Karamel Vyora Antares memutuskan untuk mengakhiri rumah tangga nya setelah mengetahui bahwa suaminya Rakhayasa Kafka Majendra masih mencintai mantan kekasihnya, bahkan Kafka berencana akan menikahi kekasihnya.
Vyora akhirnya lebih memilih pergi dan merelakan suaminya bersama mantan kekasihnya. Namun saat Vyora dan Kafka resmi bercerai ternyata Vyora sedang mengandung benih Kafka.
Akankah Vyora kembali pada Kafka demi benih yang sedang dikandungnya?
"Aku akan mendapatkan mu kembali apapun caranya" Rakhayasa Kafka Majendra.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Raga Sialan
Deg
Gracellyn tersentak dengan ucapan Kafka. "Maksud kamu apa? Aku benar-benar gak ngerti," ucap Gracellyn tetap menyangkal.
"Baiklah kalau kamu tetap pura-pura , aku mau lihat setelah ini apa kamu masih mau mengelak juga?" Kafka tersenyum smirk. "Raga, seret pengkhianat itu ke sini!" Tanpa fikir panjang Raga pun langsung membawa Gino kehadapan Kafka.
Gracellyn semakin merasakan hawa mencekam di sekitarnya, apalagi setelah Kafka memanggil Gino, Gracellyn semakin yakin Kafka sudah mengetahui rencananya.
"Tuan, ada apa memanggil saya?" tanya Gino.
"Apa kamu tau kalau Gracellyn hamil?" Kafka bergantian menatap Gracellyn dan Gino.
"Saya tau, Tuan." Gino taunya Gracellyn pura-pura hamil karena itu yang mereka rencakan. Makanya tanpa fikir panjang Gino pun mengiyakan pertanyaan Kafka.
Kafka tiba-tiba tertawa membuat Gracellyn merinding, sedangkan Raga yang juga berada di ruangan Kafka, semakin tidak sabar untuk menyaksikan adegan selanjutnya. Apalagi melihat wajah Gracellyn yang sudah pucat pasi menjadi hiburan tersendiri bagi Raga.
"𝘚𝘦𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘬𝘢𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘴𝘯𝘢𝘩 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘨𝘪𝘭𝘢," 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘙𝘢𝘨𝘢.
Raga dari awal memang tidak menyukai Gracellyn, dia juga selalu mengingatkan Kafka kalau Gracellyn itu tidak baik, hanya saja Kafka yang tidak mau percaya karena tidak ada bukti. Dan sekarang semua bukti sudah terpampang nyata dihadapan nya, membuat Raga tersenyum puas.
Selain bisa melihat kehancuran Gracellyn yang Raga anggap kuman masyarakat, Raga juga bisa menertawakan kebodohan bos nya yang tidak pernah mempercayai nya.
"Yang aku maksud itu Gracellyn hamil beneran Gino, bukan pura-pura hamil seperti rencana kalian." Kafka melihat ada keterkejutan diwajah Gino. "Dan kamu tau anak itu bukan anak ku, kan?" Kafka tersenyum miring.
"Maksud kamu apa Kafka? Kamu mau mengelak dari tanggungjawab, iya? Kamu juga tau kan apa yang sudah kita lakukan malam itu? Anak ini anakmu Kafka, aku punya buktinya." Gracellyn ngotot dengan argumennya, namun justru itu membuat Kafka semakin muak.
"Justru karena aku punya buktinya, makanya aku bilang anak itu bukan anakku." Kafka kemudian melirik Raga. "Bawa buktinya ke sini!" Raga pun dengan senang hati membawa laptop Kafka yang sudah berisi bukti kebusukan Gracellyn dan pengkhianatan Gino.
Begitu melewati Gracellyn, Raga dengan jailnya berbisik ditelinga Gracellyn dan sontak saja membuat Gracellyn mengepalkan erat tangannya.
"Sebentar lagi kamu akan musnah bukan hanya dari hidup Kafka, tapi juga dari muka bumi ini," bisik Raga.
"𝘙𝘢𝘨𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘪𝘯𝘨𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘥𝘶𝘭𝘶," 𝘎𝘦𝘳𝘢𝘮 𝘎𝘳𝘢𝘤𝘦𝘭𝘭𝘺𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢.
Raga pun menyalakan laptop Kafka, dia juga menyambungkannya ke layar proyektor.
"Raga, kenapa kamu menyambungkannya ke sana?" Kafka kesal dengan Raga yang selalu bertindak sesuka nya. Kafka tidak ingin melihat bukti itu karena isinya adegan yang sangat memalukan, dan juga menjijikan. Namun Raga malah membuatnya seolah menonton layar tancap.
Raga pun dengan cekatan membuka file tentang kebusukan Gracellyn dan meng-klik nya. Terpampang lah tentang penjebak kan yang dilakukan Gracellyn dan Gino pada malam itu, membuat Gracellyn dan Gino terkejut.
Tidak sampai di situ, ada juga bukti perselingkuhan Gracellyn dan Rudy yang membuat Gracellyn semakin ketar-ketir. Gino terbelalak menyaksikan adegan wanita yang sangat dia cintai itu dengan lihainya memanjakan Rudy yang Gino ketahui adalah bos di tempat Gracellyn bekerja.
Tidak tahan melihat adegan menjijikkan itu, Kafka pun menyuruh Raga untuk mematikannya, karena setelah ini mereka akan menonton adegan live yang pastinya lebih seru.
