NovelToon NovelToon
Duri Dalam Daging

Duri Dalam Daging

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Dendam Kesumat
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: balqis

Sembilan tahun yang lalu mas Alfan membawa pulang seorang gadis kecil, kata suamiku Dia anak sahabatnya yang baru meninggal karena kecelakaan tunggal.Raya yang sebatang kara tidak punya sanak keluarga.
Karena itulah mas Alfan berniat mengasuhnya. Tentu saja aku menyambutnya dengan gembira. selain aku memang penyayang ank kecil, aku juga belum di takdirkan mempunyai anak.
Hanya Ibu mertuaku yang menentang keras keputusan kami itu. tapi seiring waktu ibu bisa menerima Raya.
Selama itu pula kehidupan kami adem ayem dan bahagia bersama Raya di tengah-tengah kami
Mas Alfan sangat menyayangi nya seperti anak kandungnya. begitupun aku.
Tapi di usia pernikahan kami yang ke lima belas, badai itu datang dan menerjang rumah tanggaku. berawal dari sebuah pesan aneh di ponsel mas Alfan membuat ku curiga.
Dan pada akhirnya semua misteri terbongkar. Ternyata suami dan anak ku menusukku dari belakang.
Aku terpuruk dan hancur.
Masih adakah titik terang dalam kemelut rumah tang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon balqis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Mas, apa-apaan kau ini?" aku panik, ternyata mas Alfan menari ku ke tempat yang agak terlindung dari pandangan orang.

"Sttt...! Jangan berisik, nanti ada yang lihat."

Aku menghempas tanganku yang di pegang nya.

"jangan marah, Tari. Aku hanya ingin minta maaf." ucapnya memelas.

"Semua belum terlambat, kita akan mulai dari awal lagi. maafkan kekhilafan ku."

"Apa maksud, mu? Kita sudah bercerai, Mas. Dan apa kau bilang barusan, maaf?Kenapa baru sekarang? Kemana saja dari kemarin-kemarin?" jawabku penuh emosi.

"Iya, kau boleh caci aku semau mu. Kau juga boleh tampar wajahku sampai kau puas.aku terima. Asal jangan tinggalkan aku."

Aku bergegas meninggalkan tempat itu. Tapi mas Alfan menghadang langkahku.

"Tari, tolong jangan menikah dengan Fajar. Dia hanya memanfaatkan hubungan kita yang sedang bermasalah..." ia berusaha meyakinkan aku dengan menjelek kan nama Fajar.

Marah bercampur jengkel menjadi satu melihat wajahnya yang tidak tau malu itu.

"Dengar, ya.. Kita sudah tidak ada hubungan apapun..! Jadi jangan campuri urusanku lagi. Mau aku bersama Fajar atau siapapun tidak ada hubungannya dengan mu." aku katakan dengan tegas agar dia paham perkataan ku.

"Tidak, soalnya aku tau kau tidak bisa mencintai pria lain selain aku, Tari. Aku kenal dirimu dari dulu. kau tidak pernah bisa hidup tanpa aku. Kau ingat saat aku pergi ke Medan dan tidak ada kabar. Bahkan kau aku bunuh diri karena mengira aku telah tiada."

Dia sengaja mengungkit cerita usang itu.

Aku menatapnya dengan kasihan.

"Kau benar, aku sangat mencintaimu. Aku sangat menghormati mu dan tidak bisa hidup tanpa diri mu, bahkan aku sampai buta mempercayai semua sandiwara kalian." aku mengatakannya dengan sendu.

Hingga dia mengangguk senang.

"Tapi itu dulu..! Sebelum kau patahkan hatiku. Kau cabik- cabik perasaanku dan kau injak harga diriku dengan bermain di belakangku...!"

Dia terkesima.

Sambil mengusap air mata aku berlari dari tempat itu. Mas Alfan masih mengejar ku.

"Mentari, jangan sampai menyesal di kemudian hari. Akulah jodohmu. Bukan dia .!" bentaknya dengan suara keras.

"Kau hanya masa lalu. Fajar lah masa depanku sekarang."

Dia malah memegang kedua tanganku. Aku meronta sekuat tenaga tapi tidak bisa.

Tiba-tiba,

Bug..!

antan suamiku itu memegangi pipinya.

"Jangan ganggu Mentari lagi. Dia adalah calon istri ku." ucap Fajar dengan mantapnya sambil memegang tanganku.

"Mentari istriku, kau hanya memanfaatkan keadaan." tuduhnya kepada Fajar.

"Iya, itu dulu. Sadarlah Bung.. kau sudah menyia- nyiakannya. Sekarang biarkan dia bahagia."

Alfan seperti orang hilang akal. Dia masih tidak terima.

"Kau dengar, ya.. aku tidak akan membiarkan kalian menikah. Mentari adalah milik ku..!" ucapnya sambil mengacungkan telunjuknya ke arah kami.

"Kau tidak apa-apa?" Fajar menatapku.

"Aku khawatir dia melakukan ancamannya.."

"Tari, tenanglah. Dia hanya berani berkata-kata. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi." Fajar meyakinkan ku.

Tiga hari lagi aku dan Fajar aja. melangsungkan pernikahan.

Selama itu, Fajar dan Viola terus menenangkan ku . Mereka tau aku takut dengan ancaman Alfan.

Seperti siang itu. Aku dan Viola sedang berjalan di sebuah pusat perbelanjaan. Kami sedang mencari beberapa kebutuhan untuk acara pernikahan esok hari. Tak ku sangka mas Alfan berada di sana juga.

Saat Viola sedang asik memilih sesuatu. Dia menarik dan membekap mulutku. Tentu saja aku takut dan gemetar.

"Tari, jangan takut padaku. aku Alfan, suami mu." ucapnya pelan.

