awwwww" jawab celine. Namun baru ingin mencoba melangkah, Celine kembali kesakitan.
Menyadari kaki istrinya terkilir, Arjuna langsung menggendong tubuh Celine ala bridal style dan membawanya masuk.
Celine terkejut. Namun Dia sama sekali tidak protes. Bahkan ia merasa bahagia mendapatkan perhatian yang begitu besar, yang belum pernah ia rasakan sebelumnya dari siapapun.
"Duduklah disini. Aku akan mengambil air hangat untuk mengompres kakimu." ucap Arjuna setelah meletakan tubuh Celine di atas kasur di kamarnya.
Celine hanya mengangguk. Kemudian Arjuna segera pergi mengambil air hangat dan beberapa obat untuk kaki istrinya.
Tak lama kemudian, Arjuna datang. Ia dengan hati-hati memegang kaki istrinya. Dilihatnya dengan seksama, KREEKKKK, dan dengan sekali gerakan berhasil membuat Celine hampir menjerit.
Celine kemudian merasakan kakinya bisa digerakkan kembali dan merasa agak nyaman daru sebelumnya.
"Kakiku terasa lebih baik sekarang. Kau membuatnya sembuh dalam kekejap?" Celine merasa heran sekaligus tak menyangka Arjuna bisa melakukan ini.
"Aku belajar dari ayahku. Syukurlah jika kakimu sudah membaik. Aku membawakan air hangat ini untuk mengurangi rasa sakit. Ada obat anti nyeri juga"
"Tapi sebelum itu, sebaiknya kamu makan dulu sebelum minum obat. Aku akan menyuapi mu" ucap Arjuna.
Ia segera duduk di samping Celine. Membantu istrinya itu untuk makan. Arjuna sangat perhatian, sampai-sampai Celine terlihat bengong dengan perhatian yang Arjuna berikan. Hatinya menghangat dan entah kenapa jantungnya seakan berdebar sangat kencang.
Setelah makan. Arjuna mengambil obat dan memberikannya kepada istrinya untuk di minum. Celine hanya menurut dan meminum obat dengan patuh.
Setelah itu, Arjuna membantu Celine untuk beristirahat, setelahnya mengompres kaki istrinya dengan penuh kelembutan. Celine hingga tak bisa berkata-kata dengan sikap Arjuna yang sangat manis hari ini. Namun dirinya tetap menyukai sikap Arjuna yang seperti ini.
"Terimakasih" itulah kata pertama yang keluar dari mulut Celine setelah lama terdiam memperhatikan Arjuna.
Arjuna menatap istrinya dalam, "Aku yang seharusnya berterima kasih kepadamu. Terimakasih karena sudah berada di samping ku dan selalu mendukung ku dalam keadaan apapun" Arjuna balik berterima kasih kepada istrinya.
"Aku harus melakukan itu karena kamu suamiku" jawab Celine.
"Jadi maksudmu, kamu sudah menerima ku sebagai suami sungguhan?" tanya Arjuna penuh harap. Selama yang Arjuna ketahui pernikahan mereka hanyalah sebuah perjanjian.
Celine seketika menyadari dan matanya hampir melotot karena terkejut dan rasa malu yang bercampur menjadi satu.
"A-aku...."
"Hari sudah malam. Sebaiknya kamu istirahat saja dulu. Aku akan menunggu mu sampai kamu siap menjadi istriku. Aku merasa telah jatuh cinta kepadamu" ucap Arjuna.
Celine kembali di buat membeku. Apakah ini pernyataan cinta?
"Selamat malam" Celine menjadi tegang. Ia langsung tidur karena merasa sangat gugup.
Malam itu, terasa lebih hangat dari biasanya. Arjuna tersenyum menatap wajah istrinya yang terlelap dalam tidur.
"Aku berjanji akan menjagamu sepenuh hati, Celine. Aku akan mencintai mu sampai akhir hayatku. Tidak akan aku biarkan siapapun membuatmu menangis lagi" lirihnya sembari memandangi istrinya penuh kagum.
Hari itu, matahari bersinar lembut, tidak terlalu terik, seolah ikut menyambut awal yang baru. Arjuna berdiri di depan cermin, mengenakan Kemeja putih sederhana namun elegan dibalut dengan jas bewarna Silver yang sangat serasi di tubuh Arjuna.
Ini, hari pertama ia akan memulai hidup yang baru. Dimana ia akan mengubah masa depan yang lebih cerah.
"Apakah ini cocok untukku?" tanya Arjuna setelah keluar dari kamar ganti baju di sebuah butik terkenal.
Marvin, orang kepercayaan kakeknya nampak terperangah dengan penampilan Arjuna. Ia yang biasa hanya memakai baju kebersihan, kini berubah menjadi pria yang sangat tampan.
"Sangat cocok Tuan. Kini Tuan terlihat seperti Tuan muda sungguhan" jawab Marvin dengan senyuman sumringahnya.
"Sekarang kita pergi menemui kakek" ujar Arjuna lalu melangkah pergi meninggalkan butik.
Hari ini ia pergi lebih awal dari rumah. Bahkan Celine belum bangun ketika ia berangkat dari rumah.
Di sisi lain. Celine mengerjapkan kedua matanya. Menatap disekitar dengan hati penuh tanya.
"Dimana Arjuna?" gumamnya. kemudian bangun dari tidurnya.
Ia melihat ada secarik kertas di atas meja yang sudah tertata makanan disana. Celine mengambil kertas itu dan membacanya.
"Selamat pagi, sayang. Maaf aku pergi lebih awal karena ada pekerjaan yang harus aku kerjakan. Jangan lupa makan makanannya ya! Jangan lupa minum obatnya! Miss you"
"Sejak kapan dia semanis ini? Dia sudah berani memanggilku sayang?" gumam Celine tersenyum bahagia.
.
.
.
Bersambung.