"Oh ... jadi pekerjaan mu yang sebenarnya adalah menjadi gundiknya Rudy Atmadja, Gracellyn?" Gino yang sedari tadi menahan amarahnya akhirnya meledak juga.
"Gundik? lancang sekali kamu menyebut ku Gundik, kamu fikir kamu siapa?" Gracellyn tidak terima dengan Gino yang mengatainya gundik.
"Lalu kamu fikir apa panggilan yang cocok untuk wanita murahan seperti mu? Jalang, binal atau bitch?" Gino tersenyum miring sambil menatap Gracellyn.
Plak
Gracellyn menampar Gino dengan keras, membuat Gino mengusap-usap pipi bekas tamparan Gracellyn. Sakit di pipinya tidak seberapa dibandingkan dengan rasa sakit di hatinya. Selama ini Gino sangat tulus mencintai Gracellyn, sampai-sampai dia mau menjadi supirnya Kafka untuk membantu Gracellyn menjalankan balas dendamnya.
Tanpa Gino sadari Gracellyn hanya memanfaatkannya karena sebenarnya Gracellyn tidak pernah benar-benar mencintai Gino.
"Diam kamu, Gino!" Teriak Gracellyn.
"Kamu yang diam! Selama ini aku sangat mencintaimu, aku bahkan rela menjadi supirnya tuan Kafka demi membantumu balas dendam pada keluarganya, tapi apa yang aku dapatkan? Kamu mengkhianatiku Gracellyn!"
"Kalian berdua cukup!" Kafka menatap tajam Gino dan Gracellyn bergantian.
"Gino maksud kamu apa? Balas dendam apa?" Kafka pura-pura tidak tau.
"𝘚𝘪𝘢𝘭 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘭𝘶𝘱𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪 ? 𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘎𝘪𝘯𝘰 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘵𝘢𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢," 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘎𝘳𝘢𝘤𝘦𝘭𝘭𝘺𝘯.
"Nggak, Kaf. Maksud Gino-- "
Namun, belum selesai Gracellyn berbicara, dengan cepat Gino memotong ucapan Gracellyn.
"Sebenarnya Gracellyn deketin anda hanya untuk balas dendam, karena Nyonya Mora sudah memasukkan Gracellyn ke penjara. Gracellyn akan menghancurkan keluarga anda dengan membuat anda membenci keluarga anda sendiri." Gino membeberkan tujuan Gracellyn selama ini mendekati Kafka.
Kafka tersenyum getir menyesali kebodohannya selama ini, Kafka selalu mati-matian membela Gracellyn saat mommy nya menghina Gracellyn di depannya. Ternyata memang benar apa yang dibilang mommy nya, Gracellyn wanita rendahan. Bukan karena tidak punya harta saja, tapi juga tidak punya harga diri.
"Dan bodohnya, kamu mau saja dimanfaatkan sama wanita gila ini, Gino? Asal kamu tau, wanita gila ini dipenjara gara-gara mendorong tanteku yang sedang hamil sampai bayi nya meninggal, dan kamu bilang wanita ini yang ingin balas dendam?" Kafka tersenyum miring melihat Gino terkejut mendengar perkataannya.
"Jadi selama ini kamu membodohi ku Gracellyn? Kurang ajar!" Gino sangat marah saat dia tau Gracellyn membohonginya seperti orang bodoh.
Gracellyn hanya menundukkan kepalanya, apakah dia malu? Entahlah.
"Satu lagi--" Kafka menatap Gino yang sudah sangat penasaran. "Dia adalah selingkuhan suami tanteku. Apa kamu mau tau siapa suami tanteku?"
Kafka terus-terusan menjeda ucapannya membuat Raga yang penasaran menjadi sangat kesal. "Bos, bisa nggak sih to the point aja, penasaran nih gue," protes Raga. "Buruan bilang, siapa?"
"Penasaran kan lo? Emang gue sengaja mau bikin lo penasaran," kata Kafka membuat Raga ingin menampol wajah tengil bos nya itu. "Suami tanteku adalah Guntur Pramudya."
Deg
Gino tertegun mendengar nama Guntur Pramudya. Guntur Pramudya adalah kakak nya yang sangat dia benci. Berita tentang perselingkuhan Guntur dan Gracellyn membuat papa nya meninggal dunia. Dan karena perasaan bersalahnya telah membuat papa dan juga anak istrinya meninggal, Guntur rela menggantikan Gracellyn mendekam dipenjara.
"Jadi, Cellyn selingkuhan kakak ku itu kamu, Gracellyn?" Gino tidak tau Gracellyn adalah selingkuhan kakak nya, karena yang dia dengar nama selingkuhan kakak nya adalah Cellyn.
Gracellyn hanya diam saja, dia juga shock mendengar kenyataan bahwa Gino adalah adik nya Guntur.
"Tepat sekali, berarti selama ini kamu pacaran dengan orang yang sudah menjadi penyebab papa kamu meninggal." Kafka tersenyum puas melihat wajah frustasi Gino.
"Dan Bos juga jangan lupa, bos juga pernah pacaran dengan orang yang menyebabkan tante bos meninggal," celetuk Raga.
"RAGA SIALAN!"
𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦
u r the best raga😂😂🤣
kalau emang si kakap udah yakin gak salah dan punya rencana sendiri gak mungkin donk dia merasa bersalah dan nyuekin Vyora berminggu-minggu
nggantung banget sihhhh