NovelToon NovelToon
I Want You To Be Mine

I Want You To Be Mine

Status: tamat
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Wanita Karir / Tamat
Popularitas:14.6k
Nilai: 5
Nama Author: snow angel

Jatuh cinta memang berjuta rasanya, namun bagaimana jika jatuh cinta pada seorang single mom? tidak semudah itu menyakinkan perasaaannya pada cinta yang ia tawarkan.

Adalah Tyo pranowo seorang executive muda berwajah tampan, yang jatuh cinta pada Eva seorang staff di kantornya yang ternyata seorang single mom dengan trauma di masa lalu.

Ia berusaha untuk meraih hati sang wanita, meski itu tidak mudah mengingat sang wanita cenderung bersikap self defense. berkat kerja kerasnya hati sang wanita akhirnya berhasil ia dapatkankan.

Namun kehidupan tidak selamanya selalu berjalan mulus, ia di hadapkan pada kenyataan pahit, setelah kematian Ibunya ia baru mengetahui bahwa ia hanyalah seorang anak angkat, yang di besarkan layaknya anak kandung keluarga Siswo Hudoyo.


Berkat dorongan saudara saudaranya ia mulai melakukan pencarian terhadap orang tua kandungnya yang menitipkannya pada keluarga Siswo Hudoyo 34 tahun silam,dan ia menemukan fakta yang membuatnya nyaris gila

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow angel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuhan tolong jangan ambil dia

Tyo mengusapkan telapak tangan kewajahnya fikirannya menjadi kacau balau, rasa bersalah seketika menyergap hatinya,

" Dia sakit apa?." Tanya Tyo penasaran.

" Kanker  servix stadium lanjut.... kemonya gagal dan umurnya sudah di prediksi dokter tidak lama lagi, sahabat ku yang malang." Dyah tidak kuasa lagi menahan tangisnya, saat menceritakan kondisi Litha.

"Kanker servix? , aku tidak salah dengar kan?." Ulang Tyo seolah tidak yakin dengan pendengarannya.

"kamu tidak salah dengar, Litha memang terserang penyakit itu penyakit yang  menjadi pembunuh wanita nomor satu diindonesia." Jelas Dyah .

" Bagaimana mungkin, dia bisa terserang penyakit itu?." Ujar Tyo jelas tersirat di wajahnya ,kalau ia sedang di liputi beragam pertanyaan di benaknya.

"Apa yang tidak mungkin di dunia ini?,  Impossible is nothing di dunia ini." Tukas Dyah.

" I know.. tapi ini rasanya sulit ,untuk di terima ." Sahut Tyo.

Tyo menengadahkan wajahnya  ia merasakan matanya memanas, ia sama sekali tidak menyangka dengan apa yang terjadi pada Litha, sedemikian besar pengorbanan Litha  untuknya hanya agar dia tidak bersedih, ia merasa sangat menyesal telah memblock semua akses Litha.

Dyah  merogoh tasnya ia terlihat sedang mencari sesuatu di dalam tasnya, kemudia ia menyodorkan  amplop kearah Tyo .

" Ini surat yang ia tulis sebelum ,dia menyuruh aku menelfon kamu ." Ujar Dyah.

Tyo meraih amplop yang di sodorkan oleh Dyah, ia menarik selembar kertas dari dalamnya perlahan ia membaca isi dari surat yang di tulis tangan oleh Litha.

" Maas.. apakabar    saya ingin  minta maaf  atas semua kesalahan yang pernah saya perbuat,   saya harap Mas mau memaafkan   sebelum   saya di panggil menghadap Sang Khalik, waktu saya tidak banyak itu sebabnya saya meminta sahabat  saya yang paling cantik  untuk menyampaikan  surat ini. Saya tidak tahu kapan surat ini akan sampai ketangan Mas  ,dan saat itu  saya juga tidak tahu apakah saya  masih berjuang dengan rasa sakit ini atau Sang Khalik  telah memanggil saya. Namun apapun itu  saya hanya ingin Mas tahu, saya mencintai Mas sampai kapan pun, akan saya bawa cinta ini hingga tarikan  terakhir nafas saya" . Best regard Litha.

