Reinkarnasi kedalam donghua soul land setelah mengalami kecelakaan misterius. sistem menghidupkannya kembali, memberi pilihan apakah ia ingin alur seperti asli atau di rubah sesuka hati, tanpa berpikir dua kali ia langsung memilih untuk merubah alur. menamai dirinya sebagai na jaegyeon. bukan novel terjemahan!!.
"Dewa? omong kosong aku akan jadi kaisar iblis!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natelashura7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13 latih tanding
"Na jaegyeon bangun" teriak Xiao wu. "Ini sudah jam delapan pagi" Lanjutnya memberitahu.
Pintu kamar diketuk begitu keras, tidak seperti biasanya yang bangun awal, hari ini na jaegyeon belum memperkirakan batang hidungnya, jadi Xiao wu berinisiatif untuk membangunkannya. Setelah mengendor pintu cukup keras, pintu tiba-tiba terbuka membuat Xiao wu hampir jatuh jika na jaegyeon tidak menangkap nya.
"Berisik sekali Xiao wu" ucap na jaegyeon baru selesai mandi.
"Habisnya kau bangun terlambat. Cepat, kepala sekolah flender mengatakan ada guru baru" ujar Xiao wu menarik tangannya.
"Sepertinya kau senang ada guru baru yah" ucap na jaegyeon mengikuti.
"Aku berteman dengannya sebelum ke akademi shrek" jawab Xiao wu tersenyum lebar.
Ning rongrong nampak melambai tangannya. Keduanya bergabung ke tempat ning rongrong, zhu zhuqing, Dai mubai, mang hojun dan oscar. Yu Xiaogang berdiri disamping kepala sekolah flender, Xiao wu pernah menjadi murid kesayangan Yu Xiaogang saat masih berada di Akademi Nuoding.
"Ini adalah teman lama ku, Yu Xiaogang dan akan menjadi guru utama kalian" ucap flender memberitahu.
"Langsung saja pada intinya. Aku senang flender mengikuti sertakan kalian beberapa kali ke arena great spirit arena meksipun untuk taruhan" Balas yu Yu Xiaogang melirik tajam flender membuat sahabatnya menghindari tatapan itu. "Harus ku akui secara tim kalian... Digendong oleh na jaegyeon" Lanjutnya.
Di spirit arena beberapa kali diadakan pertandingan tim dan semunya mereka menenangkan. Rasio dari konstribusi nya adalah 90% berada di na jaegyeon, sisa 10% terbagi pada dai mubai, zhu zhuqing, ning rongrong, mang hojun dan Xiao wu. Sontak perkataan yu Xiaogang membuat mereka tertunduk lemas kecuali na jaegyeon.
"Itulah alasan utama aku setuju untuk menjadi guru utama kalian. Tim ini memiliki potensi besar, tapi selama kalian terus bergantung pada satu orang, kalian tidak akan pernah tumbuh. Mulai hari ini, itu akan berubah" ucap yu Xiaogang memuji.
Xiao Wu menelan ludah, merasa tertantang sekaligus cemas. Ning Rongrong mencuri pandang ke arah Na Jaegyeon, namun yang bersangkutan tetap menatap lurus ke depan.
“Aku akan melatih kalian secara individual dan sebagai tim,” lanjut Yu Xiaogang. “Akan ada evaluasi setiap pekan. Yang gagal memenuhi standar—akan dikeluarkan dari tim" Lanjutnya menekankan.
Oscar dan mang hojun yang biasanya santai pun kali ini tampak tegang. Dai Mubai mengepalkan tangannya, jelas tidak suka dianggap hanya sebagai beban. Sementara Zhu Zhuqing hanya mengangguk tipis.
"Kita mulai latihan hari ini. Empat jam sesi fisik, dua jam kontrol spirit power, dan dua jam strategi bertarung. Tidak ada pengecualian" ujar yu Xiaogang tegas dan tidak ingin dibantah.
**************
Pertandingan kecil diadakan setelah pemanasan. Yu Xiaogang ingin menilai seberapa jauh kekuatan para muridnya secara individu, saat ini na jaegyeon berdiri ditengah arena sambil menunggu lawannya diantara para teman-temannya itu.
"Mubai kau maju terlebih dahulu, jika terlalu berat maka aku akan menambah orang" ucap yu Xiaogang menyuruh.
"Baik" Balas dai mubai melangkah maju.
Tiga cincin roh berwarna kuning naik melingkari tubuhnya lalu roh pelindung harimau vajra meraung keras ke arah na jaegyeon yang tetap santai. Sekali lompatan dai mubai menyerang ia hendak mendaratkan cakaran kuat ke arah na jaegyeon, tapi tiba-tiba pria itu melompat memutar tubuhnya menghantam pipi kanan dai mubai menggunakan kaki kirinya.
"Kenapa tendangannya bisa sangat keras bahkan tanpa kekuatan roh" Batin dai mubai terseret kebelakang.
