NovelToon NovelToon
Suratan Hati Ismalia

Suratan Hati Ismalia

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Duda / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Beda Usia / Romansa
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: Idha_Whaty18

Mengisahkan seorang gadis Mengisahkan seorang gadis cantik bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian memilih dijodohkan oleh sahabat karibnya yang bernama Erika Dwi Bramantio untuk menjadi ibu sambungnya. Berbagai cara yang dilakukan Erika untuk mendekatkan sahabatnya dengan sang ayah yaitu Mandala Putra Bramantio.

Akankah Erika berhasil mendekatkan sahabatnya dengan papanya yang memiliki sifat yang super dingin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idha_Whaty18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14

Happy Reading🤗

...🌹🌹🌹...

Ajakan Erika supaya menginap di rumah Ismalia karena sang Nenek Rita tidak pulang akan menginap di rumahnya selama seminggu menemani sang Kakek Bramantio sedang sakit. Jadi Erika merasa sendirian di rumah walaupun ada sang pembantu. Kesepian yang dimaksud sangat berbeda.

Maka dari itu Erika menghubungi ibu Ismalia dan terhubung lalu memberitahu ke Ibu Mastiara untuk meminta izin agar Ismalia bisa menginap di rumahnya. Dengan jurus andalannya Erika akhirnya Ibu Mastiara menyetujui ajakan Erika untuk menginap.

Erika merasa senang karena Ismalia akan menginap di rumahnya. Ismalia melihat raut wajah Erika senang sudah tau dengan hasilnya. Tania pun akhirnya keluar dari toilet agak sedikit kurang nyaman di bagian perutnya. Tania berpamitan pulang ke Erika dan Ismalia.

Erika membawa Ismalia masuk ke kamarnya untuk mandi dan memilihkan baju tidur untuknya. Selesai mandi kemudian di susul oleh Erika. Ismalia berbaring di tepi ranjang bersandar.

Erika keluar menandakan sudah menyelesaikan mandinya dengan pakaian baju tidur menuju meja hias kemudian ikut menyusul Ismalia di ranjang berbaring sebentar.

Tok tok tok

Suara pintu diketuk dari luar, Ismalia membukanya ternyata Bik Inah yang dibalik pintu mengajak mereka makan malam bersama.

"Eh Bik Inah. Silahkan masuk bik." ujar Ismalia.

"Tidak perlu non. Bibik cuma mau bilang makan malam sudah siap."

"Ya, Bik. Kami sebentar lagi turun." teriak Erika di dalam.

"Baiklah. Mari non." ujar Bik Inah dengan sopan.

"Ya, Bik." sahut Ismalia.

Setelah 1 menit kemudian Erika dan Ismalia berjalan beriringan menuruni tangga menuju meja makan. Sudah terhidang beberapa makanan yang sangat sedap. Semua makanan yang disajikan makanan kesukaan Erika.

Erika dan Ismalia secara bersamaan menarik kursi lalu mendudukkan diri. Pembantu yang membantu membuka pinggan dan menyajikan di pinggan Erika dan Ismalia. Sedangkan Bik Inah menuangkan air ke dalam gelas.

Ketika Bik Inah dan sang pembantu yang lainnya beranjak menuju ke dapur. Tiba-tiba Ismalia memanggil mereka. Langkah mereka terhenti menoleh ke Ismalia.

"Bik, Ayo sekalian kita makan bareng." ajak Ismalia.

"Gak usah non. Kami makan di dapur saja." tolak Bik Inah.

"Gak papa, Bik. Duduk aja kita makan bareng mumpung cuma ada kita doang." ajak Erika juga.

"Tapi, non." jawab ragunya.

"Sudah. Ayok, bik." ajak Ismalia lagi sambil menarik beberapa kursi.

Mau tak mau akhirnya Bik Inah dan sang pembantu lainnya mau makan malam bareng mereka. Memang sedikit canggung bagi Bik Inah walaupun bukan pertama kalinya ia makan bersama sang majikan.