Tyo meremas surat itu tangannya bergetar, matanya memerah menahan tangis.

" Dia di rawat dimana? bagaimana keadaannya sekarang?." TanyaTyo dengan suara parau.

" Mari saya  antar sekalian ,saya pun belum menjenguknya hari ini." Ucap Dyah. Tyo menyetujui  tawaran Dyah  ,wanita berparas jelita itu melambaikan tangan kearah waitress

" San Ibu tinggal dulu, kalau ada yang cari Ibu smpaikan buat kembali besok ." Pesan Dyah, ternyata Tyas adalah pemilik dari cafe elit ini.

" Baik bu." Sahut pegawainya itu.

" Yuuk kita berangkat." Ajak Dyah dengan ramah.

Tyo  tidak kuasa meneruskan langkahnya  lututnya terasa lemas ,saat dari kejauhan ia melihat wanita ayu yang sangat di cintainya itu tampak sangat berbeda, wajah dan tubuhnya  membengkak karena efek kemo.

" Lithaa.. Arlithaa kenapa  kamu menanggung ,semua ini sendirian sayang." Jeritnya dalam hati.

Ia menguatkan hati untuk mengampiri Litha yang tengah menghirup udara bebas, diatas kursi roda  di koridor rumah sakit di dampingi Ibunya.

" Bee lihat siapa yang dataang." Seru Dyah. Litha dan Ibunya tampak terkejut dengan kedatangan Tyo yang tidak di duga duga.

Tyo merangkul dan mencium punggung tangan Ibunya Litha ,sambil terisak suasana menjadi menjadi pilu Perawat mengingatkan Ibunya Litha agar pasien segera masuk ruangan.

Dyah  dan Tyo beriringan masuk keruangan dimana Litha di rawat.

Susana kembali menjadi pilu, saat Tyo bersimpuh menangis tersedu sedu di samping ranjang Litha.

" Kenapa sayang kamu tega sama Maaas, kenapaa sayangggg?." Ratap Tyo pilu, Ibunya Litha dan Dyah tampak memalingkan muka kearah lain melihat adegan yang sudah mirip di sinetron itu.

" Jawab sayang kenapaa?... kenapa kamu sejahat ini sama Mas, kenapaa."Cecar Tyo.

" Sudaaah naak, doakan yang terbaik untuk Litha ya." Bujuk Ibunya litha sambil mengusap usap bahu Tyo.

" Tapi kenapa bu kalian tega lakukan ini pada saya?, apa salah Tyo Buuu."Ratap Tyo lagi.

Perawat memasuki ruangan dimana Litha dirawat dan meminta gar paien tidak di buat stress Ibunya Litha berbisik pada perawat memberi pengertian tentang apa yang terjadi. Akhirnya perawat itu keluar ruangan di susul Tyo, Dyah dan ibunya Litha.

 Mereka berbincang di  kantin karena Litha  memilih untuk tidur. Satu jam kemudian Tyo dan Dyah  meninggalkan rumah sakit dengan  menumpangi mobil Tyas.Tyo tampak sangat terpukul melihat keadaan Litha.

Tyo menjadi pemurung, sensitive   dan lebih banyak diam saat di kantor, setiap pulang kantor ia langsung kerumah sakit menemui Litha untuk menebus rasa bersalahnya, hal itu membuat Eva terabaikan ,dan memicu pertengkaran diantara mereka.

" Kamu kenapa sih Mas akhir akhir ini?,selalu sibuk dan tidak ada waktu buat saya?."Tanya Eva.

" Dunia Mas  bukan hanya  disekitar kamu, Mas  punya kehidupan yang lain."Sahut Tyo ketus.

Mendengar jawaban Tyo yang terdengar ketus ,dan tidak seperti biasanya membuat Eva heran.

"Ouuh saya mengerti sekarang.... Mas ada yang lain? jujur saja sebelum terlanjur." Pancing Eva.

