NovelToon NovelToon
Suamiku Adalah Musuhku

Suamiku Adalah Musuhku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Harem
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: simmersunshine07

Ketika dua orang bertemu dalam sebuah aplikasi kencan dan akhirnya terlibat dalam sebuah pernikahan yang sama sekali tidak di sangka-sangka bahkan tak direncanakan sebelumnya sehingga membuat keduanya terjebak dalam situasi yang rumit. Axel dan Summer sama-sama memiliki masalah yang sama. Keharusan mereka melakukan pernikahan tersebut adalah atas desakan orang tua masing-masing. Akankah mereka terlibat cinta lokasi? mungkinkah kebencian berubah menjadi cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon simmersunshine07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencoba Membatalkan Kontrak

Summer merasa bahwa dirinya sudah tidak bisa meneruskan kontrak kesepakatannya dengan Axel. Mendengar Summer yang mencoba membatalkan kontrak kerja sama di antara mereka membuat Axel sedikit terguncang. Ia sama sekali tidak terpikirkan sebelumnya bahwa Summer akan bertindak seperti ini.

Axel yang awalnya terlihat begitu percaya diri, merasa bahwa Summer akan terus terikat dengan dirinya, Akan tetapi ada perkataan yang tiba-tiba saja tercetus dari bibir Summer hingga membuat dirinya tidak bergeming kala itu. Niat hati ingin semakin mengikat hubungan dengannya namun nyatanya hal itu tidak seperti keadaan yang ia alami saat ini. 

Raut wajah Axel terlihat kecewa, namun hal itu tidak di sadari oleh Summer, Axel sama sekali tidak ingin Summer membatalkan kontraknya tersebut, karena Axel pikir dia akan kehilangan kesempatannya dalam mempertahankan aset yang ia miliki. Axel sendiri sebenarnya ingin mereka berdua segera menikah untuk menunjukkan kepada ayahnya bahwa hubungannya dengan Summer bukan karena dirinya yang membayar Summer melainkan hubungan yang benar-benar nyata adanya.

Axel terdiam sejenak dan berpikir. Bagaimanapun caranya dia harus mencegah agar Summer mengurungkan niatnya membatalkan kontrak kerja sama dengan dirinya. 

“ Baiklah, jika itu mau mu, aku akan mengatakan kebenarannya kepada kedua orang tuamu, ku lihat sepertinya mereka tampak terlalu berharap kepada ku.“ Axel masih bersikap arogan sembari hendak meninggalkan Summer dan menemui kedua orang tuanya. Baru saja beberapa langkah, Summer berteriak.

“ Tunggu! Berhenti di tempat mu!" Ucap Summer. 

Axel merasa siasatnya saat itu berhasil pada Summer. Ia pun mengira Summer sudah terperangkap oleh kata-katanya. Tentu saja Axel menyadari bahwa hal itulah yang menjadi kelemahan Summer sehingga bisa dia jadikan alasan agar Summer tidak membatalkan kontrak kerjasamanya begitu saja. Axel mulai tersenyum lalu kembali menghampiri Summer. 

“ Bagaimana? Apakah kau akan memikirkannya lagi? “ Tanya Axel. Summer menatap Axel dengan penuh rasa kebencian. Ia kesal mengapa Axel harus mengancamnya seperti ini. Hal ini sangat membuatnya muak, namun ia tidak bisa melakukan apapun selain mencegah hal yang akan Axel lakukan saat ini.

" Berada di dekatnya saja membuat ku kesal, bahkan untuk bertahan beberapa jam sepertinya aku tidak sanggup bagaimana jika aku menikah dengannya nanti. Apakah ini awal kehancuran hidupku? Bagaimana mungkin akan datang secepat ini?" Summer mulai meratapi dirinya.

