Hidup dalam lingkaran kemiskinan, membuat Rea ingin bekerja setelah lulus SMA, semua itu dia lakukan demi keluarga.
Namun takdir berkata lain, Ayahnya sudah memutuskan masa depan Rea, sebagai istri dari seorang lelaki bernama Ryan.
Dia tidak bisa menolak dan menerima keinginan sang ayah.
Hanya saja, Rea tidak pasrah, dia bukan wanita lemah, selama belasan tahun berjuang dalam kesengsaraan, melatih mental yang kuat menahan setiap penghinaan para tetangga.
Sehingga dia akan berusaha membuat Ryan menyesal karena sudah menikah dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shina Yuzuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hukum karma
Ryan tidak bisa menahan diri lagi, mana kala Rea hanya bisa diam dan tidak bisa membela diri atas semua perkataan Brahman.
Kini Ryan lah yang harus bertindak, sebelum Brahman itu lebih banyak bicara seenaknya sendiri.
Menunjukkan ekspresi seakan tidak takut berhadapan langsung melawan orang tua itu.
Diangkatnya satu telunjuk yang diarahkan langsung ke depan hidung pesek Brahman...."Kenapa pak Brahman berkata kalau pak Samroji itu munafik."
Tapi wajah Brahman sudah tebal, lebih tebal dari pan*tat kuda Nil, dia tidak merasa malu atau sadar diri, kalau di umurnya sekarang haruslah banyak bertobat.
Tersenyum sombong di depan Ryan..."Lihat kenyataannya, Samroji menolak tawaran ku, tapi dia menerima tawaran pak Rahmat agar Rea menikah denganmu, sungguh lucu kalau kau menganggap Samroji adalah orang tua yang baik, sedangkan membuat anak perempuannya sebagai alat untuk menjadi kaya."
"Pak, jika anda banyak mengatakan hal-hal buruk kepada istri ku, aku bisa pastikan satu Minggu kemudian, kesombongan mu berakhir." Ancam Ryan serius.
"Berani-beraninya kau bicara seperti itu, kau pikir kau itu siapa ?, tanpa bapak mu, Rahmat, kau cuma lelaki manja yang bisanya berfoya-foya."
Tanpa rasa takut atau berusaha menjaga sikap di hadapan orang tua seperti Brahman, Ryan tanpa ragu menggebrak meja hingga cangkir teh jatuh ke lantai.
Ini pertama kalinya Rea melihat bagaimana Ryan marah.
Dibalik wajah yang selalu tersenyum seperti orang bodoh setiap hari dan perkataan lemah lembut kepada semua orang. Tampak jelas sorot mata dingin serta tajam ditunjukkan langsung kepada Brahman.
Tapi orang-orang di desa Pakusanga ini hanya tahu kalau kekayaan keluarga Rahmat karena kerja keras mereka sebagai pengusaha warung makan di kota Jakarta.
Memang tidak salah, karena berkat kedua orang tuanya, Ryan bisa lulus kuliah. Tapi itu bukan alasan kenapa keluarganya sekarang memiliki semua harta itu.
Dimana atas kerja keras Ryan sendiri, dia berhasil menjadi pengusaha muda dengan aset milyaran rupiah setiap hari. Namun orang lain tidak tahu seluk beluk kehidupan Ryan dan mulai menyebarkan berita yang lain dari kenyataannya.
"Aku katakan sekali lagi, jangan bicara hal buruk tentang keluarga ku." Keras ucapan Ryan.
"Memang kau bisa apa ?, jelas-jelas Samroji itu hanya orang miskin yang ingin menjadi kaya dengan memanfaatkan pernikahan Rea." Brahman membalas perkataan Ryan jauh lebih keras.
Keduanya memiliki tujuan masing-masing, Ryan berusaha membela harga diri keluarganya, dan Brahman tidak ingin harga dirinya dipecundangi oleh anak kemarin sore.
"Baiklah.... Kau jual aku beli, ingat aku beli, tidak berhutang, tidak juga kredit."
Awalnya Ryan hanya penasaran atas latar belakang Brahman, hingga dia mencari tahu informasi tentang sosok sebenarnya Brahman Ardito sebagai juragan beras dan makelar tanah.
Namun nama Brahman sendiri muncul sebagai perantara jual beli antara perusahaan kontraktor besar yang mengambil alih pembangunan jalan raya di wilayah Jawa.
Berita-berita terkait pembangunan jalan raya itu pun saling terhubung, yaitu tentang sengketa kepemilikan lahan, demo penolakan warga dan juga kasus sertifikat palsu.
Ternyata, dibalik semua kekayaan yang Brahman miliki, terdapat banyak kasus berkaitan tentang pekerjaannya sebagai makelar tanah, tapi itu disembunyikan oleh beberapa oknum.
Memerintahkan para ahli cyber dalam perusahaan Ryan untuk menguak kebenaran masalah di pembangunan jalan raya, hingga mereka menemukan celah tersembunyi yang merahasiakan berkas-berkas jual beli tanah tersebut.
