NovelToon NovelToon
My Perfect Hero

My Perfect Hero

Status: tamat
Genre:Mafia / Roman-Angst Mafia / Tamat
Popularitas:422.4k
Nilai: 4.5
Nama Author: Sisca Nasty

Quinn, seorang gadis berusia 26 tahun itu memiliki kehidupan yang sempurna. Namun, siapa yang menduga, dibalik kehidupan yang sempurna Quinn sangat terkurung. Sebab sebagai putri seorang mafia membuat Quinn tidak bisa hidup dengan bebas.

Quinn memang memiliki kehidupan yang sempurna. Akan tetapi, Quinn nyatanya sangat apes pada percintaannya. Sekalipun Quinn memiliki harta melimpah dan juga paras rupawan, nyatanya tak bisa membuat Quinn menemukan cinta sejatinya.

Sampai tanpa sengaja, Quinn bertemu dengan Dimitri. Seorang laki-laki berusia 30 tahun itu terus mengganggu Quinn.

Akankah Dimitri bisa meluluhkan hati wanita tangguh dan cerdas seperti Quinn? Lantas bagaimana respon Dimitri ketika dia tahu kalau Quinn adalah putri seorang mafia yang sangat disegani pada masanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sisca Nasty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 14 Diculik

Quinn terbangun perlahan. Kepalanya berputar-putar. Quinn juga langsung membuka kedua matanya begitu melihat ia sudah tidak berada di tempatnya. Tempatnya sangat asing dan seperti bukan sebuah rumah.

"Dimana ini?"

Quinn berada di sebuah kamar besar. Menyadari ada yang salah, Quinn berdiri. Wanita itu meneliti semua yang ada di dalam sana. Apakah sebuah hotel? Atau apartemen. Tetapi rasanya tidak seperti bangunan di atas tanah. Quinn terus mencari petunjuk sampai akhirnya dia berhenti ketika membawa sebuah tulisan .

"Viking Ocean Cruises? Si*l! Aku ada di kapal pesiar?" Quinn terjatuh duduk di lantai begitu mendapati ada banner yang menunjukkan di mana dia berada. Quinn bahkan menutup mulutnya karena terkejut bukan main. Entah siapa yang sudah berani membawanya ke kapal itu. Quinn benar-benar muak dengan masalah hidupnya yang tidak kunjung berakhir.

Quinn menebak bahwa yang menculiknya merupakan seseorang dari mafia. Quinn tidak salah bila menebak seperti itu. Sebab, kemewahan ini bukan orang sembarang yang bisa mendapatkannya. Kini Quinn merasa bersalah.

"Ya Tuhan! Aku lengah! Bagaimana ini? Si*l! Aku bahkan tidak membawa senjata api apapun!" Quinn berpikir keras. Ia harus bisa mendapatkan cara. Apabila tidak, Quinn akan kehilangan kesempatan untuk kembali ke tempatnya. "Daddy jangan sampai tahu masalah ini. Aku harus kembali sebelum Daddy menyadarinya. Daddy pasti akan marah apabila mengetahui aku diculik. Bahkan belatih dan senjata tajam pun aku tidak memilikinya! Tamat riwayatku!" Quinn mengusap wajahnya dengan kasar. "Aku sudah mengabaikan perkataan Daddy. Kenapa aku bodoh sekali!"

Di saat-saat seperti itulah seseorang masuk membuka pintu. Quinn segera waspada. Wanita itu seketika berdiri dan memasang kuda-kuda untuk menggunakan senjata satu-satunya yang ia miliki. Ilmu bela diri Quinn sangatlah baik.

Quinn bisa melumpuhkan siapa saja kecuali bila musuh menggunakan senjata api. Maka Quinn tak dapat melawannya. Bukankah Quinn bisa tewas hanya dalam satu tarikan pelatuk?

"Oh, Nona! Anda sudah bangun?" Seorang laki-laki masuk ke dalam kamar. Namun, Quinn bingung sebab laki-laki itu membawa nampan yang berisi makanan.

"Saya tahu Anda bingung. Maafkan saya. Tapi, Anda seharusnya makan malam," ungkapnya.

"Kau pikir aku bod*h? Ku tahu itu ada racunnya bukan? Katakan, siapa kalian? Mengapa kalian membawaku ke sini?" tanya Quinn. Dia mulai memikirkan cara untuk kabur.

"Bro, kau jangan terlalu banyak berbicara. Kita harus segera pergi." Ternyata ada orang lain yang juga datang ke kamar Quinn.

"Makanan ini tidak beracun, Nona. Kau jangan salah sangka. Kalau begitu kami permisi." Laki-laki yang membawa nampan berisi makanan tadi pun berpamitan.