"Kau mau apa? Menjauh dari ku..!" aku menjaga jarak dengannya.

"Kenapa sih kau seperti jijik melihatku? Kau lupa kalau kita pernah hidup bersama bertahun-tahun . Atau ini karena Fajar?" dia tampak marah.

"Aku sudah mau menikah, kau bukan apa-apa ku. Lepaskan aku, tolong..!" aku memelas kepadanya.

Untung saja Viola cepat datang membawa bantuan.

Dia datang membawa security.

Sekalipun banyak orang mas Alfan masih berkeras dan berteriak.

"Aku tidak melakukan apa-apa padanya, percayalah, kami suami istri.." dia menyakinkan banyak orang dengan cerita palsunya.

Setelah beberapa saat dia terpaksa pergi sambil menatapku. Sorot matanya redup tapi menakutkan.

Fajar datang tergesa untuk menjemput kami.

Viola sibuk menenangkan ku saat Fajar berusaha mencari Alfan dan kembali dengan nafas terengah.

"Dia tidak ada di sekitar sini..." ucapnya kecewa.

'Tentu saja sudah pergi. Ini tidak bisa di biarkan. Ini namanya teror. laporkan saja ke polisi." usul Viola. Fajar memegang tanganku yang masih gemetar.

Kami pulang dengan hati tak tenang. terpaksa Viola menginap di tempatku karena aku yang memintanya.

Sebenarnya Fajar juga mau berjaga-jaga di tempatku.tapi aku melarangnya

"Kau pulanglah, banyak yang harus kau persiapkan untuk acara besok. Aku tidak apa-apa, lagi pula ada Viola disini."

"Tari, benar. Sekarang kau pulang saja. Besok setelah dia sah menjadi istri mu. Kau boleh menjaganya." gurau Viola.

Dengan berat hati akhirnya Fajar meninggalkan tempatku.

Setelah mengobrol panjang lebar, akhirnya aku dan Viola terlelap juga.

***

Di tepat Alfan.

Raya merasa curiga dengan tingkah suaminya.

"Ayah mau kemana?" tanyanya saat melihat Alfan memakai jaket.

"Aku ada urusan pekerjaan."

"Tadi siang kemana?"

"Di restoran.." jawab Alfan singkat.

"Bohong..! Aku mengecek kesana dan karyawan bilang kau tidak datang." Raya berdiri di depannya.

"Raya, jangan terlalu mengaturku. Mau kemana-mana itu urusan ku."

"Pasti ketemu ibu, iya, kan? Ngaku..!"

"Tidak .!" Alfan berkeras tidak mengaku.

Raya memukuli suaminya dengan tangisan.

Pertengkaran itu semakin runcing.

"Kalau ayah bisa curang, aku juga bisa.." teriak Raya.

"Lakukan saja apa maumu..! Aku lelah selalu memberi alasan setiap yang aku lakukan."

Alfan keluar dengan marah.

"Fan, mau kemana?" Bu Karsih memanggilnya.

Alfan tidak menjawab dan terus saja pergi.

Bu Karsih membawakan sepiring nasi ke kamar Raya.

Dia melihat Raya sedang menangis sendirian.

"Raya, makan lah dulu. ibu bawakan makanan."

Raya menoleh dan menghempas piring di tangan mertuanya hingga jatuh berantakan.

"Raya... ?"

"Nenek tanya apa yang di lakukan anak Nenek. Diam diam dia masih menemui mm antan istrinya."

"Tapi itu belum tentu benar, Ray.."

Tak di sangka Raya mendorong Bu Karsih hingga hampir terjatuh.

"Nenek jangan coba membela Ayah. Aku sudah cukup menderita karena kehilangan orang tuaku. Jangan kaget kalau sikapku kasar seperti ini."

Bi Karsih memegangi dadanya dengan gemetar.

Dia keluar perlahan dari kamar itu.

Dia heran kenapa Raya bisa berubah secepat itu.

Nasi sudah menjadi bubur. apa mau di kata Raya sudah saja menjadi istrinya Alfan

. Mau tidak mau dia harus menerimanya.

Ryan menangis dalam keretanya karena kehausan. Bu Karsih bingung karena susunya habis.

Dia memberanikan diri meminta uang kepada Raya.

"Raya, Ryan kehausan, susunya habis." teriaknya dari balik pintu.

"Tidak ada yang.. Kasi air putih saja..!" jawab Raya dengan ketua.

1
cinta semu
mentari ibarat kata keluar dari kandang macan masuk sarang buaya😧😜dah tau fajar ada istri ..mana Wanda dpt dukungan dari mertua ...kok mau2 ny menikah dgn fajar ...u mengudang badai mentari ...
Devi ana Safara Aldiva: ceritanya seperti sinetron Indosiar versi tulisan
Machmudah: bener kak, ndak Tau may dibawa kemana mentari sm si othor, judul nya duri dlm daging msh cocok dgn cerita nya alfan raya mentari
total 2 replies
Ira
Ada ya wanita menjijikan kyk mentari .. Dia korban suami nikah lg.. Trs dia nikah sama suami orang.. Apa bedanya dia dgn mantannya ..
Machmudah
pgn Tau ending nya aja Thor.
balqis: sabar ya😊
total 1 replies
cinta semu
kalo tari mau menikah sm fajar ...sm artinya membangun derita ny sendiri ...g ada alasan ada dua ratu ..awal ny aja semua terlihat baik tp selanjutnya pasti ada yg terluka
cinta semu
bagus
Anonymous
Ini cerita bodoh sakit di bikin sendiri
Machmudah
seru thor
Syahid cha
bagus
Syahid cha
menantang kayaknya
Machmudah
semoga ceritanya bkn ttg anak angkat berkhianat dgn bpk angkat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!