Untuk memasuki fase kehidupan yang baru seperti pernikahan, sama sekali tidak pernah terbayangkan dalam benak Summer. Ia membayangkan akan banyak sekali peraturan-peraturan yang ada di dalam suatu hubungan pernikahan. Ia bahkan sama sekali tidak membayangkan akan bersandiwara adegan mesra dengan Axel di depan orang tuanya maupun orang tua Axel. Kali ini Summer kembali ke dalam keadaan yang tersudutkan. 

Merasa sama sekali tidak mempunyai opsi lain, Summer hanya bisa mengangguk  dan menuruti apa yang dikatakan oleh Axel. Ia takut membayangkan jika Axel akan membongkar bagaimana sandiwara yang kami tengah mainkan saat ini. Summer hanya takut bahwa salah satu di antara kedua orang tuanya mungkin saja memiliki penyakit jantung dan menewaskan salah satunya. Summer sama sekali belum siap untuk kehilangan orang tuanya.

Melihat Summer yang cukup lama terdiam, membuat Axel semakin yakin bahwa Summer akan kembali menarik kata-katanya dan kembali mengikuti permainan sandiwara yang tengah mereka lakukan. 

“ Bagaimana? Sudah mendapatkan keputusan?" Axel terus menekan Summer untuk memberikam jawaban.

Summer kembali menatap wajahnya, lalu menghela nafas cukup panjang sampai akhirnya ia menjawab bahwa dirinya mengurungkan niat untuk membatalkan kontrak kerja sama dengannya. 

Senyum sumringah terpancar dari wajah Axel. seperti anak kecil yang sangat senang ketika mendapatkan gulali atau permen. Axel pun berjalan penuh percaya diri kembali menemui kedua orang tua Summer. Sementara Summer terlihat tidak begitu bersemangat. 

“ Tuan, Nyonya, Sepertinya kami akan menggelar pernikahan dalam waktu satu minggu lagi.“ Ucap Axel saat kembali menemui kedua orang tua Summer.

“ Hah? Satu minggu?“ Seru Summer terkejut.

“ Apakah tidak terlalu terburu-buru nak Axel?" Tanya ayahnya Summer terdengar cemas.

“ Tuan dan Nyonya tenang saja, aku yang akan menyiapkan segala sesuatunya. Kalian bisa mendukungku saja.“ Jawab Axel dengan penuh percaya diri. 

" Oh tidak, dalam satu minggu aku akan menjadi istri orang. Bagaimana mungkin? Apakah Axel sudah tidak waras? Apa yang sebenarnya Ia rencanakan sih? Apakah ada sesuatu yang mendesak sehingga dia ingin menikahi ku secepat ini? Mungkinkah dia ingin menikmati tubuh ku? Akh tidak! Jangan berpikiran macam-macam Summer!“ Summer terlihat takut dan terus bergumam sendiri.

Ibunya Summer terlihat sangat senang, berbeda dengan ayahnya yang tampak mencemaskannya. Keinginan ibunya mempunyai seorang menantu akan segera terwujud. Summer tidak menyangka akan menjadi seserius ini. Summer tiba-tiba teringat akan isi kontraknya.

" Tunggu sebentar, Sepertinya di dalam kontrak tidak menyebutkan akan berapa lama kami menjalani kerja sama ini. Sepertinya aku harus membicarakannya lagi dengan Axel nanti." Dalam hati Summer berkata.

***

Pada keesokan harinya, Summer mengirim pesan singkat kepada Axel untuk meminta bertemu setelah jam pulang kantor. Axel sama sekali tidak menjawab pesannya. Summer bukan tipe yang akan menghubungi seseorang jika dia tidak membalas pesan darinya. Itu sebabnya Summer hanya menunggu sampai Axel membalasnya. 

Waktu berjalan cukup cepat, kesibukan di kantor membuat Summer seolah melupakan waktu dan tentu saja juga balasan pesan dari Axel. setelah jam pulang tiba, Summer kembali memeriksa ponselnya namun tak ada pesan balasan dari Axel sama sekali. Ia menyimpulkan bahwa Axel tidak ingin menemuinya sampai hari pernikahan mereka tiba.

