NovelToon NovelToon
Perjanjian

Perjanjian

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Hantu / Pembantu
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Karena kesulitan ekonomi membuat Rustini pergi ke kota untuk bekerja sebagai pembantu, tapi dia merasa heran karena ternyata setelah datang ke kota dia diharuskan menikah secara siri dengan majikannya.

Dia lebih heran lagi karena tugasnya adalah menyusui bayi, padahal dia masih gadis dan belum pernah melahirkan.

"Gaji yang akan kamu dapatkan bisa tiga kali lipat dari biasanya, asal kamu mau menandatangani perjanjian yang sudah saya buat." Jarwo melemparkan map berisikan perjanjian kepada Rustini.

"Jadi pembantu saja harus menandatangani surat perjanjian segala ya, Tuan?"

Perjanjian apa yang sebenarnya dituliskan oleh Jarwo?

Bayi apa sebenarnya yang harus disusui oleh Rustini?

Gas baca, jangan lupa follow Mak Othor agar tak ketinggalan up-nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjanjian Bab 26

Jarwo kesal dan juga sedih karena Rustini malah pergi meninggalkan dirinya, ternyata ditinggalkan Rustini lebih sakit daripada ditinggalkan Ratih. Setiap hari dia ditinggalkan Ratih merasa biasa saja, tapi ditinggalkan Rustini membuat hatinya terasa sakit.

"Apa pertemuan singkatku dengan Tini sudah membuatku jatuh cinta terhadap wanita itu?" tanya Jarwo sambil menyetir.

Pria itu memutuskan untuk pulang ke rumahnya, dia ingin mencari Rustini sebenarnya, tetapi dia merasa begitu lelah. Jarwo ingin istirahat terlebih dahulu, mungkin esok atau lusa dia baru akan mencari Rustini kembali.

"Kamu udah kembali, Mas?" tanya Ratih ketika melihat suaminya kembali.

"Ya," jawab Jarwo lesu.

"Bagaimana? Apa Tini ada di kampung halamannya?"

"Nggak ada, cuma ada bapaknya aja yang stroke dan tidak bisa melakukan apa-apa."

"Ck! Sebenarnya Tini itu ke mana? Dasar perempuan tidak tahu di untung, lalu kamu apakan tua bangka itu?"

"Sudah aku urus, kamu tenang saja."

Jarwo memberikan sejumlah uang kepada Sri untuk Sardi agar bisa melakukan perawatan, Sri berkata memang tidak jauh dari sana ada terapi khusus untuk mereka yang mengalami stroke, yang sudah datang ke sana biasanya bisa sembuh seperti sedia kala.

Jarwo tak keberatan Sardi akan dibawa ke mana, yang terpenting ayah dari Rustini itu akan sembuh. Jarwo berpikir kalau dengan membuat Sardi sembuh, tentunya dia akan bisa mengambil hati Rustini.

Entahlah, bukannya ingin melenyapkan pria itu, justru Jarwo ingin memberikan perawatan yang terbaik dan membuat pria itu sembuh. Dia ingin membahagiakan Rustini dengan menyembuhkan ayahnya.

"Langsung kamu bunuh, Sayang?"

"Hem," jawab Jarwo. 'Maaf kalau aku berbohong terhadap kamu, Sayang. Aku tak sanggup membunuh pak Sardi, karena saat aku melihat wajahnya. Wajah pria itu begitu mirip dengan Tini, aku tidak sanggup membunuhnya,' lanjut Jarwo dalam hati.

"Bagus, kamu memang suami yang pandai. Kalau begitu kamu makan dulu, habis itu kamu istirahat. Karena nanti malam kamu harus pergi mencari uang, untuk urusan tumbal serahkan saja kepadaku."

"Ya," jawab Jarwo yang tidak mau ambil pusing.

Ratih memeluk Jarwo dengan gemas, lalu dia mengantar suaminya itu menuju ruang makan. Dia meminta bi Neneng untuk menyiapkan makanan untuk suaminya, setelah itu dia berpamitan untuk pergi keluar karena ada urusan dengan temannya.

"Mending aku tidur, besok baru cari waktu untuk mencari Tini."

Jarwo merebahkan tubuhnya yang sangat lelah, tak lama kemudian dia terlelap dalam tidurnya. Jarwo bahkan tidur sampai malam hari tiba, saat dia bangun Ratih sudah pulang dan meminta pria itu untuk makan dan bersiap mencari uang.

"Pergilah, Sayang. Cari uang yang banyak," ujar Ratih sambil mengusap lengan Jarwo yang saat ini sudah menggendong tuyul yang sudah disusui oleh salah satu wanita piaraannya.

"Ya, aku akan pergi. Kamu jangan lupa urus anak itu untuk tumbal," ujar Jarwo sebelum dia pergi.

"Emm, kamu tenang saja kalau untuk urusan yang satu itu."

Jarwo langsung pergi untuk mencari uang seperti biasanya, sedangkan Ratih melangkahkan kakinya menuju kamar Tonang. Pria muda yang sengaja dia bawa untuk menjadi tumbal.

Namun, sebelum dia menemui Tonang, Ratih terlebih dahulu mengambil air mineral yang sudah disiapkan untuk pria itu. Air yang sudah dibubuhi obat seperti biasanya ketika dia akan menumbalkan seseorang.

Tok! Tok! Tok!

Ratih beberapa kali mengetuk pintu kamar Tonang, tak lama kemudian pintu kamar itu terbuka dengan lebar. Ratih tersenyum melihat pria itu yang sedang mengucek matanya.

"Ada apa Nyonya?"

"Saya mau ke rumah kecil yang ada di belakang rumah, kamu mau antar saya nggak?"