Melihat kesempatan yang hampir lepas dari genggaman tangan, Quinn melangkah mundur sejenak. Kemudian Quinn berlari mendekati dua orang yang memunggunginya. Di mana dua laki-laki itu hendak pergi dari kamarnya.

Quinn menendang salah satu dari mereka tepat di punggungnya. Setelah dia terjatuh ke lantai, Quinn melayangkan tendangan untuk laki-laki yang berdiri di sampingnya. Tepatnya di wajahnya.

Mereka berdua terjatuh ke lantai sebab tidak waspada pada Quinn sebelumnya. Kemudian Quinn menginjak salah satu dari mereka tepat di perutnya. Berulang kali Quinn melakukan hal itu.

Satu temannya yang lain tidak terima. Ia ingin membalas Quinn yang memberontak. Namun, Quinn sangat peka. Wanita itu memutar tubuhnya dan menahan pukulan dari laki-laki itu. Setelah itu Quinn mengadu banteng alias kepalanya dengan kepala laki-laki itu.

Duak!

"Argh!" Laki-laki itu menjerit.

Quinn mengusap dahinya yang benjol. Namun, wanita itu tidak mengatakan apapun. Hanya saja Quinn mengepalkan tangannya. Sebelum akhirnya meninju laki-laki yang diinjaknya dengan sekuat tenaga. Seketika laki-laki itu jatuh pingsan.

Quinn melepaskan gesper miliknya. Kemudian Quinn berjalan mendekati laki-laki yang baru saja beradu kepala dengannya. Laki-laki yang tersungkur di lantai itu menyeret tubuhnya untuk menjauh dari Quinn. Di mana Quinn berjalan mendekatinya.

Wanita itu menatap datar pada laki-laki yang ada di lantai. Dengan penuh amarah, Quinn melayangkan gesper itu ke tubuh musuhnya. Jeritan memilukan terdengar. Tapi, Quinn tidak berhenti sampai di sana. Beberapa saat setelah Quinn melakukannya, musuh pun terkapar tak berdaya di lantai.

Quinn bernapas lega. Namun, wanita itu mulai waspada. Dengan cepat ia bergegas menutup pintu. Quinn tidak tahu berapa jumlah orang yang ada di kapal pesiar ini. Ataupun di mana musuh utamanya bersembunyi. Quinn menatap dua laki-laki yang pingsan itu.

Tangannya mengambil rambutnya yang masih tergerai indah sampai ke punggung. Setelah menggulung rambutnya, Quinn berpikir harus menyembunyikan dua orang itu. Selanjutnya Quinn juga harus memakan makanannya. Bisa saja setelah ini Quinn akan bertarung dengan banyak musuh.

Wanita itu berjongkok. Kemudian meraba-raba tubuh musuh yang tergeletak tak berdaya di lantai. Quinn berhasil menemukan senjata api jenis revolver dan beberapa pisau lipat.

"Lumayan. Tapi aku tidak punya barang peledak." Quinn melepaskan sepatu hak tinggi yang sejak tadi ia pakai.

Quinn memutar matanya mengedarkan ke setiap sudut ruangan. Quinn harus mendapatkan di mana kamera CCTV itu. Jangan sampai Quinn melupakan hal terpenting itu.

"Di kamar ini memang tidak ada kamera apapun. Tapi setelah keluar dari kamar, aku tidak tahu berapa banyak kamera yang mengintai. Seandainya aku memiliki laptop. Lupakan! Sebaiknya aku mengurus dua orang ini." Quinn menyeret dua orang itu dan memasukkan mereka ke kamar mandi. Kemudian Quin mengunci mereka berdua di sana.

Quinn perlahan kembali ke tempatnya. Otaknya berpikir keras. Bagaimana cara Quinn lepas dari tempat ini? Saat ini Quinn berada di dalam kapal pesiar Walaupun Quinn tahu di tempat ini mustahil untuk melarikan diri, tapi Quinn harus berjuang terlebih dahulu.

"Si*l!" umpat Quinn.

Wanita itu menikmati makanannya dengan cepat. Tidak bisa dikatakan menikmati juga. Karena Quinn terburu-buru. Ia harus keluar dari kamar ini. Meski mulutnya sedang mengunyah makanan, Quinn tetap berpikir keras. Lalu tak berselang lama, Quinn menemukan ide.

"Uhuk!" Buru-buru Quinn mengambil minum.