“ Apakah aku harus membicarakannya pada saat hari pernikahan ku? “ Katanya berbicara sendiri. 

Bagaimana agar aku bisa bertemu dengan Axel?" Begitulah pemikiran Summer saat ini.

Summer bahkan tidak mengetahui dimana Axel bekerja serta dimana dia tinggal karena Axel sendiri tidak pernah menceritakan apapun tentang dirinya pada Summer. Yang mengherankan lagi, Axel mengetahui segala hal tentang dirinya padahal ia tidak pernah mengatakan apapun kepada Axel jika sedang bersama dengannya. ia bahkan merasa tidak sedekat itu untuk saling bertukar informasi pribadi. 

Summer tidak tahan untuk tidak menghubungi Axel. sesampainya di rumah, Summer yang sebelumnya tidak ada kepikiran sama sekali untuk menelepon Axel, akhirnya ia lakukan juga. Pada panggilan pertama, tidak ada jawaban. Kemudian ia mencoba kembali untuk kedua kalinya dan masih juga tidak ada jawaban. Summer pun semakin penasaran dengan apa yang sedang Axel lakukan saat ini.

“ Apakah dia sedang sibuk mempersiapkan pernikahan? Sesibuk - sibuknya orang tidak akan sampai tidak menjawab panggilan kan." Gerutu Summer dengan kesal. 

Malam semakin larut dan Summer kembali mencoba menghubungi Axel. Kali ini tersambung tidak seperti yang sebelumnya. Tak lama kemudian panggilannya akhirnya terjawab. Terdengar suara pria sayup-sayup terdengar seperti seseorang yang baru saja terbangun dari tidurnya, sedikit serak dan meneduhkan hati. Entah mengapa Summer merasa suara itu begitu seksi dan menyegarkan di telinganya.

Summer pun sempat terpaku dan mencoba mendengarkan suara itu dengan seksama.

“ Apakah ini suara Axel jika di telepon? Ah, mengapa terdengar begitu seksi? Apakah memang suaranya selalu seperti ini? Mengapa berbeda? “ Diam-diam Summer memuji Axel dalam hatinya.

1
Bilqies
kasihan banget summer yang di turunin di pinggir jalan tanpa bawa ponsel pula....
dasar Axel jahat banget siiih 😡😡😡
aku doain luu bakalan bucin akut sama summer yaaah
Bilqies
aku mampir lagi Thor /Smile/
icha_ajah
asli dah, related banget sama realita kehidupan
icha_ajah
ngebet amat baaang /Grin/
icha_ajah
hahahaha om om genit dong /Facepalm/
icha_ajah
baru bab 1 keren banget
Danuis
keren asli ni cerita walaupun baru baca beberapa bab. rekomen nih cerita
Danuis
kaya emak emak jaman dulu nih begini /Hey/
Danuis
anjay nyari pacar kaya nyari tahu bulat /Facepalm/
cell
ngakak bagian ini
Bilqies
mampir kaak ku beri 🌹 untuk mu thor...
Ayl da
bagus
SkyCloud
aw aw aw
SkyCloud
Hakim ni macam kakak protective kali lah
Bilqies
sampai disini dulu yaa kak bacanya...
jangan lupa mampir juga di karyaku dengan baca yang benar yaaa tidak asal scroll dan like 🙏🙏🙏
Bilqies
kasihan summer dia serba salah di posisinya sekarang ..
jadi greget ngeliat si Axel yang selalu memaksakan kehendaknya tanpa bertanya dulu ke summer /Awkward//Awkward/
Bilqies
aku mampir lagi kak....

satu 🌹 untukmu semangat terus yaaa...
simmersunshine07
terimakasih bilqies
Bilqies
bagus ceritanya thor, keren ❤️
Bilqies
aku mampir lagi Thor...
aku kasih 🌹 biar makin semangat menulisnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!