NovelToon NovelToon
Stalking The Soul

Stalking The Soul

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Beda Dunia / Teen School/College / Bad Boy
Popularitas:619
Nilai: 5
Nama Author: Echaalov

Ashella Zyla Aurora, gadis yang sangat suka membaca komik. Ia sangat suka membaca novel online atau komik, tapi yang paling Ashel suka adalah membaca komik karena ia bisa melihat langsung karakter tokoh yang sangat tampan dengan gambar yang di buat oleh sang penulis.

Namun sesuatu terjadi, ini sangat diluar akal sehat. Bagaimana bisa saat ia sedang membaca komik, ia malah masuk ke dalam komik tersebut. Dan yang paling parah ia memasuki tokoh antagonis yang sering membully, bahkan saat ia memasuki komik tersebut ia sedang membully seorang cowok culun yang memakai kacamata.

"Udahlah Sha, kasian tuh cowok culun udah babak belur."

"Lo ngomong sama gue? "

"Iya Aleesha."

"Aleesha? gue? " tunjuk Ashella pada dirinya sendiri.

"Ya lo lah, yang namanya Aleesha iris Zephyrine kan cuman lo."

Nama yang sangat familiar, Ashel sangat tahu siapa pemilik nama tersebut. Itu adalah nama antagonis perempuan di komik Charm Obsession.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echaalov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 - Ethan aneh

Sepanjang perjalanan menuju UKS, ada beberapa murid yang menatap mereka heran, pasalnya seorang ketua OSIS yang tidak suka ada yang merepotkannya malah sedang memapah seorang cowok culun yang keadaannya tidak baik-baik saja.

"Gak salah tuh? seorang Ethan membantu seseorang? "

"Gue gak salah lihatkan? Itu beneran Ethan? "

"Btw kenapa Aleesha jalan sama mereka ya? "

"Mungkin dia habis ngebully cowok culun itu terus Ethan menyuruhnya untuk tanggung jawab."

"Bisa jadi tapi liat baik-baik pipi Ethan keliatan memar."

"Kayak habis dipukul seseorang."

"Siapa orang yang berani ganggu pacar gue."

"Masih siang jangan mimpi deh."

"Lo gak bisa ya liat orang bahagia."

"Kalau itu lo gak bisa."

Begitulah bisik-bisik para murid yang melihat kearah Aleesha,Theo dan Ethan. Itu tidak bisa disebut bisik-bisik juga karena mereka mengucapkannya cukup keras. Padahal Aleesha seharusnya tidak merasa kesal karena ia tidak melakukannya. Tapi tetap aja kalau ada yang membicarakannya itu terasa sangat menyebalkan.

"Mereka gak ada kerjaan banget ngomongin orang lain," Aleesha mendengus kesal.

"Gak usah didengerin," sahut Ethan.

"Pengennya gitu tapi gue punya telinga yang bisa dengerin ucapan mereka yang nyebelin," Ethan yang mendengarkan Aleesha yang mendumel terkekeh.

"Lo kan udah biasa jadi pusat perhatian dan diomongin orang lain, gue kira lo udah terbiasa dengan itu."

"Denger ya, gue gak suka jadi pusat perhatian."

"Tapi pusat perhatian selalu berada di lo," kali ini Aleesha tidak bisa membantah. Di komik emang Aleesha suka pusat perhatian bahkan pusat perhatian selalu tertuju kepadanya, tapi itu hal yang tidak disukai olehnya. Ia bukan Aleesha yang suka hal seperti itu, menurutnya lebih baik menjadi orang yang biasa saja dan tidak di anggap oleh orang lain.

"Udah dekat UKS biar aku jalan sendiri aja," ujar Theo yang sedaritadi diam. Aleesha lupa kehadirannya karena sibuk mengobrol dengan Ethan. Pasti ia merasa diabaikan berada di tengah dirinya dan Ethan.

"Gakpapa kita anterin lo sampai UKS, lagian gue juga mau ngobatin luka Ethan." Ethan yang mendengar itu tanpa sadar tersenyum.

Aleesha heran melihat Ethan tersenyum."Ngapain lo senyum kayak gitu? "

Ethan melunturkan senyumnya."Gue gak senyum tuh."

Ia berjalan lebih cepat untuk menghindari tatapan Aleesha. Tanpa menyadari bahwa ia sedang membantu seseorang.

"Hey Ethan jalan lo jangan cepat kayak gitu, kasian Theo pasti kesakitan."

Ethan pun memelankan langkah kakinya. Mereka akhirnya telah sampai di UKS. Aleesha membuka pintu UKS mempersilahkan Ethan dan Theo masuk. Aleesha bertemu lagi dokter yang waktu itu, tatapan mereka bertemu.

"Nona Aleesha? Apa nona sakit? " tanya dokter itu.

"Enggak dok, saya kesini bawa pasien lagi," ucap Aleesha merasa canggung ketika semua mata tertuju kepadanya.

"Ada apa? " tanya Aleesha bingung menatap ketiga laki-laki yang menatapnya heran.

