NovelToon NovelToon
Perfect Marriage

Perfect Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / cintapertama / dosen / nikahmuda / cintamanis / Pernikahan Kilat
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Vmina_

revisi dari my beloved lecture yaa

Syafa, sejak bayi, hidup dan dibesarkan oleh Ayahnya yang bernama Arya. Meskipun tanpa adanya kehadiran seorang Ibu, Syafa bisa tumbuh sehat dan penuh cinta seperti gadis pada umumnya.

Sampai suatu ketika, Arya risau anak semata wayangnya akan kesepian, mengingat usianya yang semakin tua. Dengan yakin ia menjodohkan putrinya dengan seorang lelaki mapan. Syafa yang saat itu diberitahu akan perjodohannya, ia menerima, tanpa ada drama.

Ia justru sangat senang saat mengetahui dengan siapa ia akan menikah.

Bagaimana kisah asmara Syafa dan suaminya nanti?

salam dari author amatir 🤍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vmina_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

empat belas

Syafa menangis di balik punggung ojek yang ia naiki, isakannya terdengar ke telinga ojek tersebut. Beberapa kali pria paruh baya itu menawarkan Syafa untuk menepi sejenak, tapi Syafa menolak. Saat ini ia ingin cepat-cepat pulang ke rumah.

"Mbak bener-bener gapapa?" Tanyanya.

Tukang ojek itu menatap layaknya seperti putri kandungnya. Ia menurunkan Syafa tepat didepan pagar rumahnya.

"Saya gapapa, Pak. makasih ya ... Kembaliannya buat bapak aja," ucap Syafa.

Dia diam sejenak lalu membalas ucapan Syafa dan menyalakan motornya, pergi.

Syafa buru-buru masuk ke dalam rumahnya, ia bisa menangis sepuasnya sekarang. Dengan tubuh gemetar ia membuka pintu, kedekatan Hasby dengan wanita lain terlintas lagi di kepalanya.

"Ayah ...." isaknya.

"Astaghfirullah, mbak! kamu kenapa?" Bik Arsih kaget melihat anak majikannya yang pulang dengan keadaan lusuh dan mata sembab.

Syafa tak menjawab, begitu melihat Bik Arsih, ia langsung berhambur ke pelukan wanita itu. Air matanya semakin deras membasahi pipi, ia menangis sejadi-jadinya.

Bik Arsih tidak tau menahu apa yang menimpa Syafa diluar sana. Namun, melihat gadis yang amat sangat ia sayangi menangis sampai sebegitu hancurnya membuatnya ikut hancur.

Ia menuntun Syafa ke kamarnya, mendudukkan gadis itu di sofa. Dengan penuh kasih diusapnya rambut Syafa agar gadis itu tenang, lisannya menuntun Syafa untuk mengucap istighfar.

"Mbak ... Sudah, jelek nanti," ucap Bik Arsih.

"Sakit banget Bik," ucapnya sesenggukan.

"Mana yang sakit? sakit sekali?"

Syafa mengangguk.

"Hati aku, sakit ... sakit banget, Bik."

"Ya Allah, anak cantik ...."

Bik Arsih menyenderkan kepala Syafa ke dadanya, ia berusaha terus sampai tangisan pilu gadis itu mulai mereda.

'Kamu sebenarnya kenapa mbak' batinnya gusar.

Cukup lama Bik Arsih menemaninya di kamar, akhirnya Syafa mulai tenang. Mulutnya masih diam, Bik Arsih tak memaksa, ia memberikan ruang sampai Syafa sendiri yang mau menceritakan apa yang terjadi.

"Bik Arsih ambilkan minum ya, biar tenang dulu." Bik Arsih hendak beranjak dari tempat duduknya, namun Syafa menahan tangannya.

"Bik ... nggak usah. Disini aja, temenin aku," pintanya.

Hatinya Bik Arsih sedih melihat mata Syafa yang semakin membengkak. Dengan sigap ia segera duduk, ia menatap lekat wajahnya.

"Iya, Bibik temenin kamu. gimana? sudah lega? apa mau lanjut part dua?"

Sudut bibirnya terangkat menanggapi gurauan yang diselipkan bik Arsih. Syafa menggeleng pelan, ia tersenyum tipis pada Bik Arsih.

"Cantiknya kalo senyum begini." Disentuhnya kedua pipi Syafa.

"Bik," panggilnya.

"Daleem," saut Bik Arsih.

"Syafa nggak mau nikah."

Ucapannya sukses membuat Bik Arsih terpaku. Ah ... Sekarang wanita paruh baya itu bisa menangkap sumber masalah yang sedang terjadi disini, dengan hati-hati ia ingin menasehati Syafa.

"Loh, kok tiba-tiba mbak? kemarin Bibik liat masih seneng banget."

Syafa menghela nafas kasar, ia menoleh.

"Laki-laki yang kayak gitu nggak cocok buat Syafa, Syafa gamau di duain."

Bik Arsih mencoba melakukan pendekatan, "Memang ada apa? Boleh Bibik tau?"

"Tadi ... Syafa mampir ke cafe shop deket kampus, pas mau pulang Syafa nggak sengaja liat Hasby, tapi ... dia nggak sendirian, Bik! Ada perempuan disebelahnya, mereka akrab banget. Malah saling senyum, dan begitu mereka mau masuk, kita jadi papasan disana ... Syafa gatau lagi Bik, kecewa ... Sakitt banget ... Syafa langsung pergi dari situ !"

Air matanya turun lagi, segera Bik Arsih usap.

"Apa yang Hasby lakuin waktu liat kamu disana mbak?"

