Mengisahkan tentang Kyara gadis cantik jelita berpenampilan sederhana dan hanya seorang anak dari pemanen buah sawit, Gadis ini seorang pekerja keras namun memiliki kelembutan hati yang tak sembarangan orang miliki.
Karena suatu kejadian tidak terduga membuat Kyara terpaksa menikah dengan Lucas anak dari bos Ayah nya. Konflik mulai bermunculan setelah Kyara resmi menikah dengan Lucas.
Dari Lucas yang tak pernah menganggap Kyara ada sampai kecemburuan yang timbul di hati Sarah kekasih hati Lucas, kerap kali Sarah berbuat jahat kepada Kyara. Hingga suatu ketika Kyara dituduh pernah mencelakai Sarah.
Saat Kyara merencanakan balas dendam nya, tiba-tiba seseorang yang pernah ada di hati Kyara muncul. Mereka bersatu untuk menghancurkan Lucas sehancur-hancurnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asteria Mandelle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MERENCANAKAN PERNIKAHAN!!!
“Aku tidak mau Dad!" nada bicaranya naik, menahan amarah. Lucas meremas kedua tangan dengan deru napas kian memberat.
Suasana menegangkan pada sore itu dimana satu keluarga kecil sedang berkumpul di ruang keluarga yang terlihat cukup mewah dan megah. Di sana terdapat sepasang paruh baya yang tengah merencanakan pernikahan putra mereka, terutama Andrean selaku kepala keluarga sudah tidak tahan dengan kelakuan putranya yang terlalu mengikuti budaya barat.
“Kamu harus menikah dengannya minggu depan!” ujar Andrean dengan suara husky nya.
“Aku tidak mau, Dad! Jangan paksa aku, lagipula aku sudah memiliki pasangan yang akan segera kunikahi bulan depan,” imbuh Lucas memalingkan wajahnya dengan satu kali hembusan napas kasar yang keluar dari mulutnya.
Tatapan tajam menghunus itu terpaku pada seorang pria muda di hadapannya. “Siapa? Apakah wanita yang tidak memiliki harga diri itu? Sudah Daddy katakan wanita itu tidak baik bagimu dan Daddy tidak merestui pernikahan kalian?!” Andrean menggebrak meja dengan sangat keras hingga telapak tangannya memerah serta benda-benda yang berada di atasnya bergetar.
“Aku bukan lagi anak kecil yang berusia lima tahun, Dad. Ini hidupku dan apapun keputusannya aku yang akan menentukan!” balas Lucas dengan dada naik turun mengatur napasnya ia berdiri dengan menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
Kedua pria yang memiliki ikatan darah itu bersikeras pada pendiriannya masing-masing. Rihanna tidak bisa membuka suara jika kedua pria itu sedang bersitegang seperti sekarang sebab mereka sama-sama keras kepala yang menurun dari Andrean. Setelah Rihanna menenangkan suaminya, Andrean kembali membuka suara.
“Daddy sudah tidak tahan dengan sikapmu dan Daddy sudah menyiapkan calon istri terbaik untukmu! Daddy dan Mommy sudah tua nak kau harus segera menikah dan memberikan kami seorang cucu.”
“Besok temui gadis itu di Kafe yang sudah Daddy reservasi untuk kalian berdua,” sambung Andrean kini ia sudah tampak sedikit lebih tenang setelah Rihanna membantunya untuk mengontrol amarahnya.
Lucas terlalu malas memperpanjang perdebatan dan hanya mengiyakan. “YA YA YA!”
Pria itu meninggalkan ruangan tanpa menoleh sedikitpun, kini ia menuju ke Apartemen miliknya pusing jika terlalu lama berada disana. Dalam perjalanan Lucas menggerutu kenapa kehidupan serta pernikahannya harus diatur oleh kedua orang tuanya.
“Aagh?! … Sialan!” pekiknya memukul stir mobil tatapan tajam lurus ke arah jalanan yang tampak sepi dengan dada naik turun cepat serta rahang yang bergetar dengan hebat menahan amarahnya.
“HAHA! Lelucon macam apa ini. Seorang Lucas Raymond akan dijodohkan dengan seorang perempuan yang tidak tahu berasal dari planet mana. Tapi gue penasaran perempuan seperti apa yang Daddy siapkan untuk gue? Aagh … Sit!” kembali ia memukul stir mobil dengan tawa yang terlihat sangat menyedihkan.
Tiga puluh menit berlalu kini Lucas tiba di depan unit Apartemen miliknya, setelah menempelkan kartu pada pintu kemudian pria itu masuk menuju ke dalam kamar pribadi miliknya dan segera merebahkan tubuhnya di atas kasur berukuran king hingga kesadarannya sedikit demi sedikit hilang masuk ke alam mimpi.
*
*
*
Disisi lain terlihat gadis cantik dengan rambut tergerai indah dengan potongan brunette honey sedang duduk di kursi yang berada di depan pelataran rumahnya sambil membaca buku novel kesukaannya. Ia terlihat sangat fokus pada buku yang berada di tangan kirinya sedangkan tangan satunya lagi ia gunakan untuk memasukkan camilan coklat ke dalam mulut mungilnya itu.
“Kak Rara, di panggil Ayah tu di dalam,” teriak Lala membuyarkan fokus Kyara.
