NovelToon NovelToon
Rain : Losing Us

Rain : Losing Us

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Time Travel / Cerai / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Roman-Angst Mafia
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Novianti

Rain Angello, seorang pembunuh bayaran yang sangat terkenal. Wanita yang bekerja dengan bayaran fantastis itu tak pernah menunjukkan identitas nya pada siapapun, termasuk orang terdekat nya.

Setiap melakukan tugas nya, Wanita yang selalu di panggil Angello itu selalu melakukan penyamaran dengan mengubah wajah nya menggunakan topeng silikon. Tentu saja dia melakukan itu agar tak ada yang mengetahui identitas nya.

Pekerjaan ini memang sangat beresiko, tapi dia nyaman dengan apa yang dia lakukan. Namun siapa yang menyangka, kehidupan nyaman nya berubah dalam sekejap mata hanya karena dia yang ingin menikmati hidup.

Mati? Masuk ke dalam tubuh orang lain? Apakah itu nyata ada nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Novianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14 Angello is back

Di dalam pesawat, Rain menatap jendela pesawat yang menunjukkan pemandangan laut. Ada rasa gembira dan juga sedih yang dia rasakan, dia memang kembali ke rumah ternyaman nya, namun dengan tubuh yang berbeda.

Rain memejamkan matanya, 'Maafkan aku Rain, bukan aku tak ingin memperjuangkan hak mu sebagai istri Maximilliam. Aku juga tidak bisa hidup dalam kepura-puraan, maaf jika aku memilih hidup menjadi diriku sendiri dengan tubuh mu.'

🦋🦋🦋

Setelah kepergian Rain, suasana kediaman kedua orang tua Maximilliam begitu mencekam. Apalagi saat ini Theodore yang memang dalam keadaan tidak baik-baik saja, apalagi setelah perceraian putra nya, apalagi putri nya yang baru saja di khianati oleh tuangan nya.

"Apakah aku pernah mengajarkan mu untuk melukai istri mu?" Tanya Theodore pada Maximilliam yang kini hanya bisa terdiam karena kemarahan ayah nya itu.

"Kau bahkan membiarkan para pelayan merundung nya? Apakah sebagai suami nya, kau tak memiliki harga diri? Kau tahu, istri adalah harga diri suami. Jika kau membiarkan istri mu di rundung oleh pelayan, saat itu juga kau sudah tidak memiliki harga diri sebagai pria maupun suami." Theodore sangat tidak habis fikir dengan putra nya, apakah selama ini dia terlalu memaksakan kehendak nya pada sang putra yang membuat nya malah menyakiti orang lain tanpa alasan.

Bukan kah pria itu sendiri juga yang memilih Rain sebagai istri nya, meski pun dengan keterpaksaan. Lalu bagaimana bisa pria itu malah menyakiti wanita itu, dan bahkan dia membiarkan semua pekerja nya untuk mengolok-olok wanita yang menjadi istri dari tuan mereka.

Theodore menghela nafas, putra nya itu sama sekali tak mengeluarkan sedikit suara pun untuk mengatakan pembelaan yang membuat nya sedikit lebih merasa tenang. Dengan begini, pria itu menyatakan jika apa yang di adukan oleh Rain memang benar ada nya.

"Sekarang semua sudah selesai, Rain juga sudah pergi. Sekarang kau sudah bebas seperti keinginan mu," Theodore bangkit dari duduk nya, pria paruh baya itu pergi meninggal kan Maximilliam sendiri di dalam ruang kerja nya.

Disisi lain, setelah melakukan penerbangan selama beberapa jam akhir nya Rain sampai di Leonardo Da Vinci International Airport. Rain menghirup nafas dalam-dalam saat dia sampai di negara kelahiran nya, sungguh dia sangat merindukan tempat ini.

"Mari kembali ke rumah dan mengejutkan mereka." Guman Rain senang, wanita itu berjalan keluar bandara dan memberhentikan taksi untuk mengantar nya pulang ke kediaman tempat dia tinggal selama ini.

Di dalam taksi, mata nya terus menatap ke arah jendela. Ada perasaan berat saat dia kini sudah benar-benar sampai di Italia, entah perasaan seperti apa, dan itu benar-benar sungguh membuat nya tak nyaman.

Tak membutuhkan waktu lama, Rain sampai di apartemen tempat dia tinggal. Selain dia yang tinggal di sana, teman-teman nya juga kadang menginap jika ada pekerjaan yang mengharuskan mereka untuk bersama.

Saat memasuki lobby apartemen, Rain menyapa resepsionis yang biasa menerima pengunjung ataupun tamu yang datang. Dia tak menghampiri nya karena dia bukan lah tamu di sini, melainkan pemilik salah satu unit yang ada di sana.

Wanita itu segera memasuki lift saat pintu lift terbuka, lantai tempat kamar nya berada ada di lantai paling atas. Saat sampai di depan pintu apartemen, Rain langsung memasukkan kode yang sangat dia kenali dan saat itu juga pintu apartemen terbuka.

Wanita itu masuk ke dalam apartemen, dan betapa terkejut nya saat dia melihat jika apartemen yang dia tinggalkan selama beberapa waktu kini sudah berubah seperti kapal pecah.