Dai mubai mencoba menggunakan kekuatan rohnya tapi na jaegyeon langsung memotong jarak. Tinju keras di tahan oleh silangan tangan, membuat dai mubai kembali terseret kebelakang. Telapak tangan na jaegyeon masih terhubung ditangan dai mubai.
"Hati-hati dengan wajahmu" ucap na jaegyeon mencengkeram wajah dai mubai sebelum melemparkan ke sisi kanan.
Tubuh Dai Mubai menghantam tanah dengan keras, meninggalkan bekas gesekan di permukaan arena. Para murid lainnya terdiam, menahan napas melihat betapa mudahnya Na Jaegyeon menjatuhkan lawan sekuat Dai Mubai tanpa menggunakan satu pun kemampuan roh.
"Aku belum kalah" ucap dai mubai.
"Semangat yang bagus, ayo serang aku lagi" Balas na jaegyeon menatang.
"Teknik roh kedua: gelombang cahaya intens harimau putih" ucap dai mubai mengumpulkan energi dari mulutnya sebelum meraung keras.
Cahaya putih pekat melesat ke arah na jaegyeon, ledakan terjadi kumpulan asap menutupi tempat na jaegyeon berdiri. Dai mubai terengah-engah, tapi saat asap sirna dai mubai tidak melihat na jaegyeon disana. Sebuah tangan darah arah belakang menepuknya sebelum memberikan tendangan membuat dai mubai terjengkang.
"Bagaimana caramu melakukannya?" Tanya dai mubai.
"Kau saja yang terlalu lambat" Jawab na jaegyeon. "Nah guru, ini terlalu mudah untuk ku" Lanjutnya bergumam.
"Ma hongjun dan oscar bergabung dengan dai mubai" suruh yu Xiaogang pada mereka berdua.
"Baik" Sahut keduanya bersamaan.
Oscar menggunakan roh jenis makanan, membuat sosis pemulihan untuk dai mubai. Dai mubai bangkit kembali mengeluarkan roh pelindung vajra nya dan ma Hongjun juga mengeluarkan roh pelindung Phoenix api miliknya, mereka berniat melawan na jaegyeon dengan serius.
"Teknik roh pertama: semburan gelombang api" ucap Ma Hongjun mengeluarkan api dari mulutnya.
"Aku akan sedikit serius" Balas na jaegyeon.
[Meniru roh pelindung Phoenix].
Na jaegyeon melakukan gerakan yang sama seperti ma Hongjun namun semburan apinya lebih besar. Api menyembur deras dari mulut Na Jaegyeon, membelah serangan Ma Hongjun dengan kekuatan jauh lebih besar. Gelombang api Na Jaegyeon menghantam balik, memaksa Ma Hongjun melompat mundur. Bahkan dari jarak aman, Oscar dan Dai Mubai bisa merasakan panas yang menyengat dari nyala tersebut.
"A-apa dia meniru rohku?" gumam Ma Hongjun dengan mata membelalak. Api Na Jaegyeon terlihat lebih pekat dan terkontrol, seolah-olah dia memang memiliki roh Phoenix asli.
“Bukan hanya meniru,” ujar Yu Xiaogang dengan suara berat. “Dia menyalurkan dan memperkuatnya. Teknik meniru ini… sangat mendekati sempurna" Lanjutnya kagum.
Oscar menelan ludah, lalu mencoba mendukung dengan melempar sosis peningkat energi pada Ma Hongjun dan Dai Mubai. Namun Na Jaegyeon tidak memberi mereka waktu. Dalam sekejap, ia menerobos ke arah Dai Mubai. Tinju kanan berlapis api mendarat di lengan pertahanan Dai Mubai, membuat pria itu terdorong lagi. Saat Ma Hongjun mencoba melompat ke samping untuk menyerang balik, Na Jaegyeon berputar dan menyapu kakinya, menjatuhkannya ke tanah.
"Terakhir Oscar" ucap na jaegyeon menjitak keras.
Oscar terjatuh sambil meringis memenangkan kepalanya yang benjol. Oscar, dai mubai dan ma Hongjun terkapar dalam posisi menungging yang sangat memalukan. Xiao wu tidak bisa berhenti tertawa bersama ning rongrong.
“Kenapa jitakannya sekencang itu!?” rintih Oscar sambil meringis kesakitan, ekspresinya miris seperti habis ditindas kenyataan.
“Hahaha! Lihat mereka! Seperti ayam yang gagal terbang!” tawa Xiao Wu pecah, tubuhnya bahkan membungkuk menahan sakit perut karena terlalu keras tertawa.
“Iya, posisi mereka... Liat mereka, sangat tidak elegan” timpal Ning Rongrong sambil menutup mulut, berusaha menahan tawanya tapi gagal total.
Zhu Zhuqing hanya menghela napas, tapi sudut bibirnya terangkat tipis senyuman langka yang nyaris tak terlihat. Bahkan Flender yang berdiri di sisi arena mengusap wajahnya sendiri.
"Ini benar-benar memalukan, lebih baik aku mati saja" Gumam dai mubai tidak kuasa menahan malu.