" Jangan asal nuduh ,Mas tidak seperti yang kamu fikirkan."Tukas Tyo kesal .

" Terserah... kalau tidak ada yang lain kenapa Mas berubah drastis seperti ini?, sikap kamu yang sekarang ini bukan kamu Mas, dimana Tyo yang lemah lembut sabar dan santun dimana?." Cecar Eva.

" Cukup! jangan seperti anak kecil, cobalah untuk  bersikap dewasa sedikit," Bentak Tyo.

" Apa selama ini saya kekanak kanakan Mas?, apa salah saya bertanya ? tidak boleh saya bertanya?."Ujar Eva

" Okay fine .....saya tidak akan bertanya apapun lagi tentang Mas!," Pekik Eva seraya mengakhiri panggilan.

Tyo  tidak  begitu meghiraukan ucapan Eva, ia bersiap siap hendak kembali kerumah sakit,sedemikian besar rasa bersalah pada Litha hingga dia tidak peduli apapun.

" Buka mulutnya.. ini makanan favorite kamu loh." Bujuk Tyo  sambil mengarahkan sendok ke mulut Litha.

" Sudah kenyang Mas, Oh ya Mas  Mas sudah punya pengganti? jujur.. kenalin dong." Ujar Litha.  Terasa terenyuh hati Tyo mendengar ucapan wanita yang pernah mengisi hari harinya itu.

" Jangan ngomong yang aneh aneh, sekarang semangat untuk sembuh , Mas yakin kamu akan sembuh."Elak Tyo.

" Waktu saya tidak lama lagi Mas, tidak perlu susah payah menghibur saya." Ujar Litha lirih.

" Sayang .... jodoh, maut ,rezeki sudah Allah atur,  tidak ada seorang pun yang tahu,dokter hanya bisa memperkirakan berdasarkan data medis, tapi Allah juga yang menentukan pada akhirnya."Sergah Tyo.

" Pokoknya Saya mau Mas kenalkan saya, sama pacar Mas sebelu..m" Litha tidak meneruskan ucapannya ia memekik dan meringis menahan sakit.

" Arrrrgggh... Maas ss-Sakit Maass Allahu akbar! ampuni segala dosa saya ya Allah." Litha mencengkeram lengan Tyo sekuatnya, Tyo kalang kabut dan segera mencari pertolongan. Dokter dan perawat tergopoh gopoh masuk keruangan memeriksa kondisi Litha.

Tyo segera memanggil Ibunya Litha yang  berada di luar ruangan,dokter menyuntikan suntikan pereda nyeri dan kini Litha tampak terlelap.

Tyo memutuskan untuk pamit pulang pada Ibunya Litha.

" Bu Tyo pamit pulang dulu ya, kabari Tyo kalau ada apa apa ya Bu?." Ujar Tyo sambil mencium punggung tangan Ibunya Litha.

" Iya hati hati , Oh ya nak kamu tidak perlu setiap hari kesini, kamu punya kehidupan lain jangan sampai gara gara hal ini kehidupan mu berantakan." Ibunya Litha menasehatinya dengan bijak.

Hari ini Tyo memutuskan untuk absen mengunjungi Litha di rumah sakit,ia ingin meluruskan kesalah fahaman yang terjadi diantara keduanya, ia sedikit merasa bersalah karena waktunya habis tersita untuk Litha , ia juga menyadari telah bersikap ketus pada wanita itu.

Beberapa hari tidak saling sapa  antara ia dan Eva membuat ia merasa hampa, ia memberanikan diri untuk menghubungi Eva terlebih dahulu.

" Assalamualaikum  sayang apakabar, Mas kangen." Tulisnya dalam pesan singkat.

"Waalaikum salam, baik... kangen untuk apa? membentak bentak saya?." Balas Eva.

" Ya Allah sayang kok begitu jawabnya, Mas kerumah ya ada ya ingin Mas jelaskan."Balas Tyo.

" Silahkan kalau mau datang , tidak  ada larangan."

1
Daffa Irgiansyah
menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!