NovelToon NovelToon
Hai, Mantan. Apa Kabar?

Hai, Mantan. Apa Kabar?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Reni t

Merelakan orang yang kita cintai demi kebahagiaannya adalah sesuatu yang tidak mudah dilakukan untuk sebagian orang. Namun, tidak bagi laki-laki bernama Lucky Pratama. Dia rela melepaskan wanita yang dia cintai menikah dengan laki-laki lain dan berharap bahwa wanita itu akan hidup bahagia.



10 tahun berlalu, Lucky kembali bertemu dengan mantan kekasihnya. Keadaan gadis itu jauh dari kata bahagia seperti apa yang dia harapkan ketika Lucky melepasnya kala itu.



Apakah Lucky Pratama akan kembali mengejar cintanya yang telah kandas? Atau, dia akan menatap lurus ke depan dan melupakan cintanya seperti yang sudah dia lakukan selama ini?



"Hi, Mantan. Apa Kabar?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HMAK Bab 14

"Ayah?" gumam Rani menatap wajah sang ayah lalu menghampiri dan memeluk ke dua kakinya erat.

"Rani, apa-apaan kamu? Astaga! Lepaskan, Ayah," ujar Akbar melepaskan lingkaran tangan putrinya, lalu berjongkok tepat di hadapan Rani sang putri.

"Ayah jangan tinggalin Ibu dan aku. Ibu sudah berjanji akan meminta maaf sama Ayah. Memangnya Ayah sudah tidak sayang lagi sama aku sama Kaka Lucky?" tanya Rani dengan ke dua mata memerah. Tatapan matanya terlihat sayu menatap wajah sang ayah penuh rasa rindu.

"Rani, sayang. Ayah tidak meninggalkan kamu, kita hanya akan tinggal terpisah, tapi Ayah berjanji akan sering mengunjungi kamu dan Kaka Lucky. Sekarang kamu pulang sama Ibu ya," jawab Akbar mengusap kepala putrinya lembut dan penuh kasih sayang.

"Tidak mau. Aku maunya pulang sama Ayah. Eu ... Tante ini siapa? Ko Ayah sama dia. Pegangan tangan lagi," tanya Rani mendongakkan kepalanya menatap wanita berpakaian seksi yang berdiri tepat di samping sang ayah.

"Dia temannya Ayah," jawab Akbar singkat.

"Kenapa kalian pegang-pegangan segala? Ayah aja jarang pegangan tangan sama Ibu," Rani kembali bertanya membuat Akbar seketika merasa kesal. Dia pun berdiri tegak seraya menatap putri kecilnya dengan tatapan mata tajam merasa kesal.

"Rani! Kata siapa kamu boleh bertanya hal yang tidak sopan seperti itu, hah?" bentak Akbar.

"Mas Akbar? Kata siapa kamu boleh membentak putriku, hah?" Starla balas berteriak seraya menghampiri Rani dan membawa tubuhnya untuk mundur beberapa langkah.

"Pasti kamu 'kan yang mengajari putri kita untuk bersikap tidak sopan seperti ini? Lagian, kenapa kamu bawa anak kecil ke tempat seperti ini? Dasar Ibu tidak berguna!" bentak Akbar menatap tajam wajah Starla.

"Rani menuruti sifat kamu, Mas? Keras kepala dan kasar. Dia juga datang ke sini karena ingin ketemu sama kamu," jawab Starla, sedangkan Rani segera berbalik memeluk kedua kaki ibunya seraya terisak. Sepertinya anak itu merasa terkejut usai di bentak oleh ayah yang sangat dia rindukan.

"Alah jangan banyak alasan. Putri kita jadi seperti ini karena kamu tidak becus dalam mendidik dia, Starla. Kamu Ibu yang tidak berguna, Rani menjadi anak yang nakal gara-gara kamu, Ibunya!" teriak Akbar dengan nada suara berapi-api.

Plak!

Satu tamparan seketika mendarat di pipi Akbar keras dan bertenaga membuat Akbar merasa terkejut tentu saja. Laki-laki itu seketika mengusap pipinya yang terasa panas terbakar seraya tersenyum menyeringai. Sementara Starla benar-benar merasa puas, dia sendiri merasa bingung dari mana dirinya mendapatkan keberanian yang datang secara tiba-tiba itu? Selama ini, dia selalu bersikap pasrah bahkan ketika suaminya melakukan kekerasan pisik kepadanya.

"Berani kamu menampar saya, hah?" teriak Akbar dengan rahang mengeras juga bola mata yang membulat sempurna.

Plak!

Satu tamparan lagi mendarat di satu sisi wajah Akbar yang lain. Laki-laki itu semakin merasa murka sekaligus merasa tidak percaya bahwa Starla yang selama ini selalu diam ketika dia perlukan kasar, kini berani melawan. Laki-laki itu melayangkan telapak tangannya ke udara hendak membalas tamparan Starla. Namun, dia terpaksa menahan telapak tangannya karena Rani tiba-tiba saja berdiri tepat di depan ibunya seraya merentangkan ke dua tangannya.