Selesai makan malam mereka. Bik Inah membereskan sisa makanan dan membawa piring kotor ke wastafel. Erika sudah terlebih dahulu naik ke atas. Hanya tinggal Ismalia saja yang masih dibawah. Ismalia ikut membantu dengan membasuk piring kotor.

"Eh, non Ismalia ngapain. Gak usah non biar Bibik dan lain yang buat. Non Ismalia naik ke atas ajak." larang Bik Inah dengan sopan.

"Gak papa kok, Bik. Ini cuma sedikit kok sekalian meringankan kerjaan bibik." sahut Ismalia yang masih membasuk piring.

"Tapi non. Non kan tamu disini gak enak buat ngerjain kerjaan bibik."

"Gak papa, Bik. Saya sudah terbiasa kok kalau dirumah. Bibik ngerjain yang lain aja." ujar Ismalia.

Bik Inah sambil ikut membantu Ismalia menyimpan piring di rak basuh.

"Non Ismalia ini sudah cantik, baik, sopan, dan rajin lagi. Beruntung banget non Erika punya temen kayak Non Ismalia." puji Bik Inah.

"Ah.. Bik Inah bisa saja. Saya sudah terbiasa ngerjain kerjaan rumah apalagi bantu ibu dan ayah di rumah makan. Saya yang sebenarnya beruntung bisa berteman dengan Erika, Bik. Karena Erika orangnya baik, gak sombong, dan nerima apa adanya apalagi saya bukan dari kalangan orang kaya. Buat cari makan dan jajan aja harus kerja keras." jelas Ismalia panjang.

"Ohh... jadi Non Ismalia buka rumah makan ya?" tanya Bik Inah.

"Panggil saya Is saja, Bik. Ya bik bukan punya saya punya orangtua. Saya mah cuma bantu doang hehe."

"Eh Nak Is. Tapi syukur Alhamdulillah Non eh nak Is yang penting ada usaha."

"Kalau itu sih sudah syukur Alhamdulillah."

Setelah menyelesaikan cuci piringnya.

"Sudah selesai, Bik. Kalau gitu saya ke atas dulu ya bik." ujar Ismalia.

"Iya non eh nak Is." meralat ucapan Bik Inah.

Ismalia tersenyum manis lalu menaiki tangga menuju ke kamar Erika. Ismalia membuka pintu Erika sudah terlelap sambil memegang ponselnya. Ismalia mengambil ponselnya meletakkan di nakas. Lalu menarik selimut hingga ke dada Erika.

Ia pun ikut membaringkan badan disamping Erika menatap wajahnya terlihat tenang dan polos bak seorang bayi. Tak lama Ismalia menyusul memejamkan matanya.

...🌹🌹🌹...

Saat pukul 10 malam Ismalia terbangun terasa sedikit kering di tenggorokan. Ismalia turun menoleh sebentar ke Erika terlihat tidak terganggu sama sekali. Ismalia menjangkau jilbabnya lalu beranjak mendekati pintu membuka secara perlahan. Menelusuri lorong kamar menuruni tangga menuju ke dapur.

Tangannya meraih mencari saklar dan menyalakan lampu dapur. Ia membuka kulkas mengambil sebotol air menuangkan ke dalam gelas meneguknya hingga habis. Saat itu pula terdengar suara pintu depan terbuka. Terlihat Mandala baru datang mengucapkan salam. Ismalia pun menyahut salam Mandala.

Sedikit kaget menoleh suara yang menyahuti salam darinya. Ia melihat sejenak sahabat anaknya Ismalia sedang berada di dapur. Ia langsung melewati saja tanpa menegur menuju ke kamarnya yang berada di atas. Sedangkan Ismalia hanya tertunduk lalu menoleh ketika langkah kaki Mandala sudah berada di tangga.