“Astaga! Kamu ini bikin kaget aja sih dek, iya–iya tunggu bentar,” spontan kue coklat yang akan masuk ke dalam mulutnya itu jatuh ke tanah sebab teriakan gadis kecil yang tidak lain adalah adiknya. Dengan wajah cemberut Kyara membereskan buku dan cemilannya lalu beranjak masuk ke dalam rumah.
Sampai di ruang tengah suara Agung menggema memanggil gadis itu untuk duduk di dekat nya, terlihat disana sudah ada Diyana yang tengah bergelut dengan hobi nya tidak lain adalah merajut.
“Nak, duduk sini sebentar,” pinta Agung menepuk tempat kosong di sebelahnya.
Gadis itu mendekat lalu duduk disebelah Agung. “Ada apa, Yah? Kok kelihatannya serius banget? Apa Ayah dapet bonus jadi kita berencana untuk liburan minggu depan?” Kyara menghayal menghabiskan waktu bersama keluarganya di pantai namun suara Agung membuyarkan khayalan itu.
“Engga, Nak. Ini tentang kamu,”
“Kam— kamu Ayah jodohkan dengan anak bos Ayah.” Lirih terdengar namun seperti tercekat di tenggorokan lalu pandangan kian menunduk.
Kedua mata bola mata indah gadis itu membelalak tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Agung barusan. Kerut alis yang tergambar jelas di wajahnya menandakan kebingungan.
“Haha a—apa? Ayah menjodohkan aku dengan anak bos Ayah? Apa Ayah sedang bercanda, nggak aku nggak mau, Yah.” dengkus kesal Kyara dengan tawa garing yang keluar dari mulut kecilnya.
Saat Kyara ingin beranjak tangannya ditahan oleh Agung. “Maafkan Ayah, Nak ….”
Tatapan sayu Agung seakan memohon membuatnya Iba, kembali Kyara duduk seperti semula. “Ayah terpaksa melakukan ini. Karena … karena Ayah terjerat hutang pada Pak Andrean dan kebetulan dia sedang mencarikan istri untuk anaknya.” Setelah kata-kata itu terucap, Agung menunduk dengan perasaan putus asa karena mengorbankan putrinya demi bisa meringankan hutangnya.
“Huft!” Kyara menarik napas dalam sembari menutup kedua matanya.
“Berapa jumlah hutang yang Ayah miliki biar Kyara bantu untuk melunasinya, tapi Kyara nggak mau nikah sama anak bos Ayah itu,” gumam Kyara.
“150jt nak, maafkan ayah nak.” Agung tertunduk lesu dengan tetes air mata yang telah jatuh di punggung tangannya.
“Hah?! Untuk apa Ayah uang sebanyak itu?” Sungut Kyara melotot kaget. Gadis itu tak percaya dengan nominal yang disebutkan Agung barusan.
“Untuk kebutuhan kita sehari-hari dan juga untuk biaya pendidikan kalian nak, Ayah tidak sanggup membayar semua itu. Hanya ada satu jalan kamu harus bersedia menikah dengan anak Pak Andrean. Ia akan memberikan sedikit keringanan pada hutang yang Ayah miliki jika kamu mau menikah dengan anaknya.”
Dengan suara parau Agung melanjutkan ucapannya. “Jika kamu bersedia besok temui dia di Kafe yang sudah dipesan Pak Andrean untuk kalian, nama Kafe nya “Rindu”. Ayah mohon, Nak.” Dengan tatapan memelas Agung melirik Kyara.
Gadis itu menggeleng dengan cepat kemudian dia berdiri lalu dengan sedikit berlari masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Agung dan Diyana tanpa memberi jawaban. Setelah di dalam kamar gadis itu segera mengunci pintu kamarnya, dia berlari kecil menuju ranjang lalu tidur terlentang menghadap langit–langit kamar dan mulai mencerna satu persatu ucapan yang dikatakan Agung barusan.
“Semoga apa yang gue dengar tadi cuma mimpi, gue gak mau di paksa nikah begini,” gumamnya pelan dan menutup bantal ke seluruh wajah nya.
Di ruang tengah Agung dan Diyana merasa tidak tega pada putri pertama mereka. Yang terpaksa menikah demi melunasi hutang yang Agung miliki.
“Mas, apa ini keputusan yang tepat? Umur Kyara masih 21 tahun. Apa dia nanti bisa membangun rumah tangga? Aku rasa Kyara belum mengerti banyak hal tentang hidup berumah tangga,” tanya Diyana dengan raut wajah yang begitu jelas tergambar kecemasan yang amat mendalam.
“Mas juga sebenernya masih ragu, Kyara masih terlalu kecil belum saat nya menikah, tapi Mas lihat sejauh ini tidak ada satupun laki-laki yang datang kerumah ini. Mas takut nanti Kyara jadi perawan tua, Dek.” Agung menyandarkan kepalanya di tembok dengan hembusan napas kecil keluar dari hidungnya.
“Iya, Mas. Kyara tidak memiliki teman lelaki, tapi biar lah Kyara yang memutuskan. Ini keputusan yang berat menyangkut masa depan nya,” sambung Diyana melanjutkan rajutan yang tertunda karena membahas rencana pernikahan Kyara dan anak bos suami nya.
*
*
*
***
Bersambung.
berikan dukungan mu dengan like dan comment. Stt! Jangan lupa follow author agar tidak ketinggalan cerita selanjutnya.
Salam hangat dari Amanda❤️