"Berhenti, Ayah. Jangan berani-beraninya menyentuh Ibuku lagi!" teriak Lani, anak berusia 5 tahun menatap wajah Akbar dengan tatapan mata tajam.

Akbar menghempaskan telapak tangannya kasar seraya mendengus kesal. Dia memejamkan ke dua matanya. Dirinya mencoba untuk menahan emosi yang sebenarnya ingin sekali dia ledakan.

"Cukup, Mas Akbar. Lebih baik kita masuk. Kamu mengajakku ke sini untuk bersenang-senang, kan?" sela wanita yang sedari tadi hanya diam menyaksikan pertengkaran mereka.

"Benar juga. Kita kesini 'kan untuk bersenang-senang. Kenapa jadi bertengkar dengan manusia tidak berguna ini," jawab Akbar, menoleh dan menatap wajah wanita tersebut dengan seraya tersenyum manis. Mereka berdua berjalan meninggalkan Starla dan putrinya begitu saja.

Bruk!

Tubuh Starla seketika melemas lalu ambruk dalam posisi duduk. Dia menatap lurus ke depan melayangkan tatapan kosong. Buliran air mata bergulir dengan begitu derasnya. Tenaganya seolah habis terkuras, padahal dirinya hanya menampar suaminya sebanyak 2x. Starla menepuk dadanya secara berkali-kali, berharap rasa sesak yang dia rasakan akan segera menghilang. Rani yang menyaksikan hal itu segera memeluk sang ibu.

"Maafkan aku, Bu. Aku benar-benar minta maaf," lirih Rani seraya terisak.

Starla bergeming. Yang dia lakukan hanyalah memeluk tubuh kecil putri kesayangannya. Tangisnya benar-benar pecah tanpa bersuara. Dirinya melupakan satu hal saat ini, bahwa dia harus kuat berdiri di atas ke dua kakinya sendiri demi gadis kecil ini dan putra sulungnya yang saat ini masih di rawat di Rumah Sakit.

"Ibu baik-baik saja?" tanya Rani seraya mengurai pelukan. Ke dua tangan mungilnya bergerak pelan mengusap ke dua sisi wajah sang ibu yang benar-benar membanjir.

"Ibu baik-baik saja, Nak. Maaf, tubuh Ibu lemas tadi, mungkin karena Ibu belum makan seharian ini," jawab Starla seraya tersenyum kecil lalu berdiri tegak.

"Apa Ibu punya uang? Kita makan nasi goreng yang ada di pinggir jalan itu. Kalau Aku masih kenyang, Bu," pinta Rani, gadis itu seolah menjelma menjadi malaikat kecil yang mampu menenangkan juga mengurangi beban berat yang sedang dipikul oleh ibunya.

"Tidak usah, Nak. Kita langsung pulang saja. Biar Ibu makan di Rumah Sakit saja. Kasihan Kakakmu, dia pasti sedang menungggu kita sekarang," jawab Starla mengusap wajahnya sendiri.

Apa yang dia katakan hanyalah sebuah alasan sebenarnya. Tubuhnya melemas dan tumbang bukan karena dirinya belum makan, tapi karena dia tidak sanggup menopang tubuhnya sendiri akibat beban masalah yang sedang dia hadapi.

"Ya sudah, kita ke Rumah Sakit sekarang ya, Bu. Aku juga lelah sekali," lirih Rani menggenggam erat telapak tangan sang ibu.

"Kamu baik-baik saja, sayang?" tanya Starla berjongkok tepat di depan putri kecilnya.

"Aku baik-baik saja, Bu," jawabnya berbohong tentu saja.

Sejujurnya, hati gadis kecil itu benar-benar merasa hancur setelah menyaksikan pertengkaran ke dua orang tuanya untuk yang ke dua kakinya. Hatinya bagai teriris pisau, tapi Rani mencoba untuk bersikap biasa saja. Bagaimana bisa anak berusia 5 tahun itu bisa menyembunyikan rasa sakitnya? Hal tersebut hanyalah bom waktu yang suatu saat akan meledak.

Ckiiit!

Mobil mewah berwarna hitam tiba-tiba berhenti tepat di tepi jalan. Sang pemilik mobil pun segera berlari menghampiri Starla dan putrinya. Siapa lagi kalau bukan Lucky Pratama yang sedari tadi mencari ibu dan anak itu ke mana-mana.

"Astaga, sedang apa kalian di sini? Saya sudah mencari kalian ke mana-mana lho," tanya Lucky menatap wajah mereka berdua merasa khawatir.

BERSAMBUNG

1
elf
haiihhh... kykx lucky bakal balikan Ama star deh .. kok jadi takut ya mw baca .. pgnx lucky Ama yg lain aja... kek g relaaa gitu abis disakiti masih sayank aja... 🤧
Neldes Novber
Mantap thor. Jangan lupa mampir juga ya thor. Saling suport ya thor..☺
Reni: Maaf, Kak. Di larang bom LIKE ya. Nanti bisa merusak performa Karya.
total 1 replies
Dek Raraaa
cepet amat tau tau udh 10th aja .
tp very good kak . swemangatt 👌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!