"Awalnya aku tidak berniat mencampuri urusan bisnis kotor milik mu sebagai kelompok mafia tanah, tapi karena kau sudah membuatku marah, aku akan buat kau menyesal." Ryan mengancam secara tegas.
"Kau pikir kau bisa mengancam ku dengan semua omong kosong itu, silakan tunjukkan." Brahman cukup percaya diri bahwa semua perbuatannya telah tertutup rapi.
Segera saja Ryan mengeluarkan ponsel dari dalam saku, membuka beberapa file yang sudah tersimpan, dimana para ahli cyber perusahaannya begitu cekatan membobol semua rahasia sindikat mafia tanah dan nama Brahman ada disana.
Ryan membacakan isi file tersebut...."Seratus dua puluh tujuh hektar tanah milik warga desa Bandarsaung di jual secara paksa dengan harga murah kepada pemerintah, terdapat banyak permainan gelap dari sindikat makelar tanah yang menggunakan sertifikat palsu, hingga beberapa orang harus kehilangan aset-aset mereka, puluhan ton beras bantuan subsidi pemerintah hilang, timbunan beras terjadi mana kala harga beras akan naik.... Ada banyak lagi."
Wajah Brahman berubah muram, jelas pula tangannya mulai gemetar, tapi dia berusaha tenang dan berkata...."Jadi kau berkata kalau itu semua adalah perbuatan ku ?, memangnya kau pikir di negara ini cuma aku yang jadi juragan beras dan makelar tanah ?, kau tidak ada bukti nyata, jika aku mau akulah yang akan menuntut mu karena pencemaran nama baik."
"Benar begitu ?." Ryan segera membuka satu folder lain dalam ponselnya dan diserahkan kepada Brahman.
Ryan kembali melanjutkan ucapannya..."kalau uang mu bisa menutupi kejahatan, maka uang ku bisa membela keadilan."
Kejutan besar terlihat jelas, dimana semua foto itu sendiri adalah bukti tentang perjanjian antara Brahman dengan para oknum mafia tanah lain.
Seketika Brahman membanting ponsel tersebut hingga pecah dan berserakan dilantai.
"Kau...." Ditunjuk Ryan dengan ekspresi marah, tapi beberapa saat kemudian Brahman jatuh dan nafasnya menjadi berat.
"Aku bisa tahu dari ekspresi mu, pak Brahman... Tapi sayangnya, semua yang kau lihat sudah tersimpan di tempat lain, jadi aku harap kau memiliki uang untuk mengganti kerugian ponselku." Ryan merasa puas, diambilnya sisa-sisa ponsel di lantai, karena melihat kepanikan Brahman.
"Pergi dari sini !!!." Teriak Brahman disertai nafas Senin Kamis.
"Baiklah, ngomong-ngomong, harga ponsel itu sendiri 50 juta, tapi kau hanya memiliki tiga puluh juta dari hutang pak Samroji sekarang, jadi kau masih kurang untuk menggantinya." Sindir Ryan meski pun dia tidak peduli soal harga ponsel tersebut.
"Pergi !!!."
Ryan melambaikan tangan dari belakang...."Sebaiknya kau mulai berpikir untuk membuka asuransi kesehatan, pak ... takutnya kau kena darah tinggi kemudian stroke."
Selepas Ryan dan Rea pergi. Sela tampak bingung melihat Brahman yang begitu lemas tidak berdaya, napas naik turun seperti macet di tengah-tengah tenggorokan.
"Siapa sebenarnya dia ?, kenapa bocah itu bisa mendapat semua bukti dokumen perjanjian jual beli tanah yang berkaitan dengan ku." Pusing Brahman memijat kening.
"Lalu apa yang akan papa lakukan ?." Sela yang ikut khawatir pun tidak ingin kehilangan harta milik suaminya.
"Aku akan coba menghubungi teman-teman ku, aku yakin mereka bisa membantu."
Berusaha menenangkan diri, tapi dia tetap merasa khawatir, karena ini bukan hanya tentang dirinya, melainkan semua aset yang dia miliki terancam hilang.
Hingga seorang lelaki muda berjalan turun dari lantai dua, ya dia adalah Gerdan, atau biasa dipanggil Gee, anak semata wayang Brahman yang masih menganggur setelah lulus SMA satu bulan lalu.
"Kenapa kau baru bangun ?, dasar anak pemalas." Brahman semakin rumit ketika melihat anak lelakinya muncul disaat yang kurang tepat.
"Jangan terlalu sering marah-marah, ingat darah tinggi mu ayah." Jawab Gee seakan tidak peduli kemudian pergi keluar.
Dia pun sudah mendengar semua percakapan Brahman dan Ryan dari lantai atas. Gee tahu, tentang sikap sombong Ayahnya yang selalu menghina orang lain.
Seakan menjadi hukum karma bagi Brahman, kemunculan sosok yang lebih kuat, mampu membuat kesombongannya hancur lebur tanpa sisa.
apa banyak misteri di antara mereka ber dua bukan cuma majikan ma pelayan ,,aihhh
mohon untuk up terus Thor...