Aku tak pernah menyangka di usiaku yang ke 30, aku sudah menjadi seorang janda. Walau perpisahan ini aku yang menginginkannya Namun hatiku terasa sangat sakit.
Penghianatan yang dilakukan suamiku dengan sekertarisnya sendiri dengan alasan untuk memperoleh keturunan tidak akan kumaafkan.
Cukup sudah hinaan dari mertuaku selama ini yang menuduhku mandul, hingga menyebabkan mamaku meninggal karena serangan jantung.
Cukup sudah....!!!
" Aku Emma Watson tak akan diam lagi, akan ku buktikan pada kalian yang menyakitiku bahwa aku bisa bangkit dan aku tak akan mau lagi di sakiti laki laki!!! " tekadnya sambil meninggalkan Bali tempatnya di besarkan selama ini.
Pertemuannya dengan Sean o Brown bos Barunya yang arogan sedikit banyak mewarnai kembali hidupku Emma.
Bagaimanakah kehidupan Emma setelah perceraiannya ? apakah ia bisa membuka hatinya kembali.... silahkan baca novel ini.
Termehek boleh tertawa boleh Apalagi mau ngebom votee... di persilahkan
Ini adalah novel ke 3 aku, silahkan juga membaca novelku yang lain
1. Akhir pelarian
2. My Starla
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mety, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Perfecto
" Kau.... " desis Emma, Sean menempelkan bibirnya ke kuping Emma
" Mengapa kau marah, bekerjalah dengan baik sebagai kekasihku... " bisiknya sambil mencium kuping Emma, sumpah demi apapun Emma sampai merinding di buatnya
Begitu pula Billy, Elena dan para pengawal speccles melihat keintiman tersebut.
" Omg.... sepertinya sebentar lagi langit akan runtuh " ucap Billy
" Kau jahat Sean.... jahat hik.. hik " bagaimana tidak bertahun ia mengenal Sean tak pernah sekalipun sean melakukan kontak fisik dengannya.
Sedangkan dengan perempuan itu entah apa yang sudah mereka lakukan di ruangan Sean melihat penampilan berantakan keduanya, di depan nya saja Sean begitu intim... Elena pun berlari kembali ke lift sambil menangis
Billy melihat ke arah Sean dan Emma
" Jadi kalian sudah.... "
Emma mendorong Sean dengan kesal dan mendekati Billy
" Jangan lanjutkan pikiran kotormu itu " telunjuknya mencoel pelipis Billy
" Heii sopan sedikit, jabatanku lebih tinggi darimu, aku bisa memecatmu " jawab Billy
" ahh aku takut sekali " jawab Emma, ia lalu berjalan menuju lift
" Kemana kau Emma!! " teriak Billy
" cari makan... aku lapar " jawabnya lalu menghilang di balik pintu lift
" Boss mengapa kau diam saja, Emma menganiayaya ku " lapornya
" Kau memang pantas mendapatnya karena pikiran kotormu itu "
" wajar saja bertanya boss, kalian berdua sama sama tak berpakaian lengkap "
" Bagaimana kami tak membuka jas kami, dari semua ruangan di kantorku yang besar ini mengapa harus ruanganku yang ac nya rusak... perbaiki segera!! setelah aku selesai makan siang harus sudah baik " titahnya lalu pergi menuju lift meninggalkan Billy seorang diri
" Oh Tuhan... mengapa boss ku lebih kejam dari ibu tiri, aku kan belum maksi juga " keluhnya lalu berjalan menuju mejanya dengan lesu. Billy segera menghubungi departemen perawatan kantor dan memberi ultimatum seperti kehendak Sean.
Tak lama 3 orang team mekanik datang dan langsung menganti ac nya dengan yang baru di bawah pengawasan Billy, Billy harus mengorbankan jam makan siangnya tak mungkin ia meninggalkan ruangan Sean yang penuh dengan berkas penting itu.
💋💋💋💋
Dengan kesal Emma memencet angka 5, di lantai 5 terdapat 3 macam kantin, ada kantin makanan Indo lalu kantin makanan western dan kantin khusus camilan atau lebih seperti cafe.
Emma masuk ke kantin makanan western, ia mengesek kartu kerjanya di depan pintu lalu pintupun terbuka.
Melihat kedatangan Emma semua mata mengamatinya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Mereka mencari-cari kelemahan fisik Emma yang bisa di jadikan bahan gosip... namun tak ada.. bisa di bilang Emma itu perfecto.
Emma mendatangi meja prasmanan lalu memilih menu yang di sukainya. Selesai memilih Emma kemudian duduk di meja yang masih kosong. Tak ada keinginannya hari ini untuk bergabung dengan karyawan yang lain karena hatinya masih kesal dengan kelakuan Sean dan juga Billy.