"Nick!!! Andrew!! Apa yang kalian lakukan dengan tempat tinggal ku!!!" Rain berteriak sekencang mungkin, dia yakin keduanya itu ada di sana.

Dan benar saja, tak lama suara berisik berasal dari dalam kamar yang ada di samping kamar Rain. Kedua pria keluar dari sana dengan keadaan yang masih linglung, mungkin karena baru saja bangun tidur.

Mendengar teriakan seseorang membuat Nick dan juga Andrew yang masih tertidur lelap langsung terbangun saat itu juga, mereka berlari ke arah suara itu berasal yang tak lain adalah ruang tamu.

Mata kedua pria itu membola dan menatap tidak percaya ke arah sosok wanita yang tengah berdiri dengan kedua tangan di pinggang nya, dua nya secara kompak menggosok matanya untuk memperjelas penglihatan mereka.

Mungkin efek mabuk semalam membuat kedua nya berhalusinasi dengan keberadaan Angello yang menatap marah pada mereka, itu fikir mereka. Tanpa menyadari jika yang kedua nya lihat adalah nyata.

"Apa yang kalian lihat?!!" Teriak Rain lagi kini tepat di hadapan kedua pria itu yang membuat keduanya berjengit terkejut.

"Kau.. Kau, nyata?" Tanya Nick dengan wajah tak percaya nya, dia menunjuk Rain yang masih senantiasa berdiri dengan tangan mengepal.

"Lalu kau fikir aku apa, hah!!" Sungguh, suara Rain terdengar sangatlah keras di apartemen sunyi ini.

Andrew yang menyadari jika Angello benar-benar ada di depan nya, pria itu segera berlari kembali ke dalam kamar yang dia tempati dan masuk ke dalam kamar mandi. Pria itu mencuci wajahnya agar efek mabuk nya semalam sedikit menghilang, tak lama dia kembali ke ruang tamu dan sudah melihat Nick yang memunguti sampah yang berserakan di lantai, sofa dan juga meja bekas pesta dadakan mereka semalam.

Andrew juga dapat melihat jika Nick tengah menangis, seperti nya pria itu di marahi oleh Angello. Andrew yang tak ingin di marahi oleh Angello, dengan sadar diri langsung membatu Nick membersihkan sampah mereka. Angello yang memang tadi pergi ke kamar nya untuk menaruh barang bawaan nya segera kembali dan melihat kedua pria itu tengah bergotong royong membersihkan kekacauan yang mereka buat.

"Aku tidak mau tahu, jika dalam waktu satu jam kalian tidak dapat membersihkan apartemen ku. Jangan harap kalian bisa masuk lagi ke sini!!" Ancam Angello (Rain) pada kedua nya yang membuat kedua pria itu langsung mempercepat pekerjaan mereka.

"Aku akan pergi ke supermarket untuk belanja, jika saat aku kembali kalian masih dalam keadaan seperti ini. Awas saja," Angello berjalan ke arah pintu, wanita itu pergi dari apartemen untuk berbelanja bahan masakan karena saat dia membuka kulkas yang berada di unit nya, tak ada sayuran atau bahan makanan apapun yang bisa di makan di dalam sana.

Sedangkan Nick dan juga Andrew yang di tinggalkan berdua oleh Angello langsung bergegas membersihkan semua kekacauan yang terjadi sebelum Angello kembali.

Setengah jam berlalu, akhir nya Nick dan juga Andrew selesai membereskan dan membersihkan ruang tamu, kamar bahkan dapur yang kotor. Keduanya langsung terduduk lemas di lantai saat merasakan kelelahan karena mengerjakan bersih-bersih seperti itu.

"Hah... Aku lelah..." Keluh Nick yang terlentang di lantai.

"Ya, mengapa Angello memiliki apartemen yang sangat luas.." Sama hal nya dengan Nick, Andrew pun mengeluh kan rasa lelah nya.

"Aku lapar..."

Kedua nya benar-benar kelaparan saat ini, apalagi sedari bangun tidur mereka belum makan atau pun minum. Dan juga mereka harus membereskan apartemen luas ini dengan perut kosong, kedua nya kini hanya bisa terdiam dan menunggu Angello kembali. Karena tak ada bahan makanan apapun yang bisa di makan di dalam kulkas.

"Lebih baik kita membersihkan diri terlebih dahulu," Saran Andrew, karena dia yakin jika saat Angello kembali dan dia melihat mereka belum membersihkan diri. Maka wanita itu akan kembali memarahi nya.

Note : Rain ku ganti jadi Angello

1
Regina Putry
Luar biasa
Ufuk Senja🦋: terima kasih Kak☺🥰
total 1 replies
Salsabila Arman
lanjut
Padriyah Balqis
maaf ko disini jadi bodoh kemana kemampuan agen rahasianya...apa pura2 si🤔
Ufuk Senja🦋: lagi Flashback, alias menceritakan masalalu Rain sebelum nikah dan masih jadi model. bukan Angello nya ya, di teliti baik² ya ka☺🙏🏻
total 1 replies
Salsabila Arman
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!