Ismalia masih betah duduk di dapur terlihat melamun. Tak lama terdengar suara langkah kaki menuruni tangga membuyarkan lamunan Ismalia. Menatap Mandala yang sudah habis mandi dengan pakaian santainya celana trening dan baju kaos lalu menundukkan kepala.

Mandala melewati Ismalia yang sedang tertunduk menuju ke dapur membuka kulkas. Tanpa bicara Ismalia sedikit melihat gerak-gerik Mandala seperti mencari sesuatu. Ismalia yang sudah tau maksudnya langsung membuka kulkas juga mengambil bahan-bahan yang bisa dimasak.

Mandala yang juga mengetahuinya langsung meninggalkan Ismalia yang di dapur. Mandala menuju ke meja makan mendudukkan diri sambil memainkan ponselnya. Sedikit memandang Ismalia yang begitu telatennya mengiris sayur dan menggoreng ayam.

Ismalia mengolah makanan karena makanan untuk makan malam tadi sudah habis. Cukup lama akhirnya masakan sayur capcai dan ayam goreng Ismalia sudah jadi dan menyajikannya di atas meja makan. Tak lupa juga Ismalia menuangkan air ke gelas.

Tanpa satu kata pun Ismalia akhirnya menuju ke atas. Saat melewati Mandala, ia mencegahnya.

"Tunggu." cegah Mandala ketika Ismalia hendak menuju tangga.

Ismalia pun menghentikan langkahnya berbalik badan dengan menunduk.

"Kamu tetap disini temani saya makan." ujar Mandala yang dingin terdengar tegas.

Ismalia yang menunduk melangkah mendekati Mandala menarik kursi lalu mendudukkan diri.

"Apa Erika dan Nenek Rita sudah tidur?" tanya Mandala dingin.

Masih tertunduk "Erika sudah tidur, om. Kalau nenek tidak ada di rumah. Nenek pulang ke rumah kakek Rika karena sedang sakit selama seminggu om." jelas Ismalia.

Mandala menoleh Ismalia "Apa?" sedikit kaget. "Kapan ibu pulangnya dan kenapa aku gak tau ya?" monolog nya.

"Oh ya. Kenapa kamu belum tidur." tanya Mandala lagi.

"Saya tadi sebenarnya sudah tidur om tapi terbangun saat tenggorokan saya terasa kering lalu saya turun minum air om." jelas Ismalia.

Cukup terdiam

"Nama kamu siapa?" tanya Mandala.

"Ismalia om."

"Teman satu kelasnya Erika."

"Iya, Om."

"Kamu kayaknya gadis yang baik-baik. Saya minta tolong jaga anak saya. Kalau ia agak manja atau keras kepala harap maklumi saja karena ia sedari kecil tidak memiliki seorang ibu."

"Ya, om. Saya faham. Saya pun juga tidak merasa keberatan dan sudah sangat hafal sikap Erika."

"Terima kasih untuk makanannya. Sangat enak." puji dingin Mandala.

"Iy... Iya sama-sama om."

Tidak ada obrolan lagi akhirnya Mandala menyelesaikan makan malamnya. Ismalia mengemas sisa makan dan membawa piring kotor ke wastafel untuk dicuci. Mandala sudah beranjak dari duduknya melangkah menaiki tangga menuju ke kamar.

Sedangkan Ismalia belum selesai mencuci piringnya. Mandala tiba di atas memperhatikan sebentar Ismalia yang berada di bawah. Seperti Ismalia sudah selesai mengelap tangannya lalu menekan saklar mematikan lampu lalu menaiki tangga menuju ke kamar Erika.

Mandala melihat Ismalia hendak menaiki tangga ia langsung berjalan masuk ke kamarnya. Ketika Ismalia membuka pintu dan masuk. Mandala membuka pintu sedikit menatap pintu kamar Erika tertutup menampilkan senyum tipisnya.

