NovelToon NovelToon
Hate You But I Love U

Hate You But I Love U

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan
Popularitas:34.2k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Fadel Arya Wisesa, salah satu pewaris grup Airlangga Wisesa bertemu lagi dengan gadis yang pernah dijodohkannya. Dia Kayana Catleya, salah satu cucu dari grup Artha Mahendra.

Gadis yang pernah menolak untuk dijodohkan dengannya.

Saat tau sahabat gadis itu menginginkannya, Fadel dengan terang terangan mengatakan kalo Kanaya adalah calon istrinya di acara ulang tahun sahabatnya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mantan aneh

Kayana tersenyum lebar ketika melihat keyboard yang diletakkan di ruang keluarga. Keyboard yang lama sudah disimpan di ruangan lain.

Lelah kerjaannya terobati. Dia mengusap pinggiran keyboard itu, kemudian duduk dan memainkan lagu yang dia sangat suka.

Kinara-maminya yang mendengarnya segera melangkahkan kakinya mendekat.

Suaminya belum pulang.

Kayana menoleh ketika tangan maminya berada di atas pundaknya.

"Rupanya kamu mau keyboard baru, ya. Udah lama ngga dengerin kamu maen lagu ini." Maminya tersenyum lembut. Apalagi selama beberapa tahun mereka tinggal terpisah.

"Ngga juga, sih, mam. Tadi iseng ke mall, lihat ada keyboard ini."

"Di sana kamu ketemu Fadel?" Mata maminya memancarkan binar jenaka.

"Ketemu secara aneh gitu, mam. kemudian dia pergi waktu dipanggil tunangannya," jelas Kayana dengan wajah manyun.

"Tunangan?" Kening maminya berkerut.

Ngawur kamu. Tunangannya, ya, kamu, ralat maminya dalam hati.

"Iya, mam. Sayangnya aku ngga sempat lihat wajahnya."

"Hemm...." Maminya ngga ingin mendebatnya lagi.

"Tapi sempat bayarin keyboard?" tebaknya.

Kayana menatap mamanya yang malah tersenyum senang.

"Iya, tapi ngga ngomong sama aku, mam. Jadi pas aku bayar, kata pegawai tokonya sudah dibayar, mam," cerita Kayana.

"Oooh.... Terus?"

"Dia ngga bilang sama pegawai tokonya, kalo keyboard yang dibayar itu buat aku, mam. Nyebelin banget nggak, tuh." Kayana mengeluarkan unek uneknya.

"Oooh.... Jadi kamu kaget, ya, waktu Hasna ngasih tau kamu. Mami kirain kamu sudah tau. Rupanya ini surprise, ya?" Kinara terkekeh, senang mendengarnya.

"Surprise apaan, mam." Kayana teringat dengan chat sombong laki laki itu.

Dia ngga niat ngasih, mam, omel Kayana dalam hati.

"Itu surprise namanya, sayang."

Kayana mengerucutkan bibirnya.

"Ngga nyesal kamu kalo ngga balikan dengan dia?" ledek Maminya.

"Nggak, mam. Ngga akan."

Maminya malah tergelak menanggapinya.

*

*

*

Chesna menghubungi Kayana untuk makan siang bareng hari ini.

"Oke."

"Kita aman, nih, si Mitha ngga bisa ikut," tawa Chesna terdengar setelah mengatakannya.

"Tumben, ya." Kayana juga tertawa pelan.

Sukanya bikin rusuh, batinnya.

Biasanya temannya itu ngga pernah melewatkan kesempatan ini untuk memamerkan pencapaiannya atau barang barang mewah yang baru saja dia dapatkan.

"Iya, tumben banget." Chesna juga makin tergelak.

Kayana dapat merasakan kelegaan luar biasa dalam suara tawa temannya.

"Imas juga senang. Yang aneh Elen juga senang. Padahal aku pikir dia cs Mitha banget," lapor Chesna lagi.

Mereka sekarang berada di kafe biasa.

"Memangnya dia kenapa, ya? Kayak aneh aja ngga mau ikut," komentar Elen.