"Dia sempet nahan aku, aku nggak mau liat mukanya Bik, aku udah nangis di sana."

Bik Arsih manggut-manggut, mungkin ini salah paham pikirnya. Pasalnya tidak mungkin kalau ada apa-apanya Hasby nekat membawa wanita lain ataupun selingkuhannya ke tempat yang dekat dengan area kampus dan posisinya dapat dijangkau Syafa.

Tiba-tiba Syafa meraih tangannya.

"Bik, kalo dia dateng, jangan bukain pintu!"

"Loh? Justru bagus kalo dia dateng mbak."

"Aku pengen sendiri dulu ...."

Bik Arsih tersenyum.

"Masalah ini, kalo menurut Bibik, sebaiknya diselesaikan dengan sesegera mungkin. Kalo belum mampu hari ini, jangan dipaksain karena ini perihal hati juga, mbak butuh istirahat dan butuh kepala dingin ...."

"Jangan gegabah, pada akhirnya semua keputusan yang diambil dengan buru-buru cuma menimbulkan penyesalan. nggak bisa jadi jalan, mbak," ucap Bik Arsih.

"Jangan bilang mbak mau batalin nikahnya lagi, ya?"

"Ta—tapi, Bik"

"Bibik percaya kalian berdua, kok ...."

Syafa mengangguk.

"Kalo Mas Hasby Dateng, biar Bibik yang ngomongin,"

"Satu lagi Bik, jangan kasih tau ayah dulu ya, Bik," pintanya.

"Bik Arsih siap menjaga rahasia!" ucapnya.

Syafa memeluknya, "Syafa percaya sama Bik Arsih, makasih banyak ya, Bik ...."

......................

"Aduh ... kena nih aku," ucap wanita bertudung cream yang masuk ke cafe bersama Hasby.

Ia duduk di cafe dengan wajah gelisah menunggu Hasby yang tengah mengejar gadisnya itu kembali. Rasa bersalah cukup melandanya, pasalnya disini ia terlihat seperti wanita yang buruk, telah membuat wanita lain menangis. Begitu melihat pria itu reflek ia bangkit untuk bertanya.

"Gimana, Li?" tanyanya.

Hasby menggeleng.

"Yah ...."

Pria yang dipanggil Ali itu Hasby, Ali adalah nama tengahnya, orang terdekatnya banyak yang memanggil Ali juga. Hasby duduk wajahnya berusaha tenang.

"Balik aja kamu, aku takut calon istri kamu kenapa-kenapa. Apa perlu aku ikut buat nemuin dia?," perintahnya.

"Dia salah paham soal kita Nia, kalo kamu ikut, makin buruk suasana."

"Terus gimana? aku khawatir, dia nangis Aliii... Kasihan."

Hasby diam sejenak.

"Kamu bisa pulang sendiri?" tanyanya.

Wanita yang dipanggil Nia dengan nama asli Rania itu mengangguk cepat.

"Bisa."

"Oke kita lanjutkan nanti, tunggu teleponku."

"Iya, udah cepat pergi sebelum makin parah. titip salam aja aku ke Syafa."

Pertemuan ini sebenarnya sangat penting, tapi hubungan Hasby dan calonnya jauh lebih penting dari apapun. Rania membiarkan pria itu pergi.

Ia belum pernah melihat Hasby seperti ini, dan menurutnya cukup menyenangkan Melihat Hasby yang sedang jatuh cinta.

"Hati-hati Ali, semoga berhasil ! Telepon aku kalo butuh bantuan."

Hasby segera meninggalkan cafe shop tersebut, sekarang Syafa adalah prioritasnya. Melihat gadis itu menangis tadi Hasby sudah merasa dirinya sangat salah, padahal ia sudah berjanji akan menjaga dan melindungi Syafa, tapi apa ini? Belum juga ijab Kabul terlaksana, tapi anak perempuan orang lain sudah terluka.

Ia melajukan mobilnya menuju rumah Syafa, sengaja tidak menghubungi Syafa karena percuma gadis itu tidak akan mau menerima teleponnya. Jadi Hasby ingin langsung menemuinya, seperti yang diucapkannya tadi.

1
LISA
Syafa ultah y
LISA
Suasana keluarganya Hasby harmonis bgt..rukun selalu y Syafa & Hasby
LISA
Berdoa utk operasi Ayah Arya..lancar dan Ayah Arya bahagia bersama anak dan menantu..
LISA
Bahagia terus y buat Hasbi & Syafa..utk Pak Arya jg..segera pulih..
poetri @poetrysekarr
maaf baru up karena semalam mati lampu 😣
LISA
Aq mauu Kak double up nya 😊
LISA
Bener Kak..Hasby ini bener² calon suami yg di idamkan semua wanita 😊🤭
LISA
Mohon maaf lahir & batin y Kak author
LISA
Luar biasa
LISA
Bik Arsih udh spt ibu utk Syafa..bener Syafa kmu mesti pulg utk membantu suamimu..
LISA
sedih bgt..Syafa yg kuat yaa .
LISA
Moga aj Pak Arya stabil kembali kesehatannya..kuatkan Syafa..
LISA
🤭🤭 harga kasur aj sampe puluhan juta..
LISA
Wah koq udh mulai bertengkar y
LISA
Ortu Hasbi sangat menyayangi Syafa..syukurlah Syafa punya ibu mertua yg baik bgt
LISA
moga Syafa ga kenapa²
LISA
Bagus nih kisahnya
LISA
Aq mampir Kak
Zetti Afiatnun
Luar biasa
Iqlima Al Jazira
ceritanya asyik, memaparkan keluarga yang harmonis serta sosok pasangan yang ideal.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!