Di meja makan tadi ketika Ismalia memasak. Mandala menatap gerakan Ismalia hingga tanpa disadari senyum terukir dari sudut bibirnya. Bagi Mandala Ismalia gadis yang manis dan cantik dengan memakai jilbabnya.

Pagi hari nan cerah dengan udara yang dingin menebus hingga ke kamar. Erika dan Ismalia sudah terbangun sejak subuh tadi mandi dan menunaikan kewajiban. Kini hanya tinggal bersiap-siap mengemas kebutuhan di sekolah.

Mereka sudah rapi dan siap turun ke bawah untuk sarapan pagi. Berjalan beriringan meniti tangga terlihat sang ayah Mandala sedang menyantap nasi goreng yang sudah di sajikan oleh Bik Inah dan yang lainnya.

"Pagi ayah." ucap Erika hendak mendekati Mandala sambil mencium pipi sang ayah.

"Pagi sayang." sahut Mandala.

Ismalia hanya terdiam menunduk mengekori Erika di belakang lalu menarik kursi dekat samping Erika. Sedangkan Erika sudah terduduk manis. Bik Inah mengambilkan mereka makan hingga menuangkan susu ke cangkir.

"Ayah semalam kapan pulang? Kok aku gak tau sih" tanya Erika.

"Ayah semalam pulang pukul 10 karena banyak kerjaan. Ayah gak sempat nyamperin kamu karna ayah capek banget dan takut ganggu tidur kamu sayang." jelas Mandala sambil melirik tajam Ismalia yang menunduk dan menyuap nasi goreng.

Erika hanya menjawab dengan ber 'oh' saja.

Tanpa ada yang berbicara tanpa terasa mereka sudah menyelesaikan sarapan pagi. Mereka sama-sama beranjak dari meja makan berjalan menuju ke halaman rumah.

"Hari ini biar ayah yang akan mengantarkan kalian. " ucap Mandala.

Mereka langsung masuk ke dalam mobil Mandala. Mandala beberapa hari ini membawa mobil sendiri. Karena ia sering pulang larut malam. Di mobil Ismalia duduk di kursi penumpang belakang sedangkan Erika duduk di depan samping sang ayah.

Terdiam tanpa bersuara, Ismalia hanya menatap luar dibalik kaca mobil. Erika sedang memainkan ponsel membuka aplikasi shope. Sedangkan Mandala melirik ke kaca spion sebentar melihat Ismalia yang berada di belakang.

Sesampainya di sekolah Erika berpamitan sambil mencium tangan sang ayah lalu langsung keluar. Ismalia lalu ikut bersalaman mencium tangan Mandala.

"Saya berangkat dulu, om. Terima kasih. Assalamualaikum." ujar Ismalia sambil membuka pintu mobil.

"Hm... Wa'alaikumussalam." jawab dingin Mandala.

Mobil Mandala melaju meninggalkan mereka berdua berdiri di depan pintu gerbang sekolah. Lalu Erika dan Ismalia langsung masuk ke dalam.

...Bersambung.......

Dikarenakan hari Jumat, In Syaa Allah saya akan Up 3 sekaligus ya?

Jangan lupa like, vote, komen, subscribe, dan follow akun saya yaa🤗

1
Mukmini Salasiyanti
panjang juga ya thor pendahuluannya...
😁😄💪
Mukmini Salasiyanti
percakapannya banyakin, thor.. m
0v¥
yang di tunggu tak kunjung up2
Supiah Susilawati
Luar biasa
0v¥
lanjut thor mau lihat mandala manja 2 sama is, semangat thor
0v¥
thor up lagi dong, ceritanya balik awal nih, pada hal sdh senang cerita diawal tinggal menunggu detik detik kebucinan semangat thor
IW: Memang cerita balik awal karena mau ganti judul. Judul awal gak bisa diubah sama sekali. Jadi nanti akan penyalinan semua, otomatis judul awal akan dihapus akak 😊 In Syaa Allah setelah penyalinan akan sering up. Sekarang lagi fokus ke novel saya yang lain 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!