" Huh baru jadi asisten kontrak sudah sombong "
" Iya... berasa kecantikan banget tu cewek "
" Lihat aja paling sebentar juga di depak ama boss " bisik bisik rekan kerja yang sirik mengaung di kantin
Namun tak lama kemudian kantin menjadi sunyi senyap, seandainya ada jangkrik pasti suaranya terdengar jelas. Bagaimana tidak.. Sean sang manusia setengah dewa kini sedang memasuki kantin beserta ke 4 pengawalnya.
Emma yang asik makan tak menyadari kehadiran Sean. Sean langsung duduk di sebelah Emma
" Berani sekali kau makan tak menungguku " ucapnya kemudian
Emma menghentikan makannya, ia hanya menatap Sean tanpa komentar
" Ambilkan aku makan Emma " titahnya, Emma mau tak mau berdiri dan mengambilkan Sean makan. Tak mungkin ia membuat keributan di tempat yang penuh karyawan seperti ini.
Emma meletakkan makanan tersebut di depan Sean. Sean mendorong piring tersebut ke depan Emma lalu meletakkan laptopnya dan membukanya
" Suapi aku ! " ucapnya
" Memangnya kau tak punya tangan "
Sean memandang ke arah Emma, mata birunya menelisik manik mata Emma
" Kau kan lihat aku sedang bekerja "
" Ini kantin tempat makan bukan tempat bekerja "
" Nenek nenek juga tau ini kantin, sudah jangan cerewet.. suapi aku, bagaimana aku bekerja diruanganku yang panas begitu " omel Sean lalu melanjutkan kegiatannya
Emma kemudian mulai menyuapi Sean sambil ia juga makan. Mata karyawan lain hanya bisa membelalak tanpa bisa berkata kata. Siapa yang berani mengosipkan Ceo mereka itu....sama saja bunuh diri.
" Minum.... " pinta Sean tanpa mengalihkan matanya dari layar laptopnya, Emma menyorongkan botol air minum kemasan yang di beri sedotan ke mulut Sean. Sean mengedotnya sampai setengahnya. Emma tertawa melihatnya
" Berasa ngasih makan anak tk " ucapnya tanpa sadar, Sean melirik Emma yang sedang tertawa
" Cantik....ya tidak rugi aku menyeleksi ribuan wanita untuk mendapatkan asisten serba bisa seperti Emma " ucapnya dalam hati
Emma kembali menyuapi Sean, karena makanan Sean belum habis. Tak lama Billy ikut bergabung
" Emma ambilkan aku makan... badanku lemas sekali karena lambat makan " ucapnya memelas
Sean mengangkat wajahnya dari laptopnya
" Ambil sendiri, manja sekali kalau perempuan saja sudah ku pecat kau " sahut Sean pedas
" Boss kau bilang aku manja... bos saja makan di suapi.. siapa yang manja si sini " protes Billy
" Sultan mah bebas... " sahut Emma menimpali.
" Kalian memang sepasang kekasih yang kejam " ucapnya pelan takut di dengar karyawan lain. Akhirnya Billy berdiri hendak mengambil makanannya
" Sudah kau duduk saja, akan ku ambilkan makananmu " ucap Emma
" Terimakasih... I love you " ucap Billy sumringah, Emma hanya tersenyum
sedangkan Sean melotot melihat ke arah Billy
" Jaga ucapanmu itu Billy, apa kau sudah tidak betah menjadi sekretarisku " tegur Sean
" Aku hanya bercanda boss, umurku jauh di bawah Emma ... tak mungkin ia melirikku kecuali dia suka daun muda " jawab Billy tanpa dosa
" Biasanya wanita seperti Emma itu menyukai pria yang matang boss " lanjutnya membuat kening Sean berkerut
" Mantan suaminya termasuk pria matang, tapi ia menceraikannya " balas Sean
" Ia juga ya boss.. siapa tau Emma nanti suka daun muda.. aku tak akan menolak he he " ucapnya senang
Plakkk.... Sean melepak kepala Billy
" Dia milikku 6 bulan ke depan, jangan coba-coba jika kau masih senang dengan jabatanmu sekarang " entah mengapa Sean merasa kesal mendengar ucapan Billy
Sementara Emma yang sedang asik mengambil makanan tiba-tiba bersin
" hem.. siapa yang sedang bergosip tentang aku ini... " ucapnya sambil memencet-mencet hidungnya
Ha ha Emma noh.. bos ama sekretarisnya tuh yang lagi ngosipin kamu 😅😅
See you next eps
Jangan lupa ya... untuk like komen dan vote novel ku
Happy Reading guess