"Mereka memberiku makan. Kalau mereka berniat buruk, bukankah seharusnya mereka mengikatku? Bahkan orang tadi juga sangat sopan padaku. Itu artinya mereka tidak ingin menyakitiku apapun yang terjadi. Lalu, apa tujuan mereka menculikku dan membawaku ke sini?" Quinn terus bertanya di dalam hati. "Mungkin mereka ingin menggunakanku untuk mengancam Daddy. Tapi, apa mereka pikir keluarga kami sebodoh itu?"

Quinn makan lagi. Ia harus menghabiskan makanannya. Otaknya pun berpikir semakin keras lagi. Setidaknya ia harus bisa menemukan cara keluar dari kamar ini dan melarikan diri dari kapal. Tapi, bagaimana cara Quinn bisa tahu area musuh berada? Quinn tersenyum.

Wanita itu meneguk air di gelas sampai habis. Kemudian dia mencari kaca rias. Quinn berhias diri di sana. Rambutnya ia sanggul ke atas kepala supaya tidak merepotkannya ketika harus bertarung.

Kemudian Quinn mengenakan sepatu hak tingginya kembali. Tidak mungkin Quinn keluar tanpa alas kaki. Lalu Quinn berjalan mantap keluar dari kamar. Quinn terus mengamati keadaan sambil terus berjalan.

"Nona? Kenapa Anda keluar?" Seorang penjaga berjalan mendekati Quinn.

"Benar. Mereka memperlakukan aku dengan baik. Sepertinya mereka tidak ingin menyakitiku. Ini keuntungan pertama untukku," batin Quinn dalam hati.

"Aku bosan. Siapa yang membawaku kemari?" Quinn mencoba peruntungannya lagi. Kalau dijawab juga tidak masalah.

"Maaf, kami tidak bisa memberitahu Anda." Penjaga lain menyahut. Quinn semakin tahu situasi tempat ini. Sepertinya mereka bertugas untuk menjaganya.

"Tapi, kemana dua orang yang menjaga Anda, Nona? Mereka sudah mengantarkan makanan untuk Anda bukan?" Penjaga itu berbalik bertanya.

"Iya sudah," sahut Quinn sekenanya.

"Kenapa mereka belum kembali ya? Hei kau! Telpon sana! Dia kan temanmu!"

Deg!

Quinn melupakan ponsel dua penjaga itu!

1
Ayu
thor.. blm jg tau hadiah nya apa sdh tamat aja. ada kelanjutan nya gk. mgkn jodoh leonzio dan dr fei. kshn nih thor crita nya jdi berhenti di tgh jln. tapi smgt thor. crita nya bagus. mksh. smg kluarga joa dan sherin jg bhgia sl. smg aja ada kelanjutan nya ya thor
Ayu
Aldo2..dtg2 cm menyerahkan nyawa aja. cb berdamai kamu kan bs hidup bhgia sm gadis lain. akan kah Audy dpr berjumpa sm kk nya lg
Bundanya Pandu Pharamadina
Quin kejeniusannya melemahkan🤔
Ayu
perjuangan seorang pria untuk seorang gadis yg mengorbankan bnyk nyawa. smg gk ada lg pertumpahan darah lg
Ayu
makin seru aja nih thor. smg Dimetri Joa dan pasukan nya slmt ya thor
Ayu
selamat kah xander dr tangan aldo. hanya author yg tau. smg bs slmt ya thor
Bundanya Pandu Pharamadina
gercep amat Jefri🤭🤣
Bundanya Pandu Pharamadina
Jefri mungkinksn sedang menyamar juga seperti Quin yg identitas nya di sembunyikan
Bundanya Pandu Pharamadina
Quin
Ayu
audy jodoh xander nih. mgkn audy gadis yg lari dr rumah nya. hanya author yg tau
Ayu
semoga anak nya kembar ya thor. biar seru
Yohannes Nasip
apa tu kadonya, penasaran gue/Slight/
Ayu
kshn xander thor di peralat trs. kpn dia dpt jodoh nya
Ayu
kshn kamu zack lee.. sdh di khianati aigu sm peiyu. akhir nya Aegu menyusul peiyu jg. tmbh seru crita nya thor. smgt
Ayu
jadi penasaran kan..peiyu sdh meninggal atau peiyu saudara kembar sherin. atau sherin mmg peiyu yg amnesia. hanya author yg tau kan
Ayu
nah kan si zack lee ikut in sherin. joa ada saingan nya nih
Ayu
smg persahabatan mereka kekal selama nys
Ayu
smg Luca sm joni akan sl saling melindungi smpai ajal mereka
Ayu
oasti ada penghianat di kelompok mafia nya Demitry
Ayu
Baru terungkap neo saudara kembar nio
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!