Tonang tentunya kaget mendengar apa yang dikatakan oleh Ratih, ini adalah malam hari. Berduaan pergi ke rumah kecil dengan Ratih takutnya nanti akan menjadi fitnah.

"Eh? Kok saya? Nanti kalau tuan marah gimana?"

"Nggak akan, saya hanya ingin mengambil barang yang tertinggal di sana. Tapi tak berani kalau sendirian," ujar Ratih.

"Oh, boleh, Nyonya."

Ratih tersenyum sambil memberikan air minum yang sudah disediakan untuk Tonang, walaupun bingung pria itu menerima air yang diberikan oleh Ratih.

"Ini air apa, Nyonya?"

"Air untuk kamu, kamu itu baru bangun tidur. Airnya diminum dulu, biar lebih segar."

"Oh iya, Nyonya baik sekali." Tonang tersenyum, lalu menghabiskan air mineral yang sudah diberikan oleh Ratih.

Setelah itu keduanya melangkahkan kaki mereka menuju rumah kecil, saat Tonang masuk ke rumah itu, pria itu nampak bergidik ngeri. Rumah itu penuh dengan alat pemujaan, tempatnya seram dan membuat Tonang ingin berlari dari tempat itu.

Di dinding ruangan itu terdapat lukisan-lukisan yang nampak mengerikan, bahkan ada kepala babi, kambing, rusa dan juga kepala gajah. Nampak nyata, tapi tak bergerak.

"Ini tempat apa, Nyonya? Kenapa terasa begitu menyeramkan?"

Ratih tersenyum penuh arti mendengar apa yang dipertanyakan oleh Tonang, kemudian dia mengunci pintu ruangan itu dan menatap mata pria itu dengan lekat.

"Ini adalah ruang pemujaan, malam ini saya akan mengadakan pemujaan. Kamu harus temani saya," jawab Ratih yang langsung melangkahkan kakinya untuk menyalakan dupa.

Bau arang bercampur dengan bau kemenyan langsung menyebar ke seluruh ruangan, bahkan bau bunga melati juga langsung menyeruak ke dalam hidungnya. Tonang ingin berlari, tetapi entah kenapa dia tiba-tiba saja merasa lemas sekali.

"Jangan diam saja, Tonang. Duduk dan bersila," perintah Ratih.

Tonang menggelengkan kepalanya, dia berusaha untuk berlari. Namun, kakinya begitu sulit untuk digerakkan. Bahkan, tubuhnya juga ikut sulit untuk digerakkan.

"Nyo--- Nyonya, ini ada apa dengan tubuh saya?"

Ratih tertawa terbahak-bahak, lalu wanita itu menghampiri Tonang dan mendorong tubuh pria itu sampai terjungkal ke karpet yang memang sudah dia sediakan.

"Argh! Sakit, Nyonya. Kenapa Nyonya mendorong saya?" tanya Tonang sambil berusaha untuk bangun, tapi sayangnya dia tak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali.

"Sudahlah, Tonang. Kamu tak usah berisik, malam ini kamu akan saya tumbalkan. Tak perlu kamu banyak bicara, toh uang yang saya berikan sudah kamu makan bersama dengan keluarga kamu."

"A--- apa? Maksudnya, uang yang Anda berikan untuk saya dan juga keluarga saya, itu sebagai ganti nyawa saya?" tanya Tonang dengan tubuhnya yang bergetar dengan hebat karena ketakutan yang luar biasa.

"Ya, tentu saja. Tidak ada yang gratis di dunia ini, ada uang yang kamu dapatkan, itu artinya ada yang kamu korbankan. Hahahahaha!"

Tawa Ratih menggelegar di dalam ruangan itu, rumah kedap suara. Ruangan yang khusus dibuat untuk pemujaan dan juga menumbalkan manusia. Ruangan yang tidak bisa sembarangan dipijaki oleh manusia.

"Tolong saya, Nyonya. Tolong jangan tumbalkan saya," pinta Tonang dengan mengiba.

1
Kareema Humaira☆⃝𝗧ꋬꋊ
g rela banget kalo rustini jdi tumbal kenapa g Ratih aja thor/Hey//Hey/
Siti Yatmi
Wk2. ...tini lari larian trus....cape banget dah...
Siti Yatmi
syukurin luh....
Siti Yatmi
fix ini pst tuyul. dipikir pikir mending sama juragan gila jd simpanan. .kan ali melayani dgn baik bisa dinikahin siri. malah bisa jd kesayangan...ini nyusuin tuyul ..nyawa taruhannya...
Siti Yatmi
miara tuyul kali yah..kan kudu nyusuin. .ih serem...jgn mau lah..mati yg ada..
Siti Yatmi
oon ih....judi mulu..anak kan jd tumbal...hadeh
Siti Yatmi
baru meluncur.....
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
lanjuttt, penasraan bngt
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
kabuuuuur 🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
ingin pipis
FiaNasa
jika kau masih disekitar situ Jarwo akan kembali tin,,pergilah yg jauh dimana orang tak mengenalmu
Felycia R. Fernandez
dikibulin...
Mak Reader mau lihat gimana perjuangan mu dulu Jarwo
Murni
moga aja Jarwo tidak akan mencelakakan Rustini
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
semoga aja Jarwo bener bener suka Tini, semoga aja Ratih jelek itu yg jadi tumbal, Jarwo sama Tini bahagia selamanya🌻🌻🌻🌻
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
bagus bagus
Yuliana Tunru
waduh gmn nih apa jarwo akan vawa tini ya ..knp jg ndk ganti penapilan pake hijab gitu agar sulit dikenali hedehhh
Cucu Suliani: Wah, bisa jadi ide nih🤭
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
waduh ketahuan 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Kamu harus bisa, syaratnya lepasin Ratih dan semua hartamu 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
biar tambah panas tuh 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
dia merasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!