"Gakpapa sini Theo biar saya yang bantu," ujar dokter itu membantu Theo duduk di brangkar.

"Dokter kenal Theo? " tanya Aleesha penasaran. Karena Theo terlihat tidak menghindar dari dokter itu. Mereka berdua terlihat akrab dimata Aleesha.

"Kami cukup akrab, mungkin karena Theo sering ke UKS," ujarnya. Hal itu membuat Aleesha menatap Theo kasihan.

"Maaf ya gue pasti orang yang selalu buat lo luka," Aleesha menundukkan kepalanya menyesal.

Hal itu lagi-lagi membuat ketiga laki-laki itu menatap Aleesha tidak percaya. Belakangan ini emang banyak rumor yang beredar bahwa Aleesha sudah berubah menjadi lebih baik. Tapi mereka tidak menyangka perubahannya akan sedrastis ini.

"Kenapa kalian ngeliatin gue kayak gitu," ujar Aleesha menatap mereka kesal. Mereka pun mengalihkan tatapannya.

"Dok, boleh minta es buat dia," tunjuk Aleesha kepada Ethan. Dokter melihat pipinya bengkak dan sudut bibir yang berdarah.

"Tentu saja, tunggu sebentar," dokter itu mengambil es batu yang di balut oleh handuk kecil.

"Ini nona, untuk luka dibibirnya bisa menggunakan obat merah dan salep," dokter itu memberikannya kepada Aleesha.

Ethan duduk di brangkar, Aleesha pun mulai mengompres pipi Ethan. Merah dipipinya terlihat kontras dengan kulitnya yang putih.

Rasa dingin bisa Ethan rasakan. Tapi dengan jarak sedekat ini ia bisa melihat wajah Aleesha tanpa polesan make up terlihat sangat cantik. Bulu mata yang lentik, pipi yang chubby, lalu bibir yang berbentuk love dengan warna pink alami terlihat menggoda. Ethan menggelengkan kepalanya begitu memikirkan itu.

"Lo kenapa geleng-geleng? diam," Aleesha memegang rahang Ethan agar pemuda itu diam.

Setelah mengompres pipinya dengan es. Aleesha menuangkan obat merah ke kapas lalu mulai mengobati sudut bibir Ethan. Jarak mereka semakin dekat Aleesha bisa merasakan hembusan nafas Ethan.

jarak sedekat ini membuat jantungnya berdebar kencang, Ethan menjauhkan wajahnya dari Aleesha. Aleesha bisa melihat tatapan Ethan yang sulit dimengerti. Saat seperti ini ingatannya kembali muncul lagi.

"Ethan tungguin gue," ucap Aleesha berusaha mengejar langkah Ethan yang cepat.

"Jangan ikutin gue," tegas Ethan.

"Kenapa? Lagian lo gak punya pacar jadi gue masih bisa dekat-dekat sama lo," setelah Aleesha berdiri disamping Ethan ia bergelayut manja di tangan Ethan.

Ethan menghembuskan nafasnya lelah."Kalau lo kayak gini karena waktu itu gue nolongin lo ketika lo mau dipukul Grey, lo gak bisa terus ngikutin gue."

"Kenapa? " tanya Aleesha terlihat sedih. Padahal ia emang berada didekat Ethan agar merasa aman.

"Gue risih," setelah itu ia pergi begitu saja.

Aleesha menatap kepergian Ethan sedih. Meski begitu itu tidak membuat Aleesha menyerah, ia terus mendekati Ethan dengan berbagai cara. Bahkan ia menyingkirkan siapa saja perempuan yang mendekati Ethan. Hal itu membuat Ethan muak, puncaknya ketika Aleesha melukai Grace, gadis yang sedikit menarik perhatiannya.

"Lo menjauh dari gue gue gak mau liat muka lo lagi," ucapnya dingin. Itu tidak berpengaruh kepada Aleesha. Karena Ethan hanya memarahinya seperti itu, ia tidak membentak atau melukainya. Jadi Aleesha tetap mendekati Ethan, meski cowok itu mengabaikannya. Bahkan ia bisa tetap diam meski Aleesha terus berbicara. Mungkin sampai mulutnya berbusa pun Ethan tetap tidak menghiraukannya.

"Sha," panggil Ethan membuyarkan lamunannya.

"Iya? "

"Kenapa lo ngelamun? "

Aleesha tidak menjawab, ia memilih kembali mengobati Ethan. Ia mengoleskan salep disudut bibir Ethan menggunakan tangannya.

Hal itu membuat Ethan semakin tidak nyaman. Ia pun mengambil salep dari tangan Aleesha."Biar gue aja."

Aleesha tidak menolak ia membiarkan Ethan mengobati lukanya sendiri. Ethan mengoleskan salep itu ke sudut bibirnya. Aleesha menatap Ethan terlihat seperti banyak hal yang harus ia tanyakan. Ethan yang menyadari itu pun bertanya.

"Kenapa? Lo mau tanya sesuatu? "

"Bukannya lo gak suka kehadiran gue? kok tadi lo kayak dekat-dekat sama gue."

1
ika agustina
bagus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!