"Kamu, kan, yang dekat sama dia. Tanya, dong," ejek Chesna.

"Enak aja," sanggah Elen mencibir.

"Maksud Chesna, kamu, kan, yang paling dekat," jelas Imas agar Elen ngga salah paham.

"Iya, itu maksud aku."

Elen manggut manggut.

Kenapa dia tadi emosi, ya.

"Maaf, ya."

"Ngga apa apa," senyum Chesna.

"Aku tuh dekat sama dia karena dulu pernah pinjam uang. Tapi udah aku bayar."

Kayana dan ketiga temannya menampilkan ekspresi kaget, tapi ngga berkata apa apa.

"Tapi efeknya aku jadi pembokatnya seumur hidup kayaknya," sesal Elen miris.

"Pembokat?" Imas menatap prihatin.

"Iya."

"Aku suka disuruh suruh terus sama dia," cerita Elen miris.

"Eleeen.... Kenapa kamu ngga cerita, sih?" tanya Chesna langsung memegang lengan Elen. Dia merasa bersalah sudah selalu berprasangka buruk pada Elen.

Kayana juga menatapnya ngga enak, karena sempat ngga suka juga sama Elen

"Kalo kamu butuh pinjaman, aku bisa ngasih, kok. Asal ngga terlalu banyak," ucap Imas tulus.

Elen tersenyum.

"Aku tau kebutuhan kamu banyak."

"Tenang saja, bisa aku sisihkan, kok. Aku ngga akan jadiin kamu pembantu," seloroh Imas membuat mereka berempat tergelak.

"Iya, bilang aja kalo kamu butuh uang. Aku juga mau pinjamin. Tanpa bunga, tanpa embel embel jadi pembokat," canda Kayana.

"Di rumah udah banyak pembokat, ya, Kay," sambung Chesna penuh arti dalam tawanya.

Kayana dan dua temannya pun tertawa berderai juga.

Beberapa saat kemudian.

"Kok, bisa Mitha jahat begitu, ya. Kita, kan, teman sudah lama juga," ucap Chesna sambil menggeleng gelengkan kepala.

"Apalagi sama kamu, Kay. Dia benci benget," sambung Elen.

Kayana hanya tersenyum tipis.

"Terlihat jelas, kok," sahut Chesna.

"Kayana, sih, cuek aja. Mana peduli dia," tawa Imas. Kadang Imas iri dengan sikap cuek Kayana. Padahal Paramitha sering banget menyindirnya, bahkan terang terangan. Tapi Kayana menanggapi dengan kepala dingin dan hanya tersenyum saja. Seolah ngga merasa sakit hati.

"Makanya Mitha tambah kepanasan." Mereka berempat tergelak lagi.

"Lusa kita rapat di perusahaannya Pak Fadel, ya," ucap Imas setelah tawa tawa mereka mereda

"Iya. Jam 10," sahut Chesna.

"Dandan yang cantik, siapa tau bisa membuat direktur di sana jatuh cinta," cuit Elen kemudian tertawa lagi.

"Iya, aku juga mau nyari perhatian staf di sana aja. Kalo Pak Fadelnya, ngga mungkinlah. Ngga ada aku kapasitasnya aku," sahut Imas juga dalam tawanya.

Kayana menahan bibirnya agar ngga mengeluarkan suara decakan.

Dia belum membalas pemberian laki laki itu.

Kira kira apa, ya, yang akan dia berikan sebagai ganti hadiah keyboardnya?

"Tujuan Mitha, tuh. Ngga tau bakal berhasil atau engga," cibir Chesna meremehkan.

"Kamu ngga minta, Na?" tanya Elen. Menurutnya diantara mereka berlima, selain Mitha, Kayana dan Chesna cukup berpeluang besar menggaet Fadel. Apalagi Kayana yang jadi mainkon. Kerja bareng terus sama Fadel.

"Bukan target aku," jawab Chesna anteng.

"Kamu aja, Kay," ucap Imas.

"Nggak, ah," tolak Kayana.

Dia itu mantan yang ngga jelas, batinnya.

Entah bagaimana reaksi ketiga temannya kalo tau dia hampir dijodohkan dengan Fadel. Bahkan setelah batal pun, laki laki itu malah memberinya gaun dan alat musik *keyboar*d yang dia inginkan.

Mereka pasti akan melongo.

"Dikira gampang dapetin Fadel kalo ngga punya koneksi. Dia itu terkenal angkuh, lho," ujar Chesna memberitau.

Masa?

Bukan angkuh, 'kali. Tapi nyebelin, ralat Kayana dalam hati.

"Maklum aja, kaya banget," koreksi Imas menormalkan sikap angkuh Fadel.

"Kalo miskin sombong itu baru aneh," tambahnya lagi kemudian terkikik.

Yang lainnya pun tertawa.

"Iya, sih. Dia ngga butuh kita. Kita yang butuh dia," sambung Elen.

"Lebih baik sama yang setara aja. Ngga ribet," tukas Chesna memberi saran.

"Lagian orang biasa jatuh cinta sama konglomerat atau CEO itu hanya ada di cerita novel saja. Kenyataannya malah jadi maenan," sambung Chesna lagi.

"Bukan pengalaman kamu, kan, Na?" ledek Elen.

"Nggaklah," sangkal Chesna cepat.

"Kirain," canda Imas terkikik lagi

"Ngawur," balas Chesna agak salting.

Kayana ngga berkomentar apa pun selain tertawa saja.

Sampai kemudian pupil matanya agak membesar ketika melihat notif pesan dari Fadel.

Dengan tetap tenang walaupun didera debaran jantung yang cepat, Kayana melihat pesan itu di pop up menu ponselnya.

Nanti malam bisa ikut rapat sama vendor?

Aku jemput jam tujuh.

1
Lusi Hariyani
dasar kayana yg g peka
roosie
gak berasa bacanya Thor....lanjut thor wkwkwkw
Herman Lim
Kanaya Fadel tuh tunangan u loh
Lusi Hariyani
kay km liburan yg jauh biar fadel kelimpungan
Rahmawati
kasian kayana , bisa mati penasaran dia karna blm tau siapa tunangannya
Nanda Jihan
lnjut
Susma Wati
kayana memang masih polos, pacaran gak pernah, di jodohin nolak tapi mau, sekarang di jodohin lagi sama orang yang sama sudah ada clue masih gak nyambung juga, kayana anak konglomerat, cantik , pintar tapi lo....... la....
Mineaa
ya Ampuuunnn thorrrrrrr......
pada demen banget sich ngerjain
si Kayana.......
anak orang udah seteresssss itu....
maju mundur kena......
perang hati dan logika ga sinkron.. sinkron...
bisa bisa kurus kering tuh anak orang....
trik...trik diet mah....lewaaaatt......😁😁😁
Erna Wati
dih si kudel sok2an ditikung br nyesel
Tri Handayani
Next thorrr'semoga ada triple upnya'semangat up
Tri Handayani
gimana nensy masih mau bersikap songong sama kayana...
Siwalan Cell
tolong lah tolong .. udah gregetan.. de2an.. penasarannnnn....
fadelllllllllll fadellll tunangan munkayanaa.. kapan sih kayana tauuuu....
Tri Handayani
kayana siapkan jantungmu kalau lagi sama fadel'siapa tau besok"dia melakukan hal yg g kamu duga'mungkin saking gemesnya sama kamu.
Tri Handayani
kalian berdua bikin gemes dan greget dech'
Tri Handayani
kayana'biar g penasaran cari tau siapa calon tunangan kamu'
Sleepyhead
Padahal Fadel udah greget aja mau nyaplok 🤣🤣
🔵 ◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Maka nya cari tahu Kayana siapa tunangan Fadel
🔵 ◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻: hehehe😅😅😅
Aisyah: huh. . bisa jantungan si kay klo lama2 deket sama fadel😀😀😀
total 2 replies
Nanda Jihan
lnjut
Tri Handayani
Next thorrr'mudah"n ada triple up'nya,,semangat...
Tri Handayani
fadel...suka bikin